ROA Return On Asset

wesel, taksiran utang pajak, dan utang-utang lain yang masih harus dibayar dalam jangka waktu 12 bulan 72 . Current Ratio =

4. Net Profit Margin

Net Profit Margin adalah perbandingan antara laba bersih dengan penjualan. Semakin besar NPM, maka kinerja perusahaan akan semakin produktif, sehingga akan meningkatkan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut. Rasio ini menunjukkan berapa besar persentase laba bersih yang diperoleh dari setiap penjualan. Semakin besar rasio ini, maka dianggap semakin baik kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba yang tinggi. Hubungan antara laba bersih sesudah pajak dan penjualan bersih menunjukkan kemampuan manajemen dalam mengemudikan perusahaan secara cukup berhasil untuk menyisakan margin tertentu sebagai kompensasi yang wajar bagi pemilik yang telah menyediakan modalnya untuk suatu resiko. Hasil dari perhitungan mencerminkan keuntungan netto per rupiah penjualan. Para investor pasar modal perlu mengetahui kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. Dengan mengetahui hal tersebut investor dapat menilai apakah perusahaan itu profitable atau tidak. 73 72 Early Ridho Kismawadi, Hubungan Antara Rentabilitas dengan Likuiditas pada PT. BPRS Puduarta Insani Tembung, Medan:IAIN Sumatera Utara, Skripsi, 2011, h. 16. 73 Bastian, Indra dan Suhardjono. Akuntansi Perbankan. Edisi 1. Jakarta: Salemba Empat, 2006, h. 299 Net profit margin adalah rasio tingkat profitabilitas yang dihitung dengan cara membagi keuntungan bersih dengan total penjualan rasio ini menunjukan keuntungan bersih dengan total penjualan yang di peroleh dari setiap penjualan. Net Profit Margin = X 100 X

I. Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi dapat didefinisikan sebagai: perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat bertambah. 74 Pertumbuhan ekonomi mengukur prestasi dari perkembangan suatu perekonomian. Dari suatu periode ke periode lainnya kemampuan suatu negara untuk menghasilkan barang dan jasa akan meningkat. Kemampuan yang meningkat ini disebabkan oleh pertambahan faktor-faktor produksi baik dalam jumlah dan kualitasnya 75 . Pertumbuhan ekonomi diukur berdasarkan tersedianya barang untuk dikonsumsi secara berkelangsungan, selain itu teknologi merupakan salah satu faktor yang juga turut menentukan seberapa banyak barang yang mampu diproduksi, penggunaan teknologi secara tepat guna dapat menjadikan inovasi berkembang secara lebih baik. Menurut Mankiw: untuk mengukur pertumbuhan ekonomi, para ekonom menggunakan data produk domestik bruto GDP yang mengukur pendapatan total 74 Sadono Sukirno, Makro Ekonomi, Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 2004, h. 9. 75 Deddy Rustino, Analisis Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja, Dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Propinsi Jawa TengahSemarang:Thesis UNDIP, 2008, h. 12.