1. Tahap Prepatory Seseorang mendap atkan gambaran yang meny enangkan men genai merokok den gan car a
menden gar, melihat atau dari hasil bacaan. Hal-h al in i men imbulk an min at untuk merokok. 2.
Tahap Initiation Tahap p erintisan merokok y aitu tahap ap akah seseorang akan men eruskan atau tidak terhadap
perilaku merokok. 3. Tahap Becoming a Smoker
Ap abila seseorang telah mengkonsumsi rokok sebany ak emp at batang p er hari maka memp uny ai kecenderungan menjadi p erokok.
4. Tahap Maintenance of Smoking Tahap ini merokok sudah men jadi salah satu bagian dari cara p engaturan diri self regu lating.
Merokok dilakukan untuk memp eroleh efek f isiolo gis y ang meny enan gkan.
2.2.3.2 Tipe-tipe Perokok
M enurut Smet 1994 ada tiga tip e perokok y ang dap at diklasifikasikan menurut banyakny a rokok yang dihisap . Tiga tip e perokok tersebut adalah :
1. Perokok berat y ang men ghisap lebih d ari 15 batang rokok dalam seh ari
2. Perokok sedang y ang men gh isap 1-14 batang rokok dalam sehari.
3. Perokok ringan y ang men ghisap 1-4 batang rokok dalam seh ari.
2.2.4 Faktor-Faktor yang Memengaruhi Perilaku Merokok
Beberap a faktor y ang memengaruhi p erilaku merokok adalah sebagai berikut: 1.
Profesi
Universitas Sumatera Utara
Beberapa p rofesi bahkan mewajibkan merokok. Bid an g-bidan g y an g berkaitan den gan konsentrasi tinggi, seperti seni dan kerja intelektual. M enurutny a tanp a rokok mereka tidak
bisa men ger jakan p ekerjaannya secara op timal dan tidak b isa berfikir Adit, 2002. 2.
Teman Seb ay a Betap a bany ak anak remaja yang merokok hany a karena mereka memiliki teman p erokok
berat. Kadang k ala seseoran g merokok karena mengh adapi tekanan hidup dan menjadikanny a sebagai sarana untuk melar ikan d iri d ari masalah yang d ihadap iny a hingga
akhirnya dan tanp a disadarinya, merokokp un menjadi satu kebiasaan dalam dir inya. 3.
Pergau lan dalam M asyarakat Kebiasaan merokok pada sebagian oran g, umumny a dipicu oleh citra dalam d iri tiap
individu dan ju ga p ergau lan dalam masyarakatnya. ABG anak baru ged e umumny a merokok karena sekedar ikut-ikutan oran g y ang leb ih dewasa dar iny a. Kadan g p ara ABG ini
merokok karena sekedar in gin men gikuti trend y ang ada disek itarnya Husaini, 2006. 4.
Gengsi, kelihatan macho ker en, atau in gin dian ggap dewasa M erup akan serangkaian alasan remaja merokok, sebagaimana dikemukakan M angunegoro
dalam Mangunp rasodjo2005 bahwa merokok dapat mendatangkan berbagai kenik matan. Bany ak p erokok y ang mengaku tidak bisa berhenti merokok karen a merokok dap at
menenan gk an p ikiran. Padah al semakin bany ak rokok y ang terisap, p erokok akan men galami b erbagai peny akit, ujarnya.
5. Peran Orang Tua
Salah satu temuan tentang remaja p erokok adalah bahwa anak-an ak muda y ang berasal dar i rumah tangga y an g tidak bahagia, diman a oran g tua tidak begitu memp erhatikan anak-
anaknya dan member ikan hukuman fisik y an g keras leb ih mudah untuk menjadi p erokok
Universitas Sumatera Utara
dibandin g an ak-anak mud a y ang ber asal dari lin gkun gan rumah tangga y ang bahagia Baer Corado dalam Atkinson, 1999.
6. Kep ribadian
Orang mencoba untuk merokok karena alasan in gin tahu atau in gin melep askan diri dari rasa sakit fisik atau jiwa, membebaskan diri dar i kebosanan. Namun satu sifat kep ribadian y ang
bersifat p rediktif p ada p engguna obat-obatan termasuk rokok ialah konformitas sosial. Orang yang memiliki skor tinggi p ada berbagai tes konformitas sosial lebih mudah menjad i
p enggunadiband in gkan den gan mer eka y ang memiliki skor y ang rendah Atkinson, 1999. 7.
Iklan M elihat iklan di media massa dan elektronik y ang menamp ilkan gamb aran bahwa p erokok
adalah lambang kejantanan atau glamour, membuat remaja ser in gkali terpicu untuk men gikuti p erilaku sep erti y ang ada dalam iklan tersebut M ari Juniarti, 1991dalam Laili,
2007.
2.2.5 Gambar peringatan bahaya merokok pada kemasan rokok