PNI 57 Kursi Kabinet Ali Sastroamidjojo I Kabinet Burhanuddin Harahap Kabinet Ali Sastroamidjojo II

PEMILIHAN UMUM 1955 • Dilaksanakan pada masa PM Burhanuddin Harahap • Pelaksanaan : 1. Pemilihan anggota Parlemen 29 September 1955 2. Pemilihan anggota Konstituante 15 Desember 1955 • Hasil : Muncul 4 empat partai besar pemenang pemilu 1955 yaitu :

1. PNI 57 Kursi

2. MASYUMI 57 Kursi 3. NU 45 Kursi

4. PKI 39 Kursi 120817 56 PROSES TERBENTUKNYA TNI 5 Oktober 1945 25 Januari 1946 3 Juni 1947 22 Agustus 1945 Berdiri BKR Badan Keamanan Rakyat Berdiri BKR Badan Keamanan Rakyat Bagian dari Badan Penolong Keluarga Korban Perang BPKKP Bagian dari Badan Penolong Keluarga Korban Perang BPKKP Fungsi : Sebagai penjaga keamanan umum di daerah-daerah bukan sebagai tentara resmi Fungsi : Sebagai penjaga keamanan umum di daerah-daerah bukan sebagai tentara resmi Ketua Umum Kaprawi Ketua Umum Kaprawi Ketua II Latief Hendraningrat Ketua II Latief Hendraningrat Ketua I Sutalaksana Ketua I Sutalaksana Pembantu Arifin Abdulrahman Mahmud Zulkifli Lubis Pembantu Arifin Abdulrahman Mahmud Zulkifli Lubis REAKSI TERBENTUKNYA BKR Timbul penolakan dari para pemuda Membentuk “ Komite Van Aksi “ 18 Agustus 1945 Adam Malik Sukarni Jl. Menteng No. 31 Jakarta ANGGOTA KOMITE VAN AKSI Angkatan Pemuda Indonesia Pimpinan : Wikana, Chaerul Saleh, Aidit Angkatan Pemuda Indonesia Pimpinan : Wikana, Chaerul Saleh, Aidit Barisan Rakyat Indonesia Pimpinan : Maruto Nitimiharjo Barisan Rakyat Indonesia Pimpinan : Maruto Nitimiharjo Barisan Buruh Indonesia Pimpinan : Kusnaeni Barisan Buruh Indonesia Pimpinan : Kusnaeni Pemuda Republik Indonesia Pimpinan : Bung Tomo, Sumarsono, Ruslan Wijaya Pemuda Republik Indonesia Pimpinan : Bung Tomo, Sumarsono, Ruslan Wijaya Berdiri TKR Tentara Keamanan Rakyat Berdiri TKR Tentara Keamanan Rakyat Maklumat Presiden 5 Oktober 1945 Ketua Panitia : Oerip Sumoharjo Ketua Panitia : Oerip Sumoharjo …Untuk memperkuat pertahanan keamanan umum maka diadakan satu Tentara Keamanan Rakyat... …Untuk memperkuat pertahanan keamanan umum maka diadakan satu Tentara Keamanan Rakyat... Kepala Staf Umum Oerip Sumoharjo Kepala Staf Umum Oerip Sumoharjo Menteri Keamanan Rakyat Supriyadi Menteri Keamanan Rakyat Supriyadi 12 November 1945 Panglima Tertinggi TKR Jenderal Sudirman Panglima Divisi V Banyumas Panglima Tertinggi TKR Jenderal Sudirman Panglima Divisi V Banyumas Kepala Staf Umum Letnan Jenderal Oerip Sumoharjo Kepala Staf Umum Letnan Jenderal Oerip Sumoharjo Maklumat Pemerintah 25 Januari 1946 … TRI adalah tentara rakyat, tentara kebangsaan atau tentara nasional ... … TRI adalah tentara