unsur langsung yang membentuknya terdiri atas dua kata bentuk bebas atau lebih. Dalam tulisan ini lebih lanjut akan digunakan istilah
frasa sebagai padanan istilah kelompok kata. Di samping itu, Ramlan 1981 dan 1996 memberikan pengertian
frasa yaitu satuan gramatik yang terdiri dari dua kata atau lebih yang tidak melampaui batas fungsi. Oleh sebab itu, frasa sebagai satuan
gramatikal yang terdiri dari dua kata atau lebih yang tidak bersifat predikatif.
2. Kontruksi Frasa
Kontruksi frasa dalam bahasa Indonesia biasanya disebut pula dengan istilah kelompok kata karena bentuk kontruksi tersebut terdiri
atas dua atau lebih sebagai anggotanya dan hubungan antara unsur langsungnya bersifat longgar atau terbuka.
Kontruksi frasa dibedakan menjadi dua yaitu frasa eksosentrik dan frasa endosentrik. Frasa yang mempunyai distribusi yang sama
dengan unsurnya, baik semua unsurnya maupun salah satu daru unsurnya, disebut frasa endosentrik, dan frasa yang tidak demikian,
maksudnya tidak mempunyai distribusi yang sama dengan unsurnya, disebut frasa eksosentrik Ramlan, 2005 : 142.
Menurut Ramlan 2005 : 142 frasa endosentrik dapat dibedakan menjadi 3 golongan, yaitu :
1. Endosentrik yang Koordinatif
Frasa ini terdiri dari unsur-unsur yang setara. Kesetaraannya itu dapat dibuktikan oleh kemungkinan unsur-
unsur itu dihubungkan dengan kata penghubung dan atau atau.
2. Endosentrik yang Atributif
Frasa golongan ini terdiri dari unsur-unsur yang tidak setara.
Karena itu,
unsur-unsurnya tidak
mungkin dihubungkan dengan kata penghubung dan atau atau.
3. Endosentrik yang Apositif
Frasa ini memiliki sifat yang berbeda dengan frasa endosentrik yang koordinatif dan yang atributif. Dalam frasa
ini unsur-unsurnya tidak dapat dihubungkan dengan kata penghubung dan atau atau dan secara semantik unsur yang
satu sama dengan unsur lainnya. Dalam hal ini unsur aposisi dapat menggantikan unsur pusatnya.
B. Frasa Nominal
1. Pengertian Nomina
Dalam ilmu bahasa, kata dikelompokan berdasarkan bentuk serta perilakunya. Kata yang mempunyai bentuk serta perilaku yang sama,
atau mirip, dimasukan dalam satu kelompok, sedangkan kata lain yang bentuk dan perilakunya sama atau mirip dengan sesamanya, tetapi