i. Memuaskan kebutuhan pegawai Dengan tumpukan pegawai yang berkurang dan kesempatan
pengembangan, kebutuhan
pengakuan diri
pegawai seperti
penghargaan dan prestasi akan memberikan kepuasan bagi pegawai. j. Membantu rencana kegiatan
Perencanaan karir dapat membantu
kelompok yang sudah
dipromosikan untuk menyiapkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih penting.
II.3.2. Manfaat Pengembangan Karir
Salah satu tugas penting manajemen adalah mendayagunakan SDM agar mampu dan mau bekerja secara optimal demi tercapainya tujuan organisasi. Manusia
akan mampu dan juga mau bekerja dengan baik bilamana ia ditempatkan pada posisi dan jabatan yang sesuai dengan minat dan kemampuannya serta bila ia bisa
memenuhi berbagai kebutuhannya dengan melakukan pekerjaan itu. Ini berarti bahwa karyawan harus ditempatkan pada jabatan-jabatan yang sesuai yang sesuai dengan
minat dan kemampuannya dengan tidak lupa mempertimbangkan upaya pemenuhan kebutuhannya. Akan tetapi, penempatan karyawan pada jabatan yang sesuai tersebut
tidak terlalu mudah untuk dilakukan. Penempatan yang sesuai perlu didasarkan pada pengetahuan yang lengkap tentang karakteristik karyawan, karakteristik jabatan, dan
kesesuaian antara kedua jenis karakteristik tersebut.
pdf M achine - is a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Ge t your s now
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your product a lot easier t o use and m uch preferable t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
Dikaitkan dengan berbagai permasalahan yang telah dijelaskan, perumusan sistem karir dapat membawa beberapa manfaat berikut Mangkuprawira, 2002:
Semua karyawan dapat memperoleh kesempatan yang sama dan memadai untuk mengembangkan ketrampilannya, mempelajari hal-hal yang baru, dan juga
memperluas wawasannya. Seluruh karyawan dapat dikembangkan menurut jalur yang tepat sesuai minat dan karakteristiknya sehingga karyawan dapat ditempatkan pada
posisi yang sesuai dengan minat dan karakteristiknya. Hal ini dapat menumbuhkan rasa puas dan rasa aman, menciptakan iklim kerja yang sehat sehingga dapat
menurunkan turn-over rate dan memperbaiki prestasi kerja karyawan. Pengembangan karyawan dapat berjalan dengan baik, komprehensif dan
lancar sehingga semua tingkatan dalam organisasi mulai dari tingkat pelaksana hingga pimpinan puncak dapat diisi dengan karyawan berkemampuan handal. Dalam
manajemen sumber daya manusia, perencanaan karir termasuk sebagai program pembinaan tenaga kerja. Tujuan kegiatan pembinaan ini adalah untuk memelihara
maintain karyawan dengan cara mengembangkannya, sesuai dengan bakat dan kemampuannya, agar bisa berfungsi dengan baik dan optimal bagi perusahaan.
Fungsi pembinaan ini biasanya merupakan tanggung jawab langsung dari para pimpinan perusahaan, dan bilamana diterapkan dengan baik akan dapat
membangkitkan gairah kerja dan memberikan kepuasan kerja dikalangan karyawan yang pada akhirnya juga akan memberikan keuntungan bagi perusahaan. Sebagai
pembina, manajer bertanggung jawab untuk mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan bawahannya, sehingga bawahan menjadi lebih cakap dan trampil, lebih
pdf M achine - is a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Ge t your s now
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your product a lot easier t o use and m uch preferable t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
tinggi kualifikasinya dan diharapkan suatu saat kelak dapat menggantikan posisi manajer serta membantu pengembangan perusahaan.
Tugas membina ini merupakan tugas yang penting dan berat sebab dari penelitian diperoleh data bahwa seorang supervisor yang dikatakan berhasil
menggunakan 30-40 dari waktunya untuk melakukan pembinaan terhadap bawahannya. Bagi karyawan maupun perusahaan, sistem karir dapat memberikan
manfaat sebagai berikut Mangkuprawira, 2002: Bagi
karyawan yaitu:
mengembangkan potensi
kemampuan dan
ketrampilannnya, mengetahui jalur pengembangan karir karyawan dalam organisasi, mendapat pelatihan yang sesuai dengan arah pengembangan karirnya. Bagi
perusahaan yaitu: mengendalikan tingkat keluar masuk karyawan turn-over rate, membantu terlaksananya program kaderisasi, mengetahui dan mengantisipasi
keinginan dan bakat tenaga kerja, mengetahui sejak awal tenaga kerja yang kurangtidak terampil, juga tenaga kerja yang tidak produktif sehingga dapat diambil
tindakan tegas.
II.4. Teori Tentang Kinerja