Analisis Fundamental Teknik Analisis Saham

manajemen perusahaan memberikan tanda kepada investor tentang bagaimana menajemen memandang prospek perusahaan. Investor harus dapat membaca sinyal-sinyal tentang prospek perusahaan pada masa yang akan datang. Bila investor menangkap sinyal bahwa manajemen memiliki prospek yang menguntungkan bagi perusahaan, maka investor akan menanamkan dananya. Sebaliknya, bila tanda yang diterimanya adalah bahwa perusahaan akan merugi, maka investor akan mengurungkan niatnya untuk membeli saham.

2.3 Teknik Analisis Saham

Tujuan investor melakukan analisis terhadap saham-saham yang dapat menjadi alternatif investasi adalah supaya investor mendapatkan gambaran yang lebih jelas terhadap kemampuan perusahaan untuk terus tumbuh dan berkembang pada masa yang akan datang Dharmastuti, 2004:17. Ada empat teknik yang dapat digunakan untuk menganalisis saham, yaitu :

1. Analisis Fundamental

Analisis fundamental Fundamental Analysis merupakan informasi yang berkenaan dengan kondisi internal perusahaan Syahrir, 1995:50 dalam Widyarini, 2005. Menurut Jogiyanto 2003:88, bahwa analisis untuk menentukan nilai saham fundamental atau intrinsik dengan analisis sekuritas fundamental fundamental security analysis : analisis perusahaan : company analysis adalah analisis yang menggunakan data keuangan perusahaan, seperti : laba, deviden yang dibayar, penjualan, dan lain-lain. Anoraga dan Pakarti 2001:108-109, mengemukakan bahwa analisis fundamental berhubungan dengan kondisi keuangan perusahaan. Dengan analisis ini diharapkan investor akan mengetahui bagaimana operasional dari perusahaan yang nantinya menjadi milik investor, apakah sehat atau tidak, apakah menguntungkan atau tidak, dan sebagainya. Karena nilai suatu saham sangat dipengaruhi oleh kinerja dari perusahaan yang bersangkutan. Hal ini penting karena nantinya akan berhubungan dengan hasil yang akan diperoleh dari investasi dan juga risiko yang ditanggung. Data yang dipakai dalam analisis fundamental menyangkut data-data historis, yaitu data-data yang telah lalu, misalnya menyangkut analisis tentang kekuatan dan kelemahan dari perusahaan, bagaimana kegiatan operasionalnya, dan bagaimana prospeknya di masa yang akan datang. Analisis fundamental menyatakan bahwa saham memiliki nilai intrinsik nilai yang seharusnya tertentu. Analisis ini membandingkan antara nilai intrinsik suatu saham dengan harga pasarnya guna menentukan apakah harga pasar saham tersebut sudah mencerminkan nilai intrinsiknya atau belum. Nilai intrinsik suatu saham ditentukan oleh faktor-faktor fundamental yang mempengaruhinya. Ide dasar analisis ini adalah bahwa harga saham akan dipengaruhi oleh kinerja perusahaan. Kinerja perusahaan itu sendiri dipengaruhi oleh kondisi industri dan perekonomian secara makro Halim, 2005:21. Analisis fundamental mencoba untuk membentuk opini investor mengenai harga saham di masa mendatang melalui penyelidikan mendalam terhadap kondisi keuangan dari sebuah perusahaan likuiditas asset, jumlah utang, profit margin, pertumbuhan earning dan prospek masa depan, dan perilaku sahamnya sendiri. Pada dasarnya analisis fundamental ini mencoba untuk menyediakan sebuah dasar bagi peramalan aliran kas masa depan suatu saham Ajie, 2003:175-176. Analisis fundamental merupakan analisis yang mencoba memperkirakan harga saham yang akan datang dengan menganalisis berbagai faktor fundamental yang diperkirakan mempengaruhi harga saham. Secara garis besar terdiri dari tiga tahap, yaitu : 1. Analisis terhadap kondisi makro ekonomi atau pasar Dalam tahap ini berbagai variabel makro dan mikro ekonomi dievaluasi, seperti : tingkat bunga dan inflasi, GDP, jumlah uang beredar, berbagai karakteristik demografi, dan sebagainya. 2. Analisis industri Di sini berbagai analisis, seperti : analisis siklus kehidupan industri, analisis siklus bisnis, analisis kinerja historis, persaingan, kebijakan pemerintah, perubahan struktural, dan sebagainya dengan tujuan untuk menemukan industri yang mempunyai prospek terbaik. 3. Analisis terhadap kondisi spesifik perusahaan Dalam tahap ini pemodal perlu menaksir nilai intrinsik saham. Apabila harga saham di bursa efek lebih rendah dari taksiran nilai intrinsiknya, maka saham tersebut merupakan saham yang sebaiknya dibeli dan sebaliknya Husnan, 2003:324. Analisis fundamental merupakan suatu studi yang mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan keuangan suatu bisnis dengan maksud untuk lebih memahami sifat dasar dan karakteristik operasional dari perusahaan publik yang menerbitkan saham biasa tersebut. Analisis fundamental berlandaskan atas kepercayaan bahwa nilai suatu saham sangat dipengaruhi oleh kinerja perusahaan yang menerbitkan saham tersebut. Jika prospek suatu perusahaan publik adalah sangat kuat dan baik, maka harga saham perusahaan