Hubungan Antara Kategori Usia Menopause dengan Kejadian Stroke Hubungan Antara Kategori Usia Menopause dengan Kejadian Stroke Iskemik

80 Pada penelitian ini, pada kelompok penderita stroke didapati rerata usia menarche 13,94±1,499 tahun dan pada kelompok penderita bukan stroke didapati rerata usia menarche 14,25±1,287 tahun. Berbeda dengan penelitian Mousavi dkk 2009 rerata usia menarche pada kelompok kasus 12.8±1.3 tahun dan pada kelompok kontrol adalah 13.7±1.5 tahun. Pada penelitian ini didapati usia menarche terbanyak adalah usia 13 tahun. Pada studi Hsieh dkk 2010 didapati usia menarche terbanyak adalah ≥ 16 tahun. Pada studi kasus-kontrol yang dilakukan Hsieh dkk 2010usiasaat menarche14 tahunmerupakan faktorindependen untukpenurunan risikostroke iskemik. Pada penelitian ini didapati rerata durasi waktu usia saat menopause dengan kejadian stroke adalah 8,34 ± 7,118 tahun. Pada penelitian Lisabeth dkk 2012 didapati bahwa selama 10 tahun setelah menopause, risiko kejadian stroke kira-kira menjadi 2x lipat pada wanita. Akumulasi dari faktor-faktor risiko mungkin karena kelebihan androgen dan penurunan estrogen. Hal ini mungkin menjelaskan dua kali lipat risiko stroke dalam 10 tahun setelah menopause. Pada penelitian ini, pada kelompok stroke didapati 51 orang 78,5 subjek menderita stroke iskemik dan 14 orang 21,5 subjek menderita stroke hemoragik. Pada penelitian Jacobsen dkk 2004 didapati kasusstroke iskemik5kali lebih banyakdari kasus strokehemoragik.

IV.2.2 Hubungan Antara Kategori Usia Menopause dengan Kejadian Stroke

Pada penelitian ini terdapat hubungan yang tidak signifikan antara kategori usia menopause dengan kejadian stroke p=0,465. Tidak berbeda dengan beberapa penelitian diantaranya penelitian Jacobsen dkk 2004 didapati Universitas Sumatera Utara 81 hubungan yang tidak signifikan antara usia menopause dengan kejadian stroke. Demikian juga penelitian Choi dkk 2005 dimana setelah penyesuaian untuk umur, hipertensi dan aktifitas fisik, usia saat menopause ditemukan tidak secara signifikan berhubungan dengan kejadian stroke. Pada penelitian de Kleijn dkk 2002juga didapati hubungan yang tidak signifikan antara usia menopause dengan kejadian stroke. Sebagian besar penelitian ini ditemukan hubungan yang tidak signifikan antara kategori usia menopause dengan kejadian stroke. Hal ini kemungkinan dikarenakan usia menopause sebagai faktor risiko stroke menunjukkan persentase yang kecil yaitu 4-5 . Lisabeth dkk 2009 IV.2.3Besar risiko paparan atau OR kategori usia menopause dengan kejadian stroke Pada penelitian ini usia menopause ≤ 44 tahun akan menurunkan sebesar 40 risiko terjadinya stroke tetapi hal ini tidak signifikan. Berbeda dengan penelitian Rocca dkk 2012 didapati pasien dengan usia menopause ≤ 44 tahun mempuyai kemungkinan peningkatan risikostrokesebanyak 0,21 kali dibandingkan pasien dengan usia menopause ≥ 51 tahun dimana hal ini juga tidak signifikan. Usia menopause 45-50 tahun akan menurunkan sebesar 40 risiko terjadinya stroke tetapi hal ini juga tidak signifikan. Pada penelitian Mousavi dkk 2009 didapati pada studi diKoreatelah menunjukkanada hubungan yang signifikanantarausia yang lebih mudapadamenopausedanrisiko yang lebih tinggidarikejadian stroke. Universitas Sumatera Utara 82

