PENGARUH TINGKAT RELIGIUSITAS DAN TINGKAT PENGETAHUAN BANK SYARIAH PADA SISWA TERHADAP MINAT MENJADI NASABAH BANK SYARIAH

(1)

EFFECT OF LEVEL OF KNOWLEDGE RELIGIOSITY AND ISLAMIC BANK OF INTEREST IN THE STUDENT BEING ISLAMIC BANK

CUSTOMERS

(Case Study High School in Yogyakarta)

Oleh :

AMELIA ELFITRA SAVITRI 20130420374

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2017


(2)

(3)

i

EFFECT OF LEVEL OF KNOWLEDGE RELIGIOSITY AND ISLAMIC BANK OF INTEREST IN THE STUDENT BEING ISLAMIC BANK

CUSTOMERS

(Case Study High School in Yogyakarta) SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan untuk Memperoleh

Gelar Sarjana pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Oleh :

AMELIA ELFITRA SAVITRI 20130420374

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2017


(4)

v

“Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua.”

(Aristoteles)

“Sesuatu yang belum dikerjakan, sering kali tampak mustahil; kita baru yakin kalau kita telah berhasil melakukannya dengan baik.”

(Evelyn Underhill)

“Karena sesungguhnyasesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan

sungguh-sungguh (urusan) yang lain. Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap”


(5)

vi skripsi ini dapat terselesaikan

Terimakasih juga kepada junjungan-Nya, Nabi Muhammad SAW sebagai suri tauladan bagi kita semua.

Untuk Kedua orangtuaku yang tercinta, Bapak dan Mamah terimakasih yang telah memberikan kasih sayang yang tidak hentinya, motivasi, perhatian, dukungan finansial, doa, kebahagiaan, serta kesabaran yang tiada henti. Terimakasih juga Masku dan adikku yang telah memberikan doa dan dukungan. Semangat. Serta Om Dedi dan Bulek Fifi yang telah memberikan banyak dukungan, doa, membantu biaya kuliah awal sampai selesai.

Untuk Mas Khoirul Umam, terimakasih yang telah memberikan semangat, motivasi, dukungan, perhatian, kasih sayang, cinta, kesabaran menghadapi aku, serta kebahagiaan yang tiada hentinya.

Untuk hewan peliharaanku (Kucing) si Jambul, Acil, Tono, Toni, dll yang memberikanku hiburan dikala hati dan pikiran lagi gundah-gulana menghadapi skripsi. Terimakasih mpusss.

Untuk Sahabatku SMA (Bidadari dari Surga) Atika, Dilla, Tari, Riska, Desy, Clara, Resha Jesika yang telah memberikan doa, dukungan, semangat, nasehat-nasehat, masih tetap komunikasi, masih tetap solid, walaupun kalau kumpul susah full team yang penting dijaga silaturahminya sampai tua nanti. Terimakasih.


(6)

vii

Teman seperjuangan dari awal kuliah sampai akhir sampai terselesaikannya skripsi ini. Terimakasih telah membuat pertemanan yang dapat berkembang satu sama lain, begadang ngerjain tugas bareng-bareng sampai nginep bareng-bareng, kalau udah curhat gak kenal batas waktu, terimakasih udah sabar banget hadepin aku, nasehat yang tiada henti-hentinya agar dapat menjadi lebih baik. Sekali lagi terimakasih gengten.

Untuk Teman-teman Seperjuangan Pendakian Gunung yang pernah muncak bareng. Terimakasih kalian semua telah mengajarkanku artinya kesabaran, pengorbanan, perjuangan yang tiada henti, semangat yang terus-menerus, mengatur waktu, kondisi tubuh, perlengkapan yang dibayar sama kebahagiaan keindahan alam semesta sama halnya perjuangan untuk menyelesaikan skripsi untuk kebahagiaan masa depan.

Teman Seperjuangan dalam mengerjakan skripsi dan mengejar ACC Siti Hajar, Iqbal, dan Mbak Syam, Nisa, Kukuh yang selalu sabar mengajarkan dan memberikan dukungan agar cepat di revisi dan selesai. Serta teman-teman yang lain yang tidak bisa disebutkan satu-satu,terimakasih atas kehadiran kalian semua yang membuat hidup lebih berwarna.


(7)

x

RELIGIUSITAS DAN TINGKAT PENGETAHUAN BANK SYARIAH PADA SISWA TERHADAP MINAT MENJADI NASABAH BANK SYARIAH (Studi Kasus Sekolah Menengah Atas di Yogyakarta)”

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Univesitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penulis mengambil topik ini dengan harapan dapat meningkatkan minat menjadi nasabah bank syariah dan memberikan ide pengembangan bagi penelitian selanjutnya.

Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan dan dukungan berbagai pihak, oleh karena itu kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada :

1. Allah SWT yang selalu memberikan kemudahan dan melindungi penulis dalam penulisan karya tulis ini.

2. Bapak Dr. Nano Prawoto, S.E., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

3. Bapak Dr. Ahim Abdurahim, S.E., M.Si., SAS., Ak., CA selaku dosen pembimbing skripsi yang dengan penuh kesabaran telah memberikan masukan dan bimbingan selama proses penyelesaian skripsi.

4. Bapak dan Ibu dosen Akuntansi untuk ilmu yang telah diberikan kepada penulis


(8)

xi

6. Orang tua, keluarga dan teman-teman penulis yang senantiasa memberikan motiasi dan doa kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan studi. 7. Seluruh staff karyawan dan karyawati Universitas Muhammadiyah

Yogyakarta

8. Seluruh pihak yang telah memberikan dukungan, bantuan, kemudahan dan semangat dalam proses penyelesaian tugas akhir ini.

Sebagai kata akhir, tiada gading yang tak retak, penulis menyadari banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh karena itu, kitik, saran, dan pengembangan penelitian selanjutnya sangat diperlukan untuk kedalaman karya tulis dengan topik ini.

Yogyakarta, 24 Maret 2017 Penulis


(9)

xii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERNYATAAN... iv

HALAMAN MOTO ... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi

INTISARI ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI... xii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Batasan Masalah... 6

C. Rumusan Masalah ... 6

D. Tujuan Penelitian ... 7

E. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 9

A. Landasan Teori... 9

1. Teori Tindakan Beralasan ... 9

2. Pengertian Religiusitas ... 10

3. Pengertian Pengetahuan Bank Syariah... 14

4. Pengertian Bank Syariah ... 18

5. Produk-produk Bank Syariah ... 20

6. Pengertian Minat Menjadi Nasabah ... 26

B. Penelitian Terdahulu dan Penurunan Hipotesis ... 27

a. Pengaruh Tingkat Religiusitas Pada Siswa terhadap Minat Menjadi Nasabah BankSyariah………. 27


(10)

xiii

C. Model Penelitian ... 30

BAB III METODE PENELITIAN ... 31

A. Obyek dan Subyek Penelitian ... 31

B. Jenis dan Sumber Data ... 31

C. Teknik Pengambilan Sampel... 32

D. Teknik Pengumpulan Data... 32

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian... 36

1. VariabelIndependen (X)………... 36

2. Variabel Dependen (Y)……….... 37

F. Uji Kualitas Instrumen dan Data... 37

1. Uji Validitas……….. 37

2. Uji Reliabilitas……….. 40

G. Uji Analisis Data ... 42

1. Uji Statistik Deskriptif………... 42

2. Uji Asumsi Klasik………. 42

H. Uji Hipotesis………... 44

1. Uji Regresi Linear Berganda……….. 44

2. Uji KoefisienDeterminasi……….... 44

3. Uji Simultan (F)………... 45

4. Uji Parsial (t)………... 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 46

A. Gambaran Umum Subyek dan Obyek Penelitian ... 46

B. Uji Statistik Deskriptif ... 49

C. Uji Kualitas Data... 50

D. Uji Asumsi Klasik ... 53

E. Hasil Penelitian (Uji Hipotesis) ... 55


(11)

xiv

BAB V SIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN... 63

A. Simpulan ... 63

B. Saran... 63

C. Keterbatasan Penelitian ... 64 DAFTAR PUSTAKA


(12)

xv

3.1 Nilai SkorFavorable... 33

3.2 Nilai SkorUnfavorable... 33

3.3 Kisi-kisi Instrumen Religiusitas ... 34

3.4 Kisi-kisi Instrumen Pengetahuan ... 35

3.5 Kisi-kisi Instrumen Minat ... 35

3.6 Validitas Butir Soal Angket Religiusitas ... 38

3.7 Validitas Butir Soal Angket Pengetahuan Bank Syariah ... 39

3.8 Validitas Butir Soal Angket Minat Nasabah Bank Syariah ... 39

3.9 Reliabilitas Angket Religiusitas ... 41

3.10 Reliabilitas Angket Pengetahuan Bank Syariah... 41

3.11 Reliabilitas Angket Minat Menjadi Nasabah Bank Syariah ... 41

4.1 Deskriptif Statistik. ... 49

4.2 NilaiPearson CorrelationReligiusitas... 50

4.3 Nilai Pearson Correlation Pengetahuan ... 51

4.4 NilaiPearson CorrelationMinat Nasabah Bank Syariah ... 52

4.5 Hasil Uji Reliabilitas ... 52

4.6 Uji Normalitas... 53

4.7 Uji Multikolinearitas ... 54

4.8 Uji Heteroskedastisitas ... 55

4.9 Koefisien Determinasi... 55

4.10 Uji Signifikan Simultan (Uji F) ... 56

4.11 Uji Parsial (Uji T)... 57


(13)

xvi


(14)

(15)

(16)

viii

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Pengaruh Tingkat Religiusitas dan Tingkat Pengetahuan Bank Syariah pada siswa terhadap minat menjadi nasabah Bank Syariah. Subjek dalam penelitian ini adalah sekolah menengah atas yang ada di Yogyakarta yaitu SMA MAN 1 Yogyakarta, SMA Muhammadiyah 3, dan SMA Negeri 5 Yogyakarta. Dalam penelitian ini sampel berjumlah 139 yang dipilih responden dengan menggunakan metode purposive sampling. Alat analisis yang digunakan adalah SPSS versi 15. Analisis data dilakukan dengan menggunakan model regresi linier berganda.

Berdasarkan data yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa tingkat religiusitas pada siswa berpengaruh positif signifikan terhadap minat menjadi nasabah bank syariah dibuktikan dengan nilai sig 0,000 < α (0,05) dan arah koefisien regresi positif 0,328. Sedangkan tingkat pengetahuan bank syariah pada siswa berpengaruh positif signifikan terhadap minat menjadi nasabah bank syariah

dibuktikan dengan nilai sig 0,000 < α (0,05) dan arah koefisien regresi positif 0,400.


