Karakteristik Responden Hubungan Pengetahuan terhadap rokok dengan kebiasaan merokok

BAB V PEMBAHAS AN

5.1 Karakteristik Responden

Karakteristik resp onden yang menjadi subjek d alam p enelitian ini merup akan p en ghuni rumah susun y ang berp eran sebagai KK dan merokok. Dimana ju mlah y an g diteliti adalah sebany ak 94 orang, sep erti p ada tabel 4.1 bahwa kelo mpok umur resp onden adalah u mur 20 – 30 tahun sebany ak 22 orang 23,4, umur 31 – 40 tahun sebany ak 33 orang 35,1, u mur 41 – 50 tahun sebany ak 25 orang 26,6, umur 51 – 60 tahun sebanyak 9 orang 9,6, umur 61 – 70 tahun sebany ak 5 orang 5,3. Selain itu, berdasarkan jen is kelamin, resp onden p aling banyak adalah lak i-lak i 93,6 dan p eremp uan hany a 8,4. Berd asarkan p endidik an, seb agian besar responden memiliki p endidikan SMA y aitu 40,4 dan 39,4 resp onden bekerja sebagai buruh.

5.2 Sumber Informasi

Berdasarkan sumber infomasi p aling buruk dip eroleh dari p etugas kesehatan sebany ak 75 orang 79,8, y ang kategori sedan g sebany ak 11 orang 11,7 mend ap at sumber informasi dari p etugas kesehatan d an hany a 8 oran g 8,5 y ang kategor i baik mend ap at sumber informasi dari p etugas kesehatan. M enurut WHO p engetahuan dari faktor internal dan faktor eksternal. Sumber informasi merup akan faktor eksternal untuk memp eroleh p engetahuan. Faktor-faktor Eksternal y aitu faktor-faktor y ang ad a di luar ind ividu y ang b ersan gkutan. Faktor ini memp engaruh i, sehin gga di dalam dir i individu timbul unsur-unsur dan doronganmotif untuk berbuat sesuatu, misalny a p engalaman, fasilitas, sumber informasi, p enyuluhan dan p embinaan Notoatmodjo, 2007. Petugas adalah sumber infor masi resp onden men genai rokok y ang d ip eroleh dari p etugas kesehatan. Universitas Sumatera Utara Dari hal ini dapat diketahui bahwa sumber informasi dar i petugas kesehatan sangat kuran g. Ada kemungkinan b ahwa p etugas kesehatan tidak p ernah member ikan p eny uluhan, atau informasi b erup a brosur dan sp anduk tentang b ahay a rokok. Sehin gga masy arakat belum b anyak mengetahui tentang b ahay a rokok. 5.3 Pengetahuan Tentang Rokok Pada Penghuni Rumah S usun di Kecamatan Sei Tualang Raso Kota Tanjungbalai Tahun 2015 5.3.1 Pengetahuan Penghuni Rumah Susun Tentang Rokok Pengetahuan p enghun i rumah susun adalah segala sesuatu yang diketahui p enghuni rumah susun tentang rokok dan memahaminy a. Berdasarkan hasil p enelitian pada Tabel 4.11 di Rumah Susun di Kecamatan Sei Tualang Raso Kota Tanjungb alai, ditemukan b ahwa sebesar 52,1 menjawab bahwa rokok adalah tembak au dibungkus, sebesar 41,5 menjawab bahwa rokok adalah tembakau y ang digulun g, dibun gkus kertas dan diberi tambahan sep erti cengkeh dan sebesar 6,4 menjawab tidak tahu. Hasil p enelitian ini sejalan den gan p enelitian y ang dilakukan oleh Titan 2012 gambaran karakteristik dan sosial buday a kelu ar ga dalam h al p erilaku merokok siswa bahwa d itemukan seb esar 78,6 men jawab b ahwa rokok adalah tembakau yang d igulun g, dibun gkus kertas dan dib eri tamb ahan sep erti cen gkeh, sebesar 5,7 menjawab bahwa rokok adalah tembakau y ang dibun gkus dan sebesar 15,7 menjawab tidak tahu. M enurut Hans Tendra 2003, meny ebutkan bahwa rokok adalah hasil o lahan temb akau terbungkus termasuk cerutu atau bahan lainny a y ang dihasilkan dar i tanaman Nico tiana Tabacum, Nicotiana Rustica d an sp esies lainny a atau sintesisnya y ang men gandun g nikotin dan tar dengan atau tanpa bahan tambahan. Rokok terbuat dari tembakau yan g diperoleh d ari tanaman Nicotiana Tabacum L. Tembakau dip er gunakan sebagai b ahan untuk sigaret, cerutu, temb akau untuk p ip a serta Universitas Sumatera Utara p emakaian oral. Di Indonesia, tembak au ditambah cengkeh dan bahan-bahan lain dicampur untuk dibuat rokok kretek. Selain kretek, tembakau ju ga dap at digunakan sebagai rokok lintin g, rokok p utih, cerutu, rokok p ip a, dan tembakau tanp a asap chewing tobacco atau tembako kunyah. Pengetahuan resp onden masih kurang d isebabkan oleh kuran gnya informasi yang mereka d apatkan Notoatmodjo, 2007. Dari hasil penelitan dap at diketahui bahwa resp onden belum memahami betul ap a y ang dimaksud den gan rokok kar ena informasi y ang di dap at oleh resp onden melalu i media cetak, media elektronik atauup un informasi dar i p etugas kesehatan di sekitar perumahan susun rata-rata masih dalam k ategor i kuran g. Maka hal tersebut sangat mendukung dan berp engaruh p ada p engetahuan resp onden y ang masih dalam k ategor i kuran g. Hal ini juga memun gkinkan untuk dibentukny a seorang k ader y an g bek erja sama den gan p etugas kesehatan d alam member ikan informasi berup a p eny uluhan tentang rokok dan bahay a merokok di d alam rumah.

