23
menjadi narasumber, fasilitator dan
motivator yang handal dalam
memperhitungkan karakteristik intelektual, sosial dan kultural siswa, terampil member pernyataan dan balikan, serta mereview pelajaran bersama siswa.
c. Penguasaan evaluasi pembelajaran
Evaluasi pembelajaran merupakan strategi yang digunakan oleh guru untuk mengetahui efektivitas pembelajaran. Dalam hal ini guru dituntut mampu
menyusun instrumen evaluasi, melaksanakan ujian, menganalisis data hasil ujian, menafsirkan data hasil analisis, membuat keputusan dalam bentuk keseluruhan
secara objek.
2.3 Kinerja
2.3.1 Pengertian Kinerja
Kinerja menurut kamus besar bahasa Indonesia diartikan sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan atau dapat juga berarti kemampuan kerja.
Kinerja prestasi kerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang
pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan kepadanya”. Anwar Prabu Mangkunegara 2000 : 67 “Kinerja seseorang merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha dan
kesempatan yang dapat dinilai dari hasil kerjanya”. Ambar Teguh Sulistiyani 2003 :223
“Kinerja prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan
24
atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu”. Maluyu S.P Hasibuan 2001:34
“Kinerja adalah menilai bagaimana seseorang telah bekerja dibandingkan dengan target yang telah ditentukan”. Barry Cushway 2002:1998,
id.wikipedia.org Kinerja adalah : “ merupakan perilaku yang nyata yang ditampilkan
setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan
sesuai dengan perannya dalam perusahaan”. Veisal Rivai 2004 : 309, id.wikipedia.org
2.3.2 Komponen Kinerja Guru
Jabatan guru adalah jabatan profesi artinya telah terkandung suatu konsep bahwa guru professional yang bekerja melaksanakan fungsi dan tujuan
sekolah harus memiliki kompetensi-kompetensi yang dituntut agar guru-guru mampu melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya. Tanpa mengabaikan
kemungkinan adanya pebedaan tuntutan kompetensi profesional yang disebabkan oleh adanya perbedaan lingkungan sosial kultural dari setiap institusi sekolah
sebagai indikator, maka guru yang dinilai komponen secara profesional, apabila : 1
Guru tersebut mampu mengembangkan tanggungjawab dengan sebaik- baiknya.
2 Guru tersebut mampu melaksanakan peranan-peranan secara berhasil.
3 Guru tersebut mampu bekerja dalam usaha mencapai tujuan pendidikan
tujuan intruksional sekolah. 4
Guru tersebut mampu melaksanakan peranannya dalam proses mengajar dan berjalan dalam kelas Oemar Hamalik, 2002: 38.
25
2.3.3 Kriteria Kinerja Guru