BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia sehat adalah suatu gambaran kondisi Indonesia di masa depan, yakni masyarakat, bangsa dan negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam
lingkungan dengan prilaku hidup sehat, memiliki kemampuan menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara secara adil dan merata, serta mencapai derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya diseluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Visi Depkes 2010-2014 adalah masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan. Depkes,
2009, hal. 45. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan angka kesakitan dan
angka kematian adalah dengan memberikan pelayanan kesehatan yang efektif pada masyarakat tentang perawatan tali pusat bayi. Dalam melaksanakan upaya tersebut
diperlukan sumber daya manusia yang mempunyai kemampuan untuk memberikan pelayanan yang berkualitas, yaitu dengan memberikan penyuluhan tentang kesehatan
kepada masyarakat, sehingga pengetahuan yang dimiliki oleh masyarakat diharapkan dapat mempengaruhi perilaku masyarakat terhadap kesehatan Mujoko, 2010, ¶ 2.
Selama periode bayi baru lahir kemampuan hidup sehat dimulai sejak bayi, karena pada masa ini pertumbuhan dan perkembangan yang menentukan kualitas otak pada
masa dewasa. Supaya terciptanya bayi yang sehat maka dalam perawatan tali pusat bayi baru lahir dilakukan dengan benar-benar sesuai dengan prosedur kesehatan. Musbikin,
2006, hal. 30.
Universitas Sumatera Utara
Pada bayi baru lahir, bau tidak sedap merupakan satu indikasi bahwa bayi terinfeksi pada tali pusatnya. Angka kejadian ini sekitar 2 dari jumlah bayi baru lahir.
Kondisi ini bisa jadi memburuk atau malah sebaliknya, tergantung perawatan yang diberikan setelah ibu dan bayinya kembali ke rumah Yusnita, 2010, ¶ 3.
Segala macam bentuk infeksi merupakan hal yang menakutkan bagi ibu yang memiliki bayi baru lahir. Tali pusat juga tidak luput menjadi tempat berkembangnya
kuman penyakit. Penyebaran kuman ini disebabkan oleh gerak tubuh bayi. Ada beberapa cara untuk mencegah terjadinya infeksi pada tali pusat. Yang paling umum dilakukakan
adalah tindakan aseptis, yaitu menggunakan zat antiseptik dan menutup pusar dengan bahan steril Musbikin, 2006, hal. 25.
Survey Demografi Kesehatan Indonesia SDKI, 1997, menyatakan bahwa Tetanus Neonatorum masih merupakan masalah kesehatan di Indonesia. 4 kematian
neonatus di sebabkan oleh Tetanus Neonatorum Utami, 2002, ¶ 1. Di Jawa Tengah penyakit penyebab kematian neonatal kelompok umur 0-28 hari
tertinggi adalah infeksi sebesar 57,1 termasuk tetanus, sepsis, infeksi tali pusat, pneumonia, diare, kemudian 14,3 feeding problem Mujoko, 2010,¶ 4
Sedangkan menurut rekapitulasi kematian bayi tahun 2006-2008 di Kebupaten Semarang jumlah bayi yang meninggal usia 0-28 hari adalah 78 bayi, pada tahun 2006 -
2008 berjumlah 5 bayi meninggal yang disebabkan infeksi tali pusat yang terbagi pada tahun 2006 terdapat 3 orang bayi yang meninggal di Ambarawa, pada periode 2007-
2008 terdapat 2 orang bayi yang juga meninggal di Ambarawa tepatnya di Kelurahan Kupang Mujoko, 2010, ¶ 5.
Universitas Sumatera Utara
Menurut hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga Kabupaten Tangerang, 2010, Tetanus Neonaturum merupakan salah satu penyebab utama kematian bayi dengan
proporsi 10 Din-Kes Provinsi Sul-Sel, 2007. Berdasarkan penelitian Permanasari dan Susyanto 2009, yang bertujuan untuk
membandingkan cepatnya pelepasan tali pusat dengan perawatan kasa alkohol 70, perawatan terbuka dan perawatan dengan kasa kering. Pada penelitian ini metode yang
dipakai adalah quasi eksperimen, dengan sampel lima puluh empat neonatus dibagi menjadi tiga kelompok. Kelompok pertama menggunakan perawatan tali pusat dengan
kasa alkohol 70, kelompok kedua dengan perawatan tali pusat terbuka dan kelompok ketiga perawatan tali pusat dengan kasa kering. Hasil penelitian ini yang paling cepat
pelepasan tali pusat adalah perawatan tali pusat terbuka, kemudian perawatan tali pusat dengan kasa kering dan paling lama adalah perawatan tali pusat kasa alkohol 70.
Menurut penelitian Wahyono dan Heru 1998, yang bertujuan membandingkan lama pelepasan tali pusat dengan perawatan Povidone Iodine 10 dan alkohol 70.
Menggunakan metode acak terkendali pada tujuh puluh neonati yang dibagi dua kelompok, diperoleh hasil bahwa perawatan tali pusat yang menggunakan Povidone
Iodine 10 lebih cepat putusnya dibanding dengan perawatan menggunakan alkohol 70.
Dari hasil survey yang dilakukan peneliti di wilayah Tembung dari tiga belas bidan praktek swasta ada lima bidan praktek swasta yang menggunakan kasa alkohol
70 untuk perawatan tali pusat pada bayi baru lahir. Dari hasil survey pendahuluan yang dilakukan peneliti pada tanggal 14-16
September 2010, dengan mewawancarai tiga belas bidan di wilayah kecamatan Medan Tembung, dimana delapan bidan mengatakan perawatan tali pusat dengan menggunakan
kasa kering lebih cepat putusnya, lima bidan mengatakan tali pusat dengan dengan perawatan memakai kasa alkohol 70 lebih cepat putus tali pusat.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan penelitian dan hasil survey pendahuluan, maka peneliti tertarik mengambil judul pengaruh perawatan tali pusat dengan memakai kasa alkohol 70 dan
kasa kering terhadap waktu putusnya tali pusat tali pusat.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti merumuskan Bagaimanakah pengaruh perawatan tali pusat dengan memakai kasa alkohol 70 dan kasa kering terhadap waktu
putusnya tali pusat ? .
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh perawatan tali pusat dengan memakai kasa alkohol 70 dan kasa kering terhadap waktu putusnya tali pusat.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui waktu putusnya tali pusat dengan perawatan memakai kasa
alkohol 70. b.
Mengetahui waktu putusnya tali pusat dengan perawatan memakai kasa kering.
c. Membandingkan waktu pelepasan tali pusat yang memakai kasa alkohol 70
dengan memakai kasa kering.
Universitas Sumatera Utara
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Pelayanan Kebidanan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai intervensi dalam melaksanakan asuhan kebidanan, terutama bagi perawatan tali pusat pada bayi
baru lahir. 2.
Bagi Pendidikan Kebidanan Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan ilmu pengetahuan bagi
mahasiswa kebidanan, terutama dalam mata kuliah asuhan pada neonatus dan bayi.
3. Bagi peneliti selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan data dasar untuk penelitian selanjutnya tentang perawatan tali pusat pada bayi baru lahir.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJUAN PUSTAKA