f Identifikasi Manfaat
Setelah program pendidikan dan pelatihan dilaksanakan maka dapat diidentifikasi manfaat yang diperoleh pegawai, misalnya peningkatan pengetahuan
dan keteranpilan pegawai.
g Pengukuran Pelaksanaan Program
Pelaksanaan suatu program pendidikan dan pelatihan dapat dikatakan berhasil apabila dalam diri peserta tersebut terjadi transformasi, dengan peningkatan
kemampuan dalam melaksanakan tugas dan perubahan perilaku yang tercermin pada sikap, disiplin dan etos kerja.
II.2.2. Jenis-Jenis Pendidikan dan Pelatihan
Pelatihan sumber daya manusia dapat dibedakan ke dalam pelatihan yang dilakukan organisasi yang disebut “pelatihan organisasional” organizational
training dan pelatihan yang dilakukan sendiri oleh peserta pelatihan yang disebut “
instruksi sendiri” self-instruction Sitompul, 2008. 1.
Pelatihan organisasional organizational training Pelatihan organisasional organizational training, sebagai salah satu jenis
proses belajar untuk memperoleh dan meningkatkan keterampilan diluar system pendidikan yang berlaku dalam waktu yang relatif singkat dapat dilaksanakan
sementara karyawan itu dalam bekerja atau di luar kerja. Yang terdahulu disebut “
pelatihan dalam kerja” sedang yang terakhir disebut “pelatihan luar kerja”.
pdf M achine - is a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Ge t your s now
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your product a lot easier t o use and m uch preferable t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
a Pelatihan dalam kerja on the job training
Pelatihan dalam kerja on the job training merupakan suatu jenis pelatihan untuk karyawan dalam bentuk pelatihan praktek dengan menggunakan suasana dan
tempat karyawan itu melakukan tugasnya, sebagai lawan dari pelatihan diluar tempat kerja. Pelatihan dalam kerja meliputi, diantaranya, magang, rotasi jabatan, instruksi
kerja, pelatihan pendahuluan, permainan bisnis, permainan peranan, pelatihan kemahiran, dan penugasan sementara.
b Pelatihan luar kerja off the job training
Pelatihan luar kerja off the job training, yang berbeda dengan pelatihan dalam kerja on the job training, merupakan pelatihan karyawan yang
diselenggarakan dan berlangsung di luar tempat karyawan yang bersangkutan bekerja. Banyak model pelatihan luar kerja yang dapat dilakukan oleh suatu
organisasi. Pelatihan luar kerja meliputi studi kasus, pelatihan laboratorium, kursus khusus, dan pelatihan di lembaga pendidikan.
2. Instruksi sendiri self instruction
Instruksi sendiri self instruction, atau lebih popular namun kurang cermat, “
belajar sendiri”, adalah suatu istilah yang digunakan untuk melukiskan setiap situasi pembelajaran di mana para peserta pembelajaran tersebut mengambil tanggungjawab
atas pembelajaran mereka sendiri. Secara umum ada dua kategori teknik pelatihan dan pengembangan, yaitu On
the job dan off the job Martimngsih, 2007 yaitu sebagai berikut:
pdf M achine - is a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Ge t your s now
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your product a lot easier t o use and m uch preferable t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
a. On the job training atau metode praktis
Pada teknik ini karyawan dilatih secara langsung di tempat kerja oleh pelatih, biasanya supervisor atau karyawan lain yang telah menguasai atau mendapat
pelatihan lebih dulu. Beragam teknik ini meliputi rotasi jabatan, latihan instruksi pekerjaan, magang, coaching, dan penugasan sementara.
b. Off the job training
Ada dua kategori umum teknik off the job training, yaitu teknik presentasi informasi dan simulasi. Metode-metode presentasi informasi meliputi: kuliah,
instruksi terprogram melalui fasilitas komputer, belajar sendiri, analisis transaksional, presentasi video, dan konferensi. Adapun teknik simulasi meliputi: studi kasus,
permainan peran, game bisnis, Vestuble training latihan oleh pelatih khusus, latihan laboratorium dan pengembagan eksekutif.
Apapun jenis pelatihan dan pengembangan yang dipilih organisasi akan selalu dihadapkan pada trade-ojf enam faktor berikut yang mempengaruhi kebutulian
program. Keenam fakter tersebut menurut Martimngsih 2007 adalah: 1. Efektivitas biaya,
2. Isi program yang dikehendaki, 3. Kelayakan fasilitas-fasilitas,
4. Preferensi dan kemampuan peserta, 5. Preferensi dan kemampuan instruktur,
6. Prinsip-prinsip belajar.
pdf M achine - is a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Ge t your s now
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your product a lot easier t o use and m uch preferable t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
Tingkat pentingnya keenam faktor tersebut tergantung situasi. Misal biaya mungkin tidak menjadi faktor utama, jikalau manfaat program dinilai sangat penting
dan dibututikan segera oleh organisasi.
II.3. Teori Tentang Pengembangan Karir