b. Koefisien Regresi Umur Perusahaan X
2
Koefisien regresi umur perusahaan X
2
sebesar -0,161 menyatakan bahwa jika X
2
naik sebesar 1 poin dan variabel lain diasumsikan konstan maka Y akan turun sebesar 0,161 poin. Nilai
koefisien negatif menunjukkan pengaruh yang berlawanan antara underpricing dengan umur perusahaan. Artinya semakin lama umur
perusahaan yang melakukan penawaran perdana, semakin rendah tingkat underpricingnya.
c. Koefisien Regresi Ukuran Perusahaan X
3
Koefisien regresi ukuran perusahaan X
3
sebesar 0,498 menyatakan bahwa jika X
3
mengalami kenaikan sebesar 1 poin dan variabel bebas lainnya dianggap konstan maka Y akan naik sebesar
0,498 poin. Nilai koefisien positif menunjukkan pengaruh searah antara underpricing dengan ukuran perusahaan. Hal ini berarti semakin
besar ukuran perusahaan yang melakukan penawaran perdana, semakin tinggi pula tingkat underpricing sahamnya.
d. Koefisien Regresi Nilai Penawaran X
4
Koefisien regresi nilai penawaran saham X
4
sebesar -0,553 menyatakan bahwa jika X
4
naik sebesar 1 poin dan variabel bebas lainnya dianggap tetap maka Y akan menurun sebesar 0,553 poin.
Nilai koefisien negatif menunjukkan hubungan berbanding terbalik antara underpricing dengan nilai penawaran saham perusahaan yang
melakukan penawaran perdana. Hal ini berarti semakin tinggi nilai
penawaran saham perusahaan, tingkat underpricing akan semakin rendah.
e. Koefisien Regresi Financial Leverage X
5
Koefisien regresi financial leverage X
5
sebesar -0,842 menyatakan bahwa apabila X
5
meningkat sebesar 1 poin sementara variabel lainnya diasumsikan tetap, maka Y akan menurun sebesar
0,842 poin. Tanda negatif pada koefisien regresi menunjukkan hubungan tidak searah antara underpricing dengan financial leverage
perusahaan. Hal ini berarti semakin besar tingkat resiko perusahaan yang melakukan penawaran perdana, tingkat underpricingnya semakin
rendah.
f. Koefisien Regresi Fractional Holding X
6
Koefisien regresi fractional holding X
6
sebesar 0,245 menyatakan bahwa apabila X
6
naik sebesar 1 poin dan variabel bebas lainnya dianggap konstan, maka Y juga akan mengalami kenaikan
sebesar 0,245 poin. Tanda positif pada koefisien regresi menunjukkan adanya hubungan searah antara underpricing dengan fractional
holding. Artinya semakin besar persentase saham yang ditahan oleh perusahaan maka semakin tinggi tingkat underpricingnya.
4.2.3. Pengujian Hipotesis
a. Uji Simultan Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas reputasi underwriter, umur perusahaan, ukuran
perusahaan, nilai penawaran, financial leverage dan fractional holding secara simultan bersama-sama terhadap variabel terikatnya
underpricing pada penawaran saham perdana di BEJ periode 2000 – 2004. Hasil Uji F dapat dilihat pada Tabel 18 berikut ini.
Tabel 18 : Uji F
ANOVA
b
32.875 6
5.479 3.552
.004
a
104.895 68
1.543 137.769
74 Regression
Residual Total
Model 1
Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
Predictors: Constant, fractional holding, financial leverage, umur perusahaan, ukuran perusahaan, reputasi underwriter, nilai penawaran
a. Dependent Variable: underpricing
b.
Sumber : Output SPSS 12
Berdasar output SPSS 12 pada Tabel 18 diperoleh nilai taraf signifikansi sebesar 0,004. Nilai tersebut jauh lebih kecil dari tingkat
derajat kepercayaan 0,05. Hal ini berarti hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel
terikat secara simultan H7 dapat diterima.
b. Uji Parsial Uji t