rakyat, tentara kebangsaan atau tentara nasional ... TRI Laut AL dibentuk 19 Juli 1946 TRI Udara AU dibentuk 9 April 1946 Kepolisian dibentuk 1 Juli 1946 TRI diubah namanya menjadi TNI Tentara Nasional Indonesia Berfungsi sebagai : Alat negara Alat rakyat Alat revolusi alat bangsa 5 Oktober diperingati sebagai hari lahir TNI MATERI PETA KONSEP KONFLIK INDONESIA – BELANDA 1945-1950 KOMPETENSI DASAR: SETELAH MEMPELAJARI POKOK BAHASAN INI KOMPETENSI YANG AKAN ANDA PEROLEH ADALAH : ANDA MAMPU MENGANALISIS PERKEMBANGAN EKONOMI-KEUANGAN, POLITIK DAN KONFLIK INDONESIA -BELANDA PADA AWAL KEMERDEKAAN . 120817 65 Belanda 1945-1950 Konflik Indonesia- SekutuBela nda Perbedaan dalam Menghadapi Belanda Konflik Indonesia- Belanda Pasca KMB Perbedaan Ideologi Perbedaan Strategi Diplomas i Konfrontasi Berup a Disebabkan oleh Melip uti Menyebabk an Persoalan Piagam Jakarta Pembentukan Negara Demokrasi Pembentukan Negara Komunis Melip uti Masalah Ekonomi Masalah Irian Barat Medan Area Bandung Lautan Api Palagan Ambarawa 10 Nopember 45 Puputan Margarana Agresi Militer Belanda I Agresi Militer Belanda II STRUKTUR PASUKAN SEKUTU STRUKTUR PASUKAN SEKUTU TUGAS-TUGAS AFNEI TUGAS-TUGAS AFNEI Sekutu masuk Indonesia pada 29 September 1945 dengan membentuk AFNEI Allied Forces of The Netherlands East Indies Pasukan Sekutu untuk Hindia Belanda dipimpin oleh Letjen. Sir Phillip Christison . AFNEI bagian dari SEAC South East Asian Command Komando tertinggi Sekutu di Asia Tenggara dipimpin oleh Laksamana Lord Louis Mountbatten berkedudukan di Singapura. 120817 67 PASUKAN SEKUTU SEAC AFNEI Divisi India ke- 5 Divisi India ke-23 Divisi India ke-26 Jawa Timur Mayjen EC. Mansergh Jawa Barat Mayjen Hawtorn Sumatera HM. Chambers Singapura Lord Luis Mountbatten Indonesia Sir Phillip Christison 120817 68 Menerima Penyerahan Kekuasaan dari Jepang Membebaskan orang-orang sekutu yang ditawan Jepang Interniran Melucuti senjata pasukan Jepang dan memulangkan ke negaranya Menegakkan dan mempertahankan kondisi aman sebelum diserahkan pada pemerintahan sipil Menghimpun keterangan mengenai penjahat perang dan menuntutnya TUGAS-TUGAS AFNEI 120817 69 UPAYA BELANDA MENGUASAI KEMBALI INDONESIA • Membonceng tentara Sekutu masuk pada 29 September 1945 , dan membentuk NICA Netherlands Indies Civil Administration Pemerintahan sipil Belanda di Indonesia • Membentuk negara Boneka Pendiri : Van Mook Ketua : Sultan Hamid II Tujuannya? 