Makna dibalik Jenis Kain Sepu’ Makna dibalik Aksesoris Sepu’

55 tersebut menjadi pemberian yang Maha Kuasa yang harus dijaga, dan bagaimana para pemimpin desa mengajarkan kepada masyarakat bagaimana membangun kehidupan dengan memanfaatkan kekayaan alam yang diberikan oleh Yang Maha Kuasa.

5.2.4 Makna dibalik Jenis Kain Sepu’

a. Makna denotasi jenis kain Sepu’ Sepu’ dibuat menggunakan kain tenun ikat yang berbahan serat daun buah nanas yang dicampur dengan kapas sehingga menghasilkan benang yang kuat dan lembut. Pada bagian ujungatasnya terdapat pola tenunan yang bergaris horizontal. b. Makna konotasi jenis kain Sepu’ Pola horizontal yang berada pada ujung atau batas kain, dalam hal ini pada bagian atas Sepu’ memiliki arti kemewahan, elegan dan kesederhanaan. Namun juga dapat diartikan sebagai posisi manusia sebagai penjaga hubungan manusia dengan alam dan manusia dilingkungannya. Atau menunjukkan manusia yang memiliki keterbatasan. c. Mitos Kain tenun dalam masyarakat Toraja merupakan salah satu warisan leluhur yang memiliki arti tersendiri. Salah satunya ialah jenis kain tenun ikat pa ramba’, kain tenun ini terbuat dari bahan yang sama dengan kain tenun lainnya, yaitu menggunakan bahan dasar serat daun 56 buah nenas dan kapas. Namun yang membuat tenun paramba’ ini berbeda ialah pola tenunannya yang berada pada ujung kain. Gambar 5.8 : Kain tenun Pamiring Sumber : www.tokopedia.com Makna pola tenunan paramba’ ini bagi masyarakat Toraja ialah menunjukkan posisi manusia yang pada akhirnya memiliki peran yang sama untuk saling menjaga dalam lingkungan masyarakatnya, semua golongan harus menjaga hubungan yang baik dengan sesama manusia juga dengan lingkungan tempat mereka berpijak.

5.2.5 Makna dibalik Aksesoris Sepu’

a. Makna denotasi aksesoris Sepu’ Aksesoris pada Sepu’ ini menyerupai manik-manik biji yang dijahitkan mengikuti motif pada Sepu’. Manik-manik tersebut umumnya terdiri dari warna hitam, merah, oranye, kuning dan putih. 57 b. Makna konotasi aksesoris Sepu’ Manik-manik biji melambangkan perhiasan yang dimiliki oleh kaum bangsawan, menunjukkan kemewahan, keanggunan, sisi yang feminim. Dengan kata lain perhiasan ini cenderung ditujukan bagi kaum perempuan dari golongan bangsawan. Gambar 5.9 : Sepu’ dengan hiasan manik-manik Sumber : www.imgrum.nettagkangentoraja c. Mitos Dalam masyarakat Toraja, kandaure yang terbuat dari manik- manik batu ditujukan sebagai perhiasan untuk kaum perempuan, sedangkan perhiasan untuk kaum laki-laki ialah gayang keris toraja. Manik-manik batu ini merupakan bahan dasar yang bisa dijadikan sebagai kalung, gelang, atau anting bahkan juga untuk kandaure atau sokkong bayu pakaian adat toraja untuk perempuan. Perhiasan tersebut memiliki makna tersendiri bagi orang toraja, khususnya untuk kaum 58 perempuan yang berasal dari Tana’ Bulaan dan Tana’ Bassi. Manik- manik ini merupakan representasi sisi perempuan yang anggun dan elegan, sekalipun perempuan memiliki peran untuk mengurusi urusan domestik, namun mereka juga harus menampilkan diri sebagai seorang perempuan yang cantik, anggun dan bersahaja, sebagai seorang ibu atau calon ibu yang berperan besar dalam keluarga, maka perempuan juga harus menjaga penampilannya. Kedudukan perempuan dalam masyarakat Toraja memang tidak bisa dipandang sebelah mata, karena masyarakat Toraja melihat bahwa kehidupan manusia berawal bukanlah di alam ini, melainkan dalam rahim seorang perempuan.

5.3 Keragaman Makna Sepu’ bagi Orang Toraja di Salatiga

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Keragaman Makna di Balik Sepu’ bagi Orang Toraja di Salatiga: Analisa Semiotika Roland Barthes T1 362011079 BAB I

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Keragaman Makna di Balik Sepu’ bagi Orang Toraja di Salatiga: Analisa Semiotika Roland Barthes T1 362011079 BAB II

0 1 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Keragaman Makna di Balik Sepu’ bagi Orang Toraja di Salatiga: Analisa Semiotika Roland Barthes T1 362011079 BAB IV

0 2 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Keragaman Makna di Balik Sepu’ bagi Orang Toraja di Salatiga: Analisa Semiotika Roland Barthes T1 362011079 BAB VI

0 1 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Keragaman Makna di Balik Sepu’ bagi Orang Toraja di Salatiga: Analisa Semiotika Roland Barthes

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Keragaman Makna di Balik Sepu’ bagi Orang Toraja di Salatiga: Analisa Semiotika Roland Barthes

0 4 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Representasi Perempuan dalam Film Sang Penari (Kajian Semiotika Roland Barthes) T1 362008082 BAB I

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Representasi Perempuan dalam Film Sang Penari (Kajian Semiotika Roland Barthes) T1 362008082 BAB II

0 0 31

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Representasi Perempuan dalam Film Sang Penari (Kajian Semiotika Roland Barthes) T1 362008082 BAB IV

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Representasi Perempuan dalam Film Sang Penari (Kajian Semiotika Roland Barthes) T1 362008082 BAB V

0 0 45