Pengaruh Perawatan Tali Pusat Dengan Memakai Kasa Alkohol 70% Dan Kasa Kering Terhadap Waktu Putusnya Tali Pusat
PENGARUH PERAWATAN TALI PUSAT DENGAN MEMAKAI
KASA ALKOHOL 70% DAN KASA KERING TERHADAP
WAKTU PUTUSNYA TALI PUSAT
O l e h :
SADDIYAH RANGKUTI
105102033
KARYA TULIS ILMIAH
(2)
(3)
PROGRAM DIV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Karya Tulis Ilmiah, Juni 2011 Saddiyah Rangkuti
Pengaruh Perawatan Tali Pusat Dengan Memakai Kasa Alkohol 70% Dan Kasa Kering Terhadap Waktu Putusnya Tali Pusat
viii + 23 hal + 3 tabel + 1 skema + 11 lampiran Abstrak
Salah satu upaya yang dilakukan untuk menurunkan angka kesakitan dan angka kematian adalah dengan memberikan pelayanan kesehatan yang efektif pada masyarakat tentang perawatan tali pusat pada bayi. Segala macam bentuk infeksi merupakan hal yang menakutkan bagi ibu yang memiliki bayi baru lahir. Tali pusat juga tidak luput menjadi tempat berkembangnya kuman penyakit. Penyebaran kuman ini bisa disebabkan oleh gerakan tubuh bayi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perawatan tali pusat dengan memakai alkohol 70% dan kasa kering terhadap waktu putusnya tali pusat. Desain pada penelitian ini adalah quasi- eksperimen yang bersifat cross sectional. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 52 bayi baru lahir, yang terdiri dari 26 bayi baru lahir dilakukan perawatan tali pusat dengan memakai kasa alkohol 70% dan 26 bayi baru lahir dilakukan perawatan tali pusat dengan memakai kasa kering. Pengambilan sampel dilakukan dengan tehnik accidental sampling. Analisis yang digunakan uji t. Berdasarkan hasil uji t- independen rata-rata putusnya tali pusat dengan perawatan memakai kasa alkohol 70% adalah 5,73 hari dengan standart deviasi 1,402 hari. Rata-rata putusnya tali pusat memakai kasa kering adalah 8,65 hari dengan standart deviasi 1,056 hari. Dari hasil uji statistik perbandingan waktu putus tali pusat dengan perawatan memakai kasa alkohol 70% dan perawatan tali pusat dengan memakai kasa kering diperoleh nilai p = 0,000. Kasa alkohol 70% dapat digunakan bagi bidan dalam melakukan perawatan tali pusat.
Daftar Pustaka : 20 ( 1991- 2010)
(4)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penulisan Karya Tulis Ilmiah dengan judul pengaruh perawatan tali pusat dengan memakai kasa alkohol 70% dan kasa kering terhadap waktu putusnya tali pusat.
Peneliti menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah masih jauh dari sempurna baik dari isi maupun susunan bahasa, akan tetapi berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya peneliti dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini tepat pada waktunya. Oleh karena itu peneliti mengharapkan adanya masukan dan saran untuk perbaikan di masa datang. Pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini yaitu:
1. dr. Dedi Ardinata, M.Kes, Selaku Dekan Fakultas Keperawatan USU.
2. Nur Asnah Sitohang, S,Kep.Ns,M.Kep. selaku Ketua Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU dan dosen pembimbing dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah yang telah memberi arahan dan bimbingan.
3. Farida Linda Sari, S.Kep. Ns.,M.Kep. selaku dosen pembimbing Akademik peneliti.
4. Iruhiya, AM.Keb., SKM. selaku pimpinan Klinik Bersalin Wahyu. 5. Modesta Marpaung, AM.Keb. selaku pimpinan Klinik Bersalin Rizky.
6. Suami tercinta Rudianto Manurung S.H. dan anak- anak yang selalu memberikan dukungan dan semangat kepada peneliti dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah.
(5)
7. Ibunda tercinta Hj. Masrifah Lubis, yang selalu memberi dukungan dan doa kepada peneliti dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.
8. Teman- teman satu bimbingan yang selalu bersama dalam suka dan duka selama menyelesaikan karya tulis ilmiah.
9. Teman- teman D-IV Bidan Pendidik yang telah memberikan dukungan, dan semua pihak yang telah mendukung dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
Akhir kata peneliti mengucapkan terima kasih atas semua bantuan yang telah diberikan, semoga mendapat anugrah dari Allah SWT, Amin.