120817 70 • Mempersempit wilayah kekuasaan RI • Mengepung kedudukan pemerintahan RI • Negara-negara Boneka Belanda disatukan dalam Pemerintahan Federal Belanda dengan nama BFO Bijeenkomst voor Federal Overleg Badan Permusyawaratan Federal dibentuk pada 27 Mei 1948 di Bandung oleh VAN MOOK , ketua: SULTAN HAMID II • Van Mook membuat garis Van Mook yang bertujuan membatasi wilayah Negara Boneka dan wilayah negara RI. Negaran ya 120817 71 Negara Tahun Berdiri Wilayah Kekuasaan Wali Negara Negara Indonesia Timur NIT Desember 1946 Sebelah timur selat Makassar dan selat Bali Cokorda Gde Raka Sukawati Negara Sumatera Timur NST Disetujui 25 Des 1945 Diresmikan 16 Feb 1947 Medan dan sekitarnya Dr. Mansur Negara Sumatera Selatan NSS 30 Agustus 1948 Palembang dan sekitarnya Abdul Malik Nagara Jawa Timur NJT 26 November 1948 Surabaya, Malang dan sekitarnya RT. Kusumonegoro Negara Pasundan NP 26 Februari 1948 Wil. Priangan, Jawa Barat dan sekitarnya RAA. Wiranataku sumah Negara Madura NM 16 Januari 1948 Pulau Madura dan sekitarnya Cakraningrat Daerah-daerah otonom lain Peta Kekuasaan RI - Belanda 120817 72 IDEOLOGI-STRATEGI MENGHADAPI BELANDA INDONESIA 120817 73 Pertempuran 10 Nopember Puputan Margarana Palagan Ambarawa Bandung Lautan Api Medan Area PUSAT KONFLIK INDONESIA -BELANDA 120817 74 PERBEDAAN IDEOLOGI DAN STRATEGI MENGHADAPI BELANDA PERBEDAAN IDEOLOGI PERBEDAAN STRATEGI 120817 75 Munculnya perbedaan cara dalam menghadapi Belanda terutama dari partai-partai yang berbeda ideologinya berbeda sehingga berakibat pada jatuh bangunnya kabinet pada awal kemerdekaan Persoalan Piagam Jakarta Jakarta Charter Menimbulkan pro kontra dari dua kubu yang memiliki ideologi yang berbeda yaitu: Akib at Akib at PERBEDAAN IDEOLOGI 120817 76 POLEMIK PIAGAM JAKARTA • Kelompok Islam yang menyatakan mendukung dengan adanya Piagam Jakata terutama sila pertama yang berbunyi”… Ketuhanan Yang Maha Esa dengan menjalankan syariat-syariat Islam bagi pemeluknya…” Alasan : Indonesia mayoritas penduduknya beragama Islam Tokoh-tokoh : T. Moh. Hasan, Ki Bagus Hadikusumo, Mr. Kasman Singodimejo, KH. Wakhid Hasyim • Kelompok Nasionalis yang menentang isi Piagam Jakarta terutama pada sila ke satu Alasan : Indonesia bukanlah negara Islam Tokoh : Orang-orang dari kawasan Indonesia Timur  Adanya upaya mendirikan negara komunis yang ditandai dengan terjadinya Pemberontakan PKI-Madiun Madiun Affair tahun 1948 • Tokoh : Amir Syarifuddin Mantan PM ke 2 Indonesia Muso Tokoh PKI yang lama tinggal di Soviet • Penumpasan : Mengirimkan pasukan TNI dari tiga Divisi yaitu : a Divisi Siliwangi, Jawa Barat b Divisi Diponegoro, Jawa Tengah c Divisi Brawijaya, Jawa Timur dipimpin oleh Kolonel Gatot Subroto 120817 78 Strategi Konfrontasi a. Alasan : Semangat yang membara dari rakyat Indonesia cukup kuat untuk melawan kekuatan asing