(17)

ix

Yogyakarta. The schools are SMA MAN 1 Yogyakarta, SMA Muhammadiyah 3, and SMA Negeri 5 Yogyakarta. In this study, the researcher selected sample of 139 responses by using purposive sampling method .The analytical tool that used by researcher is SPSS version 15. The data were analyzed using multiple linear regression models.

Based on the data that has been done showed by researcher. The level of religiosity in becoming customers of Islamic banks is significant positive effect on students' interest that proved by sig 0.000 < α (0.05) and the direction of positive regression coefficient 0.328. Besides that, the level of students' knowledge of Islamic banks is significant positive effect on customer interest into Islamic banks proved with sig 0.000 <α (0.05) and the direction of positive regression coefficient 0,400.


(18)

1

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Perkembangan perekonomian indonesia menjadikan salah satu faktor kestabilan kondisi ekonomi global modern saat ini. Hal ini dibuktikan dengan adanya perbankan syariah menjadikan tolak ukur eksistensi ekonomi syariah. Dengan berdirinya Bank Muamalat sebagai bank syariah pertama di Indonesia pada tahun 1992 bank ini menjadi pelopor yang menerapkan sistem ini ditengah maraknya bank-bank konvensional (Yaya dkk, 2009). Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2010 jumlah masyarakat yang beragama islam mencapai 207.176.162 jiwa dengan presentase yaitu 87,18%. Hal ini menjadikan potensi yang sangat besar bagi perekonomian syariah di Indonesia.

Perbankan di Indonesia menerapkan “dual banking system”, artinya Bank Konvensional diperkenankan untuk membuka unit usaha syariah yang khusus beroperasi dengan menggunakan sistem syariah. Hal ini bertujuan untuk memudahkan penduduk islam dalam mengembangkan bank syariah untuk menjadi nasabah bank syariah. Perbankan Syariah adalah lembaga keuangan dimana dalam operasionalnya berlandaskan pada prinsip-prinsip islam yaitu Al-Qur’an dan Hadits. Penerapan prinsip islam inilah yang membedakan antara bank konvensional dengan bank syariah. Perbankan Syariah dapat diterima oleh penduduk islam karena sistem bank syariah menggunakan sistem bagi hasil (Nisbah) atau 0% bunga. Berdasarkan Fatwa


(19)

Dewan Syariah (DSN) No.15/DSN-MUI/IX/2000 menjelaskan bahwa dalam mekanisme perhitungan bagi hasil sendiri terdapat 2 jenis pendekatan berdasarkan Revenue Sharing ( bagi hasil / pendapatan) yaitu bagi hasil yang dihitung dari pendapatan setelah dikurangi modal atau Profit Sharing (bagi untung) yaitu bagi hasil yang dihitung dari pendapatan setelah dikurangi modal dan biaya-biaya. Pendekatan tersebut pada dasarnya digunakan untuk keperluan distribusi hasil usaha dalam Perbankan Syariah. DSN juga mempertimbangkan kepastian tentang prinsip mana yang boleh digunakan dalam perbankan syariah untuk dijadikan sebagai pedoman.

Hal ini menjadi pertimbangan masyarakat untuk memilih bank syariah daripada bank konvensional. Dengan kata lain prinsip syariah yang dimaksud adalah adanya larangan riba atau bunga yang dipungut kepada peminjam. Allah SWT berfirman dalam QS Al Baqarah ayat 275 yang artinya :

“Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainka seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka Berkata (berpendapat), “Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba,” padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka;mereka kekal di dalamnya”.

Firman Allah SWT diatas menjelaskan bahwa riba telah jelas dilarang oleh Allah SWT. Hal ini juga dijelaskan pada ayat dan hadist yang menerangkan mengenai keharaman riba seperti bertransaksi jual-beli maupun pinjam-meminjam yang menggunakan bunga atau riba sehingga dapat


(20)

merugikan sesama manusia. bank syariah merupakan lembaga keuangan syariah yang berlandaskan pada Al-Qur’an dan As-sunnah yang mempunyai prinsip yaitu keadilan, kemakmuran, dan kemaslahatan umat manusia. Tujuan bank syariah sendiri untuk menerapkan ajaran agama islam kepada masyarakat.

Berdasarkan hasil survey Sindonews menyatakan bahwa rekening penduduk Indonesia di bank syariah hanya 5,68% dari total jumlah penduduk Indonesia artinya hanya 17 juta penduduk Indonesia yang memiliki rekening di Bank Syariah. Jumlah tersebut masih sangat sedikit dikarenakan perbankan syariah sudah beroperasi sejak tahun 1992. Pertumbuhan Perbankan Syariah saat ini dinilai semakin baik jika masyarakat mempunyai antusias yang tinggi terhadap pemahaman dan pengetahuan tentang bank syariah. Sedangkan, upaya untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan tentang bank syariah menjadi pokok permasalahan yang masih terjadi dikarenakan masyarakat masih belum memahami prinsip maupun operasional bank syariah tersebut. Oleh karena itu, upaya yang harus dilakukan saat ini bagaimana memberikan pemahaman yang rasional terhadap bank syariah sehingga memberikan dampak bagi perekonomian Indonesia.

Pelajar merupakan anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan kemampuan diri dengan cara melalui proses pembelajaran pada jalur pendidikan baik pendidikan formal maupun pendidikan nonformal. Jumlah pelajar di Indonesia mencapai lebih dari 58 juta orang/siswa yang mayoritas pendudukanya beragama islam. Dengan jumlah pelajar tersebut tidak menutup


(21)

kemungkinan dari pelajar akan tertarik menabung atau menjadi nasabah di bank syariah karena tuntutan era globalisasi dan kebutuhan ekonomi yang sesuai dengan konsep syariah.

Penelitian yang dilakukan oleh Hermawan (2008) menyatakan bahwa adanya sistem pembelajaran ekonomi syariah memberikan pemahaman intelektual dan membentuk pola pikir yang matang dalam meningkatkan wawasan yang lebih luas tentang bank syariah. Hal ini juga harus didukung oleh Guru Pengajar yang mempunyai pengetahuan yang luas mengenai ekonomi syariah, khususnya mengenai perbankan syariah sehingga siswa dapat mengembangkan pemahaman bank syariah. Beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan perbankan syariah bagi sekolah antara lain pengetahuan dan agama (religiusitas). Pengetahuan tentang bank syariah antara lain di peroleh dari adanya aktivitas pembelajaran, media, organisasi sekolah, maupun Informasi yang lain. Hal ini memberikan kesadaran diri bagi siswa untuk menjadi nasabah di bank syariah.

Pengetahuan konsumen adalah semua informasi yang dimiliki konsumen mengenai berbagai macam produk dan jasa (dalam hal ini produk dan jasa bank syariah), serta pengetahuan lainnya yang terkait dengan produk dan jasa tersebut serta informasi yang berhubungan dengan fungsinya sebagai konsumen (Sumarwan, 2004). Pengetahuan konsumen tentang bank syariah seperti riba, ijarah, mudharabah, musyarakah dan murabahah. Faktor lain yang dapat mempengaruhi pola pikir siswa yaitu tingkat pemahaman keagamaan atau religiusitas yang ada dalam diri siswa tesebut.


(22)

Menurut (Rokeach dan bank dalam Sahlan, 2011) mengartikan Religiusitas merupakan suatu sikap dan kesadaran diri dalam seseorang yang muncul di dasarkan pada suatu keyakian atau kepercayaan seseorang terhadap suatu agama yang dianut. Sikap tersebut merupakan suatu keadaan yang mendorongnya untuk bertingkah laku sesuai dengan tingkat ketaatannya terhadap agama yang dianut (Jalaluddin, 2010). Tingkat religiusitas seseorang bukan hanya dilihat dari beribadah saja, namun diwujudkan dalam berbagai sisi kehidupannya. Dalam islam, perilaku seseorang harus mencerminkan hubungan dirinya dengan Allah SWT agar kehidupannya dapat selamat baik di dunia maupun di akhirat. Di Sekolah, siswa juga dilandasi dengan bekal Agama yang diajarkan oleh Guru PAI ataupun mengikuti kegiatan kerohanian (ROHIS). Hal ini dapat mempengaruhi sikap siswa terhadap suatu kepercayaan kepada bank syariah dan dapat mengimplementasikan nilai-nilai ajaran agama islam dan pengetahuan tentang bank syariah.

Penelitian yang dilakukan oleh (Masruroh, 2015) menyatakan bahwa adanya pengaruh signifikan dari disposable Income terhadap minat menabung di bank syariah jika dimoderasi dengan variabel religiusitas. Semakin tinggi tingkat religiusitas seseorang maka semakin tinggi seseorang tersebut menghindari larangan Allah SWT seperti menabung di bank syariah. Menabung yaitu suatu kegiatan yang memiliki tujuan untuk mencukupi kebutuhan masa depan. Sikap menabung ini harus didasari keinginan diri sendiri untuk menabung. Kebiasaan menabung juga harus memerlukan niat dan perencanaan yang baik.


(23)

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah menggunakan variabel religiusitas dan variabel pengetahuan sebagai variabel independen dan variabel minat sebagai variabel dependen, Modifikasi instrument penelitian serta setting lokasi . Berdasarkan pembahasan di atas, peneliti tertarik akan melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Tingkat Religiusitas dan Tingkat Pengetahuan Bank Syariah Pada Siswa terhadap Minat Menjadi Nasabah Bank Syariah” Penelitian ini mengambil sampel siswa di Yogyakarta karena Daerah Istimewa Yogyakarta dikenal sebagai kota pelajar di Indonesia. Siswa juga bisa dikatakan sebagai pasar potensial bagi dunia perbankan syariah. Sebelum siswa memberikan keputusan untuk menabung terutama di bank syariah, diperlukan adanya pertimbangan tujuan dan manfaatnya. Diharapkan dengan dilaksanakan penelitian ini, akan memberikan kontribusi bagi siswa supaya meningkatkan perbankan syariah. B. Batasan Masalah

Penelitian ini terdapat batasan masalah dalam penelitian, yaitu :

1. Penulisan ini mengutamakan pembahasan pengaruh tingkat religiusitas dan tingkat pengetahuan bank syariah pada siswa terhadap minat menjadi nasabah bank syariah

2. Penelitian ini dilakukan pada Sekolah Menengah Atas di Yogyakarta 3. Pengambilan Sampel hanya dilakukan pada siswa di Sekolah Menengah


(24)

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas adalah :

1. Bagaimana pengaruh tingkat religiusitas siswa terhadap minat menjadi nasabah bank syariah ?

2. Bagaimana pengaruh tingkat pengetahuan siswa terhadap minat menjadi nasabah bank syariah ?

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penilitian ini adalah untuk menguji dan mendapatkan studi kasus mengenai:

1. Menguji dan memperoleh studi kasus pada peneiltian tersebut

2. Untuk mengetahui pengaruh tingkat religiusitas siswa terhadap minat menjadi nasabah bank syariah

3. Untuk mengetahui pengaruh tingkat pengetahuan siswa terhadap minat menjadi nasabah bank syariah

E. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Di Bidang Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai tambahan referensi bagi akademisi dalam penelitian-penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan penelitian tersebut.


