Faktor Risiko Stroke Epidemiologi

31 mempunyai gejala gangguan disfungsi kortikal serebral. Pasien biasanya mempunyai gambaran CT sken MRI kepala normal atau infark lakunar dengan diameter 1,5 mm di daerah batang otak atau subkortikal. d. Stroke Akibat dari Penyebab lain yang Menentukan 1. Non – Aterosklerosis Vaskulopati • Non inflamasi • Inflamasi non infeksi • Infeksi 2. Kelainan Hematologi atau Koagulasi e. Stroke Akibat dari Penyebab lain yang Tidak Dapat Ditentukan

II.1.4. Faktor Risiko Stroke

Beberapa faktor diketahui meningkatkan penyakit stroke, dan telah dilakukan banyak studi berskala luas. Faktor risiko untuk terjadinya stroke dapat diklasifikasikan berdasarkan kemungkinannya untuk dimodifikasi atau tidak nonmodifiable, modifiable, atau potentially modifiable dan bukti yang kuat well documented atau less well documented Goldstein, 2006 1. Non modifiable risk factors: 1. Usia 2. Jenis kelamin 3. Berat badan lahir rendah 4. Rasetnis 5. Genetik 2. Modifiable risk factors: Universitas Sumatera Utara 32 1. Well-documented and modifiable risk factors a. Hipertensi b. Paparan asap rokok c. Diabetes d. Atrial fibrilasi dan beberapa kondisi jantung tertentu e. Dislipidemia f. Stenosis arteri karotis g. Sickle cell diseases h. Terapi hormonal pasca menopause i. Diet yang buruk j. Inaktifitas fisik k. Obesitas 3. Less well-documented and modifiable risk factors: 1. Sindroma metabolik 2. Penyalahgunaan alcohol 3. Penggunaan kontrasepsi ora 4. Sleep-disoerdered breathing 5. Nyeri kepala migren 6. Hiperhomosisteinemia 7. Peningkatan lipoprotein a 8. Peningkatan lipoprotein-associated phospholipase 9. Hypercoagulability 10. Inflamasi 11. Infeksi

