Curah Hujan Efektif Hidrograf Satuan Sintetik Gama I

commit to user 20 ` Tabel 2-5. Nilai kritis Do Untuk Uji Smirnov-Kolmogorov N α

0.20 0.10

0.05 0.01

5 0.45 0.51 0.56 0.67 10 0.32 0.37 0.41 0.49 15 0.27 0.30 0.30 0.40 20 0.23 0.26 0.29 0.36 25 0.21 0.24 0.27 0.32 30 0.19 0.22 0.24 0.29 35 0.18 0.20 0.23 0.27 40 0.17 0.19 0.21 0.25 45 0.16 0.18 0.20 0.24 50 0.15 0.17 0.19 0.23 N50 1.07N 0,5 1.22N 0,5 1.36N 0,5 1.63N 0,5 Sumber: Soewano, 1995

2.2.5 Curah Hujan Efektif

Curah hujan efektif adalah bagian dari curah hujan total yang menghasilkan limpasan langsung .Curah hujan efektif merupakan hasil perkalian dari koefisien pengaliran dengan curah hujan total Anonim, 2010. Heff = XT x C dengan : XT = Hujan rancangan C = Koefisien limpasan

2.2.6 Hidrograf Satuan Sintetik Gama I

Hidrograf satuan sintetis yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode Gama I. Hidrograf Gama I terdiri dari tiga bagian pokok yaitu sisi naik rising limb, puncak crest dan sisi turunresesi ressesion limb.Gambar 2-6. Meujukkan HSS Gama I. dalam gambar tersebut tampak ada patahan dalam resesi mengikuti persamaan eksponensial yang tidak memungkinkan commit to user 21 ` debit sama dengan nol. Meskipun pengaruhnya sangat kecil namun harus diperhitungkan mengingat bahwa volume hidrograf satuan harus tetap satu. Gambar 2-6. Hidrograf Satuan Sintetik GAMA I HSS Gama I terdiri dari empat variable pokok, yaitu naik time of rise-TR, debit puncak Q p , waktu dasar TB, dan sisi resesi yang ditentukan oleh nilai koefisien tamungan K yang akan mengikuti persamaan berikut: 虨 늨 虨 dengan : Q t : debit pada jam ke t m 3 dt Q p : debit puncak m 3 dt t : waktu dari saat terjadinya debit puncak jam K : koefisien tampunga jam ³ d t ³ d t commit to user 22 ` Gambar 2-7. Sketsa Penempatan WF A-B = 0,25 L A-C = 0,75 L WF = W u W L SIM = WF.RUA commit to user 23 ` Gambar 2-8. Sketsa Penempatan RUA RUA = A u A Persamaan-persamaan yang digunakan dalam HSS Gama I adalah sebagai berikut: 1. Waktu puncak HSS Gama I TR ᜸R 늨 0,43 䃘MM 1,0665  1,2775……………………………. 2.18 2. Debit puncak bajir QP 虨P 늨 0,1836 t M,䒰 U ᜸R M, MM M, 䃘 …………………………………... 2.19 3. Waktu dasar TB ᜸B 늨 27,4132 ᜸R M,䃘 䒰  M,MA U  M, Rdt M, 䒰 …………………… 2.20 4. Koefisien resesi K 늨 0,5617 t M,䃘 A  M,䃘 U  䃘,M A M,M 䒰 …………………….……….. 2.21 5. Aliran dasar QB 虨B 늨 0,4715 t M,U M,A M ……………………………………….………. 2.22 dengan: A : luas DAS km 2 Au : luas DAS bagian hulu km 2 commit to user 24 ` L : panjang sungai utama km S : kemiringan dasar sungai SF : faktor sumber, perbandingan antara jumlah panjang sungai tingkat satu dengan jumlah panjang sungai-sungai semua tingkat. SN : frekuensi sumber, perbandingan antara jumlah pangsa sungai tingkat satu dengan jumlah pangsa sungai semua tingkat WF : faktor lebar, perbandingan antara lebar DAS yang diukur di titik sungai yang berjarak 0,75 L dengan lebar DAS yang diukur di sungai yang berjarak 0,25 JN : jumlah pertemuan sungai SIM : faktor simetri, hasil kali faktor lebar WF dengan luas DAS sebelah hulu RUA RUA : Luas DAS sebelah hulu, perbandingan antara luas DAS yang diukur dihulu garis yang ditarik tegak lurus garis hubungan antara stasiun hidometri dengan tititk yang paling dekat dengan titik berat DAS, melalui titk tersebut D : kecepatan jaringan kuras, jumlah panjang sungai semua tingkat tiap satuan luas DAS. commit to user 25

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 LOKASI PENELITIAN

Lokasi penelitian di DAS Alang terletak di kabupaten Wonogiri, Propinsi Jawa Tengah. Yang merupakan sub DAS Bengawan Solo Hulu 3. Stasiun hujan yang diguanakan ada tiga yaitu sta. Pracimantoro, sta. Nawangan, dan sta. Song putri. Gambar 3-1.Lokasi Penelitian DAS Alang

3.2 DATA YANG DIBUTUHKAN

Data yang dibutuhkan dalam analisis adalah: 1. Peta batas DAS Wonogiri 2. Peta DAS beserta letak lokasi stasiun hujan yang ada didalamnya. 3. Data hujan dari setiap stasiun hujan yang ada di DAS Alang 13 tahun terakhir, terdiri dari tiga stasiun hujan 1 Nawangan, 2 Pracimantoro, dan 3 Song Putri. Song Putri Naw angan DAS ALANG