(25)

2. Bagi Kalangan Akademis

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi salah satu informasi dari berbagai informasi mengenai mata pelajaran ekonomi syariah pada tingkat pendidikan menengah, sehingga penelitian ini dapat memperkaya ilmu pengetahuan dan menjadi rujukan dalam sebuah refrensi untuk penulisan berikutnya.

3. Bagi Pihak Sekolah

Mengingat penerapan pelajaran ekonomi syariah baru diterapkan di beberapa sekolah saja, maka penulis berharap tulisan ini dapat memberikan masukan atas sebuah koreksi dan bisa menjadi masukan dalam penerapan mata pelajaran ekonomi syariah sehingga pembelajarannya menjadi lebih baik.

4. Bagi Siswa

Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan pengetahuan mengenai perbankan syariah berkaitan dengan minat untuk menjadi nasabah bank syariah

5. Bagi Guru

Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberikan motivasi bagi para Guru agar dapat mengajar dan mengembangkan lebih pada sekolah-sekolah di seluruh Indonesia

6. Bagi Peneliti selanjutnya

Hasil Peneliti ini diharapkan dapat menjadi dasar untuk penelitian selanjutnya yang lebih spesifik mengenai hal-hal yang berkaitan.


(26)

9

TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori

1. Teori Tindakan Beralasan

Teori tindakan beralasan (Reasoned Action Theory) dikemukakan oleh (Albarracin et al, 2001). Teori ini mengatakan bahwa sikap terhadap perilaku dilihat dari bagaimana seseorang membentuk perilaku tertentu. Teori ini melihat adanya penyebab perilaku yang didasarkan pada asumsi, yaitu seseorang melakukan sesuatu dengan cara yang masuk akal, mempertimbangkan semua informasi yang ada dan memperhitungkan dampak dari tindakan itu sendiri. Teori ini dipengaruhi oleh 2 variabel yaitu variabel sikap dan variabel norma subyektif. Variabel sikap adalah faktor yang berasal dari diri sendiri sedangkan variabel norma subyektif berasal dari orang lain.

Diri sendiri adalah sikap dimana diri seseorang memikirkan suatu tindakan yang dilakukan untuk membuat suatu keputusan tertentu. Norma subyektif atau pengaruh orang lain adalah sikap dimana seseorang yang akan mengambil sebuah keputusan akan merasa bimbang atau ada pilihan lain karena ada pendapat lain dari keputusan yang akan diambil. Pengaruh ini akan mengakibatkan seseorang akan memikirkan ulang pilihan atau keputusannya pada suatu hal yang akan dipilih.


(27)

Pada dasarnya teori ini memberikan sebuah gambaran sikap yang dapat dipengaruhi melalui suatu proses pengambilan keputusan yang sangat teliti dan penuh pertimbangan untuk mendapatkan keputusan yang terbaik. Dapat dijabarkan ada tiga implikasi yang bisa dijelaskan yaitu; pertama, sikap yang spesifik lebih dapat mempengaruhi suatu proses pengambilan keputusan dari pada ditentukan sikap yang umum. Kedua, norma subyektif merupakan suatu situasi yang dapat mempengaruhi suatu pengambilan keputusan, maka tidak hanya dipengaruhi oleh sikap saja.

Norma subyektif adalah suatu keinginan orang lain yang mengharapkan apa yang mereka ungkapkan dapat dilakukan sebagai landasan pengambilan keputusan. Ketiga, sikap yang terjadi atas kebersamaan cenderung akan membuat suatu niatan berperilaku tertentu. Jadi untuk mengetahui minat konsumen dalam memilih bank syariah mengacu pada teori ini karena konsumen berpendapat bahwa perilaku tersebut berdampak positif untuk diri sendiri dan orang lain tidak keberatan jika ia berperilaku seperti itu.

2. Pengertian Religiusitas

Religiusitas berasal dari bahasa latin relegio yang berarti mengikat. Ini mengandung makna bahwa dalam religi atau agama memiliki aturan-aturan atau kewajiban – kewajiban yang harus dipatuhi oleh para pengikutnya. Semua itu berfungsi untuk mengikat seseorang atau


(28)

sekelompok orang dalam hubungannya dengan Tuhan, sesama manusia, dan alam sekitarnya (Stark, dalam Wahyuni 2010)

Religius adalah keadaan dimana dalam diri seseorang merasakan dan mengakui adanya kekuatan spiritual untuk mencapai tujuan hidup manusia dengan cara melaksanakan semua perintah Tuhan dan meninggalkan seluruh larangannya, sehingga hal ini akan membawa ketenangan dan ketentraman diri. Religius merupakan salah satu faktor yang tidak mempengaruhi masyarakat muslim untuk tidak memilih bank syariah (Wahyuni, 2010)

Sedangkan menurut (Sartika, et al, 2011) religiusitas adalah suatu keyakinan terhadap adanya Tuhan dan pengalaman seseorang terhadap ajaran agama sehingga ada ketertarikan seseorang terhadap agama yang di peluknya. Agama islam adalah agama yang sempurna, ajarannya tidak hanya menyentuh aspek-aspek ritual saja, melainkan islam juga menuntut manusia untuk mencapai ajarannya dalam setiap segi kehidupan. Seperti halnya sudah dijelaskan dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah 2 ayat 208 yang artinya “Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu”. Dimana disini religiusitas seseorang akan mempengaruhi tingkat keimanan individu dalam mengambil keputusan memilih bank syariah.


(29)

Terdapat beberapa dimensi dalam religiusitas menurut (Glock dan Stark dalam El-Menouar, 2014) adalah sebagai berikut:

a. Dimensi Keyakinan

Dimensi ini melihat tingkatan sejauh mana seseorang berpegang teguh, menerima, dan mengakui ajaran-ajaran dalam agamanya. Keyakinan ini sangat berkaitan dengan kemampuan untuk mengenal Tuhan. Dengan mengenal Tuhan manusia mampu menghayati keberadaan-Nya untuk diakukan dalam setiap aspek kehidupan sehari-hari. Misalnya percaya pada Allah, percaya kepada kitab Allah, percaya adanya surga dan neraka, dan sebagainya. Dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Ali ‘Imran 19 :

“Sesungguhnya agama di sisi Allah ialah Islam. Tidaklah berselisih orang-orang yang telah diberi Al-Kitab, kecuali setelah mereka memperoleh ilmu, karena kedengkian di antara mereka. Barangsiapa yang ingkar terhadap ayat-ayat Allah, maka sesungguhnya Allah sangat cepat perhitungan-Nya.”

Dapat disimpulkan bahwa tidak ada agama yang diterima disisi-Nya kecuali agama islam, yaitu dengan mengikuti ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Keyakinan adanya kekuasaan Allah akan meningkatkan keimanan seseorang agar dapat menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangannya.

b. Dimensi Peribadatan/praktik agama

Dimensi ini melihat sejauh mana tingkatan seseorang dalam menjalankan kewajiban kewajiban praktek agamanya. Dimensi ini meliputi perilaku peribadatan dalam menjalani kewajiban yang beragama, dan hal-hal yang menunjukkan keseriusan dan keyakinan terhadap agama yang


(30)

dianutnya. Misalnya zakat, puasa, haji, dan sebagainya. Di jelaskan dalam al Qur’an surat Al-Bayyinah (98) ayat 5 :

“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus“.

Dapat disimpulkan bahwa Allah menegaskan bahwa manusia tidak diperintahkan kecuali untuk beribadah kepada Allah dengan melaksanakan ibadah secara ikhlas dan menunaikan zakat agar mendapat ridho Allah. c. Dimensi Pengalaman

Dimensi ini melihat sejauh mana implikasi agama mempengaruhi perilaku manusia dalam kehidupan sehari-hari. Dimensi ini menggambarkan perasaan seseorang dalam mengalami dan merasakan pengalaman spiritual. Misalnya perasaan dekat dengan Allah, dicintai Allah, doa-doa sering dikabulkan, perasaan tenteram dan bahagia karena menuhankan Allah (Ancok dan Suroso, 2002), dan diselamatkan dari musibah, memilih produk yang halal, menerima pendapatan yang tidak terpikirkan sebelumnya, seperti hibah, hadiah, dan warisan.

d. Dimensi Pengetahuan Agama

Dimensi ini melihat seberapa jauh seseorang mengetahui dan memahami ajaran-ajaran agamanya yang terdiri dari dasar-dasar keyakinan, tradisi terutama yang ada dalam Kitab Suci, Hadits, Al-Qur’an. Misalnya pengetahuan tentang hukum riba, pengetahuan tentang jual-beli sesuai syariat islam, dan sebagainya. Dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Al -Mujadalah ayat 11 :


(31)

"Wahai orang-orang yang beriman!Apabila dikatakan kepadamu,"Berilah kelapangan didalam majelis, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang yang berilmu beberapa derajat".

Dapat disimpulkan bahwa Allah akan meninggikan derajat seseorang jika memperdalam pengetahuan tentang isi Al-Quran, pokok-pokok ajaran yang harus diimani dan dilaksanakan serta pemahaman terhadap kaidah-kaidah ilmu ekonomi islam/perbankan syariah.

e. Dimensi Konsekuensi

Dimensi ini mengenai sejauh mana seseorang dalam berperilaku yang dimotivasi oleh ajaran agamanya, Perbuatan kebaikan ini sebagai wujud dari keimanan dan ibadah dalam bentuk nyata ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya perilaku suka menolong, berderma, menegakkan kebenaran dan keadilan, berlaku jujur, menjaga amanah, menjaga lingkungan, tidak mencuri, tidak berjudi, tidak menipu, berjuang untuk kesuksesan hidup menurut ukuran Islam (Ancok dan Suroso, 2002), dan mematuhi serta menjalankan norma-norma Islam dalam berbudaya, bermasyarakat, berpolitik, dan berekonomi (transaksi bisnis/perbankan) secara non-riba.