5.3.2 Pengetahuan Penghuni Rumah Susun Tentang Pemberian Peringatan Pada Bungkus Rokok

Pengetahuan p enghun i rumah susun adalah segala sesuatu yang diketahui p enghuni rumah susun tentang p emberian peringatan p ada bungkus rokok. Berdasarkan hasil p enelitian menunjukkan bahwa sebesar 50,0 menjawab bungkus rokok diberi perin gatan kar ena berbahay a bagi k esehatan, sebesar 18,1 menjawab karen a p eraturan dan sebesar 31,9 menjawab tidak tahu. Hasil p enelitian ini sejalan den gan p enelitian yang dilakukan oleh Titan 2012 gambaran karakteristik dan sosial budaya keluar ga d alam hal p erilaku merokok siswa y ang menunjukkan seb esar 88,6 menjawab bahwa bun gkus rokok diber i perin gatan kar ena berbahay a bagi keseh atan, sebesar 7,1 menjawab k arena p eraturan dan seb esar 4,3 men jawab tidak tahu. Universitas Sumatera Utara Pengetahuan adalah Pen getahuan adalah hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah melakukan p enginderaan terhadap objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui p anca indra manusia, y akni indra p englihatan, penden gar an, penciu man, r asa dan raba. Sebagian b esar p engetahuan manusia dip eroleh melalui mata dan telinga. Pen getahuan atau cognitive merupakan domain yan g sangat p enting dalam b entuk tindakan seseoran g overt behavior Notoatmodjo, 2007. M enurut Aditama 2006 mencantumkan bahaya merokok p ada setiap bungkus rokok dianggap perlu untuk memberi kesempatan p ada calon p embeli agar menimban g-nimban g, ap akah akan memb eli bar an g yang berbah aya. Tulisan dan gambar p erin gatan merokok bervariasi dar i y ang p aling sederhan a, y ang hany a menuliskan “merokok berbahay a bagi kesehatan” samp ai ke tulisan y ang lebih sp esifik, contohny a “merokok dap at meny ebabkan kanker p aru-p aru, bronkitis kronik dan emfisema, p enyakit jantung koroner dan gan gguan pada janin dalam k andungan. Pemerintah meny emp urnakan Peraturan Pemerintah melalui p eraturan Menteri Kesehatan No. 28 tahun 2013 y ang dikutip dalam M ahmudin 2014, semua p roduk rokok di Indonesia wajib mencantumkan p eringatan bah aya merokok bagi kesehatan den gan gambar y ang meny eramkan p ada bun gkus k emasan rokok, baik rokok luar neger i maup un rokok dalam negeri dan ju ga disosialisasikan beberap a hal sep erti berikut: 1 Peringatan Kesehatan bentuk gambar dan tulisan masin g-masin g sisi k emasan dep an-belakan g sebesar 40 persen; 2 Ukuran iklan di media lu ar sebesar 72 meter p ersegi; 3 Khusus bagi temp at umum, temp at kerja dan temp at lainny a meny ediakan tempat khusus merokok; 4 Pemberlakuan Perin gatan Kesehatan p erlu dibahas lebih lanjut masa transisiny a; 5 Perlu sosialisasi darft RPP sebelum d itandatangani Presiden. Universitas Sumatera Utara Dari hasil penelitian tersebut berarti bahwa responden sudah memahami men gap a diber i p eringatan dan gambar- gambar di bungkus rokok tersebut. Namun keny ataanny a mereka tetap menghiraukan p eringatan tersebut. M ereka ju ga men gatakan bahwa p erin gatan tersebut ditamp ilkan hany a sebagai p eraturan dari p emerintah. Padahal p eringatan tersebut ditamp ilkan untuk mencegah para p erokok baru karen a p erin gatan d an tamp ilan gamb ar- gambar tersebut adalah sebuah kenyataan yang terjadi akibat merokok.