Medan, Juni 2011 Peneliti,
(6)
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR SKEMA ... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... viii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Perumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Manfaat Penelitian ... 5
BAB II TINJUAN PUSTAKA ... 6
A. Tali Pusat... 6
1. Depenisi ... 6
2. Fungsi Tali Pusat ... 6
3. Masalah Tali Pusat ... 7
4. Menjepit dan Memotong Tali Pusat... 8
B. Perawatan Tali Pusat... 9
1. Perawatan Tali Pusat Dengan Kasa Alkohol 70 % ... 9
(7)
BAB III KERANGKA KONSEP ... 11
A. Kerangka konsep ... 11
B. Hipotesa ... 11
C. Defenisi Operasional ... 12
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN ... 13
A. Desain Penelitian ... 13
B. Populasi dan Sampel ... 13
C. Tempat Penelitian ... 14
D. Waktu Penelitian ... 15
E. Etik Penelitian ... 15
F. Alat Pengumpulan Data ... 16
G. Validitas dan Reabilitas ... 16
H. Prosedur Pengumpulan Data ... 16
I. Analisa Data ... 17
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ... 19
A. Hasil ... 19
B. Pembahasan ... 21
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 23
A. Kesimpulan... 23
(8)
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 3.1. : Definisi Operasional ... 12 Tabel 5.1. : Distribusi responden berdasarkan waktu putusnya tali pusat
dengan perawatan tali pusat memakai kasa alkohol 70% dan perawatan tali pusat memakai kasa kering di klinik bersalin Rizky dan klinik bersalin Wahyu... 20
Tabel 5.2 : Perbandingan waktu putus tali pusat dengan perawatan memakai kasa alkohol 70% dan perawatan tali pusat dengan memakai kasa kering di Klinik Bersalin Rizky dan Klinik
(9)
DAFTAR SKEMA
Halaman Skema 1 : Skema Kerangka Konsep ... 11
(10)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Prosedur Perawatan Tali Pusat Lampiran 2 : Protap Penelitian
Lampiran 3 : Lembar Observasi Perawatan Tali Pusat Memakai Kasa Alkohol 70%
Lampiran 4 : Lembar Konsultasi Perawatan Tali Pusat Memakai Kasa Kering Lampiran 5 : Master Tabel Perawatan Tali Pusat
Lampiran 6 : Surat Izin Pengambilan Data Penelitian dari F-Kep USU
Lampiran 7 : Surat Balasan Pemberian Izin Penelitian dari Klinik Bersalin Rizky
Lampiran 8 : Surat Balasan Pemberian Izin Penelitian dari Klinik Bersalin Wahyu
Lampiran 9 : Lembar Pernyataan dari Editor Bahasa Indonesia Lampiran 10 : Lembar Konsultasi
(11)
PROGRAM DIV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Karya Tulis Ilmiah, Juni 2011 Saddiyah Rangkuti
Pengaruh Perawatan Tali Pusat Dengan Memakai Kasa Alkohol 70% Dan Kasa Kering Terhadap Waktu Putusnya Tali Pusat
viii + 23 hal + 3 tabel + 1 skema + 11 lampiran Abstrak
Salah satu upaya yang dilakukan untuk menurunkan angka kesakitan dan angka kematian adalah dengan memberikan pelayanan kesehatan yang efektif pada masyarakat tentang perawatan tali pusat pada bayi. Segala macam bentuk infeksi merupakan hal yang menakutkan bagi ibu yang memiliki bayi baru lahir. Tali pusat juga tidak luput menjadi tempat berkembangnya kuman penyakit. Penyebaran kuman ini bisa disebabkan oleh gerakan tubuh bayi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perawatan tali pusat dengan memakai alkohol 70% dan kasa kering terhadap waktu putusnya tali pusat. Desain pada penelitian ini adalah quasi- eksperimen yang bersifat cross sectional. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 52 bayi baru lahir, yang terdiri dari 26 bayi baru lahir dilakukan perawatan tali pusat dengan memakai kasa alkohol 70% dan 26 bayi baru lahir dilakukan perawatan tali pusat dengan memakai kasa kering. Pengambilan sampel dilakukan dengan tehnik accidental sampling. Analisis yang digunakan uji t. Berdasarkan hasil uji t- independen rata-rata putusnya tali pusat dengan perawatan memakai kasa alkohol 70% adalah 5,73 hari dengan standart deviasi 1,402 hari. Rata-rata putusnya tali pusat memakai kasa kering adalah 8,65 hari dengan standart deviasi 1,056 hari. Dari hasil uji statistik perbandingan waktu putus tali pusat dengan perawatan memakai kasa alkohol 70% dan perawatan tali pusat dengan memakai kasa kering diperoleh nilai p = 0,000. Kasa alkohol 70% dapat digunakan bagi bidan dalam melakukan perawatan tali pusat.
Daftar Pustaka : 20 ( 1991- 2010)
(12)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia sehat adalah suatu gambaran kondisi Indonesia di masa depan, yakni masyarakat, bangsa dan negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dengan prilaku hidup sehat, memiliki kemampuan menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara secara adil dan merata, serta mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya diseluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Visi Depkes 2010-2014 adalah masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan. (Depkes, 2009, hal. 45).
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan angka kesakitan dan angka kematian adalah dengan memberikan pelayanan kesehatan yang efektif pada masyarakat tentang perawatan tali pusat bayi. Dalam melaksanakan upaya tersebut diperlukan sumber daya manusia yang mempunyai kemampuan untuk memberikan pelayanan yang berkualitas, yaitu dengan memberikan penyuluhan tentang kesehatan kepada masyarakat, sehingga pengetahuan yang dimiliki oleh masyarakat diharapkan dapat mempengaruhi perilaku masyarakat terhadap kesehatan (Mujoko, 2010, ¶ 2).
Selama periode bayi baru lahir kemampuan hidup sehat dimulai sejak bayi, karena pada masa ini pertumbuhan dan perkembangan yang menentukan kualitas otak pada masa dewasa. Supaya terciptanya bayi yang sehat maka dalam perawatan tali pusat bayi baru lahir dilakukan dengan benar-benar sesuai dengan prosedur kesehatan. ( Musbikin, 2006, hal. 30).
(13)
Pada bayi baru lahir, bau tidak sedap merupakan satu indikasi bahwa bayi terinfeksi pada tali pusatnya. Angka kejadian ini sekitar 2% dari jumlah bayi baru lahir. Kondisi ini bisa jadi memburuk atau malah sebaliknya, tergantung perawatan yang diberikan setelah ibu dan bayinya kembali ke rumah (Yusnita, 2010, ¶ 3).
Segala macam bentuk infeksi merupakan hal yang menakutkan bagi ibu yang memiliki bayi baru lahir. Tali pusat juga tidak luput menjadi tempat berkembangnya kuman penyakit. Penyebaran kuman ini disebabkan oleh gerak tubuh bayi. Ada beberapa cara untuk mencegah terjadinya infeksi pada tali pusat. Yang paling umum dilakukakan adalah tindakan aseptis, yaitu menggunakan zat antiseptik dan menutup pusar dengan bahan steril (Musbikin, 2006, hal. 25).
Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI, 1997), menyatakan bahwa Tetanus Neonatorum masih merupakan masalah kesehatan di Indonesia. 4% kematian neonatus di sebabkan oleh Tetanus Neonatorum (Utami, 2002, ¶ 1).
Di Jawa Tengah penyakit penyebab kematian neonatal kelompok umur 0-28 hari tertinggi adalah infeksi sebesar 57,1% (termasuk tetanus, sepsis, infeksi tali pusat, pneumonia, diare), kemudian (14,3%) feeding problem (Mujoko, 2010,¶ 4)
Sedangkan menurut rekapitulasi kematian bayi tahun 2006-2008 di Kebupaten Semarang jumlah bayi yang meninggal usia 0-28 hari adalah 78 bayi, pada tahun 2006 - 2008 berjumlah 5 bayi meninggal yang disebabkan infeksi tali pusat yang terbagi pada tahun 2006 terdapat 3 orang bayi yang meninggal di Ambarawa, pada periode 2007-2008 terdapat 2 orang bayi yang juga meninggal di Ambarawa tepatnya di Kelurahan Kupang (Mujoko, 2010, ¶ 5).
(14)
Menurut hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga (Kabupaten Tangerang, 2010), Tetanus Neonaturum merupakan salah satu penyebab utama kematian bayi dengan proporsi 10% ( Din-Kes Provinsi Sul-Sel, 2007).
Berdasarkan penelitian Permanasari dan Susyanto (2009), yang bertujuan untuk membandingkan cepatnya pelepasan tali pusat dengan perawatan kasa alkohol 70%, perawatan terbuka dan perawatan dengan kasa kering. Pada penelitian ini metode yang dipakai adalah quasi eksperimen, dengan sampel lima puluh empat neonatus dibagi menjadi tiga kelompok. Kelompok pertama menggunakan perawatan tali pusat dengan kasa alkohol 70%, kelompok kedua dengan perawatan tali pusat terbuka dan kelompok ketiga perawatan tali pusat dengan kasa kering. Hasil penelitian ini yang paling cepat pelepasan tali pusat adalah perawatan tali pusat terbuka, kemudian perawatan tali pusat dengan kasa kering dan paling lama adalah perawatan tali pusat kasa alkohol 70%.
Menurut penelitian Wahyono dan Heru (1998), yang bertujuan membandingkan lama pelepasan tali pusat dengan perawatan Povidone Iodine 10% dan alkohol 70%. Menggunakan metode acak terkendali pada tujuh puluh neonati yang dibagi dua kelompok, diperoleh hasil bahwa perawatan tali pusat yang menggunakan Povidone Iodine 10% lebih cepat putusnya dibanding dengan perawatan menggunakan alkohol 70%.
Dari hasil survey yang dilakukan peneliti di wilayah Tembung dari tiga belas bidan praktek swasta ada lima bidan praktek swasta yang menggunakan kasa alkohol 70% untuk perawatan tali pusat pada bayi baru lahir.
Dari hasil survey pendahuluan yang dilakukan peneliti pada tanggal 14-16 September 2010, dengan mewawancarai tiga belas bidan di wilayah kecamatan Medan Tembung, dimana delapan bidan mengatakan perawatan tali pusat dengan menggunakan kasa kering lebih cepat putusnya, lima bidan mengatakan tali pusat dengan dengan perawatan memakai kasa alkohol 70% lebih cepat putus tali pusat.
(15)
Berdasarkan penelitian dan hasil survey pendahuluan, maka peneliti tertarik mengambil judul pengaruh perawatan tali pusat dengan memakai kasa alkohol 70% dan kasa kering terhadap waktu putusnya tali pusat tali pusat.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti merumuskan " Bagaimanakah pengaruh perawatan tali pusat dengan memakai kasa alkohol 70% dan kasa kering terhadap waktu putusnya tali pusat ? ".
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh perawatan tali pusat dengan memakai kasa alkohol 70% dan kasa kering terhadap waktu putusnya tali pusat.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui waktu putusnya tali pusat dengan perawatan memakai kasa alkohol 70%.
b. Mengetahui waktu putusnya tali pusat dengan perawatan memakai kasa kering.
c. Membandingkan waktu pelepasan tali pusat yang memakai kasa alkohol 70% dengan memakai kasa kering.
(16)
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Pelayanan Kebidanan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai intervensi dalam melaksanakan asuhan kebidanan, terutama bagi perawatan tali pusat pada bayi baru lahir.
2. Bagi Pendidikan Kebidanan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan ilmu pengetahuan bagi mahasiswa kebidanan, terutama dalam mata kuliah asuhan pada neonatus dan bayi.
3. Bagi peneliti selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan data dasar untuk penelitian selanjutnya tentang perawatan tali pusat pada bayi baru lahir.
