Aspek Usability Aspek Efficiency

25 Kegagalan yang dimaksud adalah ketidakmampuan untuk mendapatkan atau memberikan informasi seperti dokumen atau hasil perhitungan yang diminta oleh pengguna website Tian, Rudraraju, Li, 2004. Aspek reliability ini memiliki empat sub karakteristik yang meliputi maturity, faultTolerance, recoverability dan reliability compliance. Tidak seperti faktor kualitas perangkat lunak yang lain, reliability dapat diukur secara langsung dengan menggunakan beberapa metrik. Pengujian reliability dapat dilakukan dengan mengukur frekuensi dan tingkat kegagalan, keakuratan hasil output, mean-time-to-failure MTTF, kemampuan pengendalian error dan prediktabilitas program. Dalam penelitian ini, aspek reliability diukur dengan menggunakan tool dari LoadImpact dan WAPT 8.1. Kedua tool tersebut efektif digunakan untuk melakukan stress testing pada website dan untuk mengukur tingkat kegagalan sistem failure rate sehingga dapat memberikan faktor kualitas reliability dari suatu website Lalitha Shastry, Asha Gowda Karegowda, Latha Raju, 2014 Stress testing dilakukan dengan cara memberikan simulasi pengunjung dan koneksi yang terus-menerus sehingga server mengalami down.

c. Aspek Usability

Aspek usability berhubungan langsung dengan pengguna. Usability merupakan atribut kualitas yang digunakan untuk menilai seberapa mudah tampilan antar muka suatu produk untuk digunakan. Pressman Pressman, 2010 mendefinisikan usability sebagai kemudahan perangkat lunak untuk digunakan. Menurut menurut ISO-9126, usability didefinisikan sebagai kemampuan perangkat lunak untuk dipahami, dipelajari, digunakan, dan menarik bagi pengguna, ketika digunakan dalam kondisi tertentu. Aspek usability memiliki tiga sub karakteristik yang meliputi understandbility, learnability dan operability. Menurut ISOIEC, 26 2002 pengujian metrik sub karakteristik dari usability memiliki dua metode yaitu user test dan test of the product in use. Dalam penelitian ini pengujian usability menggunakan metode user test yaitu melakukan survey terhadap pengguna menggunakan angket kuisioner Usefulness, Satisfaction, Ease of Use USE dari Arnold Lund. Usability oleh Lund Lund, 2001 didefinisikan oleh empat kualitas komponen yaitu usefulness, ease of use, ease of learning, dan satisfaction. Empat kualitas tersebut merupakan dimensi yang mempengaruhi kepuasan pengguna dan frekuensi pengguna dalam penggunaan sistem. Keempat dimensi tersebut juga merupakan parmeter yang mudah diamati dan dibandingkan hasilnya jika harus mengevaluasi lebih dari satu antarmuka produk. Kuisioner USE ini banyak digunakan sebagai instrumen untuk melakukan penilaian terhadap aspek usability karena sudah memenuhi sub karakteristik dari aspek usability.

d. Aspek Efficiency

Aspek efficiency menurut Pressman Pressman, 2010 didefinisikan sebagai kemampuan perangkat lunak dalam memanfaatkan sumber daya yang tersedia secara optimal. Menurut ISO-9126 dalam Padayachee, Kotze, Van Der Merwe, 2010 adalah kemampuan perangkat lunak untuk memberikan kinerja yang sesuai dan relative terhadap jumlah sumber daya yang digunakan pada keadaan tersebut. Sumber daya dalam hal ini mencakup memori, koneksi jaringan, CPU jumlah ruang disk, dll. Aspek efficiency memiliki dua sub karakteristik yaitu time behavior yang berhubungan dengan waktu respon perangkat lunak dalam melakukan fungsinya dan resource utilization yang berhubungan dengan penggunaan sumber daya yang dimiliki perangkat lunak untuk melakukan fungsinya. 27 Dalam penelitian ini aspek efficiency diukur dengan menggunkan dua tools yaitu Yslow dan PageSpeed Insight. Yslow merupakan alat ukur perangkat lunak yang dikembangkan oleh Yahoo Developer Network untuk mengukur kinerja efisiensi sebuah halaman website. Mereka merumuskan beberapa rekomendasi agar sebuah halaman website dapat lebih cepat diakses dan efisien. Parameter dasar yang digunakan pada YSlow antara lain besarnya byte data dokumen, jumlah HTTP request, kompresi GZIP, dan minifikasi. PageSpeed Insight merupakan alat ukur dari Google yang digunakan untuk menguji kecepatan loading atau waktu respon suatu website. Parameter dasar yang digunakan pada PageSpeed Insight antara lain minify, compression, leverage browsing cache dan keep alive. Hasil penilaian dengan tools ini adalah skor dengan rentang 1-100. Semakin besar skor yang didapat semakin bagus suatu website.

B. Kajian Penelitian yang Relevan

1. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Puji Wahyu Ningsih Ningsih, 2012 pada tahun 2012 tentang rancang bangun sistem informasi praktik kerja industri berbasis web studi kasus : SMK Al-Azhar Menganti Gresik menunjukkan bahwa program dapat menghasilkan sistem yang mampu mengolah dan menyediakan informasi mengenai praktik kerja industri kepada administrator sekolah dan dapat menampilkan evaluasi penilaian hasil prakerin untuk pihak sekolah dalam memonitoring perkembangan peserta didik selama program prakerin berlangsung dari tahun ke tahun. Pengembangan sistem ini menggunakan metode prototype. Sistem informasi ini mempunyai kelebihan dalam menampilkan data dalam bentuk grafik akan tetapi sistem ini tidak mengikut sertakan siswa dan pihak industri dalam sistem yang dikembangkan serta tidak ada analisis kualitas terhadap sistem yang dibuat.