27
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
II.1. STROKE ISKEMIK II.1.1. Defenisi
Stroke adalah suatu episode disfungsi neurologi akut disebabkan oleh iskemik atau perdarahan berlangsung 24 jam atau meninggal, tapi tidak
memiliki bukti yang cukup untuk diklasifikasikan Sacco dkk, 2013 Stroke iskemik adalah tanda klinis disfungsi atau kerusakan jaringan otak
yang disebabkan kurangnya aliran darah ke otak sehingga mengganggu kebutuhan darah dan oksigen di jaringan otak. Sjahrir, 2003
Stroke hemoragik adalah disfungsi neurologis yang berkembang dengan cepat yang disebabkan oleh perdarahan di parenkim otak atau sistem ventrikel
yang tidakdisebabkan oleh traumaSacco dkk,2013
II.1.2. Epidemiologi
Secara umum, angka kematian stroke pada negara-negara Asiakecuali Jepang dan Singapura lebih tinggi daripada di negara Barat, namun ada
baiknya menyebutkan bahwa Jepang memilikimortalitas stroke yang tertinggi di dunia pada tahun 1965. Halini cepatmenurun 80 selama periode 1965-1990.
Angka kematian stroke di Jepang mirip dengan yang di negara-negara Barat. Menariknya, tren kematian stroke di Cina dan Korea Selatan sekarang
menunjukkan karakteristik yang mirip dengantren Jepang yang diamati di masa lalu. Dimana negara-negara Asia Timur memiliki angka kematian lebih tinggi
pada stroke, tetapi kematian karena penyakit jantung koroner lebih rendah dari negara-negara Barat. Negara-negara Asia lainnya memiliki angka kematian
Universitas Sumatera Utara
28 yang lebih tinggi pada penyakit jantung koronerdan stroke daripada negara-
negara Asia Timur atau negara-negara Barat. Ueshima H dkk 2008 Meskipun dapat mengenai semua usia, insiden stroke meningkat dengan
bertambahnya usia dan terjadi lebih banyak pada wanita pada usia yang lebih muda tetapi tidak pada usia yang lebih tua. Perbandingan insidens pria dan
wanita pada umur 55-64 tahun adalah 1,25; pada umur 65-74 tahun adalah 1,50; 75-84 tahun adalah 1,07; dan pada umur
≥ 85 tahun adalah 0,76 .
Rosamonddkk, 2007
II.1.3. Klasifikasi Stroke
Dasar klasifikasi yang berbeda – beda diperlukan, sebab setiap jenis stroke mempunyai cara pengobatan, pencegahan dan prognosa yang berbeda,
walaupun patogenesisnya sama Misbach, 1999 I.
Berdasarkan patologi anatomi dan penyebabnya : a. Stroke Iskemik
Transient Ischemic Attack TIA Thrombosis serebri
Emboli serebri b. Stroke Hemoragik
Perdarahan intraserebral Perdarahan subarachnoid
II. Berdasarkan stadium pertimbangan waktu
a. Transient Ischemic Attack TIA b. Stroke in evolution
c. Completed stroke
Universitas Sumatera Utara
29 III.
Berdasarkan jenis tipe pembuluh darah a. Sistem Karotis
b. Sistem vetebrobasiler IV.
Klasifikasi Bamford untuk tipe infark yaitu a. Partial Anterior Circulation Infarct PACI
b. Total Anterior Circulation Infarct TACI c. Lacunar Infarct LACI
d. Posterior Circulation Infarct POCI V.
Klasifikasi stroke iskemik berdasarkan krteria kelompok peneliti TOAST Sjahrir, 2003
a. Aterosklerosis Arteri Besar Gejala klinik dan penemuan imejing otak yang signifikan
50 stenosis atau oklusi arteri besar di otak atau cabang arteri di korteks disebabkan oleh proses aterosklerosis.
Gambaran computed tomography CT sken kepala MRI menunjukkan adanya infrak di kortikal, serebellum, batang
otak, atau subkortikal yang berdiameter lebih dari 1,5 mm dan potensinya berasal dari aterosklerosis arteri besar.
b. Kardioembolisme Oklusi arteri disebabkan oleh embolus dari jantung. Sumber
embolus dari jantung terdiri dari : 1. Resiko tinggi
• Prostetik katub mekanik • Mitral stenosis dengan atrial fibrilasi
• Fibrilasi atrial
Universitas Sumatera Utara
30 • Atrial kiri atrial appendage thrombus
• Sick sinus syndrome • Miokard infark baru 4 minggu
• Thrombus ventrikel kiri • Kardiomiopati dilatasi
• Segmen ventricular kiri akinetik • Atrial myxoma
• Infeksi endokarditis 2. Risiko sedang
• Prolaps katub mitral • Kalsifikasi annulus mitral
• Mitral stenosis tanpa fibrilasi atrial • Turbulensi atrial kiri
• Aneurisma septal atrial • Paten foramen ovale
• Atrial flutter • Lone atrial fibrillation
• Katub kardiak bioprostetik • Trombotik endokarditis non bacterial
• Gagal jantung kongestif • Segmen ventrikuler kiri hipokinetik
• Miokard infark 4 minggu, 6 bulan c. Oklusi Arteri Kecil
Sering disebut juga infark lakunar, dimana pasien harus mempunyai satu gejala klinis sindrom lakunar dan tidak
Universitas Sumatera Utara
31 mempunyai gejala gangguan disfungsi kortikal serebral.
Pasien biasanya mempunyai gambaran CT sken MRI kepala normal atau infark lakunar dengan diameter 1,5 mm di
daerah batang otak atau subkortikal. d. Stroke Akibat dari Penyebab lain yang Menentukan
1. Non – Aterosklerosis Vaskulopati • Non inflamasi
• Inflamasi non infeksi • Infeksi
2. Kelainan Hematologi atau Koagulasi e. Stroke Akibat dari Penyebab lain yang Tidak Dapat Ditentukan
II.1.4. Faktor Risiko Stroke