1. Perpanjangan Pengamatan
Hal ini dilakukan untuk menghapus jarak antara peneliti dan narasumber sehingga tidak ada lagi informasi yang disembunyikan oleh
narasumber karena telah mempercayai peneliti. Selain itu, perpanjangan pengamatan dan mendalam dilakukan untuk mengecek kesesuaian dan
kebenaran data yang telah diperoleh. Perpanjangan waktu pengamatan dapat diakhiri apabila pengecekan kembali data di lapangan telah kredibel.
2. Meningkatkan Ketekunan
Pengamatan yang cermat dan berkesinambungan merupakan wujud dari peningkatan ketekunan yang dilakukan oleh peneliti. Ini dimaksudkan guna
meningkatkan kredibilitas data yang diperoleh. Dengan demikian, peneliti dapat mendeskripsikan data yang akurat dan sistematis tentang apa yang
diamati.
3. Mengadakan Membercheck
Membercheck adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada pemberi data. Ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh data yang
diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data atau informan. Apabila data yang ditemukan disepakati oleh para pemberi data berarti
datanya data tersebut valid. N.
Teknik Analisis Data
Data dalam pendekatan fenomenologi yang diteliti dapat diperoleh dengan berbagai cara, yaitu observasi dan interview, baik interview mendalam in-depth
interview, in depth dalam fenomenologi bermakna mencari sesuatu yang mendalam untuk mendapatkan suatu pemahaman yang mendalam tentang
fenomena sosial. Data yang diperoleh dengan in depth dapat di snalisis dengan proses analisi data dengan interpretative phenomenologycal analysic IPA
44
sebagaimana ditulis oleh Smith 2009.
95
Adapun tahap-tahap yang digunakan dalam analisis data dalam pendekatan fenomenologi dengan interpretative
phenomenologycal analysic adalah sebagai berikut:
1. Reading and re-reading
Dengan membaca dan membaca kembali peneliti menenggelamkan diri kedalam data original yang didapat dari hasil wawancara atau
interview melalui rekaman audio. Peneliti mendapatkan data langsung dari subjek melalui wawancara mendalam indepth interviwer, dimana
data tersebut direkam dengan tape recorder dibantu alat tulis lainya. Kemudian dibuatkan transkipnya dengan mengubah hasil wawancara dari
bentuk rekaman menjadi bentuk tertulis. Data yang telah didapat dibaca berulang-ulang agar penulis mengerti benar data atau hasil yang telah di
dapatkan. Peneliti memulai proses ini dengan anggapan bahwa setiap kata-
kata partisipan sangat penting untuk masuk dalam fase analisa dan kata- kata itu dilakukan secara aktif. Dengan membaca dan membaca kembali
juga memudahkan penilaian mengenai bagaimana hubungan dan kepercayaan yang dibangun antar interview dan kemudian memunculkan
letak-letak dari bagian-bagian yang kaya dan lebih detail atau sebenarnya kontradiktif dan paradox.
2. Initial noting