8. Sebutan
Dalam frasa Drs. Ahmad kata Drs menyatakan makna „nama gelar
kesarjanaan‟; dalam frasa Letkol Suaji kata Letkol menyatakan makna „nama gelar kepangkatan‟; dalam frasa Haji Dasuki kata Haji menyatkan
makna „nama gelar keagamaan‟; dalam frasa Ibu Dosen kata ibu menyatakan makna „nama panggilan‟. Makna-makna tersebut dirangkum
menjadi satu makna, yaitu „sebutan. Contoh lain, misalnya: a.
Kak Amin b.
Bapak Menteri c.
Si Kunyil
F. Penelitian yang Relevan
Perlu dijelaskan terlebih dahulu bahwa yang dimaksud relevansi disini adalah relevansi yang berkaitan dengan tiga hal, yaitu relevansi
secara teori atau pendekatan, subjek penelitian, maupun masalah yang dikaji. Penelitian yang dianggap relevan karena kajiannya mengenai hal-
hal yang berkaitan dengan frasa yaitu penelitian dari Tri Wulandari 2008 dalam skripsinya yang berjudul Analisis Frasa Verbal Pada Novel Lorong
ke Pusar rumah Karya ARIE MP TAMBA. Hasil penelitian menunjukan bahwa jenis kontruksi frasa verbal
dalam novel Lorong ke Pusar rumah Karya ARIE MP TAMBA terdapat empat jenis kontruksi yaitu endosentrik atributif, endosentrik koordinatif
aditif, endosentrik koordinatif alternatif, dan endosentrik apositif. Jenis frasa verbal yang paling banyak terdapat pada novel ini adalah frasa verbal
yang berjenis endosentrik atributif. Fungsi frasa dalam novel Lorong ke
Pusar rumah Karya ARIE MP TAMBA ada empat macam fungsi yaitu sebagai subjek, predikat, pelengkap, dan keterangan. Fungsi frasa verbal
yang mendominasi dalam novel ini adalah fungsi frasa verbal sebagai predikat, dalam novel Lorong ke Pusar rumah Karya ARIE MP TAMBA
tidak ditemukan fungsi frasa verbal sebagai objek. Penggunaan pola frasa verbal dalam kalimat yang terdapat dalam novel Lorong ke Pusar rumah
Karya ARIE MP TAMBA dapat dikatakan sangat variatif dan beragam. Hubungan antar unsur pada kalimat dalam novel Lorong ke Pusar rumah
Karya ARIE MP TAMBA juga sangat beragam. Hubungan makna antar unsur yang ditemukan dalam novel ini ada 6 macam hubungan, yaitu
hubungan makna pemilihan, penjumlahan, aspek, ragam, negatif, dan tingkat. Novel Lorong ke Pusar rumah Karya ARIE MP TAMBA juga
terdapat beberapa frasa verbal yang inkonvensional. Persamaan penelitian dari Tri Wulandari yang berjudul Analisis
Frasa Verbal Pada Novel Lorong ke Pusar rumah Karya ARIE MP TAMBA dengan penelitian ini adalah sama-sama meneliti frasa terhadap
karya sastra. Perbedaan dari kedua penelitian ini adalah pada fokus objek dari kedua penelitian, penelitian dari Tri Wulandari menggunakan frasa
verbal sebagai objek penelitian, sedangkan penelitian ini menggunakan frasa nominal sebagai fokus objek penelitian.