Pengembangan Kepercayaan Diklat PIM III PEMBERDAYAANSDMpim3

6. Seminar dan lokakarya semiloka, kegiatan ini merupakan

pengembangan wawasan dan memperkayamempertajam konsep hal topik tertentu.

D. Pengembangan Kepercayaan

Para ahli dan cendikiawan sering mengetengahkan bahwa manusia organisasional merupakan Sumber Daya yang terpenting yang dimiliki oleh suatu organisasi. Mengapa dikatakan demikian, karena daya pikir, rasio dan kemampuan bertumbuh yang secara inheren melekat dalam diri setiap orang. Barangkali tidaklah berkelebihan seseorang yang mempunyai daya pikir, rasio dan kemampuan yang berkualitas tinggi, maka manusia tersebut memiliki martabat dan harkat yang harus dihormati, dihargai dan dipercayai. Dalam konteks ini bahwa yang dimaksud dengan kepercayaan adalah orang yang dipercaya atau diserahi sesuatu dengan harapan dan keyakinan bahwa yang diserahi tersebut dalam bentuk apapun dapat dipercaya. Apabila kita simak arti dari kepercayaan tersebut, bahwa seseorang yang dapat dipercaya untuk melakukan tugas, fungsi atau misi apapun memerlukan berbagai faktor-faktor yang meyakinkan pemberi tugas, fungsi atau misi tersebut. Faktor-faktor kunci dalam hal seseorang dapat dipercaya antara lain adalah: 1. Kejujuran dan percaya diri; 2. Kebaikan dan kebenaran; 3. Kemampuan, artinya : pengetahuan, ketrampilan dan sikap; 4. Reputasi; 5. Prestasi; 6. Pengalaman; 7. Tanggungjawab. Berkaitan dengan pemberdayaan SDM dalam suatu organisasi, bahwa seperti diketahui SDM merupakan unsur-unsur manajemen yang utama dan pertama, karena “Daya” yang ada bagi manusia tersebut akan dapat memberdayakan unsur-unsur lainnya uang, metode, material, mesin dan pasar untuk sinergis dalam rangka mencapai tujuan yang ditetapkan. Mengingat kedudukan dan peranan SDM tersebut sangat strategis, maka untuk dapat diserahi tugas, fungsi atau misi sesuatu dilatar belakangi dengan faktor-faktor sebagaimana dikemukakan di atas. Dalam suatu organisasi bahwa orang-orang yang diserahi tugas, fungsi dan tanggungjawab, amat penting diperhatikan adalah menentukan dan mengembangkan kepercayaan terhadap seseorang tersebut. Bagi pemberi tugas, fungsi atau kewenangan terhadap seseorang tidaklah mudah dan tidak dapat disamakan dengan kegiatan sedekah atau amal, akan tetapi dilandasi dengan berbagai pertimbangan atau faktor-faktor seperti kejujuran, kebaikan, kemampuan, reputasi, prestasi dan pengalamannya. Selanjutnya bagi penerima tugas, fungsi dan kewenangan, rasa percaya kepada diri sendiri didalam mengimplementasikan kewenangan yang diberi kan kepadanya Kita sadari dalam kehidupan organisasional bahwa kompetensi yang tinggi sangat mendukung dalam melaksanakan tugas kewajiban seseorang, bahkan merupakan suatu modal yang amat tinggi nilainya, akan tetapi kompetensi tersebut harus disertai dengan adanya kepercayaan pada diri sendiri atau adanya percaya diri. Barangkali tidak berlebihan apabila kita katakan bahwa adanya kepercayaan pada diri sendiri atau percaya diri adalah karena yang bersangkutan memiliki kompetensi yang sangat mendukung. Oleh karena itu kompetensi seseorang yang tidak mendukung, rasa percaya diri self confidence cenderung tidak tumbuh dan tidak berkembang. Hal ini mempunyai implikasi-implikasi antara lain sebagai berikut: 1. Tidak produktif dan tidak kreatif; 2. Penuh dengan keragu-raguanan; 3. Tidak ada semangat kerja; 4. Lambat dalam proses pelaksanaan berbagai kegiatan-kegiatan; 5. Bukan menjadi alat bagi organisasi, akan tetapi menjadi beban in efisien. Untuk memelihara dan mengembangkan kepercayaan dalam kehidupan organisasi, disamping tingkat kompetensi yang sangat mendukung dan adanya kepercayaan atau percaya diri untuk menjalankan kewenangan-kewenangan yang diberikan, maka penting disadari bahwa hal itu tak akan maksimal manfaatnya apabila tidak diciptakan iklim dan suasana kerja yang menyenangkan atau kondusif. Artinya seseorang pimpinan yang dalam memberikan perintah, instruksi dan sejenisnya, selalu mempergunakan pendekatan yang otoriter, kurang manusiawi, kurang etis dan tidak memperhatikan harkat martabat seseorang bahkan cenderung bernada mengancam atau menghukum punishment.

E. Pemanfaatan Peluang