II.1.5. Patofisiologi

Universitas Sumatera Utara 33 Pada stroke iskemik, berkurangnya aliran darah ke otak menyebabkan hipoksia daerah regional otak dan menimbulkan reaksi berantai yang berakhir dengan kematian sel sel otak dan unsur-unsur pendukungnya. Misbach,2007 Iskemia dapat dibagi lagi menjadi tigamekanisme yang berbeda: trombosis, emboli, danpenurunan perfusi sistemik. Caplan, 2009 1. Trombosis Trombosis mengacu pada obstruksi aliran darah karena proses oklusi lokaldalam satu atau lebih pembuluh darah. Lumen pembuluh darah yang menyempit atau tersumbat oleh perubahan dalam dinding pembuluh darah disertai pembentukan bekuan. Jenis yang paling umum dari patologi vaskular adalah aterosklerosis, di mana jaringan fibrous dan otot tumbuh terlalu cepat pada subintima,dan materi lemak membentuk plak yang dapatmengganggu pada lumen. Selanjutnya, platelet atau trombosit menempel ke celah-celah plak dan membentuk yang berfungsi sebagainidus untuk pengendapan fibrin, trombin, danclot. Caplan, 2009 2. Emboli Pada emboli, materi terbentuk di tempat lain dalamsistem vaskular pada arteri dan memblok aliran darah. Penyumbatan bisa bersifat sementara atau dapat bertahan selama berjam-jam atau berhari-hari sebelum berpindah ke area yang lebih distal. Berbeda dengan trombosis, blok emboli lumen tidak disebabkan oleh proses lokal yang berasal pada arteri yang tersumbat.Materi yang muncul proksimal, paling seringdari jantung, dari arteri utama sepertiaorta, karotis, dan arteri vertebralis, dan darivena sistemik. Caplan,2000 3. PenurunanPerfusisistemik Universitas Sumatera Utara 34 Dalampenurunan perfusisistemik, berkurangnyaaliran kejaringan otakdisebabkan olehtekanan perfusi sistemik yang rendah. Penyebab yang palingumum adalahkegagalan pompa jantungpaling sering karenainfark miokardatauaritmia danhipotensisistemik karena kehilangan darah atauhipovolemia.Dalam kasus tersebut, berkurangnyaperfusiadalahlebih umumdaripadatrombosislokalatau embolidan mempengaruhiotaksecara difusdanbilateral.Caplan, 2009 Secara umum daerah regional otak yang iskemik terdiri dari bagian inti core dengan tingkat iskemia terberat dan berlokasi di sentral. Daerah ini akan menjadi nekrotik dalam waktu singkat jika tidak ada reperfusi. Di luar daerah core iskemik terdapat daerah penumbra iskemik. Sel sel otak dan jaringan pendukungnya belum mati akan tetapi sangat berkurang fungsi – fungsinya menyebabkan juga defisit neurologis. Tingkat iskemiknya makin ke perifer makin ringan. Daerah penumbra iskemik, di luarnya dapat dikelilingi oleh suatu daerah hiperemik akibat adanya aliran daerah kolateral luxury perfusion area. Daerah penumbra iskemik inilah yang menjadi sasaran terapi stroke iskemik akut supaya dapat direperfusi dan sel sel otak berfungsi kembali. Reversibilitas tergantung pada faktor waktu dan jika tidak terjadi reperfusi, daerah penumbra dapat berangsur angsur mengalami kematian. Misbach,2007 Iskemik otak mengakibatkan perubahan dari sel neuron otak secara bertahap, yaitu Sjahrir, 2003: Tahap 1: a. Penurunan aliran darah b. Pengurangan O2 c. Kegagalan energy Universitas Sumatera Utara 35 d. Terminal depolarisasi dan kegagalan homeostasis ion Tahap 2: a. Eksitoksisitas dan kegagalan homeostasis ion b. Spreading depression Tahap 3: Inflamasi Tahap 4: Apoptosis Perdarahan otak merupakan penyebab stroke kedua terbanyak setelah infark otak, yaitu 20 – 30 dari semua stroke di Jepang dan Cina. Sedangkan di Asia Tenggara ASEAN, pada penelitian stroke oleh Misbach 1997 menunjukkan stroke perdarahan 26, terdiri dari lobus 10, ganglionik 9, serebellar 1, batang otak 2 dan subrakhnoid 4. Misbach, 2011 Pecahnya pembuluh darah di otak dibedakan menurut anatominya atas perdarahan intraserebral dan subarakhnoid.Sedangkan berdasarkan penyebabnya, perdarahan intraserebral dibagi menjadi perdarahan intraserebral primer dan sekunder. Misbach 2011 Perdarahan intraserebral biasanya timbul karena pecahnya mikroaneurisma Berry aneurysm akibat hipertensi maligna. Hal ini paling sering terjadi di daerah subkortikal, serebelum, dan batang otak. Hipertensi kronik menyebabkan pembuluh arteriola berdiameter 100 – 400 mikrometer mengalami perubahan patologi pada dinding pembuluh darah tersebut berupa lipohialinosis, nekrosis fibrinoid serta timbulnya aneurisma tipe Bouchard. Pada kebanyakan pasien, peningkatan tekanan darah yang tiba-tiba menyebabkan rupturnya arteri yang kecil. Keluarnya darah dari pembuluh darah kecil membuat efek penekanan pada arteriole dan pembuluh kapiler yang akhirnya Universitas Sumatera Utara 36 membuat pembuluh ini pecah juga. Hal ini mengakibatkan volume perdarahan semakin besar. Caplan, 2000 Elemen-elemen vasoaktif darah yang keluar serta kaskade iskemik akibat menurunnya tekanan perfusi, menyebabkan neuron-neuron di daerah yang terkena darah dan sekitarnya lebih tertekan lagi. Gejala neurologik timbul karena ekstravasasi darah ke jaringan otak yang menyebabkan nekrosis. Caplan, 2000 Pada perdarahan intraserebral, pembuluh yang pecah terdapat di dalam otak atau massa pada otak, sedangkan pada perdarahan subrakhnoid, pembuluh yang pecah terdapat di ruang subarakhnoid, di sekitar sirkulus arteriosus Willisi. Pecahnya pembuluh darah disebabkan oleh kerusakan dinding arteri arteriosklerosis atau karena kelainan kongenital atau trauma. Misbach, 2011 II. 2 Menopause II.2.1. Defenisi Menopause didefinisikan sebagai usia pada periode menstruasi terakhirtahun tanpa memiliki periode menstruasi selama minimal 12 bulan berturut-turut.Hefler, 2005 Kok dkk 2006.Istilahmenopausemengacu padasuatu fase waktuyang diikuti1 tahunsetelahberhentinya menstruasi. Postmenopause menjelaskantahun-tahun setelahfase ini. Hoffman dkk 2012 Menurut WHO, menopause adalah berhentinya menstruasi secara permanen akibat tidak bekerjanya folikel ovarium. Untuk menentukan onset dilakukan secara retrospektif, dimulai dari amenorea spontan sampai 12 bulan kemudian, seiring dengan Universitas Sumatera Utara 37 peningkatan kadar serum follicle stimulating hormone FSH. Ahlborg dkk 2003

