IHSG Tesis Lengkap Early Ridho Kismawadi 211042364

Harga mengikuti hukum pasar yang paling dasar, yakni supply and demand, yang menentukan turunnya harga minyak dunia adalah Amerika. Sebab konsumsi minyak di Amerika tertinggi, anjloknya harga minyak disebabkan krisis di amerika yang berdampak permintaan minyak menjadi turun karena banyak perusahaan yang menghentikan produksinya Harga rata-rata minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price ICP pada bulan September 2011 dari hasil perhitungan formula ICP, turun sebesar US 0,67 per barel dari US 111,67 per barel menjadi US 111,00 per barel. Harga minyak mentah Indonesia ICP terus bergejolak, dan Harga minyak Indonesia selama 2012 stabil di atas US 100 per barel, namun pada bulan juni 2012 ICP turun di level 99,08 US per barel. Dan pada bulan oktober 2012 sampai akhir agustus tetap bertahan diatas 100 US per barel, tercatat pada bulan agustus 2012 ICP berada di level 111,72 US per barel.

B. Pembahasan

Tabel 6 Hasil Output Uji Regresi 1. Uji Statistik Dari hasil regresi diatas maka akan didapatkan persamaan sebagai berikut:. Y = 517,5815 + 0,22997 ICP + 0,081548 IHSG + 21,34222 Inflasi - 0,024806 Kurs - 15,77182 Suku Bunga 1. Koefisien Inflasi X1 terhadap JII Y adalah positif dengan nilai koefisien 21,34222, hal ini menunjukkan bahwa jika terjadi kenaikan Inflasi 1 persen carteris paribus, maka akan menyebabkan kenaikan saham Y JII sebesar Rp. 21,34222. 2, Koefisien Suku Bunga X2 terhadap JII Y adalah negatif dengan nilai koefisien - 15,77182, hal ini menunjukkan bahwa jika terjadi kenaikan Suku Bunga 1 persen carteris paribus, maka akan menyebabkan kenaikan saham Y JII sebesar Rp. 15,77182. 3, Koefisien Kurs X3 terhadap JII Y adalah negatif dengan nilai koefisien - 0,024806, hal ini menunjukkan bahwa jika terjadi kenaikan Kurs 1 persen carteris paribus, maka akan menyebabkan penurunan saham Y JII sebesar Rp. 0,024806. 4, Koefisien ICPX4 terhadap JII Y adalah Positif dengan nilai koefisien