Pelayanan kesehatan gigi di BPG

Tabel 2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Kelurahan Laki-laki Perempuan Jumlah Titi Rante 5754 6126 11880 Padang Bulan 6155 6261 12416 Petisah Hulu 4647 5064 9711 Babura 5292 5361 10673 Merdeka 5235 5836 11071 Darat 1887 2185 4072 Jumlah 2890 30793 59763

4.2. Karakteristik Responden

Pengumpulan data primer dilakukan dengan teknik wawancara mendalam pada responden yang dijadikan sebagai narasumber penelitian. Responden dalam penelitian ini terdiri atas dua dokter gigi yaitu dokter gigi yang bertugas di BPG dan dokter gigi yang bertugas di sekolah yang melaksanakan UKGS, satu perawat yang bertugas ke posyandu, satu kepala sekolah, dan satu guru olahraga. Wawancara juga dilakukan kepada dua belas orang masyarakat yang berobat ke BPG dan delapan belas orang masyarakat yang datang ke posyandu. Masyarakat yang menjadi responden di BPG terdiri atas ibu rumah tangga, wiraswasta, PNS, pensiunan PNS, dan pelajar. Masyarakat yang menjadi responden di posyandu terdiri atas ibu rumah tangga, dan wiraswasta. Pemeriksaan gigi dilakukan di BPG, posyandu, dan sekolah. Pemeriksaan gigi di sekolah dilakukan terhadap 45 siswa kelas V SD N 060884.

