BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Return Saham
2.1.1 Pengertian Return Saham Return kembalian adalah tingkat keuntungan yang dinikmati
oleh pemodal atas suatu investasi saham yang dilakukannya. Tanpa adanya keuntungan yang dapat dinikmati dari suatu investasi, tentunya
pemodal tidak akan mau repot-repot melakukan investasi, yang pada akhirnya tidak akan ada hasilnya. Dengan demikian, bahwa setiap
investasi jangka pendek maupun jangka panjang mempunyai tujuan utama mendapatkan keuntungan yang disebut return, baik secara
langsung dan tidak langsung Ang, 1997:20.2. Return merupakan salah satu variabel kunci di dalam investasi.
Return memungkinkan seorang investor untuk membandingkan keuntungan accrual ataupun keuntungan yang diharapkan oleh berbagai
saham pada bermacam tingkatan pengembalian yang diinginkan. Agar tingkat return sebuah saham dapat ditentukan, seorang penanam saham
dituntut untuk melakukan analisis terhadap nilai sebuah saham. Sebuah analisis yang memungkinkan seorang pemegang saham menentukan
apakah harga sebuah saham telah ditetapkan wajar, terlalu rendah atau terlalu tinggi Ajie, 2003:175.
Faktor yang mempengaruhi return suatu investasi meliputi faktor internal dan faktor eksternal perusahaan. Faktor internal perusahaan
meliputi kualitas dan reputasi manajemen, struktur hutang, tingkat laba yang dicapai, dan lain-lain. Sedangkan, faktor eksternal meliputi
pengaruh kebijakan moneter dan fiskal, perkembangan sektor industri, faktor ekonomi, dan sebagainya.
Halim 2005:34 membedakan Return menjadi dua, yaitu : 1. Return yang telah terjadi actual return dihitung berdasarkan data
historis 2. Return yang diharapkan akan diperoleh investor di masa mendatang
expected return. Return yang digunakan dalam penelitian ini adalah return
realisasi atau sering disebut dengan actual return. Return realisasi merupakan return yang telah terjadi yang dihitung berdasarkan data
historis dan digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja perusahaan. Return realisasi ini juga berguna sebagai dasar penentuan return
ekspektasi expected return yang merupakan return yang diharapkan oleh investor di masa mendatang.
Return realisasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah capital gain atau loss yang juga sering disebut actual return. Besarnya
actual return menurut Resmi 2002:288, dapat dihitung dengan rumus :
1 1
it
R
− −
− =
it it
it
P P
P
R
it
: Tingkat keuntungan saham i pada periode t. P
it
: Harga penutupan saham i pada periode t periode terakhir. P
it-1
: Harga penutupan saham i pada periode sebelumnya awal. 2.1.2 Komponen Return
Komponen suatu return menurut Ang 1997:20.2-20.3, terdiri dari dua jenis yaitu :
1. Current income
Current income
adalah keuntungan yang diperoleh melalui pembayaran yang bersifat periodik, seperti : pembayaran bunga
deposito, bunga obligasi, dividen proporsi laba atau keuntungan yang dibagikan kepada para pemegang saham dalam jumlah yang
sebanding dengan jumlah saham yang dimilikinya, dan sebagainya. 2.
Capital gain Capital
gain adalah keuntungan yang diterima karena adanya
selisih antara harga jual dan harga beli suatu instrumen investasi. Tentunya tidak semua instrumen investasi memberikan komponen
return berupa capital gain atau capital loss. Capital gain ini sangat tergantung dari harga pasar instrumen investasi yang bersangkutan,
yang berarti bahwa instrumen investasi tersebut harus diperdagangkan
di pasar. Return merupakan hal terpenting di dalam menentukan keputusan investasi. Pada dasarnya justifikasi atas return yang
diterima harus dianalisis, antara lain : melalui analisis return historis yang terjadi pada periode sebelumnya. Dengan dasar analisis tersebut,
sehingga dapat ditentukan besarnya tingkat kembalian yang diinginkan expected return.
Expected return adalah return kembalian yang diharapkan oleh investor atas suatu investasi yang akan diterima pada masa yang
akan datang. Faktor yang mempengaruhi return suatu saham, yaitu : 1.
Faktor internal perusahaan Faktor internal perusahaan meliputi : kualitas dan
reputasi manajemennya, struktur permodalan, struktur hutang perusahaan, dan sebagainya.
2. Faktor eksternal
Faktor eksternal, misalnya : pengaruh kebijakan moneter dan fiskal, perkembangan sektor industri, dan
sebagainya. Faktor ekonomi, misalnya terjadi inflasi kenaikan harga atau deflasi penurunan harga.
2.2 Penilaian Saham dalam Kaitannya dengan Keputusan Investasi