b. Tokoh : Tan Malaka, M.Yamin, Iwa Kusumasumantri,

Para perwira militer PERBEDAAN STRATEGI Akibat Perbedaan Strategi 120817 79  Terjadi dua peristiwa yaitu : Peristiwa 27 Juni 1946 , yaitu peristiwa penculikan Sutan Syahril oleh orang-orang yang tidak senang dengan strategi diplomasi yang dijalankan kemudin membawa Sutan Syahrir dari Solo ke Paras, Boyolali yang dipimpin oleh Mayor AK. Yusuf Apa Akibatnya? Apa Akibatnya? 120817 80  Terjadi peristiwa 3 Juli 1946 yaitu upaya kaum oposisi Chairul Saleh, Ahmad Subarjo, Iwa K, Mayjen Sudarsono [Komandan Div.IX Yogyakarta] untuk memaksa Presiden Soekarno menandatangani Konsep Pemerintahan yang berisi dua hal:  Pembubaran Kabinet Syahril  Kekuasaan di bidang Hankam diserahkan ada Jenderal Sudirman dan bidang politik ekonomi serta sosial diserahkan pada Dewan Partai Politik Akibat lainnya ?? Akibat lainnya ?? 120817 120817 81 81 120817 82 Pihak yang terlibat Isi Linggarjat i INDONESIA SYAHRIR dan SOESANTO main di ROEMah GANI SYAHRIR dan SOESANTO main di ROEM ah GANI BELANDA SMax kejeBOER di deVAN MOOK SMax keje BOER di de VAN MOOK S hermerhorn Frank de BOER Max Van Poll JH. VAN MOOK Perundingan Linggajati 25 Maret 1947 1 . Wilayah De Facto RI 2 . RI – Belanda m’bentuk NIS negara Indonesia Serikat 3 . RI – Belanda m’bentuk Uni Indonesia - Belanda Su Ja Ma 120817 84 AKIBAT LINGGAJATI 120817 120817 85 85 Wilayah RI Menurut Linggajati Pihak yang terlibat Isi Renvill e INDONESIA PM. AMIR SYARIFUDIN BELANDA ABDULKADIR WIJOYOATMOJO BFO 87 120817 Kapal USS Renville 120817 88 Perjanjian Renville 17 Januari 1948 1. Wilayah De Facto RI 2. Pasukan TNI harus keluar dari daerah KANTONG 3. Diadakan pemungutan suara di daerah KANTONG ½ S, B, Y 120817 89 Wilayah RI Menurut Renville AKIBAT RENVILLE Pihak yang terlibat INDONESI A INDONESI A BELANDA BELANDA Mr Van Royen Mr Van Royen Isi Roem- Royen Ro - Sa Ro - Sa 120817 91 Perjanjian Roem-Royen 7 Mei 1949 • Penghentian tembak menembak antara Indonesia-Belanda • Pengembalian pemerintahan Republik Indonesia ke Yogyakarta • Pembebasan para pemimpin RI yang ditahan Belanda • Segera diadakan Konferensi Meja Bundar KMB di Den Haag, Belanda 120817 92 PIHAK YANG TERLIBAT • INDONESIA M. HATTA • BFO SULTAN HAMID II • HASIL 1. BFO DUKUNG KEDAULATAN RI 2. RI - BFO MBENTUK KOMITE NASIONAL 3. NIS DIGANTI RIS 4. APRIS ADALAH INTINYA TNI Van Maarseve n berunding INDONESI A INDONESI A BFO BFO BELANDA BELANDA Moh Hatta Sultan Hamid II Isi KMB 2 November 1949 1. Belanda mengakui Republik Indonesia Serikat RIS 2. Soal Irian Barat akan dibahas satu tahun setelah KMB 3. Mbentuk Uni Indonesia - Belanda 4. RIS mengembalikan semua hak milik Belanda, memberikan hak konsesi, dan izin baru bagi perusahaan- perusahaan Belanda 5. Semua utang bekas Hindia Belanda harus dibayar oleh RIS 6. Dalam bidang militer akan dibentuk Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat APRIS dengan TNI sebagai intinya 21 JULI 1947 Dalih yang digunakan