5.3.3 Pengetahuan Penghuni Rumah Susun Tentang Perokok Pasif

Berdasarkan hasil an alisis data menunjukkan bahwa sebesar 50,0 men gatakan bahwa p erokok p asif adalah orang y ang kadang-kad ang merokok, sebesar 30,9 men jawab bahwa p erokok p asif adalah or an g tidak merokok dan seb esar 19,1 menjawab bahwa oran g y ang tidak merokok namun men ghisap asap rokok orang lain. Hasil p enelitian ini sejalan dengan y ang dilakukan oleh Titan 2012 gambaran karakteristik dan sosial buday a kelu ar ga dalam h al p erilaku merokok siswa menun jukkan bahwa sebesar 38,6 men gatakan p erokok pasif adalah orang y ang kadang-k adang merokok, sebesar 44,3 menjawab orang y ang tidak merokok namun mengh isap asap rokok dan sebesar 17,1 menjawab orang y an g tidak merokok. Pengetahuan adalah h asil d ari tahu, d an in i terjadi setelah melakukan p enginderaan terhadap objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui p anca indra manusia, y akni indra p englihatan, p endengar an, p enciuman, rasa dan raba. Seb agian besar p engetahuan manusia dip eroleh melalui mata dan telinga. Pen getahuan atau cognitive merupakan domain yan g sangat p enting dalam b entuk tindakan seseoran g overt behavior Notoatmodjo, 2007. Perdana 2015 mengatakan bahwa p erokok p asif adalah seseoran g y ang men gh irup asap rokok dari oran g yang merokok maup un y ang lan gsung ber asal dar i sisa pembakar an rokok. Perokok p asif y ang diketahui lebih berbah ay a darip ada p erokok aktif, karena asap sisa y ang Universitas Sumatera Utara dihembuskan p erokok aktif mengandun g 75 zat berbahay a yang ada p ada rokok, sementara p erokok sendiri hany a menghirup 25 dari kandungan rokok kar ena men ghisap hasil p embakaran p er batang lewat filter di ujun g hisap . Artinya p erokok p asif menghirup zat berbahay a 3 kali lebih b anyak dari p erokok aktif. Dari p enelitian diatas dapat di ketahui bahwa masih bany ak resp onden y ang belum memah ami ap a itu p erokok p asif. Hal ini membuat resp onden tidak menghiraukan akibat dari asap rokok y ang dihembuskan perokok aktif yang men gandung 75 zat berbahay a y ang ada p ada rokok ap abila terhirup oleh orang y an g tidak merokok. 5.3.4 Pengetahuan Penghuni Rumah Susun Tentang Merokok di dalam Rumah S usun Tidak Diperbolehkan Hasil p enelitian menunjukkan bahwa sebesar 42,6 men gatakan merokok di ru mah susun tidak dip erbolehkan karena luas lantai y ang terlalu semp it, sebesar 35,1 men gatakan karena dap at menimbulkan gan gguan k esehatan p ada an ggota kelu arga y ang men ghirup asap rokok dan sebesar 22,3 mengatakan tidak tahu. Sebenarny a, merokok di dalam rumah tidak dip erbolehkan dalam kondisi ap apun. Salah satu indikator p erilaku rumah sehat di dalam rumah tangga ad alah tidak merokok di dalam rumah. In i sejalan den gan p enelitian Rizkia 2013 p engetahuan dan sikap kep ala rumah tangga tentang bahaya merokok didalam rumah di kecamatan medan sun ggal, tingk at p engetahuan sedan g sebesar 78,5 dari 123 resp onden. Pengetahuan p enghun i rumah susun adalah segala sesuatu yang diketahui p enghuni tentang tidak boleh merokok didalam rumah dan memahaminya. M emahami diartikan sebagai suatu kemamp uan untuk menjelaskan secara benar tentang objek y ang diketahui, dan dap at menginterp retasikan materi tersebut secara ben ar. Oran g y ang telah p aham terhadap objek atau materi harus dap at menjelaskan, menyebutkan contoh, meny imp ulkan, meramalkan, dan sebagainy a terhadap obejek y ang dip elajari Notoatmojo, 2007. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Undang-Undan g Rep ublik Indonesia No. 20 tahun 2011 tentang Rumah Susun menyebutkan bahwa rumah susun adalah ban gun an gedun g b ertingkat y angdiban gun dalam suatu lin gkungan y ang terbagi dalam b agian-b agian y ang d istrukturkan secara fun gsional, baik dalam ar ah horizontal maup un vertikal dan merupakan satuan-satuan y ang masin g- masin g dap at dimiliki d an digun akan secara terpisah, terutama untuk temp at hunian y ang dilen gkap i dengan bagian bersama,benda b ersama, d an tanah bersama. Dari hasil penelitian d ap at diketahui bahwa resp onden tetap merokok meski merek a mengetahui bahwa merokok dapat menimbulkan gan gguan keseh atan p ada anggota kelu ar ga y ang men ghirup asap rokok. Kejadian ini ju ga dap at disebabkan karena rendahny a p engetahuan mereka b ahwa merokok di dalam ru mah tidak dib enarkan meski luas lantai san gat luas, hal ini dap at dilihat dari tingginy a jawaban resp onden y ang mengatakan b ahwa merokok tidak dip erbolehkan di dalam ru mah karena lu as lantai y ang semp it.