(17)
BAB II
TINJUAN PUSTAKA
A. Tali Pusat 1. Definisi
Tali pusat (funis) memanjang dari umbilikalis sampai ke permukaan fetal plasenta. Permukaannya berwarna putih kusam, lembab dan tertutup amnion yang ketiga pembuluh darah umbilikalis dapat terlihat melaluinya. Diameternya antara 1-2,5 cm dengan rata- rata panjang 55cm (Williams, 1991, hal. 130)
2. Fungsi tali pusat
Fungsi tali pusat sebagai sirkulasi darah janin sebelum lahir. Darah arteri dari plasenta mengalir ke janin melalui vena umbilikalis dan dengan cepat mengalir ke hati kemudian masuk ke vena kava inferior. Darah mengalir ke foramen ovale dan masuk ke atrium kiri, tidak lama kemudian, darah muncul di aorta dan arteri di daerah kepala. Sebagian darah mengalir melalui jalan pintas di hati dan menuju ke duktus venosus. Sebagian besar darah vena dari tungkai bawah dan kepala masuk ke atrium kanan, ventrikel kanan, dan kemudian menuju arteri pulmoner desenden dan duktus arteriosus. Dengan demikian, foramen ovale dan duktus arteriosus berfungsi sebagai bypass, yang memungkinkan sejumlah besar darah campuran yang di keluarkan jantung kembali ke
(18)
sisanya mengalir ke paru- paru. Setelah lahir foramen ovale menutup, duktus arteriosus menutup dan menjadi sebuah ligamen, duktus venosum menutup dan menjadi ligamen, arteri dan vena umbilikalis menutup dan menjadi ligamen (Bobak, et al. 1996, hal.363)
3. Masalah tali pusat
Masalah-masalah tali pusat meliputi, (a) Insersi tali pusat abnormal adalah insersi korda velamentosa, (b) Kelainan panjang terjadi apabila panjang tali pusat mencapai 300 cm. Normalnya panjang tali pusat 50-55 cm, (c) Tali pusat pendek yaitu tali pusat yang sangat pendek membuat abdomen janin berhubungan dengan plasenta, keadaan ini selalu diikuti dengan hernia umbilikalis, (d) Tali pusat menumbung dan terkemuka yaitu terjadi apabila tali pusat teraba di samping atau lebih rendah dari pada bagian depan, sedangkan ketuban sudah pecah, (e) Prolapsus tali pusat yaitu ketika tali pusat keluar dari uterus mendahului bagian presentasi, (f) Torsi tali pusat yaitu terjadi akibat gerakan janin, sehingga tali pusat terpilin, (g) Striktur tali pusat yaitu terjadi pada tali pusat yang secara fokal sangat kekurangan jelly wharton, (h) Hematoma tali pusat yaitu terjadi akibat pecahnya satu variks, biasanya berasal dari vena umbilikalis, dengan efusi darah ke dalam tali pusat, (i) Kista tali pusat yaitu terjadi pada tali pusat dan di sebut murni atau palsu, bergantung pada asalnya. Kista murni sangat kecil dan berasal dari sisa –sisa gelembung umbilikal atau dari allantois, (i) Edema tali pusat terjadi pada bayi yang mengalami maserasi. (j) Omfalitis yaitu infeksi pada tali pusat adalah tali pusat basah atau lengket yang disertai bau tidak sedap. (k) Tetanus neonatorum adalah tetanus yang terjadi pada bayi berusia kurang satu bulan yang disebabkan oleh clostridium tetani yang masuk melalui tali pusat bayi. (Sodikin, et al. 2009, hal. 78).
(19)
4. Menjepit dan memotong tali pusat
Tali pusat di potong segera setelah dilahirkan. Tali pusat mula- mula dijepit pada dua tempat dan kemudian dipotong dengan gunting di antara dua tempat penjepitan tersebut. Beberapa orang beranggapan bahwa menunda penjepitan tali pusat akan membuat bayi memperoleh banyak oksigen. Ini tidak benar, karena meskipun darah terus mengalir ke dalam ataupun keluar antara plasenta dan bayi, darah tidak mengandung oksigen. Jumlah darah yang dialirkan ke bayi dipengaruhi oleh waktu penjepitan tali pusat dan posisi bayi dalam hubungannya dengan plasenta. Saat rahim berkontraksi, rahim memeras darah keluar dari plasenta melalui tali pusat ke dalam tubuh bayi. Bila tali pusat dijepit pada saat ini, bayi akan mempunyai volume darah yang lebih tinggi. Diantara kontraksi, jantung bayi memompa darah kembali ke plasenta (denyut jantung bayilah yang menyebabkan tali pusat berdenyut). Jika tali pusat dijepit diantara waktu kontraksi volume darah bayi akan lebih rendah. Jadi waktu penjepitan dan pemotongan tali pusat tidak banyak mempengaruhi tingkat oksigen bayi tetapi mempengaruhi volume darah (Simkin, Whalley & Keppler. 2001, hal. 88).
Tujuan perawatan tali pusat adalah untuk mencegah terjadinya infeksi dan mempercepat pemisahan tali pusat dari perut. Dalam upaya mencegah infeksi dan mempercepat pemisahan, ada berbagai substansi dan ritual yang telah digunakan untuk perawatan tali pusat. Hanya beberapa di antaranya yang sudah diteliti. (Simkin, Whalley& Keppler, 2008, hal. 105).
(20)
B. Perawatan tali pusat
1. Perawatan Tali Pusat dengan Alkohol 70 %: Alat :
- Cutton buds - Alkohol 70 %
- Kasa Steril (kasa hidrofil) yang sudah direndam alkohol selama 5 menit. Cara Perawatan:
a. Bersihkan pusat bayi dengan cutton buds yang sudah diberi alkohol 70%.
b. Angkat sisa tali pusat agar sekeliling tali pusat dapat dibersihkan. c. Lilitkan kasa yang telah direndam alkohol 70% kemudian diperas
sedikit, usahakan agar kasa menutupi seluruh sisa tali pusat. d. Perawatan ini dilakukan 1 x sehari (Musbikin, 2006, hal. 370)
a. Keuntungan perawatan tali pusat memakai kasa alkohol 70%
1. Alkohol dikatakan anti septik yang paling aman, cara kerjanya adalah denaturasi protein
2. Bersifat bakterisidal juga aktif untuk jamur dan virus
3. Pada konsentrasi 70% alkohol cepat mengurangi jumlah kuman di kulit.
b. Kerugian perawatan tali pusat memakai kasa alkohol 70% 1. Kulit akan menjadi kering karna menghilangkan lemak 2. Inaktivasi oleh bahan organik
3. Tidak ada efek residu
(21)
2. Perawatan Tali Pusat dengan Kasa Kering Alat :
- Cutton buds
- Kasa Steril (kasa hidrofil) - Bola-bola Kapas
Cara Perawatan:
a. Jagalah kebersihan di area pusat dan sekitarnya agar tetap kering b. Gunakan kapas baru saat membersihkan setiap bagiannya
c. Balutlah tali pusat dengan menggunakan kasa kering sehingga mendapat udara yang cukup agar tali pusat cepat mengering
d. Bersihkan sekitar tali pusat sebanyak 1-2 kali sehari (Walsh, 2007, hal. 359).