II.2.2. Epidemiologi

Sensus memperkirakan jumlah wanita pascamenopause di dunia sekitar 476 juta jiwa pada tahun 1990. Setidaknya pada tahun 2030 jumlah ini akan bertambah menjadi 1.200 juta jiwa. Hal ini dipengaruhi antara lain oleh pertumbuhan penduduk dan meningkatnya usia harapan hidup secara perlahan dan progresif. Dengan usia harapan hidup rata-rata lebih dari 78-80 tahun dan usia menopause relatif stabil yaitu pada usia 50-51 tahun, wanita akan menghabiskan lebih dari sepertiga hidupnya dalam masa menopause. Sehingga terdapat kemungkinan untuk mengalami berbagai penyakit kronik selama hidupnya yang diperkirakan 46 untuk penyakit jantung koroner, 20 untuk stroke, 15 untuk fraktur panggul, 10 untuk kanker payudara, dan 2.6 untuk kanker endometrium. Di Amerika Utara, sebanyak 7-8 orang berusia 75-84 tahun terkena demensia tipe Alzheimer dan wanita pascamenopause memiliki risiko 1.4-3 kali lipat untuk penyakit Alzheimer dibandingkan laki-laki, sedangkan risiko untuk terkena kanker kolorektal adalah sekitar 6 di mana lebih dari 90 kasus terjadi setelah usia 50 tahun. Mortalitas dan morbiditas yang terjadi pada kasus ini dilaporkan berhubungan dengan patofisiologi penyakit yang didasari oleh rendahnya kadar estrogen dan progesteron tubuh.Rachman I.A dkk 2004 Sebuah survei di India yang dilakukan baru-baru ini oleh Institute for Social and Economic Change ISEC telah membawa fenomena baru yang mengkhawatirkan dari menopause dini diantara perempuan India. Data untuk Universitas Sumatera Utara 38 penelitian ini berdasarkan pada 1998-1999 National Family Health Survey menarik sampel dari 100000 perempuan pada rentang usia 15-50 tahun, pada 26 negara. Temuan menyoroti survei ISEC bahwa rata-rata hampir 4 dari perempuan India sudah menopause antara usia 29-34 tahun, salah satu ambang batas terendah untuk menopause di seluruh dunia. Laporan, yang diajukan di Parlemen, mengatakan bahwa 3,1 wanita yang sudahmenopause pada usia 30-34 tahun dan insiden meningkat menjadi 8 untuk kelompok usia 35-39 tahun. Chakraborti R. 2013 Di Inggris, usia rata-rata untuk menopause adalah 50 tahundan 9 bulan.Hal ini telah berubah sangat sedikit selama 100 tahun terakhir meskipun penurunan rata-rata usiamenarche. Onset rata-rata perimenopause adalah antara 45,5 dan 47,5 tahun, Dan itu berlangsung untukrata-rata 4 tahun. Rymer dkk 2009 Hoffman dkk 2012 meneliti rata-rata usiawanitamengalamiperiode menstruasiterakhir merekaadalahpada usia 51,5tahun,namunpenghentianmenstruasikarena kegagalanovariumdapat terjadipada setiapusia.Kegagalan ovarium prematurmengacu padaberhentinyamenstruasisebelum usia 40dan berhubungandenganpeningkatan kadar folliclestimulatinghormone FSH .Hoffman,dkk,2012

II.2.3. Faktor yang Mempengaruhi Menopause