5.3.5 Pengetahuan Penghuni Rumah Susun Tentang Dampak Merokok Bagi Wanita Hamil

Pengetahuan adalah hasil dari tahu p enghun i rumah susun tentang dampak merokok bagi wanita hamil. Dar i hasil penelitian d iketahui bahwa p en ghuni rumah susun y ang men gatakan bahwa merokok tidak berdamp ak ap ap un bagi jan in sebany ak 42 or ang 44,7 d an hany a 27 orang 28,7 y ang mengatakan bahwa merokok bagi wanita hamil dap at mengakibatkan p ertumbuhan janin tergan ggu. Pengetahuan p enghun i rumah susun adalah segala sesuatu yang diketahui p enghuni tentang damp ak merokok bagi wanita hamil dan memahaminya. M emahami diartikan sebagai suatu kemamp uan untuk menjelaskan secara benar tentang objek y ang diketahui, dan dap at menginterp retasikan materi tersebut secara ben ar. Oran g y ang telah p aham terhadap objek atau Universitas Sumatera Utara materi harus dapat menjelaskan, meny ebutkan contoh, meny imp ulkan, meramalkan, dan sebagainy a terhadap obejek y ang dip elajari Notoatmojo, 2007. Seoran g wan ita y ang hamil b erarti segala sesuatu y ang dip erbuatny a melip uti dua hal y aitu ibudiriny a dan janin. M erokok memb awa dampak buruk bagi kesehatan secara u mum, begitu juga efek y ang ditimbu lkan p ada sang janin. M elalui p lasenta zat-zat racun itu diabsobrsi dan memp engaruhi kehidup an sang janin. Alhasil seoran g ibu y ang aktif merokok pada masa kehamilannya, bisa dip astikan 97 bay iny a kan lahir dengan kelain an jantun g ataup un kecacatan Nirmala, 2003 d alam Sari, 2009. Dari hal diatas dapat diketahui bahwa p enghuni rumah susun belum memahami dampak merokok bagi wanita h amil, hal in i diseb abkan oleh kuran gny a infor masi dan belum p ernah dilakukan peny uluhan tentang bahay a-bahay a y ang diakibatkan oleh rokok.

5.3.6 Kategori Pengetahuan Responden Tentang Rokok

Pengetahuan adalah h asil d ari tahu, d an in i terjadi setelah melakukan p enginderaan terhadap objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui p anca indra manusia, y akni indra p englihatan, p endengar an, p enciuman, rasa dan raba. Seb agian besar p engetahuan manusia dip eroleh melalui mata dan telin ga. Pengetahuan atau cogn itive merupakan domain yang sangat p enting dalam b entuk tindakan seseoran g overt behavior Notoatmodjo, 2007. Pengetahuan p en ghuni ru mah susun adalah segala sesuatu yang diketahui p enghun i tentang rokok dan memahaminy a. Berdasarkan h asil p enelitian dapat dilihat bahwa p engetahuan p enghuni rumah susun tentang rokok mayoritas kurang sebesar 57,4, sedangkan minoritas ada p ada kategorik baik sebesar 2,1. Hasil p enelitian ini sejalan den gan penelitian y ang dilakukan oleh Titan 2012 menunjukkan bahwa sebagian responden sebanyak 35 resp onden 50 Universitas Sumatera Utara memiliki p en getahuan d alam kategori baik, sedan gkan 35 resp onden lainnya 50 memiliki tingkat p engetahuan dalam k ategori sedang. Pengetahuan terhadap rokok, merokok, bahay a rokok sangat diperlukan bagi masy arakat sep erti bagi p enghuni rumah susun di Sei Tualan g Raso Kota Tanjungbalai, namun dar i hasil p enelitian yang telah dilakukan menunjukk an bahwa p engetahuan p enghuni rusun masih dalam taraf rendah. Hal ini dap at dilihat dari distribusi jawaban resp onden mengen ai bahay a merokok, hanya sebesar 37,2 y an g menjawab benar, y aitu menyebabkan p eny akit p aru, jantung koroner, imp otensi dan dap at merusak otak. Penghuni rusun ju ga tidak men getahui bahay a merokok itu bagi siap a saja. Hany a sebesar 21,3 y ang men jawab b enar p ertany aan tersebut, y aitu bahay a merokok bagi perokok dan oran g di sekitar perokok. Hany a 21,3 y ang men gatakan bahwa terhirup asap rokok lebih berbah ay a daripada merokok secar a lan gsun g. Hany a 28,7 y ang mengatakan b ahwa merokok dap at menggan ggu p ertumbuhan janin. Seb esar 42,6 menjawab bahwa bahay a y ang ditimbulkan p ada p erokok p asif adalah kanker p aru. Hany a 35,1 y ang tahu mengap a merokok di dalam rumah susun tidak dip erbolehkan y aitu dap at menimbulkan gan gguan kesehatan p ada anggota keluar ga y ang men gh irup asap rokok. M erokok di dalam rumah susun tidak diperbolehkan dalam kondisi ap ap un meski luas lantai san gat luas, luas ventilasi sangat luas, ju mlah jendela b anyak serta p intu dan jendela d alam keadaan terbuka. Dari hal ini d ap at diketahui bahwa sumber informasi y ang d idapat p enghuni rumah susun dari p etugas kesehatan, media cetak maupun media elektronik masih kuran g. Su mber infor masi y ang dip eroleh san gat berpengaruh k ep ada p engetahuan yang d imiliki oleh seseoran g. Universitas Sumatera Utara 5.4 Sikap Terhadap Rokok Pa da Penghuni Rumah Susun di Kecamatan Sei Tualang Raso Kota Tanjungbalai Tahun 2015

