Uji Autokorelasi Uji Multikolinearitas

Demikian pula dengan hasil uji normalitas dengan menggunakan grafik plot. Pada grafik normal plot, terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal serta penyebarannya agak mendekati dengan garis diagonal sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam model regresi terdistribusi secara normal.

b. Uji Autokorelasi

Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang tahun yang berkaitan satu dengan yang lainnya. Hal ini sering ditemukan pada time series. Cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi masalah autokorelasi adalah dengan menggunakan nilai uji Durbin Watson. Hasil pengujian autokorelasi terhadap variabel dependen Manajemen Laba akan disajikan pada tabel 4.3 berikut ini: Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1 .560 a .313 .234 1.07410 2.254 a. Predictors: Constant, Komite Audit, Kepemilikan manajerial, Proporsi Dewan Komisaris b. Dependent Variable: manajemen laba Berdasarkan tabel 4.3, dapat dilihat bahwa nilai DW sebesar 2,254. Nilai ini akan dibandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan nilai signifikansi 5, Universitas Sumatera Utara jumlah sampel sebanyak 30 n = 30 dan jumlah variabel independen sebanyak 3 k = 3, maka dari tabel statistik Durbin-Watson didapatkan nilai batas bawah DL sebesar 1,006 dan nilai batas atas DU sebesar 1,421. oleh karena itu, nilai DW berada di antara DL dan DU 1,006 ≤ 2,254 ≤ 1,421, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi positif.

c. Uji Multikolinearitas

Dalam penelitian ini, untuk mendeteksi ada tidaknya gejala multikolonieritas adalah dengan melihat besaran korelasi antar variabel independen dan besarnya tingkat kolonieritas yang masih dapat ditolerir, yaitu: Tolerance 0.10 dan Variance Inflation Factor VIF 10. Berikut disajikan tabel hasil pengujian: Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Collinearity Statistics Std. Error Tolerance VIF 1 Constant 1.376 LN_kepemilikan manajerial .099 .906 1.104 LN_proporsi dewan komisaris .796 .987 1.013 LN_komite audit 1.140 .912 1.096 a. Dependent Variable: LNmanj.laba Hasil perhitungan nilai tolerance menunjukkan variabel independen memiliki nilai tolerance 0,10 yaitu 0, 988 untuk variabel kpemilikan manjerial, 0,987 untuk variabel proporsi dewan komisaris, dan 0,996 untuk variabel komite audit Universitas Sumatera Utara yang berarti tidak terjadi korelasi antar variabel indepeden. Hasil perhitungan VIF juga menunjukkan hal yang sama dimana variabel independen memiliki nilai VIF kurang dari 10 yaitu 1,013 untuk variabel kepemilikan manajerial, 1,014 untuk variabel proporsi dewan komisaris, dan 1,004 untuk variabel komite audit. Berdasarkan tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independen model ini. Tabel 4.7 Koefisien Korelasi Coefficient Correlations a Model LN_komite audit LN_proporsi dewan komisaris LN_kepemilikan manajerial 1 Correlations LN_komite audit 1.000 .037 .289 LN_proporsi dewan komisaris .037 1.000 -.091 LN_kepemilikan manejerial .289 -.091 1.000 Covariances LN_komite audit 1.300 .034 .032 LN_proprsi dewan komisaris .034 .634 -.007 LN_kepemilikan manajerial .032 -.007 .010 a. Dependent Variable: LNmanj.laba Hasil besaran korelasi antar variabel memperlihatkan bahwa antara variabel independen yang diuji variabel kepemilikan manajerial mempunyai korelasi paling tinggi yaitu sebesar 0,289 atau 28,9. Hal ini tidak menunjukkan gejala korelasi karena masih di bawah 0,95 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada gejala multikolinearitas antar variabel independen dalam penelitian. Universitas Sumatera Utara

d. Uji Heterokedastisitas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance and Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 36 92

Analisis Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2011

0 51 83

Analisis Pengaruh Penerapan Mekanisme Good Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (2008-2010)

1 28 108

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 67 73

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 14

PENDAHULUAN PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 7

Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance and Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 15

ABSTRAK Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance and Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 11

PENGARUH MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA - Perbanas Institutional Repository

0 0 16

PENGARUH MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA - Perbanas Institutional Repository

0 0 16