3. Pengertian Pengetahuan Bank Syariah a. Definisi Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2007), Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dari seseorang yang telah melakukan penginderaan terhadap obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera


(32)

penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagaian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Sedangkan menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) pengetahuan dapat dimaknai sebagai segala sesuatu yang diketahui, kepandaian, atau segala sesuatu yang diketahui berkenaan dengan berbagai hal (mata pelajaran). Pengertian pengetahuan sering dikaitkan dengan pendidikan dan sekolah. Namun pada hakikatnya pengetahuan tidak terbatas pada hal tersebut. Hal ini dikarenakan pengetahuan dapat didiperoleh dari berbagai hal.

Menurut Sumarwan (2004) pengetahuan konsumen adalah semua informasi yang dimilki konsumen mengenai berbagai macam produk dan jasa, serta pengetahuan lainnya yang terkait dengan produk dan jasa tersebut dan informasi yang berhubungan dengan fungsinya sebagai konsumen. Pengetahuan Produk yaitu kumpulan dari berbagai jenis informasi tentang produk, pengetahuan ini mencakup kategori tentang produk, merek, atribut atau fitur produk, dan harga produk serta kepercayaan mengenai produk. Jika Pemasar/penjual dapat memberikan pemahaman tentang pengetahuan produk yang baik dan benar kepada konsumen/pelanggan maka hal tersebutakan mudah untuk melakukan konfirmasi dan memastikan pembelian produk.

Pengetahuan produk juga mencakup dari berbagai informasi-informasi yang diproses oleh konsumen/pelanggan untuk mendapatkan suatu produk. Pengetahuan produk mempertimbangkan di mana membeli produk, dan kapan membeli produk. Ketika konsumen/pelanggan


(33)

memutuskan untuk membeli suatu produk, maka konsumen/pelanggan akan menentukan di mana konsumen/pelanggan membeli produk tersebut dan kapan membelinya. Keputusan konsumen mengenai tempat pembelian produk ditentukan oleh pengetahun yang didapat. Oleh karena itu Pengetahuan yang semakin tinggi akan memberikan keputusan terhadap pembelian produk dan menghindari risiko kekecewaan pada konsumen/pelanggan tersebut.

Menurut (Peter dan Olson dalam Kurriwati, 2015) Pengetahuan produk di bagi menjadi 3 jenis, yaitu: Pengetahuan mengenai karakteristik/atribut produk, Pengetahuan mengenai manfaat produk, Pengetahuan mengenai kepuasan yang diberikan produk bagi konsumen/pelanggan.

1) Pengetahuan mengenai karakteristik/atribut produk

konsumen/pelanggan akan melihat produk berdasarkan karakteristik/atribut produk tersebut. Bagi konsumen/pelanggan jika memutuskan menabung pada bank syariah, maka produk yang dipilih harus memiliki kejelasan akad dan produk yang diambil sesuai dengan minat konsumen.

2) Pengetahuan mengenai manfaat produk.

Konsumen/pelanggan menjadi nasabah bank syariah karena mempunyai manfaat produk bagi konsumen tersebut. Manfaat yang dirasakan konsumen/pelanggan setelah menjadi nasabah bank terdapat


(34)

kepuasan dalam menabung di bank syariah. Konsumen/pelanggan sering memikirkan apa saja manfaat yang konsumen/pelanggan rasakan, jika membeli suatu produk namun bukan mengenai atributnya.

Manfaat yang dirasakan konsumen/pelanggan setelah membeli produk dibagi menjadi 2 jenis yaitu :

1) Manfaat Fungsional

Manfaat yang dirasakan konsumen secara fisiologis. Contohnya dengan menjadi nasabah bank syariah memudahkan dalam bertransaksi atau berinvestasi. Karena bank syariah tidak menggunakan bunga atau riba namun dengan bagi hasil.

2) Manfaat Psikososial

Aspek psikologis seperti perasaan, emosi, dan mood serta aspek sosial ( persepsi konsumen/pelanggan mengenai pandangan orang lain terhadap dirinya) yang dirasakan konsumen setelah membeli produk. 3) Pengetahuan mengenai kepuasan yang diberikan produk bagi

konsumen/pelanggan.

Konsumen akan merasakan kepuasan produk yang telah di berikan jika produk tersebut digunakan dengan benar, maka akan memberikan kepuasan yang tinggi. Biasanya kesalahan yang dilakukan oleh konsumen/pelanggan dalam menggunakan produk adalah ketidaktahuan fungsi produk tersebut. Hal ini menyebabkan konsumen kecewa dan


(35)

menyalahkan produk itu sendiri, Sedangkan kesalahan terjadi dikarenakan dari konsumen/pelanggan itu sendiri. Produsen/Pemasar tidak ingin konsumen menghadapi hal karena itu produsen/pemasar sangat berkepentingan untuk memberikan konsumen bagaimana cara menggunakan produknya dengan benar dan tepat.

4. Pengertian Bank Syariah

Menurut Hadits, Istilah Syariah berasal dari bahasa Arab yang

berarti “Jalan menuju sumber kehidupan”, yang secara hukum Islam diartikan sebagai hukum atau peraturan yang ditentukan Allah SWT untuk hamba-Nya sebagaimana yang terkandung didalam Al-Qur’an Surat An -Nahl ayat 36 yang artinya “Dan sungguh telah kami utus Rosul untuk setiap umat, agar menyembah (ibadah) kepada Alloh dan menjauhi thoghut, maka di antara mereka (umat) ada yang diberi hidayah oleh Alloh, dan sebagian dari mereka diberi kepastian sesat.”

Dalam ayat ini, Allah SWT menjelaskan bahwa para Rasul itu diutus sesuai dengan Sunatullah, yang berlaku pada umat sebelumnya. Mereka itu adalah pembimbing manusia ke jalan yang lurus. Bimbingan Rasul-rasul itu diterima oleh orang-orang yang dikehendaki oleh Allah SWT dan menyampaikan mereka kepada kesejahteraan dunia dan kebahagiaan akhirat.


(36)

Bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasar prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri atas bank umum syariah dan bank pembiayaan rakyat syariah (UU No.10 Tahun 1998). Menurut Schaik (2001) bank syariah adalah bentuk dari bank modern yang berdasar pada hukum Islam, dikembangkan pada abad pertengahan Islam, menggunakan konsep bagi risiko sebagai metode utama dan meniadakan sistem keuangan berdasarkan kepastian dan keuntungan yang telah ditentukan sebelumnya. Sedangkan menurut Sudarsono (2004) bank syariah adalah lembaga keuangan yang memberikan kredit dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang beroperasi dengan prinsip-prinsip syariah.

Bank Syariah menurut Muhammad (2002) Bank Islam adalah lembaga keuangan yang operasionalnya dikembangkan berlandaskan pada Al-Qu’ran salah satunya terdapat pada QS. Ali Imron ayat 130 yang artinya“ Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan Riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan” Berdasarkan pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa bank syariah adalah bank yang pelaksanaan kegiatannya dengan aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan atau pembayaran kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syariah islam.


(37)

Tabel 2.1.

Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional

Jenis perbedaan Bank Syariah Bank Konvensional Sistem operasional Sistem Bagi hasil

(Nisbah)

Sistem Bunga Landasan hukum Al-Qur’an &as Sunnah

yang difatwakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI)

Hukum positif yang berlaku di Indonesia

Perlakuan terhadap Dana Masyarakat

Dana masyarakat merupakan

titipan/investasi yang baru mendapatkan hasil bila diputar/diusahakan terlebih dahulu

Dana masyarakat merupakan simpanan yang harus dibayar bunganya saat jatuh tempo

Sektor penyaluran dana

Harus yang halal Tidak memerhatikan halal/haram

Organisasi Harus ada DPS (Dewan Pengawas Syariah)

Tidak ada DPS Perlakuan

Akuntansi

Accrual dan cash basis (untuk bagi hasil)

Accrual basis Sumber : syariahmandiri.co.id

5. Produk-Produk Bank Syariah

Menurut (Nofinawati, 2014) secara umum produk yang ditawarkan perbankan syariah dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu :

a. Produk Penyaluran Dana

Dalam menyalurkan dana kepada nasabah, secara garis besar produk pembiayaan syariah terbagi kedalam tiga kategori yang dibedakan berdasarkan tujuan penggunaan yaitu :


(38)

1. Transaksi pembiayaan yang ditujukan untuk memiliki barang yang dilakukan dengan prinsip jual beli.

2. Transaksi pembiayaan yang ditujukan untuk mendapatkan jasa dilakukan dengan prinsip sewa.

3. Transaksi pembiyaan untuk usaha kerja sama yang dituju guna mendapatkan sekaligus barang dan jasa, dengan prinsip bagi hasil

Pada kategori pertama dan kedua, tingkat keuntungan bank ditentukan didepan dan menjadi bagian harga atas barang atau jasa yang dijual. Produk yang termasuk dalam kelompok ini adalah produk yang menggunakan prinsip jual beli seperti murabahah, salam dan istishna serta produk yang menggunakan prinsip sewa atau ijarah. Sedangkan kategori ketiga, tingkat keuntungan bank ditentukan dari besarnya usaha sesuai dengan prinsip bagi hasil. Pada produk bagi hasil keuntungan ditentukan oleh nisbah bagi hasil yang disepakati dimuka. Produk perbankan yang termasuk kedalam kelompok ini adalah musyarakah dan mudhrabah.

a) Prinsip jual beli (Ba’i)

Prinsip jual beli diadakan sehubung diadanya perpindahan kepemilikan barang atau benda. Tingkat keuntungan bank ditentukan didepan dan menjadi bagian harga atas barang yang dijual. Transaksi jual beli dibedakan berdasarkan bentuk pembayarannya dan waktu penyerahan barang seperti:


(39)

1) Pembiayaan Murabahah

Murabahah adalah transaksi jual beli, dimana bank mendapat sejumlah keuntungan. Dalam hal ini, bank menjadi penjual dan nasabah menjadi pembeli. Kedua pihak harus menyepakati harga jual dan jangka waktu pembayaran. Harga jual dicantumkan dalam akad jual beli dan jika telah disepakati tidak dapat berubah selama berlakunya akad. Sumber Hukum Akad Murabahah dijelaskan dalam Al-Hadits dari Abu Sa’id Al -Khudri bahwa Rasulullah SAW bersabda “Sesungguhnya jual beli itu harus dilakukan suka sama suka.” (HR.Al-Baihaqi, Ibnu Majah, dan Shahih menurut Ibnu Hibban)

2) Salam

Salam adalah transaksi jual beli dimana barang yang diperjualbelikan belum ada ketika transaksi dilakukan, sehingga pembeli melakukan pembayaran di muka sedangkan penyerahan barang baru dilakukan di kemudian hari. Sumber Hukum Akad Salam dijelaskan dalam Al-Qu’ran 2:282 yaitu “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermuamalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaknya kamu menuliskannya dengan benar”.