tersebut diperkirakan akan merefleksikan kekuatan tersebut dan harganya akan meningkat Ang, 1997:18.2. Analisis fundamental pada dasarnya melaksanakan analisis secara historis atas kekuatan keuangan dari suatu perusahaan company analysis. Dalam company analysis, investor akan mempelajari laporan keuangan perusahaan dengan tujuan untuk mengetahui kekuatan atau pertumbuhan dan kelemahan perusahaan, mengidentifikasi kecenderungan yang mungkin ada, mengevaluasi efisiensi operasional dan memahami sifat dan karakteristik operasional dari perusahaan tersebut Ang, 1997:18.2. Dengan kata lain, dengan analisis fundamental investor dapat memperkirakan tingkat kembalian rate of return atas investasinya dan memutuskan apakah membeli, menahan atau menjual sahamnya. Hal penting dan biasanya menjadi pusat perhatian investor maupun para analis keuangan financial analyst di dalam menganalisis data historis laporan keuangan, adalah : 1. Posisi keuntungan kompetitif perusahaan. 2. Profit margin dan pertumbuhan laba perusahaan. 3. Likuiditas aktiva perusahaan terutama berhubungan dengan kemampuan keuangan perusahaan di dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. 4. Tingkat leverage penggunaan dana pinjaman terhadap shareholder’s equity. 5. Komposisi dan pertumbuhan operasional penjualan perusahaan Ang 1997:18.2-18.3. 2. Analisis Teknikal Analisis teknikal technical : market analysis merupakan studi yang dilakukan untuk mempelajari berbagai kekuatan yang berpengaruh di pasar saham dan implikasi yang ditimbulkannya pada harga saham. Pada dasarnya, analisis teknikal ini berusaha untuk mempelajari bagaimana pengaruh berbagai kekuatan, seperti : supply persediaan dan demand permintaan dapat memberikan pengaruh terhadap pergerakan harga saham Ang, 1997:20.17. Analisis teknikal didasarkan pada data perubahan harga saham di masa lalu sebagai upaya untuk memperkirakan harga saham di masa mendatang. Dengan analisis ini, para analis memperkirakan pergeseran penawaran supply dan permintaan demand dalam jangka pendek, serta mereka berusaha untuk cenderung mengabaikan risiko dan pertumbuhan laba dalam menentukan barometer dari penawaran dan permintaan. Oleh karena itu, analisis teknikal mendasarkan diri pada premis bahwa harga saham tergantung pada penawaran dan permintaan saham itu sendiri Halim, 2005:5. Analisis teknikal dimulai dengan cara memperhatikan perubahan harga saham itu sendiri dari waktu ke waktu. Analisis ini beranggapan bahwa harga suatu saham akan ditentukan oleh penawaran dan permintaan terhadap saham tersebut. Sehingga asumsi dasar yang berlaku dalam analisis ini adalah : 1. Harga pasar saham ditentukan oleh interaksi penawaran dan permintaan. 2. Penawaran dan permintaan itu sendiri dipengaruhi oleh banyak faktor, baik yang rasional maupun irasional. 3. Perubahan harga saham cenderung bergerak mengikuti trend tertentu. 4. Trend tersebut dapat berubah karena bergesernya penawaran dan permintaan. 5. Pergeseran penawaran dan permintaan dapat dideteksi dengan mempelajari diagram dari perilaku pasar. 6. Pola-pola tertentu yang terjadi pada masa lalu akan terulang kembali di masa mendatang. Analisis teknikal merupakan analisis yang cukup sering digunakan oleh investor atau calon investor. Data yang baisanya digunakan dalam analisis ini berupa grafik atau program komputer. Dari grafik atau program komputer dapat diketahui bagaimana kecenderungan pasar, sekuritas, atau future komoditas yang akan dipilih dalam berinvestasi. Teknik ini mengabaikan posisi keuangan perusahaan Anoraga dan Pakarti, 2006:109. Analisis teknikal merupakan upaya untuk memperkirakan harga saham kondisi pasar dengan mengamati perubahan harga saham tersebut kondisi pasar di waktu yang lalu. Analisis ini menggunakan grafik charts maupun berbagai indikator teknis. Analisis teknikal pada dasarnya merupakan upaya untuk menentukan kapan akan membeli masuk ke pasar atau menjual saham keluar dari pasar, dengan memanfaatkan indikator- indikator teknis ataupun menggunakan analisis grafis Husnan, 2003:337- 338. Di dalam melakukan analisis teknikal ini, sumber informasi yang digunakan adalah data-data historis perdagangan, baik menyangkut harga saham individual maupun perkembangan dari indeks harga saham sektoral dan gabungan. Analisis teknikal mencoba menggunakan harga saham dan informasi volume perdagangan historis untuk memprediksi pergerakan harga saham pada masa mendatang Ang, 1997:20.18. Analisis teknikal mempelajari saham di bursa berdasarkan penawaran dan permintaan. Para analis teknikal menggunakan grafik riwayat harga dan volume transaksi untuk memprediksi pergerakan harga selanjutnya Dharmastuti, 2004:17. Analisis teknis menurut Jogiyanto 2003:88-89, merupakan analisis yang menggunakan data pasar dari saham yang meliputi : harga dan volume transaksi saham.

