26
4 Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang proses
belajar-mengajar. 5
Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat sekitarnya untuk membina peran serta dan tanggung jawab bersama terhadap
pendidikan. 6
Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan mutu dan martabat profesinya.
7 Guru memelihara hubungan seprofesi, semangat kekeluargaan, dan
kesetiakawanan sosial. 8
Guru seacara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi PGRI sebagi sarana perjuangan dan pengabdian.
9 Guru melaksanakan segala kebijaksanaan pemerintah dalam bidang
pendidikan. Norma-norma atau landasan dasar kode etik guru tersebut harus sebisa
mungkin dijalankan oleh segenap guru, sehingga tujuan dari pembentukan kinerja guru yang professional dapat terlaksana.
2.3.4 Jenis-jenis Kompetensi Kinerja Guru
Dalam bukunya M. Uzer Usman membagi kompetensi sebagai berikut : a.
Kompetensi pribadi 1. Mengembangkan kepribadian
a Bertaqwa kepada Tuhan YME.
27
b Berperan dalam masyarakat sebagai warga Negara yang berjiwa
Pancasila. c
Mengembangkan sikap-sikap terpuji yang dipersyaratkan bagi jabatan guru.
2. Berinteraksi dan berkomunikasi a
Berinteraksi dengan sejawat dengan meningkatkan kemampuan profesional.
b Berinteraksi dengan masyarakat lembaga-lembaga kemasyarakatan
yaitu berkaitan dengan pendidikan. c
Melaksanakan bimbingan dan penyuluhan. d
Melaksanakan administrasi sekolah. 3. Melaksanakan penelitian sederhana untuk keperluan pengajaran.
a Mengkaji konsep dasar penelitian ilmiah.
b Melaksanakan penelitian sederhana.
b. Kompetensi Profesional.
1. Menguasai landasan pendidikan a
Mengenal tujuan pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
b Mengenal fungsi sekolah dalam masyarakat.
c Mengenal prinsip-prinsip psikologi pendidikan yang dapat
dimanfaatkan dalam proses belajar-mengajar.
28
2. Menguasai bahan pengajaran a
Menguasai bahan pengajaran kurikulum pendidikan dasar dan menengah.
b Menguasai bahan pengajaran.
3. Menyusun program pengajaran a
Menetapkan tujuan pembelajaran. b
Memilih dan mengembangkan bahan pembelajaran. c
Memilih dan mengembangkan strategi belajar mengajar. d
Memilih dan mengembangkan media pengajaran yang sesuai. e
Memilih dan memanfaatkan sumber belajar. 4. Melaksanakan program pengajaran
a Menciptakan iklim belajar mengajar yang tepat.
b Mengatur ruangan belajar.
c Mengelola interaksi belajar mengajar.
5. Menilai hasil dan proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan a
Menilai prestasi murid untuk kepentingan pengajaran. b
Menilai proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan. M Uzer Usman 2007:16-19
Sedangkan menurut H. Sugian Noor, S. Pd didalam blognya, membagi kompetensi sebagai berikut:
a. Kompetensi pedagogik
Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pelajaran yang meliputi pemahaman terhadap pesarta didik, perancangan dan pelaksanaan
29
pembelajaran. Evaluasi pembelajaran dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasi berbagai potensi yang dimilikinya.
b. Kompetensi kepribadian
Kompetensi kepribadian adalah penguasaan atau pemilikan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, sehingga mampu menjadi
teladan bagi peserta didik yang berakhlak mulia. c.
Kompetensi profesional Kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi belajar
secara luas dan mendalam, sehingga mampu membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi.
d. Kompetensi sosial
Kompetensi sosial adalah kemampuan berkomunikasi secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga pendidikan, orang tua, dan
masyarakat.
2.3.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Berhasil atau
tidaknya seseorang dalam belajar tergantung kepada bermacam-macam faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dibagi dua golongan yaitu:
a. Faktor Intern adalah faktor yang berasal dari diri seseorang yang sedang
belajar. Faktor intern ini dibagi menjadi tiga faktor yaitu: faktor jasmani, faktor psikologi dan faktor kelelahan.
30
1 Faktor Jasmani dibagi menjadi dua yaitu:
a Faktor Kesehatan
Kesehatan seseorang sangat mempengaruhi proses belajar akan terganggu jika kesehatan seseorang tidak dalam keadaan baik.
b Cacat Tubuh
Cacat tubuh adalah keadaan yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurnanya anggota tubuh. Keadaan tersebut dapat mempengaruhi belajar
seseorang karena terganggunya fisik maupun psikis seseorang. 2
Faktor Psikologis Ada tujuh faktor psikologis yang dapat mempengaruhi belajar. Faktor-
faktor itu adalah: intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kesiapan.
a Intelegensi
Intelegensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis, yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan kedalaman situasi yang baru dengan cepat
dan efektif, mengetahui menggunakan konsep yang abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat.