3) Istishna

Istishna adalah akad jual beli dalam bentuk pemesanan pembuatan barang tertentu dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati antara pemesan dan penjual. Sumber hukum akad istishna’ dari Abu Sa’id


(40)

al-Khudri berkata: “Tidak boleh membahayakan diri sendiri maupun orang lain.” (HR.Ibnu Majah)

b) Prinsip Sewa (Ijarah)

Ijarah adalah akad pemindahan hak guna (manfaat) atas suatu barang atau jasa dalam waktu tertentu dengan pembayaran upah sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan atas barang itu sendiri. Sumber hukum ijarah dijelaskan dalam Al-Qur’an 43:32 yaitu “Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhan-mu? Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan kami telah meninggikan sebagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat mempergunakan yang lain. Dan rahmat Tuhan-mu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.”

c) Prinsip Bagi Hasil (Syirkah)

Produk pembiayaan syariah yang didasarkan dengan prinsip bagi hasil adalah :

1) Musyarakah

Musyarakah adalah bentuk akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu, di mana masing-masing memberikan kontribusi dana dengan ketentuan bahwa keuntungan dibagi berdasarkan kesepakatan sedangkan kerugian berdasarkan porsi kontribusi dana. Sumber hukum akad musyarakah dijelaskan yaitu “Pertolongan Allah tercurah atas dua pihak yang berserikat, sepanjang keduanya tidak saling berkhianat.” (HR. Muslim)


(41)

2). Mudarabah

Mudarabah adalah bentuk akad kerjasama usaha antara dua pihak dimana pihak pertama menyediakan seluruh dana, sedangkan pihak kedua bertindak selaku pengelola, dan keuntungan dibagi diantara mereka sesuai kesepakatan sedangkan kerugian ditanggung oleh pemilik dana. Sumber hukum akad mudarabah dijelaskan dalam Al-Quran yaitu “Maka, jika kamu memercayai sebagian yang lain, hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya.” (QS 2:283)

b. Produk Penghimpunan Dana

Produk penghimpunan dana dibank syariah dapat berupa giro, tabungan, dan deposito. Prinsip operasional syariah yang diterapkan dalam

penghimpunan dana masyarakat adalah wadi’ah dan mudharabah.

1. Wadi’ah

Wadiah merupakan simpanan barang atau dana kepada pihak lain yang bukan pemiliknya untuk tujuan keamanan. Wadiah adalah akad penitipan dari pihak yang mempunyai uang/barang kepada pihak yang menerima titipan. Sumber hukum wadi’ah dijelaskan dalam Al-Qur’an yaitu “Maka, jika sebagian kamu memercayai sebagian yang lain, hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (utangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya.” (QS 2:283)


(42)

2. Mudharabah

a) Mudarabah Mutlaqah adalah Mudarabah yang tidak disertai dengan pembatasan penggunaan dana dari Sahibul Mal.

b) Mudarabah Muqayadah on Balance Sheet adalah Akad Mudarabah yang disertai dengan pembatasan penggunaan dana dari Sahibul Mal untuk investsi-investasi tertentu.

c) Mudarabah of Balance Sheet, dalam Mudarabah of Balance Sheet, Bank bertindak sebagai arranger, yang mempertemukan nasabah pemilih modal dan nasabah yang akan menjadi mudharib.

3. Wakalah

Wakalah dalam praktek perbankan syariah dilakukan apabila nasabah memberikan kuasa kepada bank untuk mewakili dirinya melakukan pekerjaan jasa tertentu, seperti transfer uang. Sumber hukum wakalah dijelaskan yaitu “Dan penuhilah janji; sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungjawabannya.” (QS 17:34)

c. Jasa Perbankan

Bank syariah dapat melakukan berbagai pelayanan jasa perbankan kepada nasabah dengan mendapat imbalan berupa sewa atau keuntungan. Jasa perbankan tersebut antara lain berupa :

1. Sharf (jual beli valuta asing)

Pada prinsipnya jual beli valuta asing sejalan dengan prinsip Sharf, sepanjang dilakukan pada waktu yang sama (spot). Bank mengambil


(43)

keuntungan dari jual beli valuta asing ini. Sumber hukum akad sharf yaitu “Rasulullah SAW melarang menjual perak dengan emas secara piutang (tidak tunai).” (HR.Muslim)

2. Ijarah (Sewa)

Jenis kegiatan Ijarah antara lain penyewaan kotak simpanan (safe deposit box) dan jasa tata-laksana administrasi dokumen (custodian). Bank mendapat imbalan sewa dari jasa tersebut.

6. Pengertian Minat Menjadi Nasabah

Menurut Slameto (2010) minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat sebenarnya adalah suatu penerimaan pada suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, maka semakin besar minat tersebut. Menurut Daryanto (2009) “minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa

kegiatan”. Aktivitas yang diminati oleh seseorang akan diperhatikan terus menerus dan disertai dengan rasa senang. Sedangkan menurut Suryo Subroto (2002) menyatakan bahwa “minat adalah kecenderungan dalam diri individu untuk tertarik pada sesuatu obyek atau menyenangi sesuatu

obyek”. Ketika seseorang mempunyai minat terhadap suatu objek, maka

akan tertarik dengan objek tersebut. Perkembangan informasi juga akan selalu diikuti dan akan tertarik untuk mencari tahu dan mempelajari obyek tersebut serta akan mengikuti kegiatan yang berhubungan pada obyek tersebut.


(44)

Kesimpulan dari beberapa pendapat menyatakan bahwa minat adalah kecenderungan dari dalam diri seseorang untuk tertarik pada suatu obyek, semakin kuat atau dekat hubungan tersebut maka semakin besar minatnya. Maka minat tersebut biasanya ditunjukkan dengan menyukai sesuatu hal dan dapat dinyatakan juga dalam bentuk partisipasi dalam kegiatan yang diminatinya.

B.Penelitian Terdahulu dan Penurunan Hipotesis

a. Pengaruh Tingkat Religiusitas Siswa terhadap Minat Menjadi Nasabah di Bank Syariah

Religiusitas merupakan suatu kondisi atau tingkatan seseorang dalam memahami, memaknai, dan mengikuti suatu ajaran agama tertentu dalam kehidupan ini. Dimana seseorang yang mempunyai tingkat religiusitas baik dapat mudah untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya, karena cenderung untuk menunjukan perilaku dan sifat yang dapat diterima oleh semua kalangan masyarakat. Seseorang yang sudah mampu dan menjalankan kewajiban-kewajiban dalam agamanya secara baik, cenderung untuk mengikuti segala peraturan yang ditetapkan dalam agama tersebut, baik itu perintah (kewajiban) atau larangan. Semua itu berdampak pada proses dimana seseorang untuk mengambil keputusan atas tindakan atau memilih suatu produk dan jasa.

Suatu produk atau jasa yang dikonsumsi dan dipakai secara ritualistik dan simbolik cenderung mengikuti perintah dalam agamanya sebagai ketaatan dalam beragama, dan juga berhubungan dengan aktivitas


(45)

keagamaan dalam agama tersebut. Adanya tingkat religiusitas dapat membentengi seseorang dari hal-hal yang dilarang oleh agamanya baik dalam hal duniawi maupun akhirat. Tak terkecuali dalam hal urusan kehidupan bermuamalat, khususnya dalam hal menyimpan uang dan berinvestasi dapat lebih memilih yang sesuai dengan anjuran agama yang dianutnya.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Anilda (2014), menunjukan bahwa faktor religiusitas berpengaruh positif signifikan terhadap minat mahasiswa akuntansi menjadi nasabah dana pihak ketiga di bank syariah. Disamping itu, Penelitian yang dilakukan oleh Abdallah (2013), tentang faktor keyakinan (agama) mempengaruhi minat siswa MAN dalam memutuskan menabung pada bank syariah di Kota Medan. Hasil penelitian tersebut didukung oleh penelitian Pertiwi dan Ritonga (2012), yang menunjukkan bahwa religiusitas berpengaruh positif signifikan terhadap minat menabung di bank syariah. Berdasarkan uraian hasil penelitian diatas maka dapat diajukan hipotesis sebagai berikut :

H1: Religiusitas berpengaruh positif signifikan terhadap minat menjadi nasabah bank syariah

b. Pengaruh Tingkat Pengetahuan Siswa terhadap Minat Menabung di Bank Syariah

Pengetahuan yang dimiliki seseorang akan mempengaruhi pola pikir dan wawasan yang lebih luas dan juga mempengaruhi tingkat informasi


(46)

yang didapat. Tingkat Informasi yang didapat akan berhubungan dengan mengambil suatu keputusan untuk menjadi nasabah di bank syariah. Pengetahuan yang didapat oleh siswa yaitu dengan adanya Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dikelas dengan mata pelajaran ekonomi islam. Hal ini menjadikan suatu pengetahuan yang dapat mempengaruhi siswa untuk menabung di Bank Syariah.

