Kawasan Tanpa Rokok Penerapan Awig-Awig Kawasan Tanpa Rokok di Desa Pakraman Selat Kabupaten Gianyar Tahun 2016.

2.2. Kawasan Tanpa Rokok

2.2.1 Pengertian Kawasan Tanpa Rokok Kawasan Tanpa Rokok yang selanjutnya disingkat KTR adalah ruangan atau area yang dinyatakan dilarang untuk kegiatan merokok atau kegiatan memproduksi, menjual, mengiklankan, danatau mempromosikan produk tembakau Kemenkes RI.,2011. 2.2.2 Tujuan Penetapan Kawasan Tanpa Rokok Tujuan penetapan Kawasan Tanpa Rokok dapat diuraikan sebagai berikut, 1 Menurunkan angka kesakitan dan atau angka kematian dengan cara mengubah perilaku masyarakat untuk hidup sehat; 2 Meningkatkan produktivitas kerja yang optimal; 3 Mewujudkan kualitas udara yang sehat dan bersih, bebas dari asap rokok; 4 Menurunkan angka perokok dan mencegah perokok pemula; 5 Mewujudkan generasi muda yang sehat. 2.2.3 Manfaat Penerapan Kawasan Tanpa Rokok Penetapan Kawasan Tanpa Rokok merupakan upaya perlindungan untuk masyarakat terhadap risiko ancaman gangguan kesehatan karena lingkungan tercemar asap rokok. Penetapan Kawasan Tanpa Rokok ini perlu diselenggarakan di fasilitas pelayanan kesehatan, tempat proses belajar mengajar, tempat anak bermain, tempat ibadah, angkutan umum, tempat kerja, tempat umum dan tempat lain yang ditetapkan. 2.2.4 Sasaran Kawasan Tanpa Rokok Sasaran Kawasan Tanpa Rokok adalah di tempat pelayanan kesehatan, tempat proses belajar mengajar, tempat anak bermain, tempat ibadah, angkutan umum, tempat kerja,tempat umum dan tempat lain yang ditetapkan Undang- undang republik indonesia nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan. Sarana ini selanjutnya dikategorikan kembali berdasarkan kedudukan atau statusnya di tempat tersebut yaitu diantaranya pada sasaran di fasilitas pelayanan kesehatan terdiri dari pimpinanpenanggung jawabpengelola fasilitas pelayanan kesehatan, pasien, pengunjung, tenaga medis dan non medis. Pada sasaran di tempat proses belajar mengajar terdiri dari pimpinanpenanggung jawab pengelola tempat proses belajar mengajar, peserta didiksiswa, tenaga kependidikan guru, dan unsur sekolah lainnya tenaga administrasi, pegawai di sekolah. Sasaran berikutnya adalah di Tempat Anak Bermain terdiri dari pimpinanpenanggung jawab pengelola tempat anak bermain, dan penggunapengunjung tempat anak bermain. Sasaran di Tempat Ibadah terdiri dari pimpinanpenanggung jawab pengelola tempat ibadah, Jemaah, masyarakat di sekitar tempat ibadah. Tempat selanjutnya di Angkutan Umum yaitu pengelola sarana penunjang di angkutan umum kantin, hiburan, dsb, karyawan, pengemudi dan awak angkutan, dan Penumpang. Selanjutnya adalah di tempat Kerja yaitu pada pimpinanpenanggung jawab pengelola sarana penunjang di tempat kerja kantin, toko, dsb, stafpegawaikaryawan, dan Tamu. Sasaran terakhir di Tempat Umum yaitu terdiri dari pimpinanpenanggung jawab pengelola sarana penunjang di tempat umum restoran, hiburan, dsb, karyawan, dan pengunjungpengguna tempat umum.

2.3. Awig-awig