panjang. Oleh karena itu, dibutuhkan rentang waktu khusus bagi auditor untuk membangun pemahaman atas karakteristik bisnis dan operasional perusahaan
pada masa awal perikatan audit Ardianti, 2013. Start-up dibutuhkan agar auditor menjadi lebih familiar dengan pencatatan, operasional, kendali internal, serta
kertas kerja working paper klien Ashton et al., 1987. Hal ini mengakibatkan auditor akan menghabiskan lebih banyak waktu dalam pelaksanaan proses audit
pada tahun-tahun awal perikatan audit dengan perusahaan Caramanis dan Lenox, 2008. Dengan demikian, pemahaman auditor atas karakteristik operasional
perusahaan menjadi lebih lengkap dan mendalam seiring peningkatan tenure audit Carcello dan Nagy, 2004.
2.1.6 Komite Audit
Sesuai dengan peraturan BAPEPAM-LK dalam surat edaran No. SE- 03PM2000 dinyatakan bahwa emiten publik harus mempunyai komite audit
yang beranggotakan paling sedikit tiga orang dengan dipimpin oleh komisaris independen dan sisanya merupakan anggota eksternal. Persyaratan Keanggotaan
Komite Audit berdasarkan keputusan Ketua Bapepam dan LK nomor Kep- 643BL2012 adalah sebagai berikut:
1 Anggota komite audit wajib memiliki integritas yang tinggi,
kemampuan, pengetahuan, pengalaman sesuai dengan bidang pekerjaannya, serta mampu berkomunikasi dengan baik.
2 Anggota komite audit wajib memahami laporan keuangan, bisnis
perusahaan khususnya yang terkait dengan layanan jasa atau kegiatan
usaha Emiten atau Perusahaan Publik, proses audit, manajemen risiko, dan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal serta
peraturan perundang-undangan terkait lainnya. 3
Anggota komite audit wajib mematuhi kode etik Komite Audit yang ditetapkan oleh Emiten atau Perusahaan Publik.
4 Anggota komite audit bersedia meningkatkan kompetensi secara terus
menerus melalui pendidikan dan pelatihan. 5
Anggota komite audit wajib memiliki paling kurang satu anggota yang berlatar belakang pendidikan dan keahlian di bidang akuntansi
danatau keuangan. 6
Anggota komite audit bukan merupakan orang dalam Kantor Akuntan Publik, Kantor Konsultan Hukum, Kantor Jasa Penilai Publik atau
pihak lain yang memberi jasa assurance, jasa non-assurance, jasa penilai danatau jasa konsultasi lain kepada Emiten atau Perusahaan
Publik yang bersangkutan dalam waktu 6 enam bulan terakhir. 7
Anggota komite audit bukan merupakan orang yang bekerja atau mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan,
memimpin, mengendalikan, atau mengawasi kegiatan Emiten atau Perusahaan Publik tersebut dalam waktu 6 enam bulan terakhir
kecuali Komisaris Independen. 8
Anggota komite audit tidak mempunyai saham langsung maupun tidak langsung pada Emiten atau Perusahaan Publik.
9 Dalam hal anggota, komite audit memperoleh saham Emiten atau
Perusahaan Publik baik langsung maupun tidak langsung akibat suatu peristiwa hukum, maka saham tersebut wajib dialihkan kepada pihak
lain dalam jangka waktu paling lama 6 enam bulan setelah diperolehnya saham tersebut.
10 Anggota komite audit tidak mempunyai hubungan Afiliasi dengan
anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, atau Pemegang Saham Utama Emiten atau Perusahaan Publik tersebut.
11 Anggota komite audit tidak mempunyai hubungan usaha baik
langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Emiten atau Perusahaan Publik tersebut.
Forum for Corporate Governance in Indonesia 2001:11 mengemukakan bahwa komite audit mempunyai tanggung jawab dalam memberikan pengawasan
secara menyeluruh. Pada umumnya, tanggung jawab komite audit dibagi menjadi 3 tiga bidang, yaitu:
1 Laporan Keuangan Financial Reporting
Komite audit melaksanakan pengawasan independen dan memastikan bahwa laporan keuangan yang dibuat oleh manajemen telah
memberikan gambaran yang sebenarnya. 2
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Komite audit melaksanakan pengawasan independen dan memastikan
bahwa perusahaan telah dijalankan sesuai undang-undang dan peraturan yang berlaku, melaksanakan usahanya dengan beretika,
melaksanakan pengawasan secara efektif terhadap benturan kepentingan dan kecurangan yang dilakukan oleh karyawan
perusahaan. 3
Pengawasan Kontrol Corporate Control Komite audit memberikan pengawasan perusahaan termasuk di
dalamnya pemahaman tentang masalah serta hal-hal yang berpotensi mengandung risiko dan sistem pengendalian intern serta memonitor
proses pengawasan yang dilakukan oleh auditor internal.
2.2 Hipotesis Penelitian 2.2.1 Pengaruh Reputasi Auditor terhadap