Penelitian yang dilakukan oleh Hermawan (2008) yang menyatakan bahwa adanya sistem pembelajaran ekonomi syariah memberikan pemahaman intelektual dan membentuk pola pikir yang matang dalam meningkatkan wawasan yang lebih luas tentang Bank Syariah. Hal ini juga didukung oleh Guru Pengajar yang mempunyai pengetahuan yang luas mengenai Ekonomi Islam, khususnya mengenai perbankan syariah sehingga siswa dapat mengembangkan pemahaman Bank Syariah.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Penelitian oleh Ghozali Maski (2010), menunjukkan bahwa keputusan nasabah dalam memilih atau tidak memilih bank syariah dalam menabung dipengaruhi oleh variabel karakteristik bank syariah, variabel pelayanan dan kepercayaan pada bank, variabel pengetahuan dan variabel obyek fisik bank. Namun Penelitian lain yang dilakukan oleh Wiwiek (2010) menunjukan bahwa faktor pengetahuan konsumen terhadap bank syariah masih terbatas, sebagian besar hanya mengetahui tentang riba dan syariah. Berdasarkan uraian diatas dapat diambil hipotesis sebagai berikut :


(47)

H2: Pengetahuan berpengaruh positif signifikan terhadap minat menjadi nasabah bank syariah

C. Model Penelitian

Penelitian ini menguji pengaruh tingkat religiusitas dan tingkat pengetahuan bank syariah pada siswa terhadap minat menjadi nasabah bank syariah. Maka kerangka pemikiran dalam penelitian ini, sebagai berikut:

H1

H2

TINGKAT

RELIGIUSITAS MINAT MENJADI

NASABAH TINGKAT


(48)

31

METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian

Menurut Sugiyono ( 2009 ) menyatakan objek penelitian merupakan sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal yang objektif dan reliable (variabel tertentu). Obyek Penelitian yang digunakan adalah SMA (Sekolah Menengah Atas) yang ada di Yogyakarta yaitu SMA MAN 1 Yogyakarta, SMA Muhammadiyah 3, dan SMA Negeri 5 Yogyakarta. Dalam penelitian ini subyek yang dituju adalah siswa-siswi SMA yang telah menempuh ekonomi syariah. Penelitian ini menggunakan 2 variabel independen yaitu Tingkat Religiusitas dan Tingkat Pengetahuan Bank Syariah serta 1 variabel dependen yaitu Minat menjadi nasabah bank syariah.

B. Jenis dan Sumber Data

Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif yang dianalisis menggunakan regresi berganda linier. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer berasal dari survei penyebaran kuesioner pada siswa-siswi SMA MAN 1 Yogyakarta, SMA Muhammadiyah Yogyakarta, dan SMA Negeri 5 Yogyakarta yang dikumpulkan secara khusus dan berkaitan langsung tentang permasalahan yang diteliti.


(49)

C. Teknik Pengumpulan Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah siswa dan siswa SMA di Yogyakarta yaitu SMA MAN 1 Yogyakarta, SMA Muhammadiyah Yogyakarta, dan SMA Negeri 5 Yogyakarta.

2. Sampel

Dalam penelitian ini pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Teknik ini dilakukan karena adanya tujuan tertentu (Ghozali, 2011), yaitu dengan adanya pembelajaran ekonomi syariah. Sampel pada penelitian ini adalah siswa-siswi kelas 10 dan 11 jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial dengan jumlah keseluruhan responden sebanyak 139 siswa

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Sedangkan instrumen adalah alat bantu yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data. Adapun instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah kuesioner.

Kuesioner adalah sejumlah daftar pertanyaan yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden. Tujuan pokok penyusunan kuesioner adalah untuk memperoleh data yang relevan dengan tujuan penelitian. Melalui kuesioner, informasi yang diperoleh mempunyai reliabilitas dan validitas yang tinggi (Ghozali, 2011).


(50)

Hasil dari kuesioner yang sudah diisi akan diperiksa kembali dan dilihat apakah kuesioner sudah terisi secara lengkap, maka kuesioner tersebut akan dimasukan dalam analisis. Pernyataan dalam kuesioner yang mengandung kecenderungan favorable, yaitu pernyataan yang mendukung pada subjek, diberi nilai sebagai berikut :

Tabel 3.1 Nilai Skor Favorable

No Respon Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Netral (N) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sumber : Data Primer

Sedangkan pernyataan dalam angket yang mengandung kecenderungan unfavorable, yaitu pernyataan yang tidak mendukung pada subjek diberi nilai sebagai berikut :

Tabel 3.2

Nilai Skor Unfavorable

No Respon Skor

1 Sangat Setuju (SS) 1

2 Setuju (S) 2

3 Netral (N) 3

4 Tidak Setuju (TS) 4

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 5 Sumber : Data Primer

Peneliti menggunakan skala Likert dan kisi-kisi dalam penyusunan intrumen penelitian. Berikut kisi-kisi sebagai panduan menyusun intrumen penelitian :


(51)

Tabel 3.3

Kisi – kisi Instrumen Religiusitas

Dimensi Religiusitas Indikator No.Item Jml

Dimensi Keyakinan - Keyakinan kepada Allah 1 1 - Keyakinan kepada Kitab Allah 2 1 Dimensi Peribadatan - Menghadiri Pengajian 3 1 - Mempelajari ilmu agama 4 1 Dimensi Pengalaman - Merasa dekat dan dicintai

Allah

5,6 2 Dimensi Pengetahuan - Mengetahui tentang isi

Al-Quran, pokok-pokok ajaran yang harus diimani dan dilaksanakan

7 1

- Mengetahui hukum islam 8 1 - Mengetahui kaidah-kaidah

keilmuan ekonomi islam/perbankan syariah

9 1

Dimensi Konsekuensi - Berlaku jujur, menjaga amanat, tidak berjudi, tidak menipu menurut ukuran islam

10,12 1 - Suka Menolong sesama 11 1 - Mematuhi serta menjalankan

norma-norma Islam dalam berekonomi (transaksi bisnis/ perbankan) secara non-riba.

13,14 2


(52)

Tabel 3.4

Kisi-kisi Instrumen Pengetahuan

Pengetahuan Konsumen Indikator No.Item Jml

Pengetahuan mengenai karakteristik/atribut produk

Ketertarikan ekonomi syariah 1 1 Mengetahui prinsip bank syariah 2 1 Mengetahui jenis/ragam produk

bank syariah

3 1

Mengetahui perbedaan bank syariah dengan bank konvensional

4 1

Pengetahuan mengenai manfaat produk.

Mengetahui bagi hasil dan bonus untuk investasi

5 1

Mengetahui bagi hasil, margin, dan fee untuk pembiayaan

6 1

Mengetahui perbedaan operasional produk pembiayaan

7 1

Jumlah 7 7

Tabel 3.5

Kisi – kisi Instrumen Minat

Minat Indikator No.Item Jml

Perhatian dan Kesadaran Ketertarikan untuk menjadi nasabah

1,2,5 3

Perasaan Persepsi antara bank

konvensional dengan bank syariah

3 1

Kemauan diri sendiri untuk menabung

4 1

Dorongan Adanya fatwa MUI sebagai acuan dalam memilih bank

6 1

Sikap Mencari Informasi terkait bank syariah

7,8,9 3


(53)

E. Definisi Operasional dan pengukuran Variabel

Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel yang diteliti, yaitu Tingkat religiusitas, Tingkat pengetahuan bank syariah, dan Minat menjadi nasabah bank syariah. Jika diklasifikasikan menjadi :

1. Variabel bebas ( Independen ), merupakan variabel yang menjadi sebab perubahan variabel terikat, terdiri dari:

a. Tingkat religiusitas (X1)

Tingkat religiusitas dapat diartikan sebagai tingkat ketertarikan individu terhadap agamanya. Hal ini menunjukkan bahwa individu telah menghayati dan menginternalisasikan ajaran agamanya sehingga berpengaruh dalam segala tindakan dan pandangan hidupnya (Ismail, 2009). Variabel ini diukur dengan menggunakan skala likert 1 sampai 5 dengan intrumen pertanyaan ini terdiri dari 14 item pertanyaan.

b. Tingkat pengetahuan bank syariah (X2)

Tingkat Pengetahuan konsumen adalah semua informasi yang dimiliki nasabah mengenai berbagai macam produk dan jasa (dalam hal ini produk dan jasa bank syariah), serta pengetahuan lainnya yang terkait dengan produk dan jasa tersebut dan informasi yang berhubungan dengan fungsinya sebagai nasabah (Sumarwan, 2004). Variabel ini diukur dengan menggunakan skala likert 1 sampai 5 dengan intrumen pertanyaan ini terdiri dari 7 item pertanyaan.


(54)

2. Variabel terikat ( Dependen ), merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat yaitu Minat menjadi nasabah bank syariah (Y).

Minat menjadi nasabah dapat diartikan sebagai minat beli. Minat beli merupakan bagian dari komponen perilaku dalam sikap mengkonsumsi. Minat beli adalah tahap kecenderungan responden untuk bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan (Dwityanti, 2008). Variabel ini diukur dengan menggunakan skala likert 1 sampai 5 dengan intrumen pertanyaan ini terdiri dari 9 item pertanyaan.

H1 (+)

H2 (+)

Keterangan :

X1 : Tingkat Religiusitas

X2 : Tingkat Pengetahuan Bank Syariah Y : Minat Menjadi Nasabah Bank Syariah F. Uji Kualitas Instrumen dan Data

1. Uji Validitas

Validitas merupakan uji statistik yang digunakan untuk mengetahui seberapa valid suatu item pertanyaan untuk mengukur variabel yang diteliti. Uji validitas menggunakan bantuan program SPSS for windows. Penelitian ini menggunakan uji validitas yang tujuannya untuk mengukur sah atau

TINGKAT

RELIGIUSITAS MINAT MENJADI

NASABAH BANK SYARIAH TINGKAT

PENGETAHUAN BANK SYARIAH


(55)

valid tidaknya setiap kusioner yang dibagikan. Valid tidaknya suatu kuesioner ditentukan dari kemampuan pertanyaan pada kuesioner untuk mengungkapkan sesuatu yang diukur pada penelitian. Uji Validitas dapat dilakukan dengan melihat nilai correlated item dengan menggunakan software SPSS. Total correlation diukur dengan kriteria, jika nilai Pearson Correlation > 0,25, maka butir pertanyaan atau indicator tersebut dikatakan “valid” (Ghozali, 2011).

Tabel 3.6

Validitas butir soal angket Religiusitas

Butir Soal Nilai Pearson Correlation Keterangan

1 0.530 Valid

2 0.538 Valid

3 0.406 Valid

4 0.488 Valid

5 0.688 Valid

6 0.693 Valid

7 0.415 Valid

8 0.444 Valid

9 0.672 Valid

10 0.586 Valid

11 0.503 Valid

12 0.555 Valid

13 0.441 Valid

14 0.464 Valid

Berdasarkan tabel diatas, dapat dijelaskan bahwa Nilai Person Correlation pada variabel Religiusitas terdapat 14 butir soal yang dinyatakan valid karena lebih dari 0,25 yaitu soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, dan 14


(56)

Tabel 3.7

Validitas butir soal angket Pengetahuan Bank Syariah Butir Soal Nilai Pearson Correlation Keterangan

1 0.531 Valid

2 0.653 Valid

3 0.793 Valid

4 0.714 Valid

5 0.768 Valid

6 0.726 Valid

7 0.720 Valid

Berdasarkan tabel diatas, dapat dijelaskan bahwa Nilai Person Correlation pada variabel Pengetahuan bank syariah terdapat 7 butir soal yang dinyatakan valid karena lebih dari 0,25 yaitu soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7

Tabel 3.8

Validitas butir soal angket minat nasabah bank syariah Butir Soal Nilai Pearson Correlation Keterangan

1 0.739 Valid

2 0.686 Valid

3 0.480 Valid

4 0.723 Valid

5 0.720 Valid

6 0.634 Valid

7 0.608 Valid

8 0.714 Valid

9 0.562 Valid

Berdasarkan tabel diatas, dapat dijelaskan bahwa Nilai Person Correlation pada variabel Minat menjadi nasabah bank syariah terdapat 9 butir soal yang dinyatakan valid karena lebih dari 0,25 yaitu soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9


(57)

2. Uji Reliabilitas

Analisis reliabilitas instrumen digunakan untuk mengetahui tingkat keandalan suatu butir soal. Reliabel artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan. Analisis reliabilitas menggunakan rumus Alpha dengan dibantu program SPSS.

