Framework CSS Bootstrap Framework Codeigniter

18 konsep atau sistem yang bersifat “essential support” artinya framework tersebut penting tetapi bukan merupakan komponen utama Ibnu, 2011. Framework yang digunakan dalam pengembangan sistem informasi praktik kerja indutri berbasis website di SMK N 3 Kasihan Bantul SMSR Yogyakarta adalah framework CSS Bootstrap untuk interface dan framework PHP Codeigniter untuk manajemen data. Kedua framework tersebut dipilih karena kelebihan yang dimilikinya. Berikut ini penjelasan dari framework yang digunakan :

a. Framework CSS Bootstrap

Bootstrap menyediakan kumpulan komponen-komponen interface dasar pada website yang bersifat open-source yang dibuat untuk mempermudah pengembang aplikasi website dalam membangun suatu antarmuka website Jake, 2013. Tujuan pembuatan bootstrap adalah untuk menyediakan komponen library yang dapat diolah sesuai kebutuhan, terdokumentasi dengan baik, dan fleksibel atau mudah digunakan bersama dengan bahasa pemrograman HTML, CSS, dan Javascript Fielding, 2014. Kelebihan dari framework CSS bootstrap yaitu Preprocessors, One Framework every device dan comprehensive docs Official Website Bootstrap , 2015. Framework CSS Bootstrap mendukung dua preprocessors CSS yang paling popular yaitu Less dan Sass. Preprocessors CSS mempermudah pengembang aplikasi dalam mengembangkan aplikasi dan efisien serta optimal dalam menuliskan kode yaitu hanya dengan menulis beberapa baris kode saja. One Framework every device, artinya bootstrap dapat digunakan untuk berbagai macam perangkat karena bootstrap bersifat responsive. Comprehensive docs artinya bootstrap memiliki dokumentasi dan tutorial yang banyak baik dari segi kode maupun template-template website. 19

b. Framework Codeigniter

Codeigniter menurut Agus Saputra Agus, 2011 merupakan framework PHP yang diklaim memiliki eksekusi tercepat dibandingkan dengan framework lainnya. Framework Codeigniter ini bersifat open-source sehingga pengembang dapat mengurangi jumlah baris dalam kode dan dapat meminimalisasi kesalahan penulisan kode perintah dan bugs, mengurangi ukuran file, serta mempercepat eksekusi. Codeigniter Bekerja berdasarkan konsep dasar MVC. MVC Model View Controller merupakan sebuah pattern teknik pemrograman yang memisahkan bisnis logic alur pikir, data logic penyimpanan data, dan presentation logic antarmuka aplikasi atau secara sederhana adalah memisahkan antara desain, data, dan proses Ibnu, 2011. Gambar 1 dibawah ini menunjukkan pola MVC terdiri dari 3 bagian, yaitu: Gambar 1. Pola MVC Codeigniter 20 1 Model yang bertugas dalam pengolahan data. Model ini berhubungan dengan data dan interaksi ke database atau webservice, mempresentasikan struktur data dari aplikasi yang bisa berupa basis data maupun data lain. 2 View bertugas dalam menampilkan data ke end-user. View bisa berupa halaman web, rss, javascript dan lain-lain. Di dalam view hanya berisi variabel-variabel yang berisi data yang siap ditampilkan. View dapat dikatakan sebagai halaman website yang dibuat dengan menggunakan HTML dan bantuan CSS atau JavaScript. 3 Controller bertindak sebagai penghubung antara data model dan view. Tugas controller adalah menyediakan berbagai variabel yang akan ditampilkan di view, memanggil model untuk melakukan akses ke basis data, menyediakan penanganan kesalahanerror, mengerjakan proses logika dari aplikasi serta melakukan validasi atau cek terhadap input. Codeigniter dibuat pertama kali oleh Rick Ellis yang merupakan CEO dari Ellislab ini memiliki beberapa kelebihan yaitu : memiliki dokumentasi yang lengkap dan bagus, kompatibel dengan semua jenis hosting, memiliki performa yang bagus, memiliki fleksibilitas dalam aturan penulisan kode, mudah untuk dipelajari dan digunakan EllisLab, 2015. Framework Codeigniter juga memiliki hasil benchmark yang tinggi dan cepat dibandingkan framework php yang lain zend, laravel, kohana, fuel, yii, symphony Ibnu, 2011. Berdasarkan kelebihan yang dimiliki pada framework codeigniter, oleh karena itu penelitian ini menggunakan framework codeigniter untuk implementasi pengembangan sistem informasi praktik kerja industri. 21

6. Kualitas Perangkat Lunak