a. Keuntungan perawatan tali pusat memakai kasa kering
1. Aman digunakan pada bayi karena tidak mengandung bahan kimia 2. Tali pusat kering dan cepat putusnya.
b. Kerugian perawatan tali pusat memakai kasa kering 1. Mudah terkontaminasi oleh kuman dan bakteri.
(22)
BAB III
KERANGKA KONSEP
E. Kerangka Konsep
Kerangka konsep adalah abstraksi dari suatu realita agar dapat dikomunikasikan dan membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan antar variabel, baik variabel yang diteliti maupun variabel yang tidak diteliti. (Nursalam, 2008, hal. 55). Variabel independen dalam penelitian ini adalah perawatan tali pusat memakai kasa alkohol 70% dan perawatan tali pusat memakai kasa kering, sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah waktu putusnya tali pusat.
Variabel independen Variabel dependen
Skema. 1. Skema Kerangka Konsep
F. Hipotesa
Hipotesa pada penelitian ini adalah ada perbedaan waktu putus tali pusat dengan perawatan tali pusat memakai kasa alkohol 70% dan perawatan tali pusat dengan memakai kasa kering.
Perawatan tali pusat memakai
kasa alkohol 70% Waktu putusnya tali
pusat Perawatan tali pusat memakai
(23)
G. Defenisi Operasional
No variabel Defenisi operasional Cara ukur Hasil ukur Skala ukur 1 Independen:
Perawatan tali pusat
Perawatan tali pusat yang dilakukan untuk mencegah terjadinya infeksi dengan teknik perawatan memakai kasa alkohol 70% dan perawatan memakai kasa kering
___ 0. Dilakukan perawatan tali pusat dengan memakai kasa alkohol 70%
1. Dilakukan perawatan tali pusat dengan memakai kasa kering
Nominal
2 Dependen : Waktu putusnya tali pusat
Jumlah hari putusnya tali pusat dengan perawatan memakai kasa alkohol 70%, dan perawatan tali pusat memakai kasa kering.
(24)
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen, yang bersifat cross sectional yang bertujuan untuk melihat perbandingan perawatan tali pusat dengan memakai kasa alkohol 70% dan kasa kering terhadap waktu putusnya tali pusat.
B.Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah semua bayi baru lahir yang berada di Klinik Bersalin Rizky dan Klinik Bersalin Wahyu, dimana bayi baru lahir di klinik tersebut terhitung dari bulan januari – maret 2011 sebanyak 30 bayi.
2. Sampel
Menentukan sampel dengan menggunakan ketetapan absolute dan menggunakan rumus :
Keterangan :
(25)
N = Jumlah populasi
d = ketetapan relatif yang ditetapkan oleh peneliti (0,05) Jadi sampel dalam penelitian ini adalah :
Diketahui : N = 30 d = 0,05
n = 26
Sampel yang diperoleh adalah 26 bayi, dimana 26 bayi dilakukan perawatan tali pusat memakai kasa alkohol 70% dan 26 bayi dilakukan perawatan tali pusat memakai kasa kering. Teknik pengambilan sampel menggunakan pendekatan secara accidental sampling yaitu pengambilan sampel secara kebetulan bertemu. Dengan kriteria : bayi baru lahir di Klinik Bersalin Rizky dan Klinik Bersalin Wahyu
C. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Klinik Bersalin Rizky alamat Jalan Perjuangan Gang Perkauman Nomor 8 Medan, dilakukan perawatan tali pusat dengan memakai kasa alkohol 70% dan Klinik Bersalin Wahyu dengan alamat Jalan Padang Nomor 25 Medan
(26)
lokasi ini adalah peneliti sebelumnya telah melakukan survey awal dan ditemukan adanya populasi yang mencukupi untuk dijadikan penelitian.
D. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan September tahun 2010 sampai dengan bulan Juni tahun 2011.
E. Etika Penelitian
Penelitian dilakukan setelah peneliti mendapat persetujuan dari institusi pendidikan yaitu Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Sumatera Utara dan izin dari Pimpinan Klinik Bersalin Rizky Medan dan Pimpinan Klinik Bersalin Wahyu Medan. Dalam hal ini peneliti ini melaksanakan beberapa hal yang berkaitan dengan permasalahan etik, yaitu memberikan penjelasan kepada responden penelitian tentang tujuan, manfaat dan prosedur pelaksanaan penelitian. Semua responden bersedia untuk diteliti, dengan menandatangani informed consent. Responden tidak ada yang menolak maupun mengundurkan diri untuk diteliti. Dalam penelitian ini, responden juga diberi kebebasan dari tindakan yang dilakukan serta mendapat keadilan atas tindakan dan tanpa adanya diskriminasi dari penelitian. Kerahasiaan catatan mengenai data responden di jaga dengan cara tidak menuliskan nama responden di instrumen, tetapi menggunakan inisial. Data –data yang diperoleh dari responden hanya digunakan untuk kepentingan penelitian.
