41
Wachroni mewarisi selama 10 tahun, dalam menata sesaji supaya tidak kurang semua isi sesaji tersebut di tulis dalam buku tulis, apabila dalam
penataaan sesaji dananya kurang maka akan diganti keluarga Wachroni tanpa meminta ke panitia, beliau percaya akan memperoleh berkah atau
keberuntungan hasil ikan melimpah, sedangkan jika dana tersebut lebih maka Wachroni akan mengembalikannya kepanitia, karena jika tidak dikembalikan
beliau percaya keluarganya akan tertimpa musibah dan serba kekurangan dalam satu tahun kedepan Wawancara, Wachroni : 23 Agustus 2006
Gambar 1 : Penataan sesaji Sedekah Laut di Kelurahan Sugih Waras Sumber : dokumen pribadi 2005.
2. Tempat Penyelenggaraan Upacara Tradisi Sedekah Laut.
Tempat penyelenggaraan Upacara Tradisi Sedekah Laut dibagi menjadi tiga tahap yaitu:
42
1. Di sepanjang jalan raya Kelurahan Sugih Waras, upacara ini dilaksanakan
oleh seluruh masyarakat yaitu mengarak sesaji tersebut sebelum diruwat yang di iringi oleh rebana, drum band dan sunatan massal.
2. Di halaman TPI Tanjungsari yaitu sebagai tempat pusat penyelenggaraan
upacara tersebut, tempat persiapan menyangkut kelengkapan sesaji yang dipimpin oleh sesepuh yaitu orang yang menguasai tentang sesaji tersebut,
tempat ini juga sebagai tempat upacara pemberangkatan sesaji. 3.
Di tengah laut yaitu tempat dimana sesaji tersebut dilarung, kedua sesaji tersebut di larung di pimpin oleh Ketua Panitia.
3. Tujuan Upacara Sedekah Laut
Upacara Sedekah Laut mempunyai arti yang penting bagi masyarakat Kelurahan Sugih Waras, menurut H. Abul Ghoni sesepuh Kelurahan Sugih
Waras wawancara, 22 Agustus 2006 bahwa arti Sedekah Laut adalah memberi sesuatu yaitu macam-macam sesaji dengan maksud memberikan
makan kepada yang mbaurekso atau penguasa laut seperti : Nabi Khidir, Nyai Waring, Kaki Waring, Nyai Lanjar, Kaki Lanjar, Rekang, Reking, Nyai Badah
Labunan, Nyai Sandang. Sebagian Masyarakat Sugih Waras berpendapat bahwa Sedekah Laut
merupakan upacara ulang tahunnya laut, diadakan satu tahun sekali atau sebagai hadiah kepada penguasa laut karena nelayan mengambil ikan terus
menerus maka nelayan mempunyai kewajiban memberi makan kepada penguasa laut.
43
Tujuan upacara Sedekah Laut di Kelurahan Sugih Waras berkembang sebagai berikut:
1. Untuk melaksanakan tradisi atau budaya kaum nelayan yang sudah di
laksanakan turun temurun. 2.
Turut menunjang program pemerintah dalam bidang pelestarian budaya, dengan adanya tradisi Sedekah Laut maka masyarakat Sugih Waras turut
serta melestarikan budaya bangsa. 3.
Ikut menunjang program-program Pemerintah pada sektor Pariwisata dan Kebudayaan yang akhir-akhir ini di galakan pemerintah.
4. Meningkatkan aktifitas yang positif dan melibatkan masyarakat
Kabupaten Pemalang pada umumnya dan generasi muda Kelurahan Sugih Waras pada khususnya.
Menurut Abdul Jamil dkk dalam bukunya “Islam dan Kebudayaan Jawa” bahwa Selametan dilaksanakan dengan maksud memperoleh
keselamatan, sesuatu yang dilaksanakan dapat tercapai dengan selamat dan mencapai sukses, maka upacara slametan merupakan ajaran dan peringatan
untuk menghindari pemborosan supaya selamat, dan tidak menimbulkan korban baik fisik maupun non-fisik, baik yang kerta aji maupun tidak, baik
yang dipasarkan maupun tidak, hal ini dinyatakan dalam symbol-simbol berupa ubu rampe berupa tumpeng robyong, sego golong, brokohan, janur
kuning, ngidak endog dan lain-lain sebagai ajaran penuh ajaran 2000 : 261. Hal tersebut menunjukan bahwa di Kelurahan Sugih Waras dalam
44
melaksanakan Tradisi Sedekah Laut bertujuan supaya terhindar dari mara bahaya.
4. Fungsi dan Manfaat Tradisi Sedekah Laut