Belanda guna menyerang RI antara lain : • Membentuk pemerintahan federal sementara yang akan berkuasa di seluruh Indonesia sampai RIS terbentuk • Membentuk gendarmerie pasukan keamanan bersama yang juga akan masuk ke daerah RI Belanda mulai menyerang RI tanggal 21 Juli 1947 dengan menyerang beberapa kota besar al : Jakarta, Surabaya, Medan, Padang Palembang, dll. Reaksi Pihak Indonesia : Menerapkan sistem pertahanan Linier yaitu dengan mengadakan gerakan defensif bertahan secara total Reaksi PBB: Dimana ada AMIL. I Pasti Ada KTN AS Frank Graham Belgia Paul Van Zeeland Australia Richard Kirby Disebut juga Aksi Polisionil yaitu aksi yang dilakukan Belanda dengan tujuan menjaga wilayah kekuasaannya. Aksi dimulai dengan menyerang Lapangan udara Maguwo, Yogyakarta. Taktik yang digunakan Belanda dengan mengadakan serangan kilat atau Blitzkrieg. Hasil : Kota Yogya dapat dikuasai dan para pemimpin RI dapat di tawan Soekarno, Hatta, H. Agus Salim. Reaksi pihak RI : A. Bidang Militer Menghadapi serangan Belanda, TNI menerapkan taktik Pertahanan Rakyat Semesta yaitu Perang gerilya secara total deangan cara menyebarkan kekuatan di seluruh wilayah yang disebut kantong- kantong perlawananan dijabarkan dalam Perintah Kilat no.1 tgl 12 Juni 1948 dari Jenderal Sudirman yang berisi antara lain : AGRESI MILITER BELANDA II 19 Desember 1948 Kita telah diserang oleh Belanda dengan menyerang Yogyakarta dan Lapangan Terbang Maguwo Pemerintah Belanda telah membatalkan persetujuan gencatan senjata Semua angkatan perang menjalankan rencana yang telah ditetapkan untuk menghadapi serangan tersebut Perintah Kilat Jenderal Sudirman PETA GERILYA JENDERAL SUDIRMAN 120817 99  Markas Besar Komando Djawa MBKD berpusat di Kepurun, Manisrenggo, Klaten dibawah pimpinan Kolonel AH. Nasution  Markas Besar Komando Sumatera MBKS berpusat di Medan, Sumatera Utara dipimpin Kolonel Hidayat Tugas : Melaksanakan pemerintahan militer dan merencanakan perlawanan bersenjata terhadap Belanda Juga dibentuk adanya struktur pemerintahan militer antara lain : Taktik yang digunakan • Wingate yaitu gerakan untuk melakukan penyusupan ke dalam wilayah musuh • Wehrkreise dari kata wehr “ perlawanan ” dan kreise “ lingkaran artinya membentuk daerah-daerah perlawanan yang tersebar dibanyak tempat sehingga kekuatan Belanda terpecah-pecah dalam daerah perlawanan yang luas • Hasil : Dalam serangan Umum 1 Maret 1949 TNI mampu menguasai kota Yogya selama 6 Jam yang secara taktik militer TNI dapat mengalahkan Belanda dengan menguasai Yogya selama 6 Jam dibawah pimpinan Letkol Soeharto Komandan Wehrkreise IIIBrigade X Yogyakarta 120817 103 Sri Sultan HB IX, Penggagas Serangan Umum 1 Maret Letkol Soeharto, Pelaksana Serangan Umum 1 Maret Letkol Soeharto di medan gerilya saat SU 1 Maret 1949 120817 104 MEJA KURSI TEMPAT PERENCANAAN SERANGAN UMUM 1 MARET 1949 120817 105 MARKAS BELANDA Kekuatan Belanda terpecah- pecah dalam daerah perlawanan yang luas