3. Analisis Ekonomi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Earning Per Share (EPS), Return on Equity (ROE), dan Debt to Equity Ratio (DER) Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

7 135 69

Pengaruh Earning per Share, Price Earning Ratio, Debt to Equity Ratio & Volume Perdagangan Saham terhadap Return Saham pada Perusahaan Kategori LQ45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 88 104

Analisis Pengaruh Debt to Equity Ratio, Earning Per Share, Return on Assets dan Status Penanaman Modal Terhadap Harga Saham Perusahaan Retail yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 80 93

Pengaruh Return On Asset, Debt to Equity Ratio, dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Perusahaan LQ 45 yang terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

2 93 78

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Return on Investment dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Sektor Farmasi yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 73 97

Pengaruh Earning Per Share (EPS), Return on Equity (ROE), dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Return Saham Pada Perusahaan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2009 – 2011

2 32 74

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham dengan Earning Per Share sebagai variabel moderating pada perusahaan Real Estate dan Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2005-2009

3 32 120

Pengaruh Earning Per Share, Debt to Equity Ratio, Price Earning Ratio dan Return On Equity Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Kelompok Aneka Industri Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 69 79

Pengaruh faktor fundamental perusahaan terhadap beta saham syariah (studi pada Jakarta Islamic Index tahun 2004-2010)

1 8 168

Pengaruh Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER), dan Debt To Equity Ratio (DER) terhadap Return Saham Perusahaan Real Estate dan Property yang terdaftar di BEJ.

0 0 2