Uji Teori Tesis Lengkap Early Ridho Kismawadi 211042364

menyatakan terdapat kointegrasi antara JII dengan IHSG maupun SBI, ini berarti memang terdapat hubungan dalam jangka panjang antar variabel. Variabel ICP Indonesian Crude Price merupakan satu-satunya variabel yang tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap JII, secara teori ICP sangat memberikan dampak terhadap kondisi makro ekonomi, yang pada akhirnya mempengaruhi harga saham, namun dalam penelitian ini diperoleh hasil yang berbeda dimana variabel ICP tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap JII, hal ini disebabkan dalam prakteknya tidak setiap kenaikan harga ICP menyebabkan kenaikan harga BBM karena Indonesia masih mensubsidi BBM dan memiliki batasan harga ICP tertentu agar dapat menaikkan harga BBM. Namun untuk IHSG memiliki kecendrungan kesamaan antara teori dan praktek dimana IHSG menggambarkan saham saham yang terdaftar didalamnya secara umum, terlihat bahwa hasil yang diperoleh dalam penelitian ini terdapat pengaruh positif antara IHSG terhadap JII, yang berarti bahwa kenaikan IHSG juga akan menaikkan JII.

3. Uji Asumsi Klasik a. Normalitas

Tabel 7 Hasil Output Uji Normalitas Hasil Uji Normalitas : J – B Test Terlihat dari tabel diatas Tabel 7 terlihat bahwa nilai Probability adalah 0,27. Oleh karena Probability 0,05 yaitu 0,270364 maka dapat disimpulkan data terdistribusi normal.

b. Multikolinearitas Tabel 8

Hasil Output Uji Multikolinearitas Variabel Dependen TOL=1- VIF=1TOL Y regresi utama 0,961 - - ICP 0,747 0,253 3,952 IHSG 0,881 0,119 8,403 Inflasi 0,222 0,778 1,285 Kurs 0,705 0,295 3,389 Suku Bunga 0,762 0,238 4,201 Terlihat nilai VIF dari tabel diatas bahwa Variance Inflation Factor VIF semua variabel lebih kecil dari 10. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas pada model regresi. c. Autokorelasi Tabel 9 Hasil Output Uji Autokorelasi Dapat dilihat dari tabel di atas, statistik uji ObsR-squared memberikan nilai 22,344. Nilai p value bagi statistik ini adalah 0,000, lebih rendah dari level of significance yang biasa digunakan 1, 5, atau 10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak adanya autokorelasi .

BAB V Kesimpulan dan Saran

A. Kesimpulan

Kesimpulan dari hasil Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap Jakarta Islamic Index adalah: Koefisien Inflasi X1 terhadap JII Y adalah positif dengan nilai koefisien 21,34222, hal ini menunjukkan bahwa jika terjadi kenaikan Inflasi 1 persen carteris paribus, maka akan menyebabkan kenaikan saham Y JII sebesar Rp. 21,34222. Parameter Inflasi memiliki nilai statistik sebesar 3,501. Statistik ini memiliki p value sebesar 0,000, oleh karena p value 0,05, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara Inflasi terhadap Jakarta Islamic Index pada taraf kepercayaan 95 . Oleh sebab itu Ha.1 Diterima dan menolak H0.1 yaitu Terdapat Pengaruh yang Signifikan Variabel Makro Ekonomi Inflasi terhadap Jakarta Islamic Index. Koefisien Suku Bunga X2 terhadap JII Y adalah negatif dengan nilai koefisien - 15,77182, hal ini menunjukkan bahwa jika terjadi kenaikan Suku Bunga 1 persen carteris paribus, maka akan menyebabkan penurunan saham Y JII sebesar Rp. 15,77182. Parameter Suku Bunga memiliki nilai statistik sebesar 8, 302. Statistik ini memiliki p value sebesar 0, 000 oleh karena p value 0,05, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara Suku Bunga terhadap Jakarta Islamic Index pada taraf kepercayaan 95 . Oleh sebab itu Ha.2 Diterima dan menolak H0.2 yaitu Terdapat Pengaruh yang Signifikan Variabel Makro Ekonomi Suku Bunga terhadap Jakarta Islamic Index Koefisien Kurs X3 terhadap JII Y adalah negatif dengan nilai koefisien - 0,024806, hal ini menunjukkan bahwa jika terjadi kenaikan Kurs Rp. 1. carteris paribus, maka akan menyebabkan penurunan saham Y JII sebesar Rp. 0,024806. Parameter Kurs memiliki nilai statistik sebesar -3, 603. Statistik ini memiliki p value sebesar 0, 000 oleh karena p value 0,05, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara Kurs terhadap Jakarta Islamic Index pada taraf kepercayaan 95 . Oleh sebab itu Ha.3 Diterima dan menolak H0.3 yaitu Terdapat Pengaruh yang Signifikan Variabel Makro Ekonomi Kurs terhadap Jakarta Islamic Index Variabel ICPX4 terhadap JII Y adalah Positif dengan nilai koefisien 0,22997, hal ini menunjukkan bahwa jika terjadi kenaikan ICP U 1. carteris paribus, maka akan menyebabkan kenaikan saham Y JII sebesar Rp. 0,22997. Parameter ICP memiliki nilai statistik sebesar 0,966. Statistik ini memiliki p value sebesar 0,338, oleh karena p value 0,05, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Inflasi terhadap Jakarta Islamic Index pada taraf kepercayaan 95 . Oleh sebab itu H0.4 Diterima dan menolak Ha.4 yaitu Tidak Terdapat Pengaruh yang Signifikan Variabel Makro Ekonomi ICP terhadap Jakarta Islamic Index Variabel IHSGX5 terhadap JII Y adalah Positif dengan nilai koefisien 0,081548, hal ini menunjukkan bahwa jika terjadi kenaikan IHSG Rp. 1. carteris