52 suami 26 57,8 pada kasus lebih kecil dibandingkan pada kelompok kontrol
sebanyak 35 77,8.
4.2 Analisis Bivariat
Analisis bivariat dalam penelitian ini menggunakan uji chi square, dimana uji tersebut digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan variabel bebas
dengan variabel terikat.
4.2.1 Hubungan antara Pengetahuan Ibu tentang ASI Eksklusif dengan
Pemberian ASI Eksklusif Tabel 4.1 Hubungan Pengetahuan Ibu tentang ASI Eksklusif dengan
Pemberian ASI Eksklusif Pengetahuan
Ibu tentang ASI Eksklusif
Pemberian ASI Eksklusif KasusASI
eksklusif Kontrolnon
eksklusif Total OR
95 CI Nilai p CC
N N N
Baik 28 62,2
16 35,6
44 48,9
2,985 1,266-7,039
0,011 0,258
Kurang 17 37,8
29 64,4
46 51,1
Jumlah
45 50,0 45 50,0 90 Berdasarkan tabel 4.1 dapat diperoleh informasi bahwa dari 45 responden
yang memberikan ASI eksklusif, ada sebanyak 28 62,2 reponden memiliki pengetahuan baik, dan ada sebanyak 17 37,8 responden memiliki pengetahuan
kurang. Sedangkan diantara 45 responden yang tidak memberikan ASI eksklusif, ada sebanyak 16 35,6 reponden memiliki pengetahuan baik, dan 29 64,4
responden memiliki pengetahuan kurang. Didapatkan informasi, bahwa responden yang memiliki pengetahuan baik cenderung memberikan ASI eksklusif,
sedangkan responden yang memiliki pengetahuan kurang cenderung tidak memberikan ASI eksklusif.
53 Hasil uji statistik diperoleh p value=0,011 0,05, maka dapat
disimpulkan ada hubungan antara variabel pengetahuan ibu dengan pemberian ASI eksklusif. Nilai Contingency Coefficient CC=0,258, artinya ada hubungan
yang lemah antara pengetahuan ibu tentang ASI dengan pemberian ASI eksklusif di Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang. Adapun nilai Odd Ratio OR
=2,98595 CI =1,266-7,039, sehingga menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan baik mempunyai risiko 2,985 kali lebih besar memberikan
ASI eksklusif daripada responden yang memiliki pengetahuan rendah.
4.2.2 Hubungan antara Pendidikan Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif
Tabel 4.2 Hubungan Pendidikan Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif Pendidikan
Ibu Pemberian ASI Eksklusif
KasusASI eksklusif
Kontrolnon eksklusif
Total OR 95 CI Nilai
p CC
N N N
Tinggi 32 71,1
22 27,0
27 60,0
2,573 1,078-6,144
0,031 0,221 Rendah
13 28,9
23 51,1
36 40,0
Jumlah 45 50,0 45 50,0 90
Berdasarkan tabel 4.2 dapat diperoleh informasi bahwa dari 45 responden
yang memberikan ASI eksklusif, ada sebanyak 32 71,1 responden memiliki pendidikan tinggi, dan ada sebanyak 13 28,9 responden memiliki pendidikan
rendah. Sedangkan diantara 45 responden yang tidak memberikan ASI eksklusif, ada sebanyak 22 27,0 responden memiliki pendidikan tinggi, dan ada
sebanyak 23 51,1 responden memiliki pendidikan rendah. Didapatkan informasi, bahwa responden yang memiliki pendidikan tinggi cenderung
memberikan ASI eksklusif, sedangkan responden yang memiliki pendidikan rendah cenderung tidak memberikan ASI eksklusif.
54 Hasil uji statistik diperoleh p value=0,031 0,05, maka dapat
disimpulkan ada hubungan antara variabel pendidikan ibu dengan pemberian ASI eksklusif. Nilai Contingency Coefficient CC=0,221, artinya ada hubungan yang
lemah antara pendidikan ibu dengan pemberian ASI eksklusif di Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang. Adapun nilai Odd Ratio OR =2,573 95 CI
= 1,078-6,144, sehingga menunjukkan bahwa responden yang memiliki
pendidikan tinggi mempunyai risiko 2,573 kali lebih besar memberikan ASI eksklusif daripada responden yang memiliki pendidikan rendah.
4.2.3 Hubungan antara Pekerjaan Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif