menyatakan terdapat kointegrasi antara JII dengan IHSG maupun SBI, ini berarti memang terdapat hubungan dalam jangka panjang antar variabel.
Variabel ICP Indonesian Crude Price merupakan satu-satunya variabel yang tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap JII, secara teori ICP sangat
memberikan dampak terhadap kondisi makro ekonomi, yang pada akhirnya mempengaruhi harga saham, namun dalam penelitian ini diperoleh hasil yang berbeda
dimana variabel ICP tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap JII, hal ini disebabkan dalam prakteknya tidak setiap kenaikan harga ICP menyebabkan
kenaikan harga BBM karena Indonesia masih mensubsidi BBM dan memiliki batasan harga ICP tertentu agar dapat menaikkan harga BBM. Namun untuk IHSG memiliki
kecendrungan kesamaan antara teori dan praktek dimana IHSG menggambarkan saham saham yang terdaftar didalamnya secara umum, terlihat bahwa hasil yang
diperoleh dalam penelitian ini terdapat pengaruh positif antara IHSG terhadap JII, yang berarti bahwa kenaikan IHSG juga akan menaikkan JII.
3. Uji Asumsi Klasik a. Normalitas
Tabel 7 Hasil Output Uji Normalitas
Hasil Uji Normalitas : J – B Test
Terlihat dari tabel diatas Tabel 7 terlihat bahwa nilai Probability adalah 0,27. Oleh karena Probability 0,05 yaitu 0,270364 maka dapat disimpulkan data
terdistribusi normal.
b. Multikolinearitas Tabel 8
Hasil Output Uji Multikolinearitas Variabel Dependen
TOL=1- VIF=1TOL
Y regresi utama 0,961
- -
ICP 0,747
0,253 3,952
IHSG 0,881
0,119 8,403
Inflasi 0,222
0,778 1,285
Kurs 0,705
0,295 3,389
Suku Bunga 0,762
0,238 4,201
Terlihat nilai VIF dari tabel diatas bahwa Variance Inflation Factor VIF semua variabel lebih kecil dari 10. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
multikolinearitas pada model regresi. c. Autokorelasi
Tabel 9 Hasil Output Uji Autokorelasi
Dapat dilihat dari tabel di atas, statistik uji ObsR-squared memberikan
nilai 22,344. Nilai p value bagi statistik ini adalah 0,000, lebih rendah dari level of significance yang biasa digunakan 1, 5, atau 10. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa tidak adanya autokorelasi .
BAB V Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap Jakarta Islamic Index adalah:
Koefisien Inflasi X1 terhadap JII Y adalah positif dengan nilai koefisien 21,34222, hal ini menunjukkan bahwa jika terjadi kenaikan Inflasi 1 persen carteris
paribus, maka akan menyebabkan kenaikan saham Y JII sebesar Rp. 21,34222. Parameter Inflasi memiliki nilai statistik sebesar 3,501. Statistik ini memiliki p value
sebesar 0,000, oleh karena p value 0,05, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara Inflasi terhadap Jakarta Islamic Index pada
taraf kepercayaan 95 . Oleh sebab itu Ha.1 Diterima dan menolak H0.1 yaitu Terdapat Pengaruh yang Signifikan Variabel Makro Ekonomi Inflasi terhadap
Jakarta Islamic Index. Koefisien Suku Bunga X2 terhadap JII Y adalah negatif dengan nilai
koefisien - 15,77182, hal ini menunjukkan bahwa jika terjadi kenaikan Suku Bunga 1 persen carteris paribus, maka akan menyebabkan penurunan saham Y JII sebesar
Rp. 15,77182. Parameter Suku Bunga memiliki nilai statistik sebesar 8, 302. Statistik ini memiliki p value sebesar 0, 000 oleh karena p value 0,05, dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara Suku Bunga terhadap Jakarta Islamic Index pada taraf kepercayaan 95 . Oleh sebab itu
Ha.2 Diterima dan menolak H0.2 yaitu Terdapat Pengaruh yang Signifikan Variabel Makro Ekonomi Suku Bunga terhadap Jakarta Islamic Index
Koefisien Kurs X3 terhadap JII Y adalah negatif dengan nilai koefisien - 0,024806, hal ini menunjukkan bahwa jika terjadi kenaikan Kurs Rp. 1. carteris
paribus, maka akan menyebabkan penurunan saham Y JII sebesar Rp. 0,024806. Parameter Kurs memiliki nilai statistik sebesar -3, 603. Statistik ini memiliki p value
sebesar 0, 000 oleh karena p value 0,05, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara Kurs terhadap Jakarta Islamic Index pada
taraf kepercayaan 95 . Oleh sebab itu Ha.3 Diterima dan menolak H0.3 yaitu Terdapat Pengaruh yang Signifikan Variabel Makro Ekonomi Kurs terhadap
Jakarta Islamic Index Variabel ICPX4 terhadap JII Y adalah Positif dengan nilai koefisien
0,22997, hal ini menunjukkan bahwa jika terjadi kenaikan ICP U 1. carteris paribus, maka akan menyebabkan kenaikan saham Y JII sebesar Rp. 0,22997.
Parameter ICP memiliki nilai statistik sebesar 0,966. Statistik ini memiliki p value sebesar 0,338, oleh karena p value 0,05, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Inflasi terhadap Jakarta Islamic Index pada taraf kepercayaan 95 . Oleh sebab itu H0.4 Diterima dan menolak Ha.4
yaitu Tidak Terdapat Pengaruh yang Signifikan Variabel Makro Ekonomi ICP terhadap Jakarta Islamic Index
Variabel IHSGX5 terhadap JII Y adalah Positif dengan nilai koefisien 0,081548, hal ini menunjukkan bahwa jika terjadi kenaikan IHSG Rp. 1. carteris