Perumusan masalah 3. Lokasi penelitian

Demikian halnya dengan kota Medan angkutan umum terdiri dari berbagai jenis, mulai dari becak becak dayung, becak bermotor, angkutan umum atau mobil penumpan umum MPU, taksi dan bus damri. Jumlah armada untuk angkutan jenis becak dayung dan becak bermotor 18.800 unit. Sedangkan jumlah angkutan umum MPU 11.255 unit dengan 248 trayek dan taksi 1187 unit.data dari Dinas Perhubungan kota Medan 2006.

2. Perumusan masalah

Penelitian ini memusatkan perhatian pada kajian tentang posisi sopir angkot mengenai strateginya dalam mencari penumpang. Dalam hal ini meliputi diantaranya: bagaimana para sopir angkutan dan dengan trayekjurusan tertentu mengetahui lokasi-lokasi penumpang. Bagaimana pula, para sopir angkutan mengetahui atau meprediksi saat-saat banyaknya penumpang. Apa atau bagaimana cara yang dilakukan para supir angutant untuk dapat menarik perhatian para penumpang, agar para penumpang mau ikut di angkutannya..

1. 3. Lokasi penelitian

Medan sebagai salah satu ibukota dari Propinsi Sumatera Utara juga terkena berbagai proyek pembangunan. Sebagai kota yang terus berkembang yang menjadi padat trans Sumatera dapat dikatakan sebagai salah satu jalur transportasi yang strategis untuk menuju daerah lain bagi penduduk sekitarnya, seperti di sebelah utara terdapat sebuah jalan Propinsi yaitu jalan Yos Sudarso menuju pelabuhan Belawan. Universitas Sumatera Utara Secara umum, akibat kota medan telah menjadi daerah perkotaan yang berkembang pesat. Kehidupan di kota atau perkotaan jauh lebih kompleks di banding kehidupan di desa baik dari segi pendidikan, mata pencaharian, keagamaan, suku, dan gejala gejala sosial. Salah satu penyebab kenapa orang berlomba datang ke kota urbanisasi,karena tersedianya lapangan pekerjaan yang jauh lebih banyak dibanding di pedesaan. Tersedianya berbagai fasilitas pendidikan, perbelanjaan, hiburan, perumahan, dan lain lain sebagainya.hal ini menjadi faktor pendorong yang besar sehingga orang dari desa berbondong-bondong datang ke kota.perpindahan penduduk dari desa ke kota yang di sebut Urbanisasi,membuat pertumbuhan kota sangat cepat sekali. Mereka datang kekota hanya ingin mengadu nasib tanpa memperhatikan sumber daya manusianya. Sopir angkutan di kota Medan sangat banyak sekali, dan hampir semua penjuru kota telah dimasuki angkutan,.namun semua angkutan mempunyai trayek masing masing dan mempunyai stasiun atau terminal sendiri. Selain itu juga ada yang mempuyai stasiun terpadu, dimana angkutan kota dan angkutan dari pedesaan berkumpul disana. Dikota Medan ada tiga stasiun terpadu yaitu terminal terpadu Amplas dan terminal Pinang baris, serta terminal Sambu. Penelitian ini akan berfokus pada jenis angkutan Rahayu Medan Ceria RMC trayek 104. Yang mempunyai trayek antara Perumnas Simalingkar sampai Pancing hingga ke Universitas Negeri Medan. Jenis angkutan Rahayu Medan Ceria mempunyai satu stasiun ataupun terminal yaitu di Perumnas Simalingkar, tepatnya di jalan Nilam. Universitas Sumatera Utara Angkutan kota Rahayu Medan Ceria trayek 104 merupakan trayek yang mempunyai armada atau unit yang paling banyak di Rahayu Medan Ceria,hampir mencapai 160 unit.selain trayek yang mempunyai unit yang paling banyak, trayek ini juga melintasi pusat-pusat kota Medan seperti : jalan S Parman, jalan Balai Kota, Jalan Perintis Kemerdekaan, serta Jalan M Yamin. Angkutan kota Rahayu Medan Ceria 104 selain melintasi pusat-pusat kota juga melewati beberapa kampus di kota Medan diantaranya adalah: kampus USU, AMIK,Nommensen, IBBI, serta Unimed.dari hasi pengamatan peneliti di lapangan mayoritas penumpang dari trayek Rahayu Medan Ceria 104 merupakan Mahasiswa. Selain itu angkutan Rahayu Medan Ceria 104 mempunyai beberapa keunggulan dari trayek-trayek lain diantaranya adalah beroperasi mulai pukul 05.00 wib hingga pukul 00.00 Wib.Dan mempunyai mesin jenis Daihatsu 1500 cc serta mencapai 70 busnya merupakan bus tahun pembuatan mesin diatas tahun 2002. Angkutan Rahayu Medan Ceria 104 mempunyai sistem yang bukan antri, melainkan bebas tetapi harus sampai ke terminal untuk mengambil bukti stempel serta membayar semua kewajiban sehari-hari dan juga untuk menjaga disiplin para sopir dan menghindari perselisihan. Bagi mereka yang melanggar aturan tersebut akan diskorsing 2 hari atau denda sebanyak Rp 50.000. ini dilakukan atas kesepakatan bersama para sopir angkutan Rahayu medan Ceria 104 Universitas Sumatera Utara

1. 4. Tujuan Penelitian