Kerangka Berpikir LANDASAN TEORI

Penelitian Carter dan Manaster 1990 hasilnya menunjukan bahwa reputasi penjamin emisi, persentase penawaran saham jumlah nilai penawaran saham dan umur perusahaan berpengaruh signifikan negatif.

2.8. Kerangka Berpikir

Fenomena underpricing yang banyak terjadi pada penawaran saham perdana dipengaruhi oleh beberapa faktor. Beberapa penelitian telah dilakukan dan menunjukkan hasil yang beragam. Faktor-faktor yang diduga kuat dapat mempengaruhi tingkat underpricing antara lain reputasi underwriter, umur perusahaan, ukuran perusahaan, nilai penawaran saham, financial leverage dan fractional holding. 1. Reputasi Underwriter dan Tingkat Underpricing Reputasi underwriter adalah ukuran sejauhmana underwriter dapat mengurangi tingkat ketidakpastian pada penawaran IPO. Penelitian yang dilakukan oleh Balvers 1989, How dkk 1995 dan Christy dkk 1996 mengatakan bahwa emiten yang menggunakan underwriter yang berkualitas akan mengurangi tingkat ketidakpastian yang tidak dapat diungkapkan oleh informasi yang terdapat dalam prospektus. Semakin tinggi reputasi underwriter akan mengurangi tingkat ketidakpastian mengenai perusahaan di masa yang akan datang sehingga tingkat underpricing saham akan semakin kecil. 2. Umur Perusahaan dan Tingkat Underpricing Umur perusahaan dianggap mencerminkan kemampuan perusahaan dan pengalaman perusahaan dalam menjalankan usahanya. Semakin tinggi usia perusahaan maka semakin rendah tingkat ketidakpastian perusahaan dimasa yang akan datang. Sehingga diduga bahwa umur perusahaan memiliki hubungan yang negatif terhadap tingkat underpricing. 3. Ukuran Perusahaan dan Tingkat Underpricing Semakin besar ukuran suatu perusahaan maka tingkat ketidakpastian perusahaan dimasa yang akan datang akan semakin kecil sehingga tingkat underpricing akan semakin rendah. Perusahaan yang besar umumnya lebih dikenal masyarakat, sehingga informasi mengenai prospek perusahaan besar lebih mudah di peroleh investor dari pada perusahaan kecil. 4. Nilai Penawaran Saham dan Tingkat Underpricing Nilai penawaran saham yang ditawarkan ke publik memberikan informasi sejauh mana kebutuhan keuangan perusahaan. Sebelum saham memasuki pasar sekunder, semakin besar nilai penawaran maka tingkat ketidakpastian akan semakin kecil Christy dkk, 1996. 5. Financial Leverage dan Tingkat Underpricing Financial leverage menunjukan proporsi atas penggunaan hutang untuk membiayai investasi perusahaan Sartono, 1996. Perusahaan yang memiliki financial leverage tinggi cenderung menggunakan dana hasil IPO-nya untuk membayar hutangnya daripada untuk kegiatan investasi guna melakukan ekspansi baru yang dapat meningkatkan keuntungan perusahaan. Dengan tingkat ketidakpastian yang tinggi akan menyebabkan underpricing yang tinggi. 6. Fractional Holding dan Tingkat Underpricing Ritter 1984, dan Grinblatt dan Hwang 1989 dalam Kim dkk 1993, mengemukakan bahwa besarnya saham yang ditahan fractional holding oleh pemilik berpengaruh signifikan positif dengan underpricing. Hal ini disebabkan karena emiten memiliki informasi yang baik mengenai saham yang akan terjual, sehingga emiten akan menahan sebagian sahamnya dengan harapan pada pasar sekunder nanti nilai sahamnya akan meningkat. Sehingga diduga semakin besar persentase saham yang ditahan maka semakin besar tingkat underpricing. Berdasarkan uraian diatas maka dapat digambarkan suatu kerangka pemikiran teoritis mengenai pengaruh dari variabel yang digunakan dalam penelitian ini terhadap besarnya tingkat underpricing yang terjadi pada penawaran saham perdana atau IPO suatu perusahaan, kerangka pemikiran teoritis dari penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 3 Kerangka Pemikiran Teoritis

2.9. Hipotesis