Immunohistokimia untuk Pemeriksaan Kadar Immunohistokimia untuk Pemeriksaan Kadar IGF-1

dimasukkan dalam formalin dikirim ke bagian patologi anatomi RSUP Dr. Sardjito guna pemeriksaan imunohistokimia IHC untuk melihat ekspresi MMP- 9 dan IGF-1. 3,10. Metode Pemeriksaan Beragam metode dipergunakan dalam proses pemeriksaan untuk melihat ekspresi imunohistokima. Sedangkan untuk melihat biopsi endometrium masuk ke dalam fase proliferasi atau fase sekresi dilakukan dating endometrium Kresno, 2010.

3.10.1 Immunohistokimia untuk Pemeriksaan Kadar

MMP-9 Penelitian ini menggunakan mouse monoclonal antibody MMP-9 produksi Visionbiosystem Novocastra yang spesifik untuk pemeriksaan antigen manusia. Reagen yang digunakan untuk imunohistokimia dan pengamatan hasil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Jaringan blok parafin dipotong dengan ketebalan 3 mikron. Letakkan diatas object glass Poly L Lysin. b. Letakkan object glass di inkubator suhu 45 derajat Celcius ,biarkan semalam. c. Diparafinasi d. Cuci dengan air kran mengalir,cuci dengan aguadest. e. Inkubasi dengan H2O2 3 selama 15 menit. f. Cuci dengan air kran mengalir.Cuci dengan aquadest g. Untuk tgf beta: Retrivel dengan Tris EDTA PH 9 selama 15 menit. h. Dinginkan kurang lebih selama 30 menit. i. Cuci PBS 2x selama 3-5 menit. j. Inkubasi Dengan primer anti bodi MMP-9 , biarkan selama 1 jam. 1:100. k. Cuci PBS 2x selama 3-5 menit. l. Inkubasi dengan antibody sekunder atau trekkie universal link selama 20 menit. m. Cuci PBS 2x selama 3-5 menit. n. Inkubasi dengan trekkie avidin HRP selama 10 menit. o. Cuci PBS 2x selama 3-5 menit. p. Teteskan cromogen DAB 1:50 , biarkan selama 2 menit. q. Cuci air r. Counterstain dengan Hematoxylin mayer 2 menit. s. Cuci air t. Celupkan ke Alkohol bertingkat 70, 96, 100, Xylol u. Mounting v. Data imunohistokimia dianalisis. Cara perhitungan ekspresi MMP-9 adalah melalui pengamatan sitoplasma epitel sejumlah 200 sel. Dihitung sel yang positif berwarna coklat dalam persen.

3.10.2. Immunohistokimia untuk Pemeriksaan Kadar IGF-1

Penelitian ini menggunakan mouse monoclonal antibody IGF-1 produksi Vision biosystem Novocastra yang spesifik untuk pemeriksaan antigen manusia. Reagen yang digunakan untuk imunohistokimia dan pengamatan hasil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Jaringan blok parafin dipotong dengan ketebalan 3 mikron. Letakkan diatas object glass Poly L Lysin. b. Letakkan object glass di inkubator suhu 45 derajat Celcius ,biarkan semalam. c. Diparafinasi d. Cuci dengan air kran mengalir,cuci dengan aguadest. e. Inkubasi dengan H2O2 3 selama 15 menit. f. Cuci dengan air kran mengalir.Cuci dengan aquadest g. Untuk tgf beta: Retrivel dengan Tris EDTA PH 9 selama 15 menit. h. Dinginkan kurang lebih selama 30 menit. i. Cuci PBS 2x selama 3-5 menit. j. Inkubasi Dengan primer anti bodi IGF-1 , biarkan selama 1 jam. 1:100. k. Cuci PBS 2x selama 3-5 menit. l. Inkubasi dengan antibody sekunder atau trekkie universal link selama 20 menit. m. Cuci PBS 2x selama 3-5 menit. n. Inkubasi dengan trekkie avidin HRP selama 10 menit. o. Cuci PBS 2x selama 3-5 menit. p. Teteskan cromogen DAB 1:50 , biarkan selama 2 menit. q. Cuci air r. Counterstain dengan Hematoxylin mayer 2 menit. s. Cuci air t. Celupkan ke Alkohol bertingkat 70, 96, 100, Xylol u. Mounting v. Data imunohistokimia dianalisis. Cara perhitungan ekspresi IGF-1 adalah melalui pengamatan sitoplasma epitel sejumlah 200 sel. Dihitung sel yang positif berwarna coklat dalam persen.

3.10.3. Dating endometrium