(27)
F. Alat Pengumpulan Data
Alat penelitian ini menggunakan lembar observasi. Pengisian lembar observasi dilakukan oleh peneliti dengan melihat waktu putusnya tali pusat pada perawatan tali pusat memakai alkohol 70% dan perawatan tali pusat memakai kasa kering.
G. Validitas dan Realibilitas
Dalam penelitian ini alat ukur yang digunakan adalah hanya berupa lembar observasi yang disusun berdasarkan literatur dan dikonsultasikan dengan pembimbing, jadi tidak perlu dilakukan uji validitas dan reabilitas.
H. Prosedur Pengumpulan Data
Pengumpulan data dimulai setelah peneliti menerima surat izin penelitian dari Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan telah mendapat izin dari Pimpinan Klinik Bersalin Rizky dan Klinik Bersalin Wahyu
Setelah mendapat izin, peneliti melaksanakan pengumpulan data bayi baru lahir di Klinik Bersalin Rizky dan Klinik Bersalin Wahyu. Pada saat pengumpulan data peneliti melihat bayi yang baru lahir di klinik tersebut, dengan bantuan asisten peneliti tamatan akademi kebidanan yang telah bekerja di Klinik Bersalin Rizky selama empat tahun dan asisten peneliti yang lainnya juga tamatan akademi kebidanan yang telah bekerja selama tiga tahun di klinik Wahyu.
Dalam mengumpulkan data di klinik bersalin Rizky satu hari ada dua bayi baru lahir, terkadang bahkan sampai lima bayi yang lahir di klinik tersebut. Peneliti datang
(28)
beliau ingin memandikan bayi agar menunggu peneliti datang untuk melihat prosedur perawatan tali pusat dengan memakai kasa alkohol 70% sambil mencatat (memakai) lembar observasi yang telah peneliti siapkan.
Bayi dan orang tuanya di rawat di Klinik Bersalin Rizky selama dua hari, setelah itu bayi dan orang tuanya pulang ke rumah. Perawatan tali pusat masih terus dilakukan oleh asisten peneliti Klinik Bersalin Rizky ke rumah orang tua bayi. Peneliti juga ikut ke rumah bayi untuk memastikan dilakukannya perawatan tali pusat dengan memakai kasa alkohol 70%. Perawatan tali pusat bayi terus dilakukan sampai tali pusat bayi putus.
Begitu juga halnya di Klinik Bersalin Wahyu, peneliti datang setiap hari ke klinik tersebut pada sore hari yakni sekitar pukul 16.00 wib untuk melihat apakah tali pusat bayi sudah putus atau belum sambil membawa lembar observasi yang sudah peneliti siapkan sebagai instrumen penelitian. Pada pagi hari ketika bayi dan orang tuanya masih berada di klinik, peneliti datang melihat prosedur perawatan tali pusat dengan memakai kasa kering. Bayi dan orang tuanya di rawat di klinik bersalin tersebut selama tiga hari setelah itu bayi dan orang tuanya pulang ke rumah mereka, tetapi perawatan tali pusat masih tetap dilakukan oleh asisten peneliti. Peneliti juga ikut ke rumah orang tua bayi untuk melihat prosedur perawatan tali pusat dengan memakai kasa kering yang dilakukan beberapa hari sampai tali pusat bayi putus.
I. Analisis Data
Analisis data dilakukan setelah semua data terkumpul, maka peneliti melakukan analisis data melalui beberapa tahap, pertama editing untuk melakukan pengecekan kelengkapan data. Kemudian data yang akan diukur diberi coding untuk memudahkan peneliti dalam melakukan analisis data. Selanjutnya tabulating untuk mempermudah
(29)
analisis data yang dimasukkan kedalam bentuk tabel. Setelah itu mengentry data dalam komputer dan dilakukan dalam pengolahan data dengan menggunakan tehnik komputerisasi. Tahap terakhir dilakukan cleaning dan entry yaitu pemeriksaan semua data kedalam program komputer guna menghindari terjadinya kesalahan.
Analisis data dilakukan menggunakan bantuan program yang disesuaikan dengan langkah – langkah sebagai berikut :
1. Univariat
Analisis ini adalah suatu prosedur pengolahan data dengan menggambarkan data dalam bentuk tabel atau grafik, meliputi data yang bersifat kategorik dicari frekuensi dan proporsinya yaitu perawatan tali pusat dengan memakai kasa alkohol 70% dan perawatan tali pusat dengan memakai kasa kering, sedangkan data yang bersifat numerik dicari mean, dan standar deviasinya yakni waktu putusnya tali pusat.
2. Bivariat
Analisis ini digunakan untuk membandingkan waktu putusnya tali pusat dengan perawatantali pusat memakai kasa alkohol 70% dan perawatan tali pusat mamakai kasa kering digunakan uji t- independen. Pedoman dalam menerima hipotesis adalah apabila nilai P < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha menyatakan adanya pengaruh. Jika nilai P > 0,05 maka Ho gagal ditolak dan Ha menyatakan tidak ada nya pengaruh.
(30)
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Hasil penelitian pengaruh perawatan tali pusat dengan memakai kasa alkohol 70% dan perawatan tali pusat dengan memakai kasa kering terhadap waktu putusnya tali pusat yang dilakukan di Klinik Bersalin Rizky dan Klinik Bersalin Wahyu dilakukan mulai pengumpulan data mulai tanggal 12 januari 2011 sampai dengan 20 Maret 2011. Jumlah bayi baru lahir yang dilakukan perawatan tali pusat adalah 52 bayi baru lahir, dimana 26 bayi baru lahir yang berada di klinik bersalin Rizky dilakukan perawatan tali pusat dengan kasa alkohol 70% dan 26 bayi baru baru lahir yang berada di klinik bersalin Wahyu dilakukan perawatan tali pusat dengan memakai kasa kering.