B. Bidang Politik

Membentuk :  Pemerintah Darurat Republik Indonesia PDRI dibentuk 19 Desember 1948 berpusat diBukittinggi, Sumatera Barat dipimpin Mr.Syafruddin Prawiranegara Menteri Kemakmuran  Jika gagal maka membentuk Pemerintahan Republik Indonesia di India dibawah pimpinan Mr. AA.Maramis Menteri Keuangan, LN Palar dan dr. Sudarso 120817 107 REAKSI PBB Dimana ada AMIL.II pasti ada UNCI Dimana ada AMIL.II pasti ada UNCI Menyangkut Masalah Papua 120817 109 BIDANG POLITIK KONFRONTASI EKONOMI UPAYA MILITER Usaha-usaha yang ditempuh antara lain :

1. Kabinet Ali Sastroamidjojo I

Membawa masalah Irian Barat ke forum PBB namun belum berhasil

2. Kabinet Burhanuddin Harahap

Membawa masalah Irian Barat dalam Sidang Majelis Umum PBB namun juga gagal Alasan : Belanda menyatakan masalah Ir-Bar adalah masalah bilateral Indonesia-Belanda sehingga harus diselesaikan melalui Uni Indonesia-Belanda

3. Kabinet Ali Sastroamidjojo II

Membatalkan seluruh isi persetujuan dalam KMB yang diikuti dengan pembentukan Propinsi Irian Barat 17 Agustus 1956 dengan ibukota di Soa Siu , Tidore serta mengangkat Zainal Abidin Syah sebagai gubernur Pihak Indonesia memutuskan segala aktivitas hubungan perekonomian yang berkaitan dengan Belanda dengan cara : A. Mengadakan rapat umum di jakarta yang dilanjutkan dengan aksi mogok para buruh yang bekerja di perusahaan-perusahaan Belanda pada 2 Desember 1957 B. Melarang aktivitas maskapai penerbangan Belanda KLM di wilayah Indonesia

C. Pengambilalihan aset-aset milik Belanda al : a. 9 Desember 1957

Bank Escompto diambil alih oleh pemerintah RI b. Perusahaan Perkebunan Belanda Netherlandsche Handel Maatschappij NHM diambil alih dan diganti menjadi Bank Dagang Negara c. Percetakan De Unie diganti menjadi percetakan negara Diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 23 tahun 1958 Pada 19 Desember 1961 dikeluarkan TRIKORA Tiga Komando Rakyat yang berisi : Gagalkan pembentukan Negara Papua bikinan kolonial Belanda Kibarkan Sang Merah Putih di Irian Barat Tanah Air Indonesia Bersiaplah untuk mobilisasi umum mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan tanah air Indonesia Realisasi TRIKORA Dibentuk Komando Mandala Pembebasan Irian Barat pada 2 Januari 1962 . Susunan Komando Mandala 113 120817 SUSUNAN KOMANDO MANDALA Panglima Mandala Mayjen Soeharto Wakil Panglima I Kol L Subono Kepala Staf Kolonel Achmad Tahir Wakil Panglima II Kol U Leo Wattimena Profil Personil 114 120817 Fase-fase Operasi PROFIL PERSONIL KOMANDO MANDALA MAYJEN. SUHARTO KOL AHMAD TAHIR KOL u LEO WATTIMENA 120817 115 Komando Mandala Penyelesaian Koflik Diselesaikan melalui Persetujuan New York 15 Agustus 1962 atas ide dari Ellsworth Bunker Diplomat AS yang berisi antara lain : – Belanda akan menyerahkan Irian Barat kepada Penguasa Pelaksana Sementara PBB atau UNTEA United Nations Temporary Executive Authority pada 1 Oktober 1962 – Pada 1 Oktober 1962 akan berkibar bendera PBB dengan Belanda dan kemudian diturunkan pada 31 Desember 1962 untuk digantikan bendera RI dan PBB – Pemerintahan UNTEA berakhir pada 1 Mei 1963 yang kemudian diserahkan pada pihak Indonesia – Selama masa UNTEA, pegawai Indoneisa akan digunakan sebanyak- banyaknya dan pegawai dan tentara Belanda dipulangkan selambat- lambatnya 1 Mei 1962 – Tahun 1969, rakyat Irian Barat akan diberi kesempatan untuk menentukan nasibnya sendiri yaitu bergabung dengan NKRI atau memisahkan diri Penentuan Pendapat Rakyat PEPERA Tahap pertama dimulai pada 24 Maret

1969, bentuk kegiatan konsultasi

dengan Dewan Kabupaten di kota Jayapura mengenai tata cara penyelenggaraan pepera Tahap kedua berupa pemilihan Dewan Musyawarah Pepera yang berakhir pada bulan Juni 1969 Tahap ketiga berupa pelaksanaan pepera pada tanggal 4 Juli 1969 dan berakhir tanggal 4 Agustus 1969 MATERI PETA KONSEP KOMPETENSI DASAR: SETELAH MEMPELAJARI POKOK BAHASAN INI KOMPETENSI YANG AKAN ANDA PEROLEH ADALAH : ANDA MAMPU MENGANALISIS PERKEMBANGAN EKONOMI-KEUANGAN, POLITIK DAN KONFLIK INDONESIA-BELANDA PADA AWAL KEMERDEKAAN . KEHIDUPAN MASYARAKAT DAN NEGARA PADA MASA DEMOKRASI LIBERAL DAN DEMOKRASI TERPIMPIN