akan membuat biaya proyek dan biaya operasional over budget atau melebihi dari jumlah yang dianggarkan. Kejadian ini akan membuat kinerja
manajemen dan tim pelaksana menjadi buruk. Informasi mengenai persediaan bahan baku dapat digunakan untuk mencegah terjadinya bahan
baku material yang menumpuk yang akan berdampak pada meningkatnya resiko kerusakan bahan baku yang merugikan perusahaan dan berdampak
juga pada tertahannya modal, sehingga akan mengganggu perputaran arus kas.
Waktu penyelesaian konstruksi yang lebih lama juga berdampak pada pertanggung jawaban perusahaan kepada konsumen. Pelayanan perusahaan
akan mendapat citra buruk karena proses pembangunan melebihi dari waktu yang sudah disepakati. Selain itu perusahaan juga dikenakan wanprestasi dan
menanggung sejumlah denda sesuai dalam perjanjian pra jual beli dengan konsumen yang telah disepakati.
Tersedianya informasi mengenai persediaan bahan baku secara cepat dan akurat akan memudahkan pihak manajemen dalam pengendalian
persediaan bahan baku sehingga mencegah terjadinya pemborosan dalam pemakaian bahan baku. Arus perputaran persediaan yang terawasi dengan
baik akan memudahkan pihak manajemen untuk mengontrol pemakaian bahan baku sehingga akan mencegah terjadinya pemakaian bahan baku yang
berlebihan, yang nantinya akan berdampak pada pertanggungjawaban manajemen dalam penggunaan anggaran.
Manajemen PT Jogja Graha Selaras menilai pengelolaan informasi yang berkaitan dengan persediaan bahan baku sangat memberikan manfaat yang
cukup banyak bagi perusahaan. Dalam mengoptimalkan sumber daya perusahaan maka PT. Jogja Graha Selaras membutuhkan suatu sistem basis
data yang dapat menyimpan data – data yang berhubungan dengan segala
transaksi yang berkaitan dengan persediaan. Dengan Sistem Informasi terkomputerisasi, informasi mengenai
persediaan bahan baku akan dengan cepat dihasilkan dan sangat membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan. Oleh karena itu, penulis tertarik
untuk mengadakan penelitian tentang “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT.
JOGJA GRAHA SELARAS LAND”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa pokok permasalahan yaitu:
1. Tidak tersedianya informasi mengenai pemakaian bahan baku menyebabkan kemungkinan terjadi pemborosan dalam pemakaian bahan
baku material sangat besar. 2. Tidak tersedianya informasi mengenai persediaan bahan baku
menyebabkan kurangnya pengendalian controling terhadap bahan baku tersebut.
3. Tidak tersedianya informasi mengenai jumlah bahan baku yang tersedia menyebabkan beberapa material menumpuk di lapangan sehingga
kemungkinan terjadi kerusakan dan pencurian cukup besar. 4. Tidak tersedianya informasi mengenai persediaan bahan baku
menghambat pengambilan keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen.
5. Pengelolaan informasi persediaan bahan baku material masih dilakukan secara manual, sehingga dalam pemrosesan data persediaan bahan baku
membutuhkan waktu yang cukup lama dan sulit untuk menentukan konsumsi bahan baku untuk satu unit kavling.
6. Jika terjadi pemborosan pemakaian bahan baku, perusahaan tidak dapat menelusuri pemborosan tersebut dikarenakan tidak tersedianya data dan
informasi yang akurat.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penulis membatasi penelitian agar terfokus pada permasalahan. Permasalahan yang sering
dihadapi perusahaan terkait dengan pengolahan data persediaan barang adalah penyediaan informasi persediaan bahan baku yang tidak dapat dihasilkan
dengan cepat dan akurat. Selain itu pembatasan masalah yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Penelitian hanya dilakukan terhadap transaksi yang mempengaruhi persediaan yaitu transaksi pembelian dan transaksi pengeluaran barang.
2. Penelitian hanya dilakukan terhadap fungsi-fungsi yang terkait dengan sistem informai akuntansi persediaan bahan baku, dokumen yang
digunakan dalam sistem informasi akuntansi persediaan bahan baku dan yang prosedur dalam melakukan pembelian, pengeluaran barang dan
pencatatan dokumen. 3. Perancangan sistem informasi akuntansi persediaan bahan baku
berdasarkan kebutuhan perusahaan dan kelayakan investasi.
D. Rumusan Masalah
Dari identifikasi masalah yang telah ditemukan, penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana sistem informasi akuntansi persediaan yang sedang berjalan di PT Jogja Graha Selaras?
2. Bagaimana perancangan sistem informasi akuntansi persediaan yang sesuai untuk PT Jogja Graha Selaras?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Mengetahui sistem informasi akuntansi persediaan yang sedang berjalan di
PT Jogja Graha Selaras.
2. Merancang sistem informasi akuntansi persediaan yang dibutuhkan dan
sesuai untuk PT Jogja Graha Selaras.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah dan mengembangkan ilmu
pengetahuan dalam bidang teknologi informasi terutama dalam bidang sistem informasi akuntansi.
b. Hasil penelitian dapat mengembangkan sistem informasi akuntansi persediaan.
c. Menambah referensi dalam pembuatan sistem informasi akuntansi pembeliaan dan persediaan.
2. Manfaat Praktis a. Bagi PT Jogja Graha Selaras, sistem ini menghasilkan informasi
persediaan yang akan digunakan dalam berbagai pengambilan keputusan
b. Bagi penulis, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman mengenai perancangan dan penerapan sistem
informasi akuntansi persediaan yang sesuai bagi suatu perusahaan. c. Bagi penelitian selanjutnya, penelitian ini diharapkan dapat menjadi
suatu bahan kajian pustaka, referensi, serta dapat membantu pembaca terutama mahasiswa yang mempunyai minat untuk meneliti tentang
sistem informasi akuntansi pembeliaan dan persediaan.
10
BAB II KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teori
1. Sistem Informasi Akuntansi a. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Krismiaji 2005: 4 mendefinisikan sistem informasi akuntansi sebagai sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna
menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan, dan memproses bisnis.
Sedangkan Jogiyanto HM 2005: 17 mendefinisikan sistem informasi akuntansi sebagai berikut:
Sistem informasi akuntansi adalah kumpulan kegiatan-kegiatan dari organisasi yang bertanggungjawab untuk menyediakan
informasi keuangan dan informasi yang didapatkan dari transaksi data untuk tujuan pelaporan internal kepada manajer
untuk digunakan dalam pengendalian dan perencanaan sekarang dan operasi masa depan serta pelaporan eksternal
kepada pemegang saham, pemerintan dan pihak-pihak luar lainnya.
Menurut Azhar Susanto 2004:13 mendefinisikan sistem
informasi akuntansi sebagai sekumpulan integrasi dari sub-sub sistemkomponen baik fisik maupun nonfisik yang saling berhubungan
dan bekerjasama satu sama lain secara harmonis untuk mengolah data transaksi yang berkaitan dengan masalah keuangan menjadi informasi
keuangan.