1 . Univariat
Untuk mendeskripsikan masing- masing variabel yang diteliti digunakan analisis univariat. Dapat digunakan untuk pengetahui waktu putusnya tali pusat pada perawatan tali pusat memakai kasa alkohol 70% dan perawatan tali pusat memakai kasa kering setelah dilakukan tindakan.
2. Bivariat
Analisis bivariat digunakan untuk membandingkan perawatan tali pusat memakai kasa alkohol 70 % dan perawatan tali pusat memakai kasa kering. Dalam menganalisa data secara bivariat, pengujian data dilakukan uji t- independent.
(31)
Berdasarkan hasil penelitian dari 26 bayi baru lahir di klinik bersalin Rizky dengan perawatan tali pusat memakai kasa alkohol 70 % diperoleh hasil waktu putus tali pusat yakni rata – rata 5,73 hari dengan standart deviasi 1,402 hari, nilai minimum 3 hari dan maksimum 9 hari. Hasil perawatan tali pusat bayi dari 26 bayi baru lahir di klinik bersalin Wahyu dengan perawatan tali pusat memakai kasa kering terhadap waktu putusnya tali rata- rata 8,65 hari dengan standart deviasi 1,056 hari, nilai minimum = 6 dan maximum 10 dapat dilihat pada tabel 5.1.
Tabel 5.1
Distribusi responden berdasarkan waktu putusnya tali pusat dengan perawatan tali pusat memakai kasa alkohol 70% dan perawatan tali pusat memakai kasa
kering di klinik bersalin Rizky dan klinik bersalin Wahyu
No Variabel Mean SD Min - Max 95%
1 Waktu putus tali pusat dengan perawatan memakai
kasa alkohol 70%
5,73 hari 1,402 3 - 9 5,16-6,30
2 Waktu putus tali pusat dengan perawatan memakai
kasa kering
8,65 hari 1,056 6 - 10 8,23-9,08
Hasil penelitian diperoleh rata- rata waktu putus tali pusat dengan perawatan tali pusat memakai kasa alkohol 70% 5,73 hari dan standart deviasi 1,402 hari. Sedangkan pada perawatan tali pusat memakai kasa kering rata- rata 8,63 hari dan standart deviasi 1,056 hari.
Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,000, maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan terhadap waktu putusnya tali pusat dengan
(32)
Tabel 5.2
Perbandingan waktu putus tali pusat dengan perawatan memakai kasa alkohol 70 % dan perawatan tali pusat dengan memakai kasa kering
di Klinik Bersalin Rizky dan Klinik Bersalin Wahyu
No Variabel Mean Standatr Deviasi P.Value n
1 Perawatan tali pusat dengan memakai kasa
alkohol 70%
5,73 hari 1,402 0,000 26
2 Perawatan tali pusat dengan memakai kasa
kering
8,63 hari 1,056 26
B. Pembahasan
1. Interpretasi hasil dan diskusi hasil
Perawatan tali pusat dengan memakai kasa alkohol 70% diperoleh hasil waktu putus tali pusat yakni rata- rata 5,73 hari dengan standart deviasi 1,402 hari. Nilai minimum 3 hari dan maximum 9 hari. Perawatan tali pusat dengan memakai kasa kering diperoleh hasil waktu putus tali pusat yakni rata- rata 8,65 hari dengan standart deviasi 1,056 hari. Nilai minimum 6 hari dan nilai maksimum 10 hari. Dari hasil uji statistik t- independen diperoleh nilai p = 0,000.
Penelitian ini tidak sesuai dibandingkan dengan penelitian yang dilakukan oleh Permanasari dan Susyanto (2009), yang mengatakan bahwa perawatan tali pusat memakai kasa kering lebih cepat putusnya tali pusat dibandingkan dengan perawatan tali pusat memakai kasa alkohol 70%.
Alkohol dikatakan anti septik yang paling aman, cara kerjanya adalah denaturasi protein. Bersifat bakterisidal dan juga aktif untuk jamur dan virus. Pada konsentrasi 70% alkohol cepat mengurangi jumlah kuman di kulit (Hayati. N, 2009, ¶ 3).
(33)
Dengan merawat tali pusat menggunakan alkohol 70% berarti mengurangi kuman dan bakteri yang berada disekitar tali pusat, sehingga luka pada pangkal tali pusat akan lebih cepat kering dan tali pusat pun cepat putusnya.
2. Keterbatasan penelitian
Lokasi rumah orang tua bayi yang berjauhan, membuat peneliti mendapat kesulitan melihat langsung prosedur perawatan tali pusat bayi, merupakan faktor keterbatasan peneliti.
3. Implikasi untuk asuhan kebidanan
Dari hasil penelitian ini telah diketahui bahwa kasa alkohol 70% merupakan perawatan tali pusat yang baik dan efektif, jadi kasa alkohol 70% dapat digunakan sebagai intervensi dalam asuhan kebidanan pada bayi baru lahir.
(34)
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Rata-rata waktu putus tali pusat dengan perawatan memakai kasa alkohol 70% 5,73 hari. Rata-rata waktu putus tali pusat dengan perawatan memakai kasa kering 8,63 hari. Hasil uji t- independen perbandingan waktu putus tali pusat dengan perawatan tali pusat memakai kasa alkohol 70% dan kasa kering diperoleh nilai p = 0,000.
B. Saran
1. Bagi pelayanan kebidanan
Dari hasil penelitian diketahui bahwa kasa alkohol 70% lebih cepat waktu putusnya tali pusat dibandingkan dengan kasa kering, maka disarankan bagi pelayanan kebidanan agar menggunakan kasa alkohol 70% untuk perawatan tali pusat bayi.
