Kendala-Kendala yang Dihadapi Perempuan Sebagai Pencari Nafkah

karena pekerjaan tersebut tidak memerlukan modal dan kemampuan dalam menggelutinya. Sedangkan yang pedagang beranggapan bahwa pekerjaan tersebut mudah dan tidak memerlukan modal yang besar, sehingga mampu untuk dilakukan tanpa bantuan orang lain.

4. Kendala-Kendala yang Dihadapi Perempuan Sebagai Pencari Nafkah

Utama di Kota Subulussalam Peran perempuan Kota Subulussalam sangat besar dalam menafkahi keluarganya guna memenuhi kebutuhan hidup dengan berbagai macam jenis pekerjaan yang dijalankan. Dalam menghadapi dan menjalankan pekerjaan tersebut, perempuan Kota Subulussalam mengalami beberapa kendala dalam mencari nafkah utama keluarga. Adapun yang menjadi kendala perempuan sebagai pencari nafkah utama dalam mencari nafkah adalah: terhalang bekerja karena anak sakit, banyaknya saingan dalam bekerja, contohnya seperti pedagang dan pemulung, dalam berdagang transportasi menjadi kendala, karena tidak adanya kendaraan yang bisa mengantar ke tempat kerja, sehingga mengharuskan pedagang berjalan kaki dengan jarak yang jauh, pekerjaan rumah menjadi salah satu kendala karena dengan mengerjakan pekerjaan rumah waktu untuk bekerja telah berkurang. Seperti yang dikatakn oleh Ibu Nurlela sebagai pemulung: “Macamlah, kesulitan ketika saya sakit, kadang anak-anak sakit, hinaan. Kadang butut sedikit, karena banyak yang ngutip butut juga, karena kami terlambat datang ngurus anak dulu, ngurus rumah lagi. Ya begitulah kesehariannya.” Ibu Nurhadiyah sebagai pedagang buah keliling mengatakan: “kadang diusir. Capek da. Pernah aku tumpur gara-gara busuk buah ku. Nggak balik modal itulah banyak kali macam cobaan hidup ini. Jualan aku pake sorong-sorong nggak ada kendaraan, kalau tempat nggak ada kedeku, kalau nyewa lagi habislah untungnya untuk uang sewa aja ”. 129 Kendala-kendala yang mereka hadapi berasal dari luar dan dalam diri mereka sendiri. Karena tidak adanya keberanian untuk memulai usaha yang besar 129 Nurhadiyah 52, Penjual buah Keliling, wawancara di Subulussalam, Rabu, 29 Maret 2017. Pukul. 12.30 Wib. dengan resiko yang besar menjadikan mereka tidak berani memulai usaha tersebut atau disebut dengan pesimis. Sehingga mereka hanya menjalankan apa yang telah biasa dilakukan. Berbeda dengan alasan Ibu Maisyarah seorang penjual jamu gendong, ia mengatakan bahwa: “yang menjadi kendala dalam jualan ini itu dek, hujan, becek, jadi kesulitan untuk jualan, kalau sudah hujan biasa ibu langsung pulang karena takut petir dan banjir, pernah dulu waktu musim hujan, ya ibu nggak jualan-jualan dek.” 130 Begitu juga dengan buruh harian seperti buruh kebun sawit dan buruh kebun karet mengatakan: Ibu Ramidah : “kendalanya kalau nggak ada yang ngajak kerja, itu yang susah, terus hujan, kalau panas udah biasa kami itu”. 131 Beberapa alasan tersebut sangat mempengaruhi pekerjaan perempuan- perempuan dalam mencari nafkah keluarga, modal adalah salah satu kendala penghalang terbesar bagi mereka untuk meningkatkan usaha. Sedangkan faktor alam adalah ketentuan Allah dan itu juga jarang terjadi. Bagi pedagang dan buruh kondisi alam sangat mempengaruhi pekerjaan mereka, karena dengan turunnya hujan maka dapat menghambat aktivitas mereka dalam mencari nafkah, seperti pedagang jika hujan turun maka waktu untuk berdagang keliling jadi terganggu, begitu juga dengan perempuan yang bekerja sebagai buruh harian, mereka tidak bisa bekerja dalam kondisi hujan sehingga pekerjaannya ditunda.

5. Fungsi Perempuan Sebagai Ibu Rumah Tangga dan Sebagai Pencari