4.3 Pelayanan kesehatan gigi di BPG

BPG Puskesmas Padang Bulan buka setiap hari Senin sampai hari Jumat pukul 09.00-14.00 WIB. Khusus untuk kasus gawat darurat, BPG buka setiap hari Senin sampai hari Jumat pukul 14.00-18.00 WIB. Masyarakat yang berobat gigi ke Universitas Sumatera Utara BPG, terlebih dahulu mengambil kartu status di BPG, kemudian mendaftar dan menerima pengobatan gigi. Sasaran pengobatan gigi di Puskesmas Padang Bulan yaitu masyarakat yang berada di wilayah kerja Puskesmas Padang Bulan. Gambar 2. BPG di Puskesmas Padang Bulan Tenaga kesehatan gigi di Puskesmas Padang Bulan ada enam orang yang terdiri atas tiga dokter gigi dan tiga perawat gigi. Petugas pelayanan kesehatan gigi di Puskesmas Padang Bulan setiap harinya terdiri atas dua dokter gigi dan satu perawat gigi secara bergilir, dokter gigi dan perawat gigi yang lain bertugas pada sore hari, khusus menangani kasus gawat darurat. Rata-rata pasien yang berkujung ke BPG setiap harinya berjumlah lima belas orang. Setelah memperoleh pelayanan kesehatan gigi, pasien diberikan edukasi tentang kesehatan gigi dan mulut oleh dokter gigi maupun perawat gigi. Pelayanan kesehatan gigi yang dilaksanakan di puskesmas terdiri atas tumpatan gigi tetap, tumpatan gigi sulung, pencabutan gigi tetap, pencabutan gigi sulung, perawatan saluran akar, skeling, perawatan periodontal, pengobatan abses, dan rujukan. Jumlah pelayanan medik gigi dasar yang paling tinggi yaitu pencabutan gigi tetap yang mencapai 1.380. Tingginya kasus pencabutan gigi Universitas Sumatera Utara tetap di Puskesmas Padang Bulan disebabkan karena masyarakat yang berobat gigi ke BPG rata-rata memiliki gigi yang tidak dapat dirawat lagi. Oleh karena itu, pencabutan gigi di Puskesmas Padang Bulan mencapai tingkat yang paling tinggi dibanding dengan pelayanan medik gigi dasar lainnya. Tingginya kasus pencabutan gigi di Puskesmas Padang Bulan menyebabkan, bahan anastesi yang diberikan oleh Dinas Kesehatan tidak mencukupi untuk semua pasien. Oleh karena itu, apabila bahan anastesi sudah habis maka, pasien dirujuk ke tempat pengobatan lainnya seperti ke rumah sakit. Jumlah pelayanan kesehatan yang paling rendah yaitu tumpatan gigi sulung. Selama tahun 2010, pelayanan medik untuk kasus tumpatan gigi sulung tidak ada. Perawatan saluran akar yang dilakukan di Puskesmas Padang Bulan hanya pada gigi berakar satu. Khusus untuk perawatan saluran akar gigi premolar dan molar, Puskesmas Padang Bulan merujuk ke tempat pengobatan gigi lainnya. Di Puskesmas Padang Bulan, skeling dilakukan dengan menggunakan alat manual. Scaler electric tidak tersedia di Puskesmas Padang Bulan. Tabel 4. Pelayanan Medik Gigi Dasar Puskesmas Padang Bulan Tahun 2010 . No Keterangan Total 1. Tumpatan gigi tetap 192 2. Tumpatan gigi sulung 3. Pencabutan gigi tetap 1380 4. Pencabutan gigi sulung 391 5. Perawatan saluran akar 348 6. Skeling 78 7. Perawatan periodontal 123 8. Pengobatan abses 393 9. Rujukan 353 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil wawancara dengan dokter gigi yang bertugas di BPG, faktor penghambat dalam pengobatan gigi di BPG yaitu kurangnya ketersediaan obat dan peralatan kedokteran gigi di Puskesmas Padang Bulan. Pasien dirujuk ke tempat pengobatan gigi lainnya dengan alasan keterbatasan bahan dan peralatan kedokteran gigi khususnya bahan anastesi dan scaler electrik. Bahan dan peralatan kedokteran gigi yang ada di Puskesmas Padang Bulan berasal dari Dinas Kesehatan, puskesmas tidak pernah mengeluarkan biaya untuk melengkapi bahan dan peralatan kedokteran gigi. Semua kebutuhan puskesmas terhadap bahan, dan peralatan dipenuhi oleh Dinas Kesehatan. Oleh karena itu, dokter gigi yang bertugas di BPG mengatakan bahwa puskesmas akan meningkatkan permintaan bahan kedokteran gigi ke Dinas Kesehatan. Sarana dan prasarana yang tersedia di Puskesmas Padang Bulan yaitu: Fasilitas ruangan, terdiri atas satu ruangan balai pengobatan gigi, listrik untuk penerangan dan pemakaian alat kedokteran gigi yang elektrik, genset, serta adanya air PDAM. Gambar 3. Fasilitas ruangan di BPG Universitas Sumatera Utara Peralatan, terdiri atas alat dan bahan pengobatan gigi yang dalam keadaan baik masker, sarung tangan, dua dental unit, kaca mulut, pinset, sonde, excavator, contra angel dan hand piece, plastic filling, stopper semen, burnisher, stopper amalgam, spatle semen, bahan tambal, diamond bor, celluloid strip, scaler manual, tang ekstraksi dewasa dan anak, bein, cryer, probe, cotton, alkohol 70, betadin, NaOCl, Chlor ettyl, Lidocain, alat peraga, kursi dan meja untuk dokter gigi, lemari peralatan, dokumen inventaris alat, dan catatan bahan habis pakai. Gambar 4. Alat pengobatan gigi di BPG Jumlah masyarakat yang berobat gigi ke Puskesmas Padang Bulan pada hari Senin 17 Januari 2011 adalah dua belas orang. Masyarakat yang datang pertama kali ke Puskesmas untuk berobat gigi ke BPG ada empat orang, dan yang lebih dari satu kali kunjungan ada delapan orang. Pengobatan gigi yang diinginkan responden terdiri atas pencabutan gigi, penambalan, dan pengobatan gusi yang bengkak dan bernanah. Responden menyatakan bahwa pelayanan kesehatan gigi yang diterima memuaskan dan pelayanan petugas kesehatan giginya baik. Hal ini disebabkan karena petugas kesehatan gigi ramah, cara kerjanya baik, dan tidak ada kecerobohan dalam Universitas Sumatera Utara pemakaian alat. Semua responden mengatakan bahwa pelayanannya dimulai tepat waktu. Ada sepuluh orang responden menyatakan bahwa responden selalu berobat gigi ke puskesmas dengan alasan biayanya yang lebih murah dari pada berobat ke rumah sakit atau praktek dokter. Kualitasnya baik karena pengobatan dilakukan dokter gigi dalam jumlah yang cukup, dan tempatnya strategis. Ada dua orang responden menyatakan bahwa responden tidak selalu berobat gigi ke puskesmas dengan alasan hanya kebetulan lewat dari depan puskesmas, dan biasanya lebih sering berobat ke rumah sakit.

4.4 Usaha Kesehatan Gigi Sekolah