5.4.1 Sikap Penghuni Rumah Susun dalam Menghilangkan stress

Hasil p enelitian menunjukkan bahwa seb esar 57,4 setuju untuk tetap merokok di dalam untuk menghilan gkan stress. Hasil p enelitian ini sejalan den gan p enelitian y ang dilakukan oleh Titan 2012 y ang menyatakan bahwa 44,3 responden setuju bahwa merokok dap at menghilan gkan stress. Hal ini ju ga d idukun g oleh hasil penelitian Purba 2009 y ang meny atakan bahwa sebany ak 65 siswa mengetahui bahwa merokok hany a dap at mengh ilangk an stres sementara namun tidak selamany a. Sikap merupakan reaksi atau resp on y ang masih tertutup dari seseorang terhadap stimulus atau objek. Stres adalah suatu kejadian atau stimulus lingkun gan y ang menyebabkan ind ividu merasa tegan g R ice,1987. M erokok dap at mengakib atkan gan gguan p ada kesehatan, kar ena didialam rokok terdap at kandungan zat yang berbahay a sep erti tar dan nikotin. Nikotin dalam rokok mencap ai otak dalam waktu kuran g dari 10 detik Efek menghilan gkan stres setelah merokok adalah karena p elep asan dop amin di otak. Dop amin adalah zat kimia y ang membuat kita senan g dalam tubuh manusia y ang menen angkan saraf dan membantu untuk bersantai. Ini member ikan efek menenangk an dan menghasilkan banyak efek p ositif p ada tubuh yang dap at menin gkatkan mood, menin gkatkan konsentrasi dan melemaskan otot-otot. Bernap as masuk dan keluar ketika merokok ad alah cara y ang efektif untuk relaksasi tubuh. M engamb il napas dalam- dalam membantu men ghirup lebih bany ak oksigen y ang membantu mendap atkan rasa rileks dan ketenangan bramardianto.com. Namun, nikotin merup akan salah satu zat y ang paling adiktif yang d ikenal manusia dan ketika dikombinasik an den gan zat karbon monoksida y ang terkandung dalam rokok dap at menin gkatkan d enyut jantung dan tekan an dar ah. Hal ini dap at menimbu lkan k etegan gan p ada Universitas Sumatera Utara jantung dan p embuluh d arah serta men ingkatkan risiko p eny akit jantung dan stroke. Efek ini p ada jantung d an pembuluh dar ah men gakib atkan p erokok berisiko yan g leb ih besar terkena serangan jantun g dan p enyakit serebrovaskular bramardianto.com. Dari hasil penelitian dap at diketahui bahwa resp onden hanya menikmati ken ikmatan sesaat dari merokok tanpa memikirkan ef ek jan gka panjan g y ang akan diterimanya. Hal ini dikarenak an karen a rendahny a informasi yang resp onden dap atkan.

