Kriteria sikap konsumen dinilai dengan menggunakan skala linear numerik dengan rumus :
Skala Ii
Wi x
å
- =
1
Skala linear numerik : 0 £ Ab x sangat baik
x £ Ab 2x baik
2x £ Ab 3x netral
3x £ Ab 4x buruk 4x £ Ab 5x sangat buruk
BAB IV. KONDISI DAERAH PENELITIAN
A. Keadaan Geografis
Kota Surakarta merupakan salah satu kota yang berada di wilayah Propinsi Jawa Tengah yang terletak antara 110º 45’ 15” dan 110º 45’35”
Bujur Timur dan antara 7º 36’ dan 7º 56’ Lintang Selatan. Suhu udara rata-rata di Kota Surakarta berkisar antara 25,9ºC sampai dengan 27,9ºC. Sedangkan
kelembaban udaranya berkisar antara 71 sampai dengan 87. Kota Surakarta yang lebih dikenal dengan nama “ Kota Solo “
merupakan salah satu kota besar di Jawa Tengah yang menunjang kota-kota lainnya seperti Semarang dan Yogyakarta. Wilayah Surakarta merupakan
dataran rendah dengan ketinggian ± 92 km di atas permukaan air laut, yang berbatasan wilayah dengan kabupaten eks Karesidenan Surakarta yaitu :
Sebelah Utara : Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Karanganyar
Sebelah Timur : Kabupaten Karanganyar
Sebelah Selatan : Kabupaten Sukoharjo Sebelah barat
: Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Karanganyar Luas wilayah Kota Surakarta mencapai 4,06 km
2
yang terbagi dalam 5 kecamatan yaitu Kecamatan Laweyan, Kecamatan Serengan, Kecamatan Pasar
Kliwon, Kecamatan Jebres, dan Kecamatan Banjarsari. Kecamatan Banjarsari merupakan kecamatan yang terluas yaitu mencapai 33,83 luas wilayah Kota
Surakarta. Penggunaan lahan di Kota Surakarta sebagian besar digunakan untuk
pemukiman penduduk yaitu sebesar 61 sedangkan untuk kegiatan ekonomi juga memakan tempat yang cukup besar yaitu berkisar 20 dari luas lahan
yang ada. Penggunaan lahan di Kota Surakarta pada tahun 2006 adalah sebagai berikut :
Tabel 10. Luas Lahan Menurut Penggunaan di Kota Surakarta, 2006 No.
Penggunaan lahan Persentase
1. Pemukiman
61 2.
Jasa 10
3. Perusahaan
7 4.
Industri 2
5. Tegalan
2 6.
Sawah 4
7. Kuburan
1 8.
Lapangan olah raga 1
9. Taman
1 10. Tanah kosong
1 11. Lain-lain
9 Sumber : Badan Pusat Statistik Surakarta 2006
Berdasarkan Tabel 10 dapat diketahui bahwa 61 lahan di wilayah Surakarta digunakan untuk pemukiman. Lahan untuk pertanian berupa tegalan
dan sawah masing-masing 2 dan 4 dari wilayah Surakarta. Hal ini menunjukkan bahwa lahan pertanian di Kota Surakarta semakin sempit karena
adanya alih fungsi ke lahan non pertanian. Selain untuk pemukiman dan pertanian, lahan di Kota Surakarta juga digunakan untuk kegiatan
perekonomian dan sosial.
B. Keadaan Penduduk