Deskripsi Formal Analysis Mengurai Bentuk

seni. Dalam hal ini, kritik seni sangat mirip dengan pengajaran, yang ikut memberi andil dengan penemuan-penemuannya tentang seni atau dalam beberapa hal tentang kehidupan, dimana seni merupakan sumber kebaikan.

3. Tahapan Kritik Seni

a. Deskripsi

Menurut Kartika 2007: 63 deskripsi merupakan suatu proses inventarisasi, mencatat apa yang tampak kepada kita. Dalam tahap ini sejauh mungkin dihindari adanya kesimpulan gambar. Boleh dikatakan dalam deskripsi ini tidak berisikan petunjuk mengenai nilai apa yang digambarkan. Deskripsi dalam kritik seni adalah suatu penggambaran atau pelukisan dengan kata-kata apa saja yang tersaji dalam karya seni rupa yang ditampilkan. Penjelasan tentang hal-hal apa saja yang tampak secara visual, yang diharapkan dapat membangun bayangan atau image bagi pembaca. Uraian deskripsi biasanya ditulis sesuai dengan keadaan karya sebagaimana adanya, sembari berusaha menelusuri gagasan, tema, teknis, media, dan cara pengungkapannya. Deskripsi meliputi uraian mengenai hal-hal yang diwujudkan pada pada karya secara kasat mata mengenai garis, bidang, warna, tekstur dan lain-lain, tanpa mencoba memberikan interpretasi dan penilaian Bahari, 2014: 9-10. Menurut Bangun 2000: 14, deskripsi adalah suatu proses pengumpulan data yang tersaji langsung kepada pengamat. Dalam tahap ini perlu dihindari penarikan kesimpulan yang melibatkan kesan pribadi yang sifatnya ilusif dan imajinatif. Dalam hal ini analogi yang sah adalah keterkaitan, dan bahasa yang digunakan adalah bahasa yang secara umum dipahami. Kritikus dituntut untuk menyajikan keterangan secara objektif, yang bersumber pada fakta yang bisa diamati. Segala bentuk interpretasi atau kesimpulan penilaian harus ditangguhkan.

b. Formal Analysis Mengurai Bentuk

Dalam analisis formal, kita berusaha melanjutkan inventarisasi deskriptif. Apabila dalam deskriptif kita mencatat apa yang ada, maka sekarang kita ingin mengetahui bagaimana shape, warna, garis, tekstur, serta ruang diorganisir Kartika, 2007: 64. Proses ini dapat dimulai dengan cara menganalisis objek secara keseluruhan mengenai kualitas unsur-unsur visual dan kemudian dianalisis bagian demi bagian, seperti menjelaskan tata cara pengorganisasian unsur-unsur elementer kesenirupaan seperti kualitas garis, bidang, warna dan tekstur. Di samping, menjelaskan bagaimana komposisi karya secara keseluruhan dengan masalah keseimbangan, irama, pusat perhatian, unsur kontras dan kesatuan. Analisis formal dapat dimulai dari hal ihwal gagasan hingga kepada bagaimana tata cara proses perwujudan karya beserta urutannya Bahari 2014: 10-11. Menurut Bangun 2000: 15 pada tahap analisis, tugas kritikus adalah menguraikan mutu garis, bentuk, warna, pencahayaan, dan penataan figur-figur, daerah warna, lokasi, serta ruang dalam objek pengamatan. Jadi, pada dasarnya tahap ini mengkaji kualitas unsur pendukung ‘subject matter’ yang telah kita himpun dalam data deskripsi.

c. Interpretasi