Intelegensi pengaruhnya sangat besar terhadap kemajuan belajar dalam situasi yang normal. Siswa yang mempunyai tingkat intelegensi yang tinggi akan
lebih berhasil bila dibandingkan dengan siswa yang memiliki intelegensi yang rendah. Walaupun demikian belum tentu siswa yang memiliki intelegensi tinggi
berhasil dalam belajarnya. Hal ini disebabkan karena belajar merupakan suatu
31
proses yang kompleks dengan banyak faktor yang mempengaruhinya, sedangkan intelegensi merupakan faktor penunjang belajar.
b Perhatian
Perhatian merupakan keaktifan jiwa halbenda yang dipertinggi. Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus mempunyai perhatian
terhadap bahan yang dipelajarinya. c
Minat Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan
mengenang beberapa kegiatan. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak
akan belajar dengan sebaik-baiknya karena tidak ada daya tarik baginya. d
Bakat Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan ini baru akan
terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih. Dari uraian tersebut jelaslah jika bahan pelajaran yang dipelajari siswa sesuai dengan
bakatnya, maka hasil belajarnya lebih baik karena ia senang dan lebih giat belajar. e
Motif Motif berkaitan erat dengan tujuan yang akan dicapai oleh seseorang. Di
dalam proses belajar seorang siswa harus memiliki motif untuk belajar. Hal ini sangat berguna untuk mendorong siswa mencapai keberhasilan di dalam belajar.
f Kematangan
Kematangan adalah suatu tingkat atau fase di dalam pertumbuhan seseorang, dimana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan
32
baru. Untuk itu diperlukan latihan-latihan dalam pelajaran, dengan kata lain memerlukan latihan dan bimbingan secara berkala.
g Kesiapan
Kesiapan merupakan kesediaan untuk memberi respon atau bereaksi. Kesediaan itu timbul dari dalam diri seseorang, dan juga berhubungan dengan
kematangan. Karena kematangan berarti kesiapan untuk melaksanakan kecakapan, terutama dalam hal belajar.
3 Faktor Kelelahan
Kelelahan pada seseorang dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohanipsikis. Kelelahan jasmani terlihat dengan
lemah lunglainya tubuh dan timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh, sedangkan kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan
sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang.. Agar siswa dapat belajar dengan baik, jangan sampai terjadi kelelahan dalam belajarnya.
b. Faktor-faktor Ekstern Faktor-faktor ekstern yang berpengaruh terhadap belajar dapat
dikelompokkan menjadi tiga faktor, yaitu faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat.
1 Faktor keluarga
Faktor keluarga mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap proses belajar. Beberapa faktor yang mempengaruhi diantaranya adalah
bagaimana cara orang tua mendidik siswa dalam belajar, relasi atau hubungan
33
antar anggota keluarga, suasana rumah tangga, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua dan latar belakang keluarga kebudayaan.
2 Faktor sekolah
Faktor sekolah yang mempengaruhi proses belajar mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, siswa dengan siswa, disiplin
sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah.
3 Faktor masyarakat
Masyarat merupakan faktor ekstern yang juga berpengaruh terhadap belajar siswa. Pengaruh itu terjadi karena keberadaannya siswa dalam masyarakat.
Faktor masyarakat yang mempengaruhi belajar ini mencakup kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul dan bentuk kehidupan
bermasyarakat. Slamet 2003:54-72. Dari pendapat yang diuraikan diatas dapat disimpulkan bahwa proses
pendidikan untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan dan perubahan sikap dari diri seseorang dipengaruhi oleh faktor-faktor belajar baik secara intern
maupun ekstern.
34
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini metode yang digunakan sejak tahap awal persiapan sampai tahap akhir yaitu: menggunakan metode kualitatif. Pendekatan yang
dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif naturalistic. Prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa uraian kata
tertulis atau lisan dari orang kunci dan perilaku yang dapat diamati merupakan metode kualitatif. Bogdan dan Tailor dalam Moeloeng 1991 : 3
3.2 Populasi
Populasi adalah universum, dimana universum itu dapat berupa orang, benda atau wilayah yang ingin diketahui oleh peneliti.
Populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian Suharsimi Arikunto,2002 : 108.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian, dimana populasi yang akan diteliti dalam penelitian
ini adalah persepsi guru non penjas orkes SMA di Kecamatan Pedurungan Kota Semarang terhadap kinerja guru pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan yang
berjumlah 4 sekolahan, yaitu SMA Negeri 2, SMA Gita Bahari, SMA PGRI 1, dan SMA Masehi 2 PSAK, dengan jumlah guru non pendidikan Jasmani Olahraga
dan Kesehatan sebanyak 156 orang.