Adapun rumus Alpha :

� = [ � − 1 ] [� � 2− ∑ ��²

�² ]

� : Koefisien reliabilitas Alpha Cronbach � : Jumlah item pertanyaan yang diuji ∑ �²� : Jumlah varians skor item

��² : Varians skor-skor tes ( Seluruh item K )

Ada pula penilaiannya sebagai berikut :

 Jika alpha > 0,90 maka reliabilitas sempurna

 Jika alpha antara 0,70 – 0,90 maka reliabilitas tinggi

 Jika alpha antara 0,50 – 0,70 maka reliabilitas moderat

 Jika alpha < 0,50 maka reliabilitas rendah

Pengujian instrument penelitian dapat dilakukan dengan membandingkan nilai Cronbach Alpha dengan 0,70. jika nilai Cronbach’s Alpha > 0,70. Maka ini mengindikasikan memiliki reliabilitas yang memadai atau cukup kuat (Nazaruddin dan Basuki, 2015). Sementara jika jika alpha > 0,80, maka ini mengindikasikan seluruh item memiliki


(58)

reliabilitas yang kuat. Pengujian ini dimaksudkan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu . (Ghozali, 2011)

Tabel 3.9

Reliabilitas angket religiusitas

Tabel 3.10

Reliabilitas angket pengetahuan bank syariah

Tabel 3.11

Reliabilitas angket minat menjadi nasabaha bank syariah

Dari ketiga tabel diatas menunjukkan reliabilitas instrumen dari variabel religiusitas, pengetahuan bank syariah dan minat menjadi nasabah bank syariah. Adapun hasil perhitungan reliabilitas dengan program SPSS

Reliability Statistics

.801 14

Cronbach's

Alpha N of Items

Reliability Statistics

.825 7

Cronbach's

Alpha N of Items

Reliability Statistics

.828 9

Cronbach's


(59)

versi 15 pada variabel religiusitas yaitu 0.801, pada variabel pengetahuan bank syariah yaitu 0.825 dan pada variabel minat menjadi nasabah bank syariah yaitu 0.828. dari ketiga hasil reliabilitas yang diperoleh, semuanya menunjukkan lebih dari 0.5. Jadi ketiga angket yang sudah melalui validitas dapat dikatakan reliabel atau dapat dipercaya.

G. Uji Analisis Data 1. Uji Statistik Deskriptif

Uji statistik deskriptif akan menggambarkan atau memaparkan bagaimana suatu data dalam bentuk grafik maupun tabel. Karakteristik frekuensi data yang dihasilkan akan dilihat melalui nilai rata-rata (mean), maximum, minimum, dan standar devition.

2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistic yang harus dipenuhi pada analisis regresi linier berganda. Pengujian asumsi klasik pada penelitian ini menggunakan software SPSS, dan akan dilakukan pengujian terlebih melalui Uji Heteroskedastisitas yaitu untuk mengukur apakah terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu ke pengamatan lainnya, Uji Normalitas yaitu untuk mengukur apakah nilai residual terdistribusi normal atau tidak. Uji Multikolinearitas yaitu untuk mengukur ada atau tidaknya korelasi yang tinggi antara variabel bebas dalam suatu model regresi linier berganda (Nazaruddin dan Basuki, 2015).


(60)

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui kondisi masing- masing variabel penelitian, apakah memiliki skor yang berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas menggunakan Kolmogorov SmirnovZ dengan membandingkan nilai signifikansi 0,05. Jika hasilnya signifikansi> 0,05 maka distribusi datanya normal, tetapi sebaliknya signifikansi < 0,05 maka distribusi datanya tidak normal ( Nazaruddin dan Basuki, 2015).

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas untuk mengetahui ada tidaknya kesamaan varian. Model regresi yang baik menyarankan tidak adanya kesamaan varian. Model regresi yang memenuhi persyaratan adalah dimana terdapat kesamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap atau disebut homoskedastisitas. Pengujian ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan cara pengujian Glejser. Jika nilai probabilitas masing-masing variabel independen > 0,05, maka disimpulkan bahwa model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas (Ghozali, 2011).

c. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas dilakukan untuk melihat apakah ada hubungan linier antara peubah bebas X dalam Model Regresi Ganda. Pendekatan multikolinearitas dapat dilihat melalui Variance Inflation Factos (VIF) dan Nilai Tolerance dengan kriteria pengujiannya yaitu, apabila nilai Tolerance > 0,1 maka tidak terdapat multikolinearitas diantara variabel independen,


(61)

dan sebaliknya. Jika pada table ditunjukkan nilai VIF seluruhnya < 10, sehingga model regresi bebas dari multikolinearitas atau tidak berkorelasi. (Nazaruddin dan Basuki, 2015).

H. Uji Hipotesis

1. Uji Regresi Linier Berganda

regresi linier berganda dilakukan untuk mengukur tingkat pengaruh variabel independen (Tingkat Religiusitas dan Tingkat Pengetahuan) terhadap variabel dependen (Minat Menjadi Nasabah Bank Syariah). Berikut persamaan regresi berganda:

Y = α + β1TR+ β2TP + e

Keterangan:

Y = Minat menjadi nasabah bank syariah α = Konstanta

β = Koefisien

TR = Tingkat religiusitas TP = Tingkat pengetahuan e = Error

2. Uji Koefisien Determinasi (Uji Adjusted R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi berada diantara 0 (nol ) dan 1 (satu). Nilai (R2) yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati variabel-variabel


(62)

independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2011).

3. Uji Simultan (Uji F)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimaksudkan dalam model mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variabel dependen (Ghozali, 2011). Uji F pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan sofware SPSS, untuk membandingkan antara nilai pada derajat kesalahan 5% dalam arti (α = 0,05). Kriteria pengujiannya adalah jika nilai sig < 0,05 maka keputusannya adalah Ha terima atau variabel independen secara signifikan berpengaruh terhadap variabel dependen. Begitu pula sebaliknya jika nilai sig > 0,05, maka keputusannya adalah Ha ditolak atau variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen (Nazaruddin dan Basuki, 2015).

4. Uji Parsial (Uji T)

Uji statistik T pada dasarnya dapat menunjukkan seberapa tingkat pengaruh variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen. Uji T pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan sofware SPSS. Apabila nilai sig < 0,05 maka variabel independennya memberikan pengaruh kuat terhadap variabel dependennya Ha diterima. Jika nilai Sig > 0,05 maka Ha ditolak (Nazaruddin dan Basuki, 2015).


(63)

46

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek dan Subyek Penelitian

Tanggal 16 Januari 2017 dilakukan penyebaran kuesioner di SMA MAN 1 Yogyakarta, SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta, dan SMA Negeri 5 Yogyakarta, sampai dengan tanggal 8 Februari 2017. Subyek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas 10 dan 11 jurusan ilmu pengetahuan sosial yang telah mempelajari ekonomi syariah maupun perbankan syariah.

1. Tingkat Pengembalian Kuesioner

Jumlah penyebaran kuesioner yang dibagikan untuk siswa dan siswi SMA MAN 1 Yogyakarta adalah sebanyak 49 kuesioner dengan persentase 35%, SMA Muhammadiyah 3 adalah 63 kuesioner dengan persentase 45%, dan SMA Negeri 5 Yogyakarta adalah sebanyak 27 kuesioner dengan persentase 20%, jadi total kuesioner yang dibagikan adalah 139 kuesioner dengan persentase 100%.

Diagram 4.1

35% 45% 20%

Penyebaran Kuesioner

SMA MAN 1 YK SMA MUH 3 YK SMAN 5 YK


(64)

Tingkat pengembalian kuesioner pada penelitian ini berhasil mencapai 100% artinya kembalinya seluruh kuesioner yang telah disebar kepada responden. Hal ini dikarenakan proses penyebaran kuesioner yang ditujukan langsung kepada siswa dan siswi dengan bantuan guru ekonomi yang bersangkutan untuk meminta waktu jam pelajaran. Oleh karena itu, tingkat pengembalian kuesioner dari SMA MAN 1 Yogyakarta, SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta, dan SMA Negeri 5 Yogyakarta berjalan dengan lancar.

2. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tingkat partisipasi responden yang mengisi kuesioner pada penelitian ini : Diagram 4.2

Hasil data dari frekuensi responden berdasarkan jenis kelaminnya menunjukkan bahwa responden yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 64 siswa dengan persentase 46% dan responden berdasarkan jenis kelamin perempuan adalah sebanyak 75 siswi dengan persentase 54%..

46% 54%

Berdasarkan Jenis Kelamin

Laki-Laki Perempuan


(65)

3. Responden Berdasarkan Adanya Tabungan Bank Syariah

Tingkat kepemilikan tabungan bank syariah pada responden sebagai berikut : Diagram 4.3

Hasil data penelitian yang sudah memiliki tabungan bank syariah berdasarkan kuesioner yang telah disebar menunjukkan bahwa siswa SMA MAN 1 Yogyakarta yang sudah mempunyai tabungan bank syariah sebanyak 29 siswa dan yang belum mempunyai tabungan bank syariah sebanyak 20 siswa, siswa SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta yang sudah mempunyai tabungan bank syariah sebanyak 7 siswa dan yang belum mempunyai tabungan bank syariah sebanyak 56 siswa, dan siswa SMA Negeri 5 Yogyakarta yang sudah mempunyai tabungan bank syariah sebanyak 5 siswa dan yang belum mempunyai tabungan bank syariah sebanyak 22 siswa. Jad untuk persentase total keseluruhan yang sudah mempunyai tabungan sebesar 29% dan yang belum mempunyai tabungan 71%, Hal ini dikarenakan siswa masih belum membutuhkan tabungan bank syariah.

