4. Uji Asumsi Klasik
Untuk menguji apakah model yang digunakan dapat diterima secara ekonometrika dan apakah estimator yang diperoleh dengan metode kuadrat
terkecil sudah memenuhi syarat Best Linear Unbiased Estimation BLUE, maka diperlukan uji asumsi klasik terhadap model yang telah
diformulasikan yang mencakup pengujian multikolinearitas, autokorelasi dan heteroskedastisitas.
a. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas di dalam model regresi
dilihat dari hubungan antar variabel bebas yang ditunjukkan oleh angka tolerance dan variance inflation factor VIF. Apabila angka tolerance
0,10 dan VIF 10, maka menunjukkan adanya multikolinieritas dalam model regresi Ghozali, 2002:91-92.
b. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan
kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya Ghozali, 2002:95. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi dalam suatu
model regresi dilakukan pengujian dengan menggunakan Uji Durbin- Watson Uji D
w
. Pengambilan keputusan ada atau tidaknya autokorelasi berdasarkan Tabel Autokorelasi, sebagai berikut :
Tabel. 1 Tabel Autokorelasi
D
w
Kesimpulan Kurang dari 1,48
Ada autokorelasi 1,48 sampai 1,69
Tanpa Kesimpulan 1,69 sampai 2,31
Tidak ada autokorelasi 2,31 sampai 2,52
Tanpa Kesimpulan Lebih dari 2,52
Ada autokorelasi
Sumber: Algifari, 2000:89
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika
berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas. Untuk
mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dengan cara melihat grafik Scatterplot. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada
membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi
heteroskedastisitas. Begitu pula sebaliknya, jika tidak ada pola yang
jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2002:105.
5. Uji Hipotesis
Penelitian ini menguji hipotesis-hipotesis dengan menggunakan metode analisis regresi berganda multiple regretion. Metode regresi
berganda menghubungkan satu variabel dependen dengan beberapa variabel indepanden dalam suatu model prediktif tunggal.
Adapun untuk menguji signifikan tidaknya hipotesis tersebut digunakan Uji F dan Uji t.
a. Uji Simultan Uji F-statistik
Uji Simultan Uji F-statistik digunakan untuk menguji besarnya pengaruh dari seluruh variabel independen Earning Per Share EPS,
Price Earning Ratio PER, dan Debt to Equity Ratio DER secara bersama-sama atau simultan tehadap variabel dependen Return
Saham. Pembuktian dilakukan dengan cara membandingkan hasil dari probabilitas value. Jika probabilitas 0,05; maka
ditolak dan jika probabilitas 0,05; maka
diterima.
Ha Ha
b. Uji Parsial Uji t
Uji Parsial Uji t-statistik digunakan untuk menguji besarnya pengaruh dari variabel independen Earning Per Share EPS, Price
Earning Ratio PER, dan Debt to Equity Ratio DER secara individu atau parsial tehadap variabel dependen Return Saham. Pembuktian
dilakukan dengan cara membandingkan hasil dari probabilitas value. Jika probabilitas 0,05; maka
ditolak dan jika probabilitas 0,05; maka
diterima.
Ha Ha
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian