119
5. Apa sajakah hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan pembiayaan
pendidikan SD Negeri Ngrojo?
“Hambatannya satu, jumlah siswa itu juga berpengaruh. Kalau untuk pembiayaan siswanya sendiri tidak masalah, karena memang sudah
dianggarkan sesuai jumlah siswa, lha itu tidak bermasalah. Kalau kegiatan yang di luar sekolah itu yang kendala. Ya intinya kekurangan dana. Selain itu,
kegiatan yang bukan berkaitan dengan siswa. Kalau dikaitkan dengan operasional sekolah ya memang bermasalah, jelas jumlah siswanya sedikit ya
seperti itu, kekurangan dana
”. 6.
Bagaimanakah usaha sekolah dalam mengatasi hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan pembiayaan pendidikan di SD Negeri Ngrojo?
“Kalau usaha di luar penggalian dana itu nggak mungkin, ya nggak mungkin kan. Ya usaha kita yang mengoptimalkan apa yang kita punya. Misal, kalau
memang dengan BOS Reg itu nggak cukup kita tambah BOSDA, BOSDA kurang cukup pakai BOS Kabupaten. Ya seperti itu. Kalau sekolah negeri itu
sulit untuk penggalian dana selain dari ketiga sumber tadi, kalau swasta saya yakin bisa. Ya seperti itu, kita hanya mengoptimalkan yang ada. Kalau misal
memang itu belum cukup ya kita istilahnya hutang dulu ke guru-guru. Kalau ada yang berlebih ya kita pinjam dulu, nanti kalau BOS turun kita ganti.
Seperti itu. Tapi kalau seperti itu tidak dicatat, hanya dicatat dalam pembukuan bayangan, itu istilahnya hanya teknik operasionalnya saja, kalau pelaporannya
ya harus sesuai juknis”. 7.
Bagaimana peran komite sekolah dalam pembiayaan pendidikan di SD Negeri Ngrojo?
“Kalau peranan komite dalam pembiayaan pendidikan itu mengawasi dan mengevaluasi, Mbak. Komite sekolah biasanya terlibat dalam rapat-rapat yang
diadakan sekolah serta mendiskusikan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan sekolah. Komite juga memberi masukan atau bahan
pertimbangan kepada sekolah serta memberi solusi ketika ada masalah ”.
120
8. Apa harapan sekolah terkait dengan keadaan pembiayaan pendidikan di
SD Negeri Ngrojo?
“Harapannya kalau bisa distandarkan lagi seperti yang dulu. Jadi antara sekolah yang sedikit siswa dengan yang banyak itu jangan murni sesuai dengan
jumlah siswa, tapi ada batas minimal seperti yang dulu. Di bawah 60 dana kita sedikit ada nominal yang distandarkan. Kalau murni sesuai siswa, mohon maaf
untuk sekolah yang minim siswa pasti kelabakan. Bisa jalan, tapi tetep terseok- seok
untuk pengelolaan keuangannya”.