5.4.2 Sikap Penghuni Rumah Susun dalam Meningkatkan Rasa Percaya Diri

Berdasarkan Tabel 4.13 dap at dilihat bahwa sebesar 57,5 setuju bahwa merokok membuat diriny a leb ih p ercay a diri. Hasil p enelitian in i sejalan den gan penelitian y an g dilakukan oleh Titan 2012 yang meny atakan bahwa sebesar 35,7 menyatakan merokok dap at membuat mereka merasa leb ih p ercay a diri. Hal ini ju ga didukun g den gan p enelitian y ang dilakuk an oleh Komalasari d an Helmi 2000 dalam Titan 2012 menyatakan bahwa kep uasan-kep uasan yang dip eroleh dan p ertimban gan-p ertimban gan emosional lebih do minan d ibandin gk an p ertimban gan rasional d alam h al pen gamb ilan kep utusan untuk merokok. Hasil p enelitian y ang dilakukan oleh Laili 2007 menun jukkan bahwa ad a hubun gan p erilaku merokok den gan k ep ercay aan diri p 0,001. Rokok menjadi gaya hidup dan citra diri seseorang y ang sehat. Rokok dap at membuat orang y ang men ghisap ny a merasa tenang dan percay a diri, begitulah p engakuan dari sebagian p erokok Mangoenprasodjo, 2005. M aslow 1971 mengemukakan bahwa kep ercayaan diri merupakan modal dasar untuk p engemban gan dalam aktualisasi dir i eksp lorasi segala kemamp uan dalam diri. Dengan p ercay a diri seseoran g ak an mampu men genal dan memahami dir i sendir i. Sementara itu, kuran g p ercay a diri dap at mengh ambat p engemban gan potensi diri. Jadi, oran g y ang kur an g percay a diri Universitas Sumatera Utara akan men jadi seoran g y ang p esimis d alam mengh adapi tantangan, takut dan ragu-ragu untuk meny amp aikan gagasan, bimbang dalam menentukan p ilihan dan sering memb anding- bandin gkan dir iny a dengan oran g lain. Dari hasil penelitian dap at diketahui bahwa resp onden merokok untuk dap at membuat mereka merasa lebih p ercay a diri. Ini terjadi karena p sikologis resp onden y ang merasa bahwa dengan p ercay a diri mer eka ak an mamp u mengenal d an memahami dir iny a sendiri. 5.4.3 Sikap Penghuni Rumah S usun dalam Luas Lantai, Ventilasi Udara dan Keadaan PintuJendela Terbuka Hasil p enelitian menun jukkan bahwa seb esar 62,8 tidak setuju bahwa merokok di dalam ru mah tidak masalah jik a p intu rumah dan jendela terbuka lebar, sebesar 56,4 tidak setuju bahwa merokok di dalam rumah tidak masalah jika luas lantai 14m 2 dan sebesar 63,8 tidak setuju bahwa merokok di dalam rumah tidak masalah jika ventilasi ud ara ½ dar i lu as lantai. Hasil p enelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar resp onden tidak mengetahui indik ator p erilaku di rumah sehat yaitu tidak merokok di dalam ru mah d alam kondisi ap ap un. Hal ini sejalan den gan p enelitian M ary ani, 2012 tentang hubungan antara kondisi lin gkungan rumah dan kebiasaan merokok an ggota kelu ar ga d en gan k ejad ian I SPA di Kelurahan Bandar Harjo Kota Semaran g, dari 91 samp el 75 resp onden sebesar 82,4 b ahwa merokok didalam ru mah tidak masalah jika pintu rumah dan jemdela terbuka lebar. Indikator p erilaku rumah sehat adalah tidak merokok di dalam rumah. Indikator tersebut dibentuk tanp a sy arat ap apun, artiny a meskip un lantai rumah sangat luas, ventilasi luas, jumlah jendela banyak, merokok di dalam ru mah tidak dib enarkan. Responden sering kali merasa bahwa ap abila ada alir an udara untuk bertukar udara mak a merokok dap at dilakukan dimana saja termasuk di dalam rumah. M erokok di dalam rumah tidak dibenarkan karena dalam satu batang rokok y ang dihisap akan mengeluarkan sekitar 4.000 bahan kimia berbahaya, diantara y ang Universitas Sumatera Utara p aling b erbahay a ad alah Nikotin, Tar dan Karbon M onoksida. Nikotin in i dap at meny ebabkan ketagih an dan merusak jantung serta aliran d arah. Tar dap at meny ebabkan k erusakan sel p aru- p aru dan kanker. Sedan gkan karbon monoksida dap at meny ebabkan berkurangny a kemamp uan darah membawa oksigen seh in gga sel-sel tubuh akan mati Astuti, 2013. Dari hasil penelitian dap at diketahui bahwa p engetahuan resp onden y ang sangat terbatas meny ebabkan resp onden masih merokok didalam rumah. Ini terjad i karena kuran gny a informasi y ang mereka terima b aik dar i p etugas kesehatan, med ia cetak maup un media elektronik.

5.4.4 Kategori Sikap Responden Terhadap Rokok

Berdasarkan Tabel 4.14 dap at dilihat bahwa sebagian besar resp onden memilik i sikap sedang d an kuran g d alam menan ggap i p erilaku merokok. Hasil penelitian in i didukun g o leh teori Allport 1954 dalam Titan 2013 y ang meny atakan bahwa sikap memilik i 3 komp onen p okok y aitu : a. Kepercay aan atau key akinan, ide, dan konsep terhadap objek. Artiny a bagaimana key akinan dan p endap at atau p emikiran seseoran g terhadap objek. b. Kehidup an emosional atau evalu asi orang terhad ap objek artiny a bagaimana p enilaian terkandung di d alamny a faktor emosi oran g tersebut terhadap objek. c. Kecendrun gan untuk bertindak tend to b ehave artinya sikap adalah komp onen y ang mendahulu i tindakan atau perilaku terbuka. Dari hasil p enelitian d apat diketahui bahwa seb agian besar r esp onden telah sadar mengenai keru gian y ang disebabkan oleh p erilaku merokok, serta meno lak atau tidak setuju dengan tindakan tersebut. Namun masih terdap at resp onden y ang merokok. Universitas Sumatera Utara 5.5 Tindakan Terhadap Rokok Pada Penghuni Rumah S usun di Kecamatan Sei Tualang Raso Kota Tanjungbalai Tahun 2015 5.5.1 Tindakan Penghuni Rumah Susun dalam Pemberian Uang Untuk Membelikan Rokok Berdasarkan p enelitian diperoleh bahwa sebesar 30,9 pernah memberik an uang kep ada anggota keluar ga yan g lain untuk membelikan rokok. Hasil penelitian Titan 2013 diketahui bahwa sebany ak 42 resp onden 60 men gaku p ernah membeli rokok den gan menggun akan uang y an g diterima. Hal ini sejalan den gan p enelitian Sar i 2011 leb ih dari sep aruh resp onden mendap atkan rokok dengan membeli sendiri. Hal ini didukun g oleh teori determinan p erilaku y ang dikemukak an oleh Shen andu B. Kar y ang meny atakan bahwa salah satu determinan p erilaku adalah ad any a otonomi atau kebebasan p ribadi Personal Outonomy untuk mengamb il kep utusan dalam hal in i adalah p en ggunaan u ang saku. Selain itu menurut WHO p erilaku juga disebabkan kar ena adany a sumber day a resources. Dimana dalam hal ini sumberday a yang dimaksud adalah adany a uang y ang cukup untuk membeli rokok. Dari hasil penelitian dap at diketahui bahwa dik arenak an ada ken ikmatan y ang d ip eroleh responden dari p erilaku merokok, sehin gga responden mau menghab iskan hingga seten gah dari uangny a untuk membeli rokok.