2. Bagi pendidikan kebidanan
Perawatan tali pusat memakai kasa alkohol 70% dapat dikembangkan sebagai ilmu pengetahuan bagi mahasiswa kebidanan terutama pada mata kuliah asuhan neonatus.
(35)
3. Disarankan bagi peneliti selanjutnya untuk melanjutkan penelitian perawatan tali pusat dengan menggunakan tiga kelompok intervensi yakni perawatan tali pusat memakai kasa alkohol 70%, kasa kering dan kasa betadine 10%.
(36)
DAFTAR PUSTAKA
Bobak, L.J. (2004). Buku Ajar Keperawatan Maternitas, Edisi 4, Jakarta : ECG. DepKes. (2009). Indonesia sehat, from Http : // DepKes . RI. go. id.
Din.Kes Provinsi Sul_Sel, (2007). Persalinan Dan Pencegahan Komplikasi, From http : //.DinKes_SulSel.co.id.
Gant, P. M. (1991). Obstetri Williams, Edisi 17, Jakarta : EGC.
Hayati, N. (2009). Merawat tali pusat, from file:///D:perawatan%20tali%pusat.htm. Mujoko, (2010). Perawatan Tali Pusat Bayi, from tanggal 20 semtember 2010.
Musbikin, (2006) . Persiapan Menghadapi Persalinan . Edisi 1, Yokyakarta : Mitra pustaka.
Nursalam, (2008) . Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan . Jakarta : Salemba Medika.
Permanasari, D.K., Susyanto, B.E. (2009). Perawatan Tali Pusat Terbuka, Perawatan Tali Pusat Tertutup, Lama Waktu Pelepasan. Undergraduate Theses from
YOPTUMYFKPP. 1 (1), 1-2.
__________ . (2002) . Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal . Jakarta : EGC
Prawiroharjo, S. (2006). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Meternal Dan Neonatal. Jakarta : EGC.
Simkin, P., Whalley, J., Keppler, A. (2007) . Panduan Lengkap Kehamilan, Melahirkan & Bayi. Jakarta.: Arcan.
(37)
Suyanto., Salamah, U. ( 2009). Risetkebidanan Metodologi & Aplikasi . Jogjakarta : Mitra Cendikia Press.
Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FK.UI. (1985). Ilmu kesehatan anak, edisi 4, Jakarta : Info Medika,
Manik, M., Asnah, N., Asiah, N. (2010). Panduan Penulisan Karya Tulis Ilmiah Medan: Tidak dipublikasikan.
Utami, T.W. (2002). Kajian Faktor Resiko Tetanus Neonatorumdi Kabupaten Brebes Tahun 1997-2001, from file:///C:mysql/jurnal%20neonatorum.htm, diperoleh tanggal 15 september 2010.
Walsh, L.V. (2007). Buku Ajar Kebidanan Komunitas. Jakarta: ECG
Wahyono, Heru. (1998). Perbandingan Lama Puput Tali Pusat Pada Bayi Baru Lahir Dengan Povidon Iodine 10% Dan Alkohol 70%. Master thesis, Program Pascasarjana Universitas diponegoro, 1 (1), 1-2.
Yusnita, ( 2010). Perawatan Tali Pusat, From www.rocketflip.com, diperoleh tanggal 25 September 2010.
(38)
(39)
(40)
MASTER TABEL PENELITIAN PERAWATAN WAKTU PUTUS TALI PUSAT
No. Responden Hasil Pengamatan Putusnya Tali Pusat Kasa Kering Kasa Alkohol 70%
1. 7 hari 6 hari
2. 9 hari 7 hari
3. 10 hari 5 hari
4. 8 hari 7 hari
5. 7 hari 5 hari
6. 8 hari 5 hari
7. 10 hari 5 hari
8. 10 hari 5 hari
9. 9 hari 7 hari
10. 7 hari 5 hari
11. 10 hari 6 hari
12. 9 hari 7 hari
13. 6 hari 7 hari
14. 9 hari 6 hari
15. 8 hari 3 hari
16. 8 hari 5 hari
17. 9 hari 8 hari
18. 8 hari 4 hari
19. 9 hari 5 hari
20. 9 hari 4 hari
21. 9 hari 7 hari
22. 9 hari 4 hari
23. 9 hari 5 hari
24. 10 hari 5 hari
25. 9 hari 9 hari
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Saddiyah Rangkuti
Tempat/ Tanggal Lahir : Deli Tua, 12 April 1976 Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Nama Ayah : (Alm) H. Rasudin Rangkuti Nama Ibu : Hj. Masrifah Lubis
Nama Suami : Rudianto Manurung, S.H Nama Anak : Dita Chairunisa
Arya Pratama Ramadhan Aura Nabila Tsafira
RIWAYAT PENDIDIKAN 1. Tahun 1985 – 1991 : SDN 101778 Medan Estate 2. Tahun 1991 – 1994 : SMP Budi Satrya
3. Tahun 1994 – 1997 : Sekolah Perawat Kesehatan Glugur Medan 4. Tahun 2003 – 2006 : Akademi Kebidanan Helvetia Medan
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Saddiyah Rangkuti
Tempat/ Tanggal Lahir : Deli Tua, 12 April 1976 Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Nama Ayah : (Alm) H. Rasudin Rangkuti Nama Ibu : Hj. Masrifah Lubis
Nama Suami : Rudianto Manurung, S.H Nama Anak : Dita Chairunisa
Arya Pratama Ramadhan Aura Nabila Tsafira
RIWAYAT PENDIDIKAN
1. Tahun 1985 – 1991 : SDN 101778 Medan Estate 2. Tahun 1991 – 1994 : SMP Budi Satrya
3. Tahun 1994 – 1997 : Sekolah Perawat Kesehatan Glugur Medan 4. Tahun 2003 – 2006 : Akademi Kebidanan Helvetia Medan