2.5. Persepsi
2.5.1. Pengertian Persepsi
Persepsi mengandung pengertian yang sangat luas, menyangkut intern dan ekstern. Berbagai ahli telah memberikan definisi yang beragam tentang
persepsi, walaupun pada prinsipnya mengandung makna yang sama. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, persepsi adalah tanggapan penerimaan
langsung dari sesuatu. Proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca inderanya
Persepsi adalah proses pengorganisasian, penginterpretasian terhadap rangsangan yang diterima oleh organisme atau individu sehingga merupakan
sesuatu yang berarti dan merupakan aktivitas yang integrasi dalam diri individu. Respon sebagai akibat dari persepsi dapat diambil oleh individu dengan berbagai
macam bentuk. Stimulus mana yang akan mendapatkan respon dari individu tergantung pada perhatian individu yang bersangkutan. Berdasarkan hal tersebut,
perasaan, kemampuan berfikir, pengalaman-pengalaman yang dimiliki individu tidak sama, maka dalam mempersepsi sesuatu stimulus, hasil persepsi mungkin
akan berbeda antar individu satu dengan individu lain Bimo,W. 2004. Persepsi ialah daya mengenal barang, kualitas atau hubungan, dan
perbedaan antara hal ini melalui proses mengamati, mengetahui, atau mengartikan setelah pancaindranya mendapat rangsang Maramis.W.F., 1999. Menurut
Davidoff, persepsi merupakan cara kerja atau proses yang rumit dan aktif, karena
tergantung pada sistem sensorik dan otak. Bagi manusia, persepsi merupakan
suatu kegiatan yang fleksibel, yang dapat menyesuaikan diri secara baik terhadap masukan yang berubah-ubah. Dalam kehidupan sehari-hari, tampak bahwa
persepsi manusia mempunyai kemampuan menyesuaikan diri dengan baik terhadap lingkungan dan budayanya. Dalam konteks ini, pengalaman-pengalaman
pada berbagai kebudayaan yang berbeda dapat mempengaruhi bagaimana informasi penglihatan itu diproses.
Pengalaman budaya berperan sangat penting dalam proses kognitif, karena tangapan dan pikiran yang merupakan alat utama dalam proses kognitif
selalu bersumber darinya. Dengan demikian pengalaman seseorang yang merupakan akumulasi dari hasil berinteraksi dengan lingkungan hidupnya setiap
kali dalam masyarakat, lokasi geografisnya, latar belakang sosial-ekonomi- politiknya, keterlibatan religiusnya, sangat menentukan persepsinya terhadap
suatu kegiatan dan keadaan. 2.5.2.
Faktor-Fakor Yang Mempengaruhi Persespsi
David Krech 1962 dalam Prasilika, T. 2007, mengemukakan bahwa
yang mempengaruhi persepsi seseorang adalah : 1.
Frame of Reference, yaitu kerangka pengetahuan yang dimiliki yang dipengaruhi dari pendidikan, bacaan, penelitian, dll.
2. Frame of experience, yaitu berdasarkan pengalaman yang telah dialaminya
yang tidak terlepas dari keadaan lingkungan sekitarnya. Notoatmodjo, S. 2007 menyatakan bahwa ada dua faktor yang
memengaruhi persepsi yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang terdapat pada orang yang memersepsikan stimulus tersebut,
sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang melekat pada objeknya. Faktor internal yaitu terdiri dari, pengalaman pengetahuan, harapan expectation,
kebutuhan, motivasi, emosi, dan budaya. Sedangkan faktor eksternal yaitu,
kontras, perubahan intensitas, pengulangan repetition, sesuatu yang baru novelty, dan sesuatu yang menjadi perhatian orang banyak
2.5.3. Proses Terbentuknya Persepsi
Proses persepsi terdiri dari tiga tahap, yaitu : 1.
Seleksi, yakni proses penyaringan oleh indra terhadap rangsangan dari luar, intensitas dan jenisnya dapat banyak atau sedikit.
2. Interpretasi, yakni proses mengorganisasikan informasi sehingga
mempunyai arti bagi seseorang. Dalam fase ini rangsangan yang diterima selanjutnya diorganisasikan dalam suatu bentuk, interpretasi dipengaruhi
oleh beberapa faktor, yakni pengalaman masa lalu, sistem nilai yang dianut, motivasi, kepribadian dan kecerdasan. Namun, persepsi juga
bergantung pada
kemampuan seseorang
untuk mengadakan
pengkategorian informasi yang kompleks menjadi sederhana. 3.
Reaksi, yaitu tingkah laku setelah berlangsung proses seleksi dan interpretasi Sobur.A., 2003.
2.6. Sikap