Model-model Pembiayaan Pendidikan Pembiayaan Pendidikan
29 menggambarkan perlunya perbedaan-perbedaan di dalamtiap-tiap
pembayaran yang dibagikan pada sekolah di daerah-daerah setempat. b.
Model Landasan Perencanaan Foundation Plan Models Model ini dimaksudkan agar sekolah lebih baik lagi dengan menempuh
beberapa fase, yaitu: 1 eksistensi tingkat layanan pendidikan dan tingkat dukungan sekolah negeri; 2 sekolah memahami pentingnya
menambah layanan pendidikan baru di luar minimum; dan 3 agar perencanaan bekerja mengakibatkan tingkat pembelanjaan minimum
yang ditetapkan harus dikaitkan setiap tahunnya distrik mengembangkan adaptasi pada program mercusuar. Kebijakan negara menggunakan
foundation plan modelsmemberi tingkat pendidikan memadai tanpa memberatkan pembayar pajak setempat meski hanya memperoleh jatah
minimum. c.
Model Perencanaan Pokok Jaminan Pajak Guarnted Tax Based Plan Models
Model Perencanaan Pokok Jaminan Pajak Guarnted Tax Based Plan Models di mana angaran pendidikan ditentukan oleh seberapa besar
pajak yang akan digunakan untuk pendidikan. Model ini merupakan rencana yang cocok bagi negara membayar jumlah biaya pendidikan atas
dasar persentase yang dikehendaki oleh sekolah setempat pada suatu distrik di mana rencana jaminan pajak mempunyai filosofi ekonomi yang
sama seperti perencanaan persaaan kemampuan atas dasar persamaan kapasitas yang berhubungan dengan keuangan dan pengeluaran penilaian
30 per siswa yang mana jaminan negara diperuntukkan bagi wilayah sekolah
setempat. d.
Model Persamaan Equalization Models Sebagaimana dalam model-model uang bantuan murni ada dua
perbedaan penting dalam model-model kesamaan sebagai berikut: 1 dalam menghitung pembayaran program yang sama suatu keseragaman
jumlah disetujui setiap siswa, tiap guru atau bagian lain yang dibutuhkan tanpa memberi pertimbangan pada perlunya perbedaan-perbedaan dari
tiap-tiap pembayaran program-program dan pelayanan-pelayanan yang berada; dan 2 jumlah yang beubah-ubah tiap bagian yang diperlukan
yang memperhitungkan perkembangan berbagai keperluan tiap-tiap pembayaran dari suatu program dasar pemerintah.
e. Model Persamaan Persentase Percentage Equalizing
Model ini dikembangkan tahun 1920-an merupakan bentuk dasar pembayaran pajak yang sudah tua secara matematis lebih kompleks, PE
sama dengan
GTB, perbedaannya
PE berdasarkan
kekayaankesejahteraan, upaya pemerolehan hadiah dan sangat inklusif. f.
Model Perencanaan Persamaan Kemampuan Power Equalizing Plan Model ini menekankan pada pembelanjaan, namun tujuannya bukan
menanyakan pembelanjaan tetapi kekuatan pembelanjaan setiap pajak terhadap semua distrik. Model Power Equalizing Planmenggambarkan
hasil mutakhir yang menghendaki distrik kaya untuk membayar pajak sekolah yang dikumpulkan kembali pada negara sebagai suatu rencana
31 membayar sebagian kecil pengeluaran sekolah setempat dalam
perbandingan inversi inverse untuk daerah yang makmur kaya. g.
Model Pendanaan Negara Sepenuhnya Full State Funding Models Model ini merupakan rencana yang dirancang untuk mengeliminasi
perbedaan lokal dalam hal pembelanjaan dan perpajakan. Kerangka acuan penting untuk menyongkong konsep pendanaan sepenuhnya dari
pemerintah harus dipertimbangkan pertama adalah asas keadilan perlakuan terhadap siswa dan pembayar pajak, pembiayaan pendidikan
berdasarkan tingkat kekayaan yang dimiliki sosial, yaitu banyak anak secara keseluruhan pada masyarakat meninggalkan pendidikan yang
penting dalam hidupnya, pegangguran, dan masalah kesejahteraan bagi generasi penerusnya. Model ini menentukan tanggung jawab akan
kepercayaan pendidikan pada pemerintahan. h.
Model Sumber Pembiayaan The Resourche Cost Models Model ini menarik, karena percoban yang rasional untuk mendefinisikan
keputusan, ini salah satu cara tujuan mengapa kita memanfaatkan apa yang dilakukan uuntuk pendidikan. Penanganannya model ini oleh
pemerintah, tetapi rupanya mendapatkan kesulitan mencocokkan biaya yang mengambang dari suatu ketentuan apakan pembiayaan itu memadai
dan jumlah uang yang tersedia tergantung pada realitas politik yang berkembang pada ditrik tersebut. Model ini menggunakan perbedaan
jumlah antara daerah-daerah seperti perbedaan sumber harga,
32 kelangkaan, kepadatan penduduk, ongkos biaya dikaitkan dengan
kemiskinan, dan semua kebutuhan pelajaran di daerah itu. i.
Model Surat Bukti Penerimaan Models Choice and Voucher Plans Model ini membuka kesempatan pada keluarga menentukan model level
pendidikan yang mereka kehendaki atau yang sesuai bagi anaknya. Pemerintah dalam merencnakan dana akan menetapkan tanda bukti
penerimaan menentukan sejumlah biaya pembelajaan kebutuhan sekolah yang dimungkinkan bagi para orangtua untuk menurupi seluruh ongkos
keseluruhan pendidikan anak mereka, pembayaran negara akan bergantung pada usaha dan level pendapatan keluarga.
j. Model Rencana Bobot Siswa Weighted Student Plan
Model ini menjelaskan bahwa setiap kategori pendidikan akan membutuhkan anggaran sesuai karakteristik dan kompleksitas dari
penyelenggara pendidikan tersebut, oleh karena itu tidak mungkin menyamaratakannya.
Dari kedua pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa dalam pembiayaan pendidikan dibagi menjadi beberapa model. Model-model
tersebut ditujukan untuk mengelola dana pendidikan agar dipergunakan secara efektif dan efisien.
33