5.5.2 Tindakan Penghuni Rumah Susun Dibenarkan Merokok di Dalam Rumah

Hasil p enelitian menunjukan b ahwa sebesar 47,9 r esp onden mengatakan p antas merokok di dalam ru mah. Hal ini san gat ber lawanan d en gan aturan rumah sehat yaitu tidak merokok di d alam rumah. Hal in i sejalan den gan p enelitian Rizkia 2013 p en getahuan d an sikap kep ala rumah tangga tentang bahay a merokok didalam rumah d i Kecamatan M edan Sunggal, dari 123 resp onden 56,7 berp erilaku kuran g. Universitas Sumatera Utara Tindakan adalah suatu sikap belum otomatis terwujud dalam satu tindakan Overt Behavior. M erokok di dalam rumah tidak diben arkan kar ena d alam satu batang rokok yang dihisap akan men geluark an sekitar 4.000 bahan kimia berb ahay a, diantara y ang p alin g berbah ay a adalah Nikotin, Tar dan Karbon M onoksida. Nikotin ini dapat meny ebabkan ketagihan dan merusak jantung serta aliran d arah. Tar d ap at meny ebabkan kerusakan sel p aru-p aru dan kanker. Sedan gk an karbon monoksida dapat meny ebabkan berkuran gny a kemamp uan darah membawa oksigen sehin gga sel-sel tubuh akan mati Astuti, 2012 Dari hasil penelitian dap at diketahui bahwa responden tidak memp erkirakan efek jan gka p anjang karen a sangat sedikit ditemukan kematian akibat merokok. Oleh karen a itu mereka merokok dimanap un mereka in ginkan termasuk di dalam ru mah mereka y an g bahk an dihuni oleh bay ibalita. 5.5.3 Tindakan Penghuni Rumah Susun dalam Tetap Merokok S aat Pintu Rumah Dibuka, Ditutup, Berada di Rumah Sendirian, Merokok di Teras Rumah dan Merokok di Kamar Berdasarkan hasil penelitian maka dip eroleh bahwa sebesar 91,5 resp onden merokok saat p intu rumah dibuka, sebesar 86,2 resp onden tetap merokok saat p intu rumah ditutup , sebesar 79,8 responden merokok saat berad a di ru mah sendir ian, sebesar 52,1 resp onden merokok di teras rumah dan sebesar 86,2 resp onden merokok di kamar y ang Anda huni sendirian. Tindakan adalah suatu sikap belum otomatis terwujud dalam satu tindakan Overt Behavior. Indikator p erilaku rumah sehat y aitu tidak merokok di dalam rumah juga ber laku untuk tidak merokok d i teras ru mah, d itambah lagi den gan hunian ru mah susun yan g p adat p enghuni dan ukuran teras rumah y ang semp it. Hal ini dimaksudkan untuk menguran gi risiko y ang akan did erita oleh p erokok p asif dari p ara p erokok y ang b ahkan h any a merokok di teras Universitas Sumatera Utara rumah. M eskip un pintu dalam keadaan terbuka atau tertutup , di kamar sendiri, di teras ru mah, merokok tetap tidak dibenarkan. Selain dap at merusak kesehatan p erokok itu sendiri tap i juga dap at merusak kesehatan an ggota keluar ga maupun tetangga lainny a y ang menjadi p erokok p asif Astuti, 2012. Perokok p asif diketahui lebih berbahay a darip ada p erokok aktif, karena asap sisa yang dihembuskan p erokok aktif mengandun g 75 zat berbahay a yang ada p ada rokok, sementara p erokok sendiri hany a menghirup 25 dari kandungan rokok kar ena men ghisap hasil p embakaran p er batang lewat filter di ujun g hisap . Artinya p erokok p asif menghirup zat berbahay a 3 kali lebih b anyak dari p erokok aktif Perdana, 2015. Dari hasil penelitian dap at diketahui bahwa rendahny a p engetahuan resp onden terhadap rokok dan damp akny a meny ebabkan responden men gabaikan segala hal y an g seben arny a tidak dip erbolehkan dilakuk an, y aitu merokok di dalam rumah. Damp ak merokok y ang p anjang meny ebabkan resp onden tidak berp ikir jauh atas ap a y ang akan terjad i akib at merokok.

