tenaga kesehatan gigi maupun guru olahraga. Kasus yang dirujuk ke puskesmas yaitu gangren, gingivitis, dan abses. Jumlah rujukan bagi yang memerlukan ada 159 siswa.
Kumur-kumur fluor tidak dilaksanakan dan sikat gigi masal hanya sekali setahun dilaksanakan karena keterbatasan biaya. Biaya operasional kegiatan UKGS
seperti biaya transportasi, biaya pelayanan gigi darurat, biaya pelatihan guru dan dokter kecil, konsumsi petugas, dan biaya insentif petugas, berasal dari Dinas
Kesehatan. Biaya yang dari Dinas Kesehatan hanya mencukupi pelayanan UKGS untuk sepuluh sekolah saja, sedangkan jumlah SD yang berada di wilayah kerja
Puskesmas Padang Bulan ada 25. Jadi, untuk melaksanakan pelayanan UKGS ke lima belas SD lainnya maka puskesmas menyediakan biaya operasional yang diperoleh
dari pengalokasian dana APBD yaitu biaya penyuluhan Jaminan Kesehatan Masyarakat Jamkesmas.
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah SD N 060884, faktor pendukung pelaksanaan UKGS yaitu guru olahraga yang melanjutkan pembinaan
kesehatan gigi dan mulut ke siswa dan orang tua siswa yang mendukung dalam hal biaya pembuatan baju seragam dokter kecil. Pihak sekolah juga berharap agar UKGS
tetap dilaksanakan karena UKGS dirasakan sangat bermanfaat khususnya bagi siswa SD N 060884. Melalui UKGS, siswa dapat memperoleh pengetahuan tentang
kesehatan gigi, cara menjaga kebersihan gigi yang tidak pernah diberikan di sekolah.
4.5 Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat
Puskesmas Padang Bulan melaksanakan UKGM di posyandu. Posyandu yang ada di wilayah kerja Puskesmas Padang Bulan terdiri atas 23 posyandu yaitu 22
Universitas Sumatera Utara
Posyandu Purnama dan satu Posyandu Mandiri. Sasaran pelaksanaan UKGM di posyandu yaitu balita, ibu hamil, dan ibu menyusui. Posyandu di wilayah kerja
Puskesmas Padang Bulan yang melaksanakan program UKGM ada enam yaitu lima posyandu purnama dan satu posyandu mandiri. Kegiatan UKGM yang dilakukan di
posyandu yaitu penyuluhan dan pembinaan kader satu kali setiap tahun. Rujukan tidak dilaksanakan di posyandu. Pihak puskesmas mengatakan bahwa mereka sampai
saat ini masih terus berupaya melaksanakan program UKGM yang merupakan program rutin tiap tahunnya.
Petugas pelaksana UKGM terdiri atas satu dokter gigi atau satu perawat gigi, dan kader ke setiap posyandu. Faktor pendukung UKGM yaitu tersedianya kader
yang dipilih dari masyarakat di setiap posyandu untuk membantu tenaga kesehatan gigi. Kader yang terpilih akan dilatih sesuai dengan perencanaan program. Jumlah
kader di posyandu yang melaksanakan UKGM yaitu 30 orang. Sarana dan prasarana UKGM yang tersedia yaitu alat peraga, dan transportasi
ambulans. Obat dan alat pemeriksaan tidak tersedia di posyandu karena program UKGM di posyandu hanya penyuluhan saja. Faktor pendukung pelaksanaan UKGM
yaitu adanya kendaraan pribadi tenaga kesehatan gigi lebih nyaman dipakai dari pada ambulans.
Biaya operasional kegiatan UKGM seperti biaya transportasi, biaya penyuluhan, konsumsi petugas, dan biaya insentif petugas, berasal dari pemerintah
namun tidak mencukupi. Oleh karena biaya diperoleh dari pengalokasian dana APBD yaitu biaya penyuluhan Jamkesmas.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil penelitian, jumlah masyarakat yang datang ke Posyandu Cempaka jalan bahagia pada hari Selasa 18 Januari 2011 adalah delapan belas orang.
Distribusi responden berdasarkan usia yaitu empat orang responden berusia 25-30 tahun, sembilan orang responden berusia 31-35 tahun, tiga orang responden berusia
35-40 tahun, dan dua orang responden berusia 40 tahun. Distribusi responden berdasarkan pendidikan terakhir yaitu satu orang tamat SD, satu orang tamat SMP,
tiga belas orang tamat SMA, satu orang D3, dan satu orang S1. Responden datang pertama kalinya ke posyandu, ada lima orang dan responden datang lebih dari satu
kali ke posyandu ada tiga belas orang. Semua responden yang datang ke posyandu tidak mengetahui adanya UKGM atau pelayanan kesehatan gigi di posyandu.
Responden yang datang ke posyandu semuanya ingin membawa anaknya imunisasi bukan untuk memperoleh pelayanan kesehatan gigi.
4.6 Skor DMF-T Responden
Berdasarkan hasil pemeriksaan DMF-T terhadap pengunjung BPG yang berjumlah dua belas orang, rerata D decay 3,42, rerata Mi missing indicated 2,42,
rerata Me missing extracted 0,92 dan rerata F filling 0,92. Rerata DMF-T masyarakat yang berobat ke puskesmas pada hari penelitian adalah 7,67. Berdasarkan
hasil pemeriksaan DMF-T terhadap siswa kelas V SD N 060884 yang berjumlah 45 orang, rerata D decay 1,44, rerata Mi missing indicated 0,51, rerata Me missing
extracted 0,46 dan rerata F filling 0,37. Rerata DMF-T siswa kelas V SD Negeri 060884 adalah 2,8. Berdasarkan hasil pemeriksaan DMF-T masyarakat yang datang
ke posyandu yang berjumlah delapan belas orang, rerata D decay 2,11, rerata Mi
Universitas Sumatera Utara
missing indicated 1,89, rerata Me missing extracted 0,78, rerata F filling 0,27. Rerata jumlah DMF-T masyarakat yang datang ke posyandu pada hari penelitian
yaitu 5,05.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 PEMBAHASAN