1
BAB I PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang Masalah
Pendidikan  menengah  kejuruan  merupakan  tempat  untuk  menambah  dan mengembangkan  kemampuan  siswa.  Kemampuan  yang  diperoleh  dibangku
sekolah  diharapkan  dapat  bermanfaat  bagi  masyarakat  dan  mampu  bersaing  di dunia kerja. Hal tersebut sesuai dengan tujuan khusus dari pendidikan menengah
kejuruan  yang  tercantum  dalam  kurikulum  SMK  Sidi,  2004  yaitu  menyiapkan peserta didik agar menjadi produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan
pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah  sesuai  dengan  kompetensi  dalam  program  keahlian  yang  dipilihnya;
menyiapkan  peserta  didik  agar  mampu  memilih  karir,  ulet  dan  gigih  dalam berkompetisi,  beradaptasi  di  lingkungan  kerja,  dan  mengembangkan  sikap
profesional  dalam  bidang  keahlian  yang  diminatinya;  membekali  peserta  didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, agar mampu mengembangkan diri
di  kemudian  hari  baik  secara  mandiri  maupun  melalui  jenjang  pendidikan  yang lebih tinggi; membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang sesuai
dengan program keahlian yang dipilih. Untuk  mewujudkan  tenaga  kerja  yang  memiliki  keahlian  profesional
dibidangnya  dengan  tingkat  pengetahuan,  keterampilan,  dan  etos  kerja  yang sesuai  dengan  tuntutan  lapangan  kerja,  pemerintah  mengeluarkan  program
pengelolaan  yang  mengikutsertakan  masyarakat  dalam  meningkatkan  mutu pendidikan.  Hal  tersebut  sesuai  dengan  pasal  8  UU  SISDIKNAS  Depdiknas,
2003  yang  menyatakan  bahwa  masyarakat  berhak  berperan  serta  dalam
2 perencanaan,  pelaksanaan,  pengawasan,  dan  evaluasi  program  pendidikan.
Program  tersebut  adalah  program  pendidikan  sistem  ganda  atau  yang  biasa disebut  praktik  kerja  industri  prakerin  yang  memadukan  dan  menghubungkan
program pendidikan di sekolah dengan keterampilan yang dibutuhkan dalam dunia kerja atau dunia industri. Program pendidikan sistem ganda dilaksanakan dengan
tujuan  untuk  mendekatkan  mutu  lulusan  dengan kemampuan  yang  diminta  oleh dunia  industri  dunia  usaha,  memenuhi  kebutuhan  tenaga  kerja  yang  ahli  atau
profesional dibidangnya, kompeten, dan berdaya saing global. Pelaksanaan  praktik  kerja  industri  harus  mempertimbangkan  keterampilan
siswa dan keterampilan yang dibutuhkan dalam dunia usaha atau dunia industri serta  memerlukan  analisis,  perencanaan  dan  pengelolaan  yang  tepat,  baik  dari
pihak  sekolah  maupun  industri.  Analisis  pelaksanaan  praktik  kerja  industri berhubungan  dengan  kemampuan-kemampuan  yang  harus  dikuasai  oleh  siswa
berdasarkan standar kompetensi atau kompetensi dasar yang ada dalam silabus. Perencanaan  dilakukan  untuk  menerapkan  kompetensi-kompetensi  yang  ada
pada  silabus  ke  dalam  proses  pembelajaran.  Hal  tersebut  dilakukan  supaya pelaksanaan praktik kerja industri dapat terselenggara secara efektif dan efisien.
Namun dalam pelaksanaannya di lapangan, ternyata masih banyak kekurangan dalam pengelolaan praktik kerja industri.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan Bapak Gunawan, S.Sn. selaku  koordinator  praktik  kerja  industri  SMK  Negeri  3  Kasihan  Bantul  SMSR
Yogyakarta, diketahui bahwa pengelolaan praktik kerja industri di SMK Negeri 3 Kasihan Bantul SMSR Yogyakarta masih bersifat manual. Dalam penyampaian
informasi  masih  secara  lisan  dan  ditempel  dipapan  pengumuman  sehingga informasi yang didapat kurang up-to-date, kurang akurat, kurang komunikatif dan
3 juga dapat hilang atau sobek. Masih terjadi kekurangan informasi mengenai praktik
kerja  industri  yang  disampaikan  sehingga  membuat  siswa  kurang  memahami prakerin  dan  menghambat  pelaksanaan  proses  prakerin.  Kekurangan  tersebut
seperti  persyaratan,  industri-industri  apa  saja  dan  dimana  saja  yang  layak digunakan untuk prakerin, posisi atau bidang pekerjaan yang ada ditempat kerja
perusahaan  yang  akan  ditempati,  fungsi  siswa  pada  saat  pelaksanaan  praktik kerja  industri.  Pengelolaan  informasi  praktik  kerja  industri  pada  SMK  Negeri  3
Kasihan  Bantul  SMSR  Yogyakarta  sudah  terkomputerisasi  menggunakan aplikasi  microsoft  excel  dan  dicatat  secara  manual,  akan  tetapi  pada  saat
komputer mengalami kerusakan maka data akan hilang. Pada saat pelaksanaan prakerin,  siswa  kurang mendapat  bimbingan  dari guru  pembimbing  dikarenakan
lokasi industri yang jauh. Selain itu tidak adanya laporan evaluasi penilaian hasil kerja  siswa  dalam  praktik  kerja  industri  mengakibatkan  sekolah  kesulitan  dalam
mengevaluasi dan memonitoring ketercapaian kompetensi pelaksanaan program praktik kerja industri, apakah mengalami peningkatan atau penurunan.
Berdasarkan  dari  permasalahan  tersebut,  perlu  dikembangkan  suatu  sistem informasi  yang  berkualitas  untuk  mempermudah  dalam  pengelolaan  informasi
praktik  kerja  industri  dan  meminimalisir  masalah-masalah  tersebut.  salah  satu upaya  yang  dilakukan  adalah  mengembangkan  sebuah  sistem  informasi  praktik
kerja  industri  berbasis  website  yang  diharapkan  dapat  memberikan  banyak manfaat  seperti  penyajian  informasi  yang  akurat,  cepat,  dan  lengkap,  dapat
mempermudah  siswa  dalam  mencari  industri  yang  sesuai  dengan  kompetensi yang  dimiliki,  dan  dapat  membantu  sekolah  mengetahui  tingkat  ketercapaian
pelaksanaan praktik kerja industri. Penelitian ini juga akan melakukan pengujian kualitas  perangkat  lunak terhadap  sistem  informasi  sesuai  dengan  standar ISO-
4 9126  model Web-QEM  yang  terdiri  dari  empat faktor kualitas  yaitu  functionality,
reliability,  usability  dan  efficiency.  Standar  ISO-9126  memiliki  kelebihan dibandingkan standar yang lain yaitu dalam hal struktur hierarki, kriteria evaluasi,
bentuk dan ekspresi komprehensif, definisi yang akurat dan sederhana Hidayati, Sarwosri,  Ariadi, 2009.
B.  Identifikasi Masalah