5.5.4 Kategori Tindakan Responden Terhadap Rokok

Tindakan adalah suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan overt behavior. Berdasarkan h asil p enelitian yan g disajikan p ada Tabel 4.16 dap at diketahui bahwa dari 94 responden, tindakan responden tentang merokok di dalam rumah susun p aling banyak adalah kategori kuran g y aitu sebesar 63,8 dan palin g sed ikit memiliki tindakan y ang baik y aitu sebesar 2,1. Dari hasil penelitian dap at diketahui bahwa tingkat kep edulian resp onden terhadap orang di sekitarnya masih rendah. Tetap merokok di dalam rumah susun meskipun beberap a dari responden tersebut mengetahui hal tersebut kurang baik. Mereka tetap merokok meskipun sedang menggendong b alitab ay i. Universitas Sumatera Utara

5.6 Hubungan Pengetahuan terhadap rokok dengan kebiasaan merokok

Pengetahuan p enghun i rumah susun adalah segala sesuatu yang diketahui p enghuni rumah susun tentang rokok dan memahaminy a. Berd asarkan h asil p enelitian dap at dilihat bahwa p engetahuan p enghuni rumah susun tentang rokk may oritas kurang 57,4, sedangkan minor itas ada p ada kategor ik baik 2,1. Hasil analisis bivariat den gan uji statistik chi square menunjukkan variabel p engetahuan berhubungan p 0,05, p=0,00 terhadap tindakan dalam kebiasaan merokok. M enurut Benyamin Bloom, faktor-faktor y ang memp en garuhi p engetahuan adalah, p endidikan, p ekerjaan, usia dan sumber infor masi. Pengetahuan adalah h asil d ari tahu, d an ini terjadi setelah melakukan p enginder aan terhadap objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui p anca indra manusia, y akni indra p englihatan, p endengar an, p enciuman, rasa dan raba. Seb agian besar p engetahuan manusia dip eroleh melalui mata dan telin ga. Pengetahuan atau cogn itive merupakan domain yang sangat p enting dalam b entuk tindakan seseoran g overt behavior Notoatmodjo, 2007. Tindakan adalah suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan overt behavior. Untuk mewujudkan sikap , menjadi suatu p erbuatan ny ata dip erlukan faktor Setelah seseorang men getahui stimulus atau objek k esehatan, kemudian men gadakan p enilaian atau p endap at terhadap ap a y ang diketahui, p roses selan jutnya diharap kan ia akan melaksanak an atau memp raktekkan apa y ang diketahui atau disikap iny a dinilai b aik. Pendukun g atau suatu kondisi y ang memungk inkan, antara lain adalah fasilitas. Dari hasil p enelitian dapat diketahui bahwa pengetahuan resp onden y ang kategor ik kurang terhadap rokok sangat berhubun gan den gan tindakan k ebiasaan merokok. Sebalikny a jika Universitas Sumatera Utara p engetahuan baik maka tindakan pun akan baik. In i disebabk an oleh kur an gnya informasi y ang didap at responden maka resp onden tidak dap at bertindak dengan baik. Hasil p enelitian ini sebelumny a p ernah diketahui oleh Rahmad i 2013 hubungan p engetahuan dan sikap terhadap rokok den gan keb iasaan merokok, dip eroleh hasil u ji chi square hubungan pengetahuan dan tindakan kebiasaan merokok p =0,01 y ang artiny a ada hubungan antara p engetahuan dan tindak an kebiasaan merokok.

5.7 Hubungan Pengetahuan dengan sikap terhadap rokok penghuni rumah susun

Dokumen yang terkait

Hubungan antara Tingkat Pengetahuan Penghuni dan Fasilitas Rumah Susun terhadap Kesiapan Tanggap Darurat Bencana Kebakaran di Rumah Susun Pekunden Kota Semarang 2014.

0 2 18

98831909 hubungan pengetahuan dan sikap tentang rokok dengan perilaku merokok

1 13 70

KONDISI NELAYAN TRADISIONAL DI KECAMATAN SEI TUALANG RASO KOTA TANJUNG BALAI.

0 2 21

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG ROKOK DENGAN SIKAP TERHADAP BAHAYA MEROKOK PADA SISWA Hubungan Pengetahuan Tentang Rokok Dengan Sikap Terhadap Bahaya Merokok Pada Siswa Smk Batik 1 Surakarta.

0 2 16

Hubungan Pengetahuan dan Sikap terhadap Rokok dengan Kebiasaan Merokok Penghuni Rumah Susun di Kecamatan Sei Tualang Raso Kota Tanjungbalai Tahun 2015

0 0 14

Hubungan Pengetahuan dan Sikap terhadap Rokok dengan Kebiasaan Merokok Penghuni Rumah Susun di Kecamatan Sei Tualang Raso Kota Tanjungbalai Tahun 2015

0 0 2

Hubungan Pengetahuan dan Sikap terhadap Rokok dengan Kebiasaan Merokok Penghuni Rumah Susun di Kecamatan Sei Tualang Raso Kota Tanjungbalai Tahun 2015

0 0 8

Hubungan Pengetahuan dan Sikap terhadap Rokok dengan Kebiasaan Merokok Penghuni Rumah Susun di Kecamatan Sei Tualang Raso Kota Tanjungbalai Tahun 2015

0 0 17

Hubungan Pengetahuan dan Sikap terhadap Rokok dengan Kebiasaan Merokok Penghuni Rumah Susun di Kecamatan Sei Tualang Raso Kota Tanjungbalai Tahun 2015

0 0 4

Hubungan Pengetahuan dan Sikap terhadap Rokok dengan Kebiasaan Merokok Penghuni Rumah Susun di Kecamatan Sei Tualang Raso Kota Tanjungbalai Tahun 2015

0 0 34