Keterbatasan Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan dari tahap analisis tersebut maka sistem dikatakan layak untuk dikembangkan karena memenuhi kriteria kelayakan sistem.
b. Desain sistem informasi akuntansi persediaan bahan baku terdiri dari dua desain utama yaitu desain konseptual dan desain fisik. Desain
konseptual sistem disajikan dalam bentuk flowchart yang terdiri dari desain menu utama, prosedur data barang, supplier, kavling, pembelian
dan pengeluaran bahan baku. Sedangkan desain fisik terdiri dari desain file dan database, desain menu utama, desain input dan desain output.
Desain input terdiri dari form barang, form supplier dan form kavling, form pembelian dan form pengeluaran barang. Desain output terdiri
dari laporan data barang, laporan data supplier, laporan data kavling, laporan data barang masuk, dan laporan pembelian per supplier,
laporan data barang masuk dan laporan pemakaian bahan per kavling.
c. Implementasi sistem informasi akuntansi persediaan bahan baku menggunakan konversi langsung. Hasil atas proses implementasi dapat
disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi persediaan bahan baku yang dikembangkan menghasilkan informasi yang dibutuhkan oleh
perusahaan secara lebih real time dan bersifat otomatis sehingga memudahkan karyawan dalam melakukan tugas yang berkaitan dengan
pencatatan persediaan. Karyawan hanya melakukan satu kali input transaksi untuk mendapatkan berbagai macam laporan yang
dibutuhkan. Sistem yang dikembangkan tergolong sederhana dan mudah digunakan dan ukurannya tidak besar sehingga komputer
dengan spesifikasi sederhana cukup untuk menjalankan program ini. Permasalahan yang terdapat pada sistem lama yang diterapkan oleh PT
Jogja Graha Selaras dapat teratasi dengan menggunakan sistem
informasi akuntansi persediaan bahan baku yang dikembangkan.