1. Tidak produktif dan tidak kreatif; 2. Penuh dengan keragu-raguanan;
3. Tidak ada semangat kerja; 4. Lambat dalam proses pelaksanaan berbagai kegiatan-kegiatan;
5. Bukan menjadi alat bagi organisasi, akan tetapi menjadi beban
in efisien.
Untuk memelihara dan mengembangkan kepercayaan dalam kehidupan organisasi, disamping tingkat kompetensi yang sangat
mendukung dan adanya kepercayaan atau percaya diri untuk menjalankan kewenangan-kewenangan yang diberikan, maka
penting disadari bahwa hal itu tak akan maksimal manfaatnya apabila tidak diciptakan iklim dan suasana kerja yang menyenangkan atau
kondusif. Artinya seseorang pimpinan yang dalam memberikan perintah, instruksi dan sejenisnya, selalu mempergunakan
pendekatan yang otoriter, kurang manusiawi, kurang etis dan tidak memperhatikan harkat martabat seseorang bahkan cenderung
bernada mengancam atau menghukum punishment.
E. Pemanfaatan Peluang
Dalam kehidupan organisasi, sering dikatakan “Peluang atau kesempatan tidak datang dua kali”. Artinya suatu peluang atau
kesempatan yang ada seyogianya dapat dimanfaatkan dengan baik dan tidak berlalu dengan cuma-cuma.
Seseorang pegawai yang dapat memanfaatkan peluang guna meningkatkan kinerja sesuatu organisasi, menentukan berbagai
persyaratan yang harus dimiliki, dan dikembangkan dalam organisasi tersebut.
Persyaratan dimaksud antara lain: 1. Adanya kewenangan yang jelas;
2. Iklim, kondisi dan suasana yang kondusif; 3. Percaya diri yang sangat tinggi;
4. Mendorong untuk senantiasa berprestasi; 5. Menanamkan rasa memiliki;
6. Memiliki kompetensi yang tinggi; 7. Mengembangkan Akuntabilitas Kinerja.
Dengan persyaratan-persyaratan tersebut, akan dapat memacu SDM lebih berdaya untuk berkreasi, berinovasi dan lebih-lebih
memanfaatkan peluang yang ada, contoh: sebuah Perusahaan Daerah X, bergerak dibidang usaha Peternakan Ternak kambing
untuk kambing potong . Kapasitas perusahaan tersebut menjual ± 10.000 ekor setiap bulan untuk pasar dalam negeri Indonesia seperti
diketahui, letak geografis Indonesia sangat strategis dan sangat memungkinkan expansi pemasaran yaitu antara lain : Malaysia dan
Mesir. Adapun kebutuhan kambing potong untuk kedua Negara tersebut katakanlah sebanyak ± 60.000 ekor perhari, berarti per-
bulan ± 180.000 ekor, sedangkan supplier dari berbagai negara diluar Indonesia, sebanyak ± 120.000 ekor perbulan, berarti ada
kekurangan ± 60.00 ekor perbulan, dan kekurangan ini ditawarkan kepada negara Indonesia. Jumlah ± 60.000 ekor ini adalah merupakan
peluang atau kesempatan yang harus dimanfaatkan oleh Indonesia. Oleh karena itu pengelola SDM Perusahaan ternak kambing
tersebut dihadapkan kepada tantangan yakni bagaimana memanfaatkan peluang Pasar mengenai kambing yang dibutuhkan
oleh negara tersebut. Peluang pasar ini mempunyai pengaruh besar terhadap pengembangan Perusahaan, antara lain peningkatan jumlah
dan mutu kambing untuk layak dipasarkan, tambahan investasi perusahaan, penyerapan tenaga kerja. Dengan peluang ini sudah
barang tentu mempunyai implikasi positif terhadap pembangunan dan pemberdayaan masyarakat. Namun sebaliknya apabila peluang
tersebut tidak dimanfaatkan, maka perusahaan kurang berkembang, keberadaan perusahaan tersebut selalu perusahaan daerah yang
mempunyai fungsi antara lain mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat, tetapi kenyataannya tidak begitu dirasakan manfaatnya
dalam arti tidak berperan untuk peningkatan ekonomi masyarakat.
F. Pemberian Tanggungjawab