disalahgunakan kepercayaannya. Prinsipal juga dapat memiliki keyakinan yang lebih besar kepada agen dan dapat mengetahui sebaik apa kondisi perusahaan
dibawah pengambilan keputusan agen. Manajemen adalah pihak yang menunjuk seorang auditor sehingga terjadi pengalihan tanggung jawab untuk melakukan
audit atas laporan keuangan yang dibuat oleh manajemen, dan berguna bagi pemegang saham.
Informasi laporan keuangan yang akurat dan tepat waktu dapat mempengaruhi permintaan akan audit laporan keuangan. Hubungan dalam teori
agensi erat kaitannya dengan ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Ketepatan waktu menunjukan rentang waktu antara informasi yang ingin disajikan
dengan pelaporan, apabila informasi tersebut tidak disampaikan tepat waktu mengakibatkan nilai dari informasi menjadi berkurang.
Berkurangnya nilai informasi yang disampaikan kepada prinsipal menimbulkan asimetris informasi.
Asimetris informasi merupakan salah satu elemen teori keagenan, dalam hal ini pihak agen lebih banyak mengetahui informasi internal perusahaan secara detail
dibandingkan pihak prinsipal yang hanya mengetahui informasi perusahaan secara eksternal melalui hasil kinerja yang dibuat oleh manajemen. Oleh karena itu, hal ini
memerlukan ketepatan waktu mengurangi adanya asimetris infomasi antara pihak agen atau manajemen dengan pihak prinsipal atau pemegang saham, sehingga laporan
keuangan dapat disampaikan secara transparan kepada prinsipal
Dewi, 2014.
2.1.2 Signaling Theory
Teori sinyal signaling theory mengemukakan tentang bagaimana sebuah perusahaan memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan. Sinyal ini
merupakan informasi mengenai apa yang sudah dilakukan oleh manajemen untuk merealisaikan keinginan pemilik. Teori sinyal menyatakan bahwa perusahaan
yang berkualitas baik dengan sengaja akan memberikan sinyal pada pasar, dengan demikian pasar diharapkan dapat membedakan perusahaan yang berkualitas baik
dan buruk Hartono dalam Ayushabrina, 2014. Kualitas informasi yang baik akan mengurangi asimetri informasi yang
timbul antara manajemen yang lebih mengetahui informasi internal dibandingkan dengan pihak eksternal perusahaan. Salah satu informasi yang dikeluarkan oleh
perusahaan adalah laporan keuangan tahunan yang memuat semua informasi keuangan dan non keuangan sehingga dapat mencerminkan kinerja perusahaan.
Sesuai dengan karakteristik kualitatif yang harus dimiliki laporan keuangan, maka laporan keuangan harus disajikan secara andal, dapat diperbandingkan, mudah
dipahami, dan relevan yang memuat informasi-informasi yang dibutuhkan oleh para pengambil keputusan.
Teori sinyal bermanfaat dalam menjelaskan ketepatan waktu sifat relevan penyajian laporan keuangan tahunan yang telah diaudit kepada pihak public
sehingga dapat memberi sinyal bahwa perusahaan mempunyai informasi yang bermanfaat atau memiliki good news. Semakin lama audit report lag
menyebabkan kurang bergunanya informasi dalam pengambilan keputusan karena informasi kehilangan sifat relevannya. Lamanya audit report lag memberikan
sinyal bahwa perusahaan memiliki bad news sehingga tidak dapat mempublikasikan laporan keuangannya secara tepat waktu Givoly dan Palmon,
1982.
2.1.3 Audit Report Lag
Salah satu cara untuk mengukur transparansi dan kualitas pelaporan keuangan adalah ketepatan waktu. Rentang waktu antara tanggal laporan
keuangan perusahaan dan tanggal ketika informasi keuangan diumumkan ke publik berhubungan dengan kualitas informasi keuangan yang dilaporkan
McGee, 2007. Audit report lag adalah lamanya waktu penyelesaian audit yang diukur dari tanggal penutupan tahun buku atau akhir tahun fiskal hingga tanggal
diterbitkannya laporan keuangan auditan Soetedjo, 2006. Sedangkan menurut Naimi et al., 2010 memaparkan bahwa audit report lag adalah jumlah tanggal
antara laporan keuangan tahunan dan laporan keuangan auditan atau tidak menampilkan kualitas laporan keuangan kepada investor.
Menurut Dyer dan McHugh 1975 menyatakan bahwa keterlambatan lag dibagi menjadi tiga bagian yaitu: 1 preliminary lag, merupakan interval
waktu antara tanggal berakhirnya tahun buku sampai dengan tanggal diterimanya laporan keuangan pendahuluan oleh pasar modal; 2
auditor’s signature lag, merupakan interval waktu antara tanggal berakhirnya tahun buku sampai dengan
tanggal yang tertera dalam laporan auditor independen; serta 3 total lag merupakan, interval waktu antara tanggal berakhirnya tahun buku sampai dengan
tanggal diterimanya laporan keuangan publikasi auditan oleh pasar modal. Audit report lag termasuk dalam karakteristik kualitatif yang harus
dipenuhi dalam laporan keuangan yaitu sifat relevan. Menurut Kieso et al., 2008:37 laporan keuangan dianggap tidak relevan saat laporan keuangan
tersebut kehilangan kapasitas untuk mempengaruhi keputusan yang diambil.
Laporan keuangan yang relevan yakni memiliki ketepatan waktu timeliness. Sehingga audit report lag sangat mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian
laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit. Semakin panjang audit report lag, berarti perusahaan akan semakin terlambat untuk menyampaikan laporan
keuangan kepada publik yang menunjukkan semakin lamanya auditor menyelesaikan pekerjaan audit. Berdasarkan Peraturan Badan Pengawas Pasar
Modal dan Lembaga Keuangan Nomor: X.K.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: Kep-346BL2011 tentang Penyampaian Laporan
Keuangan Berkala Emiten Atau Perusahaan Publik, menyatakan bahwa laporan keuangan tahunan disampaikan kepada Bapepam dan Lembaga Keuangan dan
diumumkan kepada publik paling lambat pada akhir bulan ketiga 90 hari setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Ketepatan waktu menjadi hal penting karena
keputusan yang diambil oleh stakeholders bergantung pada informasi yang disediakan.
2.1.4 Reputasi Auditor