29% 71%

Kepemilikan Tabungan Bank

Syariah

Sudah punya Belum punya


(66)

B. Uji Statistik Deskriptif 1. Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif pada penelitian ini menyajikan jumlah data, nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata (mean) dan simpangan baku (standar deviation) dari variabel independen dan variabel dependen

Tabel 4.1 Deskriptif Statistik

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa pengamatan dalam penelitian ini sebanyak 139 responden, adapun hasil statistik deskriptif sebagai berikut:

a. Variabel Tingkat Religiusitas (X1) memiliki nilai minimum sebesar 30; nilai maksimum sebesar 68; nilai rata-rata (mean) sebesar 56.86; dan simpangan baku (standar deviation) sebesar 5.339.

b. Variabel Tingkat Pengetahuan (X2) memiliki nilai minimum sebesar 8; nilai maksimum sebesar 31; nilai rata-rata (mean) sebesar 22,81; dan simpangan baku (standar deviation) sebesar 3.855.

c. Variabel Minat Menjadi Nasabah (Y) memiliki nilai minimum sebesar 12; nilai maksimum sebesar 43; nilai rata-rata (mean) sebesar 30.42; dan simpangan baku (standar deviation) sebesar 4.421.

Descriptive Statistics

139 30 68 56.86 5.339

139 8 31 22.81 3.855

139 12 43 30.42 4.421

139 TOTAL_RELIGIUSITAS

TOTAL_PENGETAHUAN TOTAL_MINAT

Valid N (lis twise)


(67)

C. Uji Kualitas Data 1. Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur sejauh mana instrumen dapat mengukur sah/kecermatan alat ukur dari instrument/kuesioner. Hasil analisis dapat diperoleh dari nilai pearson correlation sebagai berikut:

a. Tingkat Religiusitas

Variabel Tingkat Religiusitas diukur dengan menggunakan 14 butir pertanyaan dan masing-masing pertanyaan merupakan indikator untuk mengukur minat menjadi nasabah bank syariah. Masing-masing pertanyaan menggunakan skala likert 1 sampai dengan 5.

Tabel 4.2

Nilai Pearson Correlation

Butir Soal Nilai Pearson Correlation Sig (2-tailed) Keterangan

1 0.530 0,25 Valid

2 0.538 0,25 Valid

3 0.406 0,25 Valid

4 0.488 0,25 Valid

5 0.688 0,25 Valid

6 0.693 0,25 Valid

7 0.415 0,25 Valid

8 0.444 0,25 Valid

9 0.672 0,25 Valid

10 0.586 0,25 Valid

11 0.503 0,25 Valid

12 0.555 0,25 Valid

13 0.441 0,25 Valid

14 0.464 0,25 Valid

Dari tabel 4.2 diatas dapat dilihat jika seluruh item pembentuk variabel sebaiknya memiliki korelasi (r) dengan skor total masing-masing variabel diatas 0,25 dikatakan valid. Hasil Penelitian tersebut seluruh item diatas 0,25 maka


(68)

dapat disimpulkan bahwa item pertanyaan yang dikatakan valid untuk keseluruhannya berjumlah 14 item pertanyaan pada variabel tingkat religiusitas.

b. Tingkat Pengetahuan Bank Syariah

Variabel Tingkat Pengetahuan Bank Syariah diukur dengan menggunakan 7 butir pertanyaan dan masing-masing pertanyaan merupakan indikator untuk mengukur minat menjadi nasabah bank syariah. Masing-masing pertanyaan menggunakan skala likert 1 sampai dengan 5.

Tabel 4.3

Nilai Pearson Correlation

Butir Soal Nilai Pearson Correlation Sig (2-tailed) Keterangan

1 0.531 0,25 Valid

2 0.653 0,25 Valid

3 0.793 0,25 Valid

4 0.714 0,25 Valid

5 0.768 0,25 Valid

6 0.726 0,25 Valid

7 0.720 0,25 Valid

Dari table 4.3 diatas dapat dilihat jika seluruh item pembentuk variabel sebaiknya memiliki korelasi (r) dengan skor total masing-masing variabel 0,25 dikatakan valid. Karena masing-masing item memiliki skor total lebih besar dari 0,25 maka dapat disimpulkan bahwa seluruh item tingkat pengetahuan dikatakan valid.

c. Minat Menjadi Nasabah Bank Syariah

Variabel Minat Menjadi Nasabah Bank Syariah diukur dengan menggunakan 9 butir pertanyaan dan masing-masing pertanyaan merupakan


(69)

indikator untuk mengukur minat menjadi nasabah bank syariah. Masing-masing pertanyaan menggunakan skala likert 1 sampai dengan 5.

Tabel 4.4

Nilai Perason Correlation

Butir Soal Nilai Pearson Correlation Sig (2-tailed) Keterangan

1 0.739 0,25 Valid

2 0.686 0,25 Valid

3 0.480 0,25 Valid

4 0.723 0,25 Valid

5 0.720 0,25 Valid

6 0.634 0,25 Valid

7 0.608 0,25 Valid

8 0.714 0,25 Valid

9 0.562 0,25 Valid

Dari table .4.4 diatas dapat dilihat jika seluruh item pembentuk variabel sebaiknya memiliki korelasi (r) dengan skor total masing-masing variabel diatas 0,25 dapat dikatakan valid. Karena masing-masing item memiliki skor total lebih besar dari 0,25 maka dapat disimpulkan bahwa seluruh item minat menjadi nasabah dikatakan valid.

2. Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan tersebut adalah konsisten dari waktu ke waktu. Hasil analisis data dapat diperoleh nilai cronbach alpha seperti tabel dibawah ini:

Tabel 4.5 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach alpha Keterangan Tingkat Religiusitas 0,801 Reliabel Tinggi Tingkat Pengetahuan 0,825 Reliabel Tinggi Minat Menjadi Nasabah 0,828 Reliabel Tinggi


(70)

Berdasarkan hasil analisis seperti pada tabel 4.5 diatas diperoleh nilai cronbach alpha untuk tiap variabel yang memiliki nilai yang disyaratkan yaitu > 0,5 sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa seluruh instrumen adalah reliabel dari waktu ke waktu.

D. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah data dalam regresi berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Hasil uji normalitas dalam penelitian ini ditunjukkan pada tabel dibawah :

Tabel 4.6

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Berdasarkan tabel 4.6 diatas mendapatkan hasil bahwa nilai Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0,885 > α (0,05). Jadi, dapat disimpulkan data pada penelitian ini berdistribusi normal.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

139 .0000000 3.63201414 .049 .048 -.049 .583 .885 N Mean Std. Deviation Normal Parametersa,b

Absolute Positive Negative Most Extreme Differenc es Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)

Unstandardiz ed Residual

Test distribution is Normal. a.

Calculated from data. b.


(71)

2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah terdapat korelasi antar variabel independen dalam model regresi. Uji multikolinearitas dalam penelitian dapat dilihat dari nilai Tolerance atau Variance Inflation Factor (VIF). Hasil uji multikolinearitas dalam penelitian ini ditunjukkan pada tabel dibawah.

Tabel 4.7 Nilai Koefisien VIF

Berdasarkan table 4.6 diatas didapatkan hasil bahwa VIF masing masing variabel ≤ 10. Tingkat Religiusitas sebesar 0,971 dan Tingkat Pengetahuan 0,971. Jadi, dapat disimpulkan data pada penelitian ini tidak terjadi multikolinearitas.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain dalam model regresi. Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji Glejser. Hasil uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini ditunjukan pada tabel dibawah :

Coefficientsa

2.658 3.575 .743 .458

.328 .059 .396 5.536 .000 .971 1.030

.400 .082 .349 4.879 .000 .971 1.030

(Cons tant)

TOTAL_RELIGIUSITAS TOTAL_PENGETAHUAN Model

1

B Std. Error

Unstandardiz ed Coefficients

Beta Standardized

Coefficients

t Sig. Tolerance VIF

Collinearity Statistics

Dependent Variable: TOTAL_MINAT a.


(72)

Tabel 4.8 Nilai Koefisien

Tabel 4.7 diatas didapatkan hasil bahwa nilai signifikansi dari masing-masing variabel independen pada penelitian ini lebih besar dari α (0,05). Tingkat Religiusitas sebesar 0,144 dan Tingkat Pengetahuan Bank Syariah 0,243. Jadi, dapat disimpulkan data pada penelitian ini tidak terjadi heteroskedastisitas. E. Hasil Penelitian (Uji Hipotesis)

1. Analisis Regresi Linier Berganda

Ditentukan model dalam regresi linier berganda sebagai berikut:

Y = α + 0,396 X1+ 0,349 X2 + e

Y = Minat Menjadi Nasabah Bank Syariah X1 = Tingkat Religiusitas

X2 = Tingkat Pengetahuan

2. Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Uji koefisien determinasi bertujuan untuk menguji kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi perubahan variabel dependen. Hasil uji koefisien determinasi dalam penelitian ini ditunjukkan pada tabel dibawah :

Coefficientsa

4.519 2.303 1.962 .052

-.056 .038 -.126 -1.469 .144 .062 .053 .101 1.172 .243 (Cons tant)

TOTAL_RELIGIUSITAS TOTAL_PENGETAHUAN Model

1

B Std. Error Unstandardiz ed Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig.

Dependent Variable: ABS_RES1 a.


(1)

E.

UJI HIPOTESIS

1.

KOEFISIEN DETERMINASI (

ADJUSTED R

2

)

2.

UJI SIGNIFIKAN SIMULTAN (UJI F)

Model Summary

b

.570

a

.325

.315

3.659

Model

1

R

R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Predictors: (Cons tant), TOTAL_PENGETAHUAN,

TOTAL_RELIGIUSITAS

a.

Dependent Variable: TOTAL_MINAT

b.

ANOVAb

877.368 2 438.684 32.773 .000a

1820.431 136 13.386

2697.799 138 Regression Residual Total Model 1 Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors : (Constant), TOTAL_PENGETAHUAN, TOTAL_RELIGIUSITAS a.

Dependent Variable: TOTAL_MINAT b.


(2)

3.

UJI PARSIAL (UJI T)

Coefficientsa

2.658 3.575 .743 .458

.328 .059 .396 5.536 .000

.400 .082 .349 4.879 .000

(Cons tant)

TOTAL_RELIGIUSITAS TOTAL_PENGETAHUAN Model

1

B Std. Error

Unstandardiz ed Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig.

Dependent Variable: TOTAL_MINAT a.


(3)

(4)

(5)

(6)