Menyediakan rokok pada saat upacara agama, selain merugikan si pemilik upacara, tapi juga dapat merugikan masyarakat yang datang pada saat itu.
Masyarakat yang tidak memiliki kebisaan merokok atau jarang merokok secara tidak langsung karena mendapat ajakan dari warga lain akan terpengaruh untuk
ikut merokok. Berdasarkan penelitian Saptorini, K.K. 2013 mengenai tingkat partisipasi
mahasiswa dalam implementasi KTR di Universitas Dian Nuswantoro Semarang menunjukkan bahwa partisipasi mahasiswa dipengaruhi oleh faktor predisposisi,
enabling, dan reinforcing. Faktor-faktor ini nantinya akan dapat mempengaruhi mahasiswa dalam berprilaku untuk berpatisipasi dalam implementasi KTR.
Melihat hal tersebut, penerapan dari awig-awig KTR ini dapat dilihat melalui prilaku dari masyrakatnya sendiri. Perilaku itu sendiri dapat dilihat berdasarkan
faktor-faktor pembentuknya seperti pengetahuan, persepsi, sikap, faktor pemungkin, dan faktor penguat. Sehingga untuk mengambarkan penerapan awig-
awig KTR ini peneliti akan melihatnya dari faktor-faktor pembentukan perilaku tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
Penerapan Perda KTR di Bali masih belum menunjukan hasil yang memuaskan, karena tidak semua Desa Pakraman menerapkan aturan Perda KTR
tersebut. Di Desa Pakraman Selat yang berada di kabupaten Gianyar telah mengadopsi Perda KTR tersebut dengan memasukannya kedalam Hukum adatnya
yaitu awig-awig. Aturan dalam awig-awig ini masih baru dan berbeda dengan sistem adat, nilai, dan budaya masyarakat sebelumnya. Untuk itu perlu diketahui
tanggapan masyarakat terhadap perubahan awig-awig tersebut. Pandangan, dukungan, serta peran serta masyarakat terhadap aturan awig-awig KTR ini sangat
penting untuk mengoptimalkan penerapannya di desa pakraman.
1.3 Pertanyaan penelitian
Bagaimanakah penerapan awig-awig KTR di Desa Pakraman Selat Kabupaten Gianyar?
1.4 Tujuan penelitian
1.4.1 Tujuan Umum
1. Mengetahui penerapan awig-awig KTR pada masyarakat di Desa
Pakraman Selat. 1.4.2
Tujuan Khusus 1.
Mengetahui pengetahuan masyarakat mengenai isi awig-awig kawasan tanpa rokok di Desa Pakraman Selat.
2. Mengetahui persepsi masyarakat terhadap penerapan awig-awig kawasan
tanpa rokok di Desa Pakraman Selat. 3.
Mengetahui sikap masyarakat terhadap penerapan awig-awig kawasan tanpa rokok di Desa Pakraman Selat
4. Mengetahui faktor pemungkin ketersediaan sarana dan prasarana serta
sumber informasi penerapan awig-awig kawasan tanpa rokok di Desa Pakraman Selat.
5. Mengetahui faktor penguat peran tokoh masyarakat, keluarga, dan
peraturan ktr penerapan awig-awig kawasan tanpa rokok di Desa Pakraman Selat.
1.5 Manfaat penelitian
1.5.1 Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam mengembangkan bidang keilmuan Promosi Kesehatan terkait penerapan
awig-awig Kawasan Tanpa Rokok di masyarakat sebagai implementasi dari peraturan daerah.
1.5.2 Manfaat Praktis
1 Bagi Desa Pakraman
Hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran mengenai tanggapan dan peran serta dari masyarakat dalam menerapkan awig-awig
KTR di desa pekraman selat, serta menjadi sumber masukan bagi prajuru adat dalam mengontrol pelaksanaan penerapan awig-awig KTR ini di desa
pekraman selat. 2
Bagi Instansi Terkait Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk memberikan informasi
mengenai penerapan awig-awig KTR, sehingga Instansi terkait dapat menentukan kebijakan dalam mengimplementasi Perda KTR ke dalam
awig-awig pada desa pakraman lainnya yang ada di Bali. 3
Bagi Peneliti Selanjutnya Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan sumber data
untuk penelitian selanjutnya mengenai penerapan awig-awig KTR di Bali.
1.6 Ruang lingkup penelitian