IV.2.4 Hubungan Antara Kategori Usia Menopause dengan Kejadian Stroke Iskemik

Pada penelitian ini didapati hubungan yang tidak signifikan antara kategori usia menopause dengan kejadian stroke iskemik p=0,514. Tidak berbeda dengan penelitian Choi dkk 2005, setelah penyesuaian untuk umur, hipertensi dan aktifitas fisik, usia saat menopause ditemukan tidak secara signifikan berhubungan dengan stroke iskemik. Berbeda dengan studi prospektif Lisabeth dkk 2009 didapati hubungan yang signifikan antara usia alamimenopause dan risiko stroke iskemik dalam studi kohort dari kelompok wanita yang diikuti dari usia 60 tahun. IV.2.5Besar risiko paparan kategori usia menopause dengan kejadian strokeiskemik Usia menopause ≤ 44 tahun akan menurunkan sebesar 50 risiko terjadinya stroke tetapi hal ini tidak signifikan. Usia menopause 45-50 tahun akan menurunkan sebesar 40 risiko terjadinya stroke tetapi hal ini juga tidak signifikan. Hal ini berbeda dengan penelitian Lisabeth dkk 2009 dimana didapati wanitadenganusia menopausesebelum usia42tahun memiliki2 kali risiko strokeiskemik dibandingkan dengan semuawanita dengan usia menopause lainnya. Penelitian pada populasi wanita di Jepang yang dilakukan Baba Y dkk 2010, mendapatkan wanita Jepangyangmengalami menopausesebelum usia40tahunberada padapeningkatan lebih dari 2,5 kali risikoinfarkserebral dibandingkan dengan usia menopause 50-54 tahun.Pada penelitian Choi dkk Universitas Sumatera Utara 83 2005, menopause lambat usia menopause ≥ 55 tahun menunjukkan suatu kecenderungan dari risiko yang lebih rendah dari infark serebral RR 0,79. IV.2.6Hubungan antara kategori usia menopause dengan kejadian strokehemoragik Pada penelitian didapati hubungan yang tidak signifikan antara kategori usia menopause dengan kejadian stroke hemoragik p=265. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Baba Y dkk 2010 dimana didapati hubungan yang tidak signifikan antara usia menopause dengan kejadian stroke hemoragik. Demikian juga dengan penelitiian Jacobsen dkk 2004 yang menemukan hubunganyang tidak signifikan antarausia saatmenopausealamidengan kejadian strokehemoragik. IV.2.7Besar risiko paparan atau OR kategori usia menopause dengan kejadian strokehemoragik Pada penelitian ini didapatibesar risikousia menopause ≤ 44 tahuntidak berhubungan signifikan dengan kejadian stroke hemoragik dengan nilai OR adalah 1,4 IK 0,12-15,63. Subjek dengan usia menopause 45-50 tahun akan menurunkan sebesar 50 risiko terjadinya stroke hemoragik tetapi hal ini tidak signifikan. Pada penelitian Mousavi dkk 2009 menunjukkan risikoperdarahan intraserebralatauperdarahan subarachnoid secara signifikan lebih tinggipada wanitadengan usiamenopausedari47-49tahundibandingkan pada wanitadengan usiasaat menopause 46 tahun. Universitas Sumatera Utara 84 Penelitian yang meneliti tentang hubungan usia menopause dengan kejadian stroke hemoragik sangat sedikit jumlahnya. Dan pada penelitian ini didapati jumlah subjek yang menderita stroke hemoragik relatif sedikit yaitu 14 orang subjek dan jumlah wanita yang mengalami usia menopause yang lebih dini juga hanya 1 orang subjek. Beberapa hal ini mungkin menjadi alasan didapatinya hubungan yang tidak signifikan antara kategori usia menopause dengan kejadian stroke hemoragik dan usia menopause yang lebih dini didapati bukan sebagai faktor risiko dari stroke hemoragik berdasarkan nilai OR 0,5 dengan IK 95 0,05-5,26. Pada penelitian ini didapati hubungan yang tidak signifikan antara kategori usia menopause dengan kejadian stroke, stroke iskemik maupun stroke hemoragik. Hasil ini sesuai dengan beberapa penelitian sebelumnya. Sesuai hasil OR yang didapatkan pada penelitian ini pada semua kejadian stroke, didapatkan nilai OR lebih kecil dari 1 atau mencakup angka 1. Hasil ini menunjukkan bahwa usia menopause adalah bukan sebagai faktor risiko dari kejadian stroke. Hal ini dapat terjadi karena alasan bahwa usia menopause merupakan faktor risiko yangkurang umum pada kejadian stroke baik stroke iskemik maupun stroke hemoragik. Pada penelitian Lisabeth dkk tahun 2009 dan Jacobsen dkk tahun 2004 didapati bahwa persentase usia menopause sebagai faktor risiko stroke hanya sedikit yaitu 4-5 . Begitu juga dengan wanita yang mengalami usia menopause dini jumlahnya juga sedikit. Seperti pada penelitian ini, wanita dengan usia menopause ≤ 44 tahun berjumlah 20 orang subjek 15 dari kedua kelompok. Universitas Sumatera Utara 85 Alasan untuk peningkatan risiko strokepada wanita dengan menopause dini tidak begitu jelas, tetapi kehilangan awal dari fungsi ovariumditambah dengan keadaan estrogen rendah yang berkepanjangan adalah hipotesis yang masukakal . Penelitian Lisabeth dkk tahun 2009 ini menunjukkan bahwahubungan antarausiamenopausedanrisiko strokedapatdimediasimelalui perubahanfaktor risikoyangterjadi pada menopause, dimana terjadi peningkatan beberapa faktor risiko dari stroke.Lisabeth dkk 2009 Sampai saat ini, belum ada penelitian yangmeneliti hubungan antarahormonendogenestrogen dan strokepada wanitapremenopauseataupada wanitapada transisimenopauseuntuksecara langsung mengujiteori ini. Penelitianyangmenyelidikihubungan antarahormonendogenestrogen dan strokehanya terbatas padawanita pascamenopause. Lisabeth dkk 